Anda di halaman 1dari 29

TENSION TYPE HEADACHE

Presented by : dr. Uswati


Supervisor : dr.Henry Sugiharto,Sp.S(K)
DEFINISI
Nyeri kepala bilateral yang menekan (pressing/ squeezing),
mengikat, tidak berdenyut, tidak dipengaruhi dan tidak diperburuk
oleh aktivitas fisik, bersifat ringan hingga sedang, tidak disertai (
atau minimal ) mual dan/muntah, serta disertai fotofobia atau
fonofobia.
Tension type headache merupakan nyeri kepala primer tersering
dengan prevalensi 78%. Nyeri kepala tipe ini mengenai hampir 1,4
juta orang atau 20,8 % populasi didunia. TTH lebih sering dialami
oleh pasien dewasa muda ( berusia > 20 tahun, puncaknya usia 30-
39 tahun), terutama perempuan dua kali lebih banyak dibanding
lelaki.
Episodik yang Episodik yang Kronik Probable TTH
infrequent frequent

KLASIFIKASI TTH
TTH EPISODIC YANG INFREQUENT
A. Tension type headache episodic yang infrequent berhubungan dengan nyeri tekan
perikranial
B. Tension type headache episodic yang infrequent tidak berhubungan dengan nyeri
tekan perikranial
TTH EPISODIC YANG INFREQUENT
Nyeri kepala episodik yang infrequent, secara tipikal bilateral, rasa menekan atau mengikat dengan intensitas ringan sampai sedang,
berlangsung beberapa menit sampai hari. Nyeri tidak bertambah pada aktivitas rutin dan tidak didapatkan mual, tetapi bisa ada
fotofobia atau fonofobia.

Kriteria diagnosis:
A. Sekurang-kurangnya terdapat 10 episode serangan dengan rata-rata < 1 hari/bulan ( < 12 hari/tahun) dan memenuhi kriteria
B-D
B. Nyeri kepala berlangsung dari 30 menit sampai 7 hari
C. Nyeri kepala paling tidak terdapat 2 gejala khas:
1. lokasi bilateral
2. kualitas menekan atau mengikat (tidak berdenyut)
3. intensitasnya ringan atau sedang
4. tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik tangga
D. Tidak didapatkan:
1. mual atau muntah
2. lebih dari satu keluhan fotofobia atau fonofobia
E. Tidak memenuhi kriteria diagnosis ICHD-3 yang lain
. Tension type headache episodic yang infrequent berhubungan dengan nyeri tekan
perikranial
Kriteria diagnosis:
A. Memenuhi kriteria A-E dari Tension-type headache episodik yang infrequent
B. Nyeri tekan perikranial meningkat pada palpasi manual

Tension type headache episodic yang infrequent tidak berhubungan dengan nyeri tekan
perikranial
Kriteria diagnosis:
A. Memenuhi kriteria A-E dari Tension-type headache episodik yang infrequent
B. Nyeri tekan perikranial tidak meningkat
TTH EPISODIC YANG FREQUENT
A. Tension type headache episodic yang frequent berhubungan dengan nyeri tekan
perikranial
B. Tension type headache episodic yang frequent tidak berhubungan dengan nyeri
tekan perikranial
TTH EPISODIC YANG FREQUENT
Nyeri kepala episode frequent, dengan tipikal bilateral, menekan atau mengikat dengan intensitas ringan sampai sedang, berlangsung beberapa menit sampai
beberapa hari. Nyeri tidak bertambah berat dengan aktivitas fisik rutin dan tidak ada mual, tetapi mungkin didapat fotofobia atau fonofobia.

Kriteria diagnosis:
A. Sekurang-kurangnya terdapat 10 episode serangan dalam 1-14 hari/ bulan berlangsung > 3 bulan (≥12 dan < 180 hari/tahun) dan memenuhi kriteria B-D
B. Nyeri kepala berlangsung selama 30 menit sampai 7 hari
C. Nyeri kepala yang memiliki paling tidak 2 dari 4 karakteristik, berikut:
1. lokasinya bilateral
2. menekan atau mengikat (tidak berdenyut)
3. intensitas ringan atau sedang
4. tidak bertambah berat dengan aktivitas fisik yang rutin seperti berjalan atau naik tangga
D. Tidak didapatkan:
1. mual atau muntah
2. lebih dari satu keluhan fotofobia atau fonofobia
E. Tidak memenuhi kriteria diagnosis ICHD-3 yang lain
. Tension type headache episodic yang frequent berhubungan dengan nyeri tekan perikranial
Kriteria diagnosis:
A. Termasuk dalam kriteria dari Tension-type headache episodik yang frequent
B. Meningkatnya nyeri tekan perikranial pada palpasi normal

Tension type headache episodic yang frequent tidak berhubungan dengan nyeri tekan
perikranial
Kriteria diagnosis:
A. Termasuk dalam kriteria dari Tension-type headache episodik yang frequent
B. Nyeri tekan perikranial tidak meningkat.
TTH KRONIK
A. Tension type headache kronik yang frequent berhubungan dengan nyeri tekan
perikranial
B. Tension type headache kronik yang frequent tidak berhubungan dengan nyeri
tekan perikranial
TTH KRONIK
Gangguan ini berkembang dari tension type headache episodik frequent, dengan harian atau sangat sering nyeri kepala episodik,
dengan tipikal bilateral, menekan atau mengikat dengan kualitas intensitas nyeri sedang sampai berat, berlangsung beberapa jam
sampai beberapa hari, atau terus menerus. Nyeri kepala tidak bertambah berat dengan aktivitas fisik rutin, kemungkinan terdapat
mual, fotofobia, dan fonofobia ringan.

Kriteria diagnosis:
A. Nyeri kepala timbul ≥15 hari/bulan, berlangsung > 3 bulan (≥180 hari/tahun) dan juga memenuhi kriteria B-D
B. Nyeri kepala berlangsung beberapa jam atau terus-menerus
C. Nyeri kepala memiliki paling tidak 2 karakteristik berikut:
1. lokasi bilateral
2. menekan/mengikat (tidak berdenyut)
3. ringan atau sedang
4. tidak memberat dengan aktivitas fisik yang rutin
D. Tidak didapatkan:
1. lebih dari satu: fotofobia, fonofobia atau mual yang ringan
2. mual yang sedang atau berat, maupun muntah
E. Tidak memenuhi kriteria diagnosis ICHD-3 yang lain
. Tension type headache kronis yang frequent berhubungan dengan nyeri tekan perikranial
Kriteria diagnosis:
A. Nyeri kepala yang memenuhi dalam kriteria dari CTTH
B. Nyeri tekan perikranial yang meningkat pada palpasi manual

Tension type headache kronis yang frequent tidak berhubungan dengan nyeri tekan
perikranial
Kriteria diagnosis:
A. Nyeri kepala yang termasuk dalam kriteria dari CTTH
B. Nyeri tekan perikranial tidak meningkat
PROBABLE TTH
A. Probable Tension type headache episodic yang infrequent
B. Probable Tension type headache episodic yang frequent
C. Probable Tension type headache
PROBABLE TTH
Tension-type headache yang tidak memenuhi salah satu gambaran kriteria subtipe tension type
headache di atas dan tidak memenuhi kriteria gangguan nyeri kepala lainnya.

Probable Tension type headache episodic yang infrequent


Kriteria diagnosis:
A. Satu atau lebih nyeri kepala episodik yang memenuhi kriteria A-D dari tension type headache
episodik infrequent
B. Tidak memenuhi kriteria ICHD-3 dari semua jenis gangguan nyeri kepala
C. Tidak memenuhi kriteria diagnosis ICHD-3 yang lain
Probable Tension type headache episodic yang frequent
Kriteria diagnosis:
A. Episodenya memenuhi semua kecuali satu dari semua kriteria A-D dari tension-type headache episodik yang frequent
B. Tidak memenuhi kriteria ICHD-3 dari semua jenis gangguan nyeri kepala
C. Tidak memenuhi kriteria diagnosis ICHD-3 yang lain

Probable Tension type headache kronis


Kriteria diagnosis:
A. Nyeri kepala memenuhi semua kecuali satu dari semua kriteria A-D dari tension type headache episodik kronis
B. Tidak memenuhi kriteria ICHD-3 dari semua jenis gangguan nyeri kepala
C. Tidak memenuhi kriteria diagnosis ICHD-3 yang lain
Coffee Sales
4

3,5

2,5

1,5
PATOFISIOLOGI
1

0,5

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Iced Espresso Drip
PENANGANAN TTH
1. Terapi tension-type headache meliputi modifikasi gaya hidup untuk mengurangi kambuhan nyeri kepala,
modalitas terapi non farmakologis, dan terapi farmakologis akut maupun profilaksis.
2. Tahap awal penting pada tata laksana tension tension-type headache adalah edukasi mengenai faktor
pencetus dan implementasi tatalaksana stres dan Latihan untuk mencegah/mengurangi tension-type
headache.
3. Tension-type headache akut membaik dengan sendirinya atau dikelola dengan analgesik yang dijual bebas
seperti asetaminofen, NSAID atau asam asetilsalisilat. Kombinasi dengan kafein juga efektif.
4. Terapi non farmakologis meliputi terapi relaksasi, cognitive-behavioral therapy dan pemijatan.
5. Terapi profilaksis diberikan hila nyeri kepalafrequent, berhubungan dengan pekerjaan, sekolah dan kualitas
hidup, dan/atau penggunaan analgesik yang dijual bebas meningkat (>10-15 hari per bulan). Pilihan terapi
profilaksis meliputi antidepresan trisiklik seperti amitriptyline dan nortriptyline.
JENIS TERAPI PENANGANAN PADA TTH
Pada serangan akut tidak boleh lebih dari 2 hari/minggu
1) Analgesik: aspirin 1000 mg/hari, asetaminofen 1000 mg/hari, NSAIDs (Naproxen 660-750 mg/hari,
Ketoprofen 25-50 mg/hari, tolfenamic 200-400 mg/hari, asam mefenamat, fenoprofen, ibuprofen 800
mg/ hari, diklofenac 50-100 mg/ hari). Pemberian analgesik dalam waktu lama dapat menyebabkan
iritasi gastrointestinal, penyakit ginjal dan hepar, gangguan fungsi platelet.
2) Kafein (analgesik ajuvan) 65 mg.
3) Kombinasi: 325 aspirin, asetaminofen 65-200 mg kafein.
Pada tipe kronis:
1) Antidepresan
Jenis trisiklik: amitriptyline, sebagai obat terapeutik maupun sebagai pencegahan tension-type headache. Obat
ini mempunyai efek analgesic dengan cara mengurangi firing rate of trigeminal nucleus caudatus. Dalam
jangka lama semua trisiklik dapat menyebabkan penambahan berat badan (merangsang nafsu makan),
mengganggu jantung, hipotensi ortostatik dan efek antikolinergik seperti mulut kering, mata kabur, tremor dan
dysuria, retensi urine, dan konstipasi.
2) Antiansietas
Baik pada pengobatan kronis dan preventif terutama pada penderitaa dengan komorbid ansietas. Golongan
benzodiazepine dan butalbital sering dipakai. Kekurangan obat ini bersifat adiktif, dan sulit dikontrol sehingga
dapat memperburuk nyeri kepalanya.
TERAPI NON FARMAKOLOGIS

Kontrol diet Terapi fisik

Hindari pemakaian
harian obat Behaviour
analgesic,sedative, Treatment
dan ergotamin
PENGOBATAN FISIK

Masase,ultrasound,terapi
Latihan postur dan posisi manual,kompresi
panas/dingin

Akupuntur
TENS(transcutaneous
electrical stimulation)
TERAPI BEHAVIOUR
Dapat dilakukan biofeedback, stress management therapy, reassurance, konseling, terapi relaksasi,
cognitive-behavioural therapy. Harus diberikan keterangan yang jelas mengenai patofisiologi sederhana
dan pengobatannya serta tension-type headache bukanlah penyakit yang serius seperti tumor otak,
perdarahan otak dan sebagainya sehingga dapat mengurangi ketegangan penderita.

Penanganan psikologis
Dalam hal ini harus diberikan penjelasan agar penderita dapat menerima hasil yang didapat dan cukup
realistik.
TERAPI PREVENTIF
Terapi preventif direkomendasikan pada kasus disabilitas akibat nyeri ≥kepala 4 hari/bulan atau tidak ada
respons terhadap terapi simtomatis, bahkan bila frekuensi nyeri kepalanya rendah.
Terapi dikatakan efektif bila mengurangi frekuensi serangan dan/atau derajat keparahan minimal 50%.
Identifikasi faktor pencetus dan yang mengurangi nyeri kepala, jika memungkinkan juga berperan dalam
mengurangi frekuensi serangan.
Penyakit komorbid yang lain ikut menentukan pemilihan terapi (misal: penggunaan amitriptyline
dikontraindikasikan pada hipertrofi prostat dan glaukoma).
Perhatian khusus terhadap adanya interaksi obat.
Terapi preventif seharusnya berbasis obat tunggal yang dititrasi pada dosis rendah yang efektif dan ditoleransi
dengan baik
Pasien harus dilibatkan dalam pemilihan terapi dan sedapat mungkin dianjurkan untuk tidak mengonsumsi
obat dalam jumlah banyak
Pasien harus diinformasikan mengenai bagaimana dan kapan obat seharusnya diminum, efikasi dan efek
sampingnya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai