Deskripsi : Serangan berulang yang menit, unilateral, aura visual (pandangan kabur), sensorik
yang reversibel, atau gejala sistem saraf pusat (brain stem : pusing vertigo) lainnya yang
berjalan secara perlahan, diikuti nyeri kepala dan gejala penyerta migrain
3. Migrain kronik
Deskripsi : nyeri kepala terjadi 15 hari atau lebih perbulan selama lebih dari 3 bulan dengan
gejala migrain berlangsung sekurang-kurangnya 8 hari perbulan
TATA LAKSANA MIGRAIN :
1. Langkah umum : HINDARI PENCETUS : perubahan pola tidur, makanan, stres dan rutinitas
sehari hari, cahaya terang, kepal-kelip, perubahan cuaca, berada ditempat yang tinggi ex :
gunung /di pesawat udara
2. Terapi abortif :
a) Abortif non spesifik : pada serangan ringan sampai sedang atau serangan berat atau
berespon baik terhadap obat yang sama dapat digunakan analgesik Over The
Counter (OTCs), NSID oral (paracetamol, aspirin, ibuprofen, naproxen sodium,
diclofenac potasium) “NAPAS IBU DIC”
b) Abortif spesifik : bila tidak respon terhadap analgesik/ NSAID, maka digunakan obat
spesifik seperti : triptans (naratriptan, rizatriptan, sumatriptan, zolmitriptan),
dihidroergotamin (DHE) dan obat golongan ergotamin “RIZA NARI SUMA DI
ZOLMI”
TERAPI PROFILAKSIS/PREVENTIF MIGRAIN : (tetapi tidak semua pasien harus melakukan terapi ini)
harus dilakukan edukasi terlebih dahulu kepada pasien, karena perlu minum obat yang teratur harus
diperhatikan juga kondisi penyakit penyerta pada pasien
2. Frekuensi serangan migrain terlampau sering sehingga pasien beresiko jatuh pada
ketergantungan obat migrain akut yang dapat menjadi drug overuse
3. Serangan nyeri kepala migrain moderat severe lebih dari 3 hari perbulan, dengan
pengobatan akut tidak efektif
4. Serangan nyeri kepala migrain lebih dari 8 kali sehari, meskipun pengobatan akutnya efektif
(hal ini dapat jatuh ke drug overused headache)
5. Serangan berulang > 2x seminggu yang menggangu aktivitas, meskipun telah diberikan
pengobatan akut yang adekuat
9. Munculnya gejala gejala dan kondisi yang luar biasa contohnya migrain basiler hemiplegik,
aura yang meamanjang
1. Pemakaian obat dosis rendah yang efektif dinaikkan pelan2 (start slow go slow) sampai dosis
efektif. Efek klinis setelah 2-3 bulan
3. Teratur memakai obat, perlu diskusi rasional tentang pengobatan, efek samping
Evaluasi : headache diary (gold standart), frekuensi, lama, berat serangan, disabilitas, dan
respon obat
Profilaksis migrain dianggap berhasil bila frekuensi serangan migrain menurun setidaknya
50% perbulan selama 3 bulan
Lini pertama : Propanolol (level A), Metoprolol (level A), Nadolol (level B), Timolol,
Amitriptilin (level B), Notriptilin (level B) A : PROMET B : NATIM AMITNOT
4. Edukasi
TATALAKSANA :
1. Pemberian cairan intravena, normal saline 2-3 L bolus atau 80-100 cc/jam selama pasien di
ruang gawat darurat
2. Difenhidramine 12,5-25 mg IV
5. Ketorolac 30 mg IV
6. Bila tidak ada perbaikan, pilihan lain sodium valproat IV (500 mg), Leviteracetam (500 mg),
atau Methylprednisolone (200 mg)
Klasifikasi :
Deskripsi : nyeri kepala episodik yang infrequent, bilateral, rasa menekan atau mengikat
dengan intensitas ringan sampai sedang, berlangsung beberapa menit sampai hari, tidak
bertambah pada aktivitas rutin dan tidak didapatkan mual, tetapi bisa ada fotofobia atau
fonofobia
Sekurang kurangnya terdapat 10 episode serangan dengan rata-rata < 1 hari perbulan (<
12 hari /tahun) dan memenuhi kriteria B-D
1.1 Tension type headache episodik yang infrequent berhubungan dengan nyeri tekan perikranial
1.2 Tension type headache yang infrequent tidak berhubungan dengan nyeri tekan perikranial
Deskripsi : nyeri kepala episodik yang infrequent, bilateral, rasa menekan atau mengikat
dengan intensitas ringan sampai sedang, berlangsung beberapa menit sampai hari, tidak
bertambah pada aktivitas rutin dan tidak didapatkan mual, tetapi bisa ada fotofobia atau
fonofobia
Sekurang kurangnya terdapat 10 episode serangan dalam 1-14 hari/bulan berlangsung >3
bulan (≥12 dan < 180 hari/tahun dan memenuhi kriteria B-D
2.1 Tension type headache episodik yang frequent berhubungan dengan nyeri tekan perikranial
2.2 Tension type headache episodik frequent tidak berhubungan dengan nyeri tekan perikranial
Deskripsi : berkembang dari tension type headache episodik frequent, dengan harian atau
sangat sering nyeri kepala episodik, bilateral, menekan atau mengikat dengan kualitas
intensitas nyeri sedang sampai berat, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari, atau
terus menerus. Nyeri kepala tidak bertambah berat dengan aktivitas fisik rutin, kemungkinan
terdapat mual, fotofobia, dan fonofobia ringan
3.1 Tension type headache kronis berhubungan dengan nyeri tekan perikranial
3.2 Tension type headache kronis tidak berhubungan dengan nyeri tekan perikranial
Deskripsi : tension type headache yang tidak memenuhi salah satu gambaran kriteria
subtipe tension type headache di atas dan tidak memenuhi kriteria gangguan nyeri kepala
lainnya
1. Terapi farmakologis :
Biasanya dimasukan kedalam racikan, isinya asetaminofen, gol. Antidepresan, kafein, diazepam
a. Kontrol diet
d. Behaviour treatment
NYERI KEPALA CLUSTER
Deskripsi : nyeri kepala yang hebat, nyeri selalu unilateral di orbital, supraorbital, temporal atau
kombinasi dari tempat-tempat tersebut, berlangsung 15 -180 menit dan terjadi dengan frekuensi
dari sekali tiap dua hari sampai 8 kali sehari. Nyeri disertai dengan injeksi konjungtival ipsilateral,
lakrimasi, kongesti nasal, rhinorhoea, berkeringat di kening dan wajah, miosis, ptosis, dan/atau
edema palpebra, dan/atau gelisah atau agitasi
Kriteria diagnosis :
A. Serangan serangan yang memenuhi kriteria untuk 3.1 serangan nyeri kepala klaster
B. Paling sedikit 2 periode klaster yang berlangsung selama 7-365 hari (ketika tidak diobati) dan
dipisahkan oleh periode remisi bebas nyeri ≥ 1 bulan
5. Ergotamin 1-2 mg oral saat gejala pertama serangan dilanjutkan O2 100% (grade C)
3. Lomerizine (grade C)
5. Civamide
6. Eletriptan
7. Melatonin
Kriteria diagnosis
A. Serangan-serangan yang memenuhikriteria untuk 3.1 nyeri kepala klaster dan kriteria B
B. Terjadi tanpa periode remisi berlangsung >1x dalam 1 tahun atau dengan periode remisi
yang atau dengan periode bebas nyeri <1 bulan selama 1 tahun
Terapi akut (abortif) : sama dengan terapi akut pada nyeri kepala klaster episodik
4. Gabapentin (grade C)
5. Topiramat (grade C)
6. Baclofen (grade C)
8. Streroid
11. Neuroleptic
15. Opioid
3. Hindari alkohol
1. Nyeri kepala tipe kronis tanpa remisi nyeri selama satu tahun
1. Neurektomi oksipital
6. Dekompresi n. Trigeminus
8. Sphenopalatine ganggionectomy
NEURALGIA TRIGEMINAL
Deskripsi : gangguan yang ditandai dengan nyeri seperti tersengat listrik sesaat unilateral, dan
berhentinya mendadak, terbatas pada distribusi satu atau lebih divisi nervus trigeminus dan
dicetuskan oleh stimulus tidak berbahaya (ex: angin, sikat gigi, makanan pedas, usapan pada
wajah). Hal tersebut mungkin terjadi tanpa penyebab yang jelas atau hasil dari diagnosis
gangguan lain. Mungkin didapatkan atau tidak penyerta suatu nyeri fasial persisten atau
intensitas sedang
Terapi :
2. Terapi farmakologis :
3. Terapi bedah :
Indikasi : nyeri intractable efek samping obat yang tidak dapat diterima
nyeri fasial dan/atau kepala pada distribusi satu atau lebih cabang dari nervus trigeminus yang
disebabkan oleh kelainan lain dan mangindikasikan kerusakan neuron
nyeri wajah dan/atau kepala unilateral berlangsung kurang dari 3 bulan pada distribusi satu
atau lebih cabang nervus trigeminus, disebabkan olah dan berhubungan dengan gejala lainnya
dan atau tanda klinis dari herpes zoster