Anda di halaman 1dari 19

Tentir

Praktikum PK

dr. Siti Nur Aisyah J, PhD


Pemeriksaan Rivalta
Tujuan Prinsip
1. Untuk membedakan eksudat dan Bila bahan uji yang mengandung
transudat banyak protein diteteskan pada
2. Umumnya dilakukan pada orang yang larutan yang mengandung suasana
mengalami efusi pelura - untuk asam, akan memberikan gambaran
mengetahui efusi pleura yang terjadi warna putih seperti awan
disebabkan oleh transudat atau
eksudat
3. Bahan uji : diambil dgn cara
thorakocentesis
Pemeriksaan Rivalta
Alat bahan Cara kerja
1. Aquades 1. Tambahkan 3-4 tetes larutan
2. Asam asetat glacial asam asetat glacial ke dalam 100
ml air
3. Bahan uji
2. Masukkan 1 tetes bahan uji ke
 Pd praktikum pake serum darah dalam larutan tsb
(sentrifugasi dgn kecepatan 3000
rpm, selama 5’ 3. Perhatikan perubahan yang
terjadi dengan seksama
 Dalam kenyataan : cairan dari
pelura
Pemeriksaan Rivalta
Interpretasi hasil
Bila ada warna putih spt awan ketika bahan uji dimasukkan –
eksudat – dapat terjadi warna putih karena eksudat
mengandung lebih banyak protein, berat jenis lebih besar, dan
ada fibrinogen

Bila tidak ada (warna ttp jernih, tanpa ada apapun) -


transudat
Definisi
Transudat Eksudat
Respon tubuh terhadap adanya Berhubungan dengan proses
gangguan sirkulasi dgn kongesti pasif peradangan.
dan edema Mengandung lebih banyak protein,
Terjadi akibat proses bukan radang berat jenis lebih tinggi dan dapat
Cth : kerusakan endotel, tek. membeku
Hidrostatik meningkat
Mengandung sedikit protein, berat
jenis rendah, dan tidak membeku
Perbedaan
Transudat Eksudat
 Bukan inflamasi  Inflamasi
 Tdk ada mikroorganisme  Ada mikroorganisme
 Warna kuning muda  Warna sesuai penyebab
 Jernih dan encer  Keruh dan kental
 Fibrinogen (-)  Fibrinogen (+)
 Leukosit < 500 sel/ul  Leukosit >500 sel/ul
 Berat jenis < 1.020  Berat jenis > 1.020
 Protein < 2 mg%  Protein 2-4 mg%
 Akibat peningkatan tek.  Akibat peningkatan aliran darah &
hidrostatik intravaskular permeabilitas vaskular
 Eksudat menyerupai serum darah dan sedikit fibrin –
eksudat lemah – sering terjadi pada radang TB

 Eksudat fibrin – mengandung banyak fibrin – terjadi


pada pneumonia Jenis-jenis eksudat

 Eksudat purulen – mengandung banyak nanah

 Eksudat hemoragik – banyak mengandung eritrosit


AGD / Analisis Gas Darah
 pH atau ion H+ : menggambarkan pasien mengalami
Jenis Nilai Normal asidosis/alkalosis
 PO2 : tek. gas O2 dlm darah
pH 7,35-7,45
 PCO2 : dipengaruhi sepenuhnya oleh ventilasi
PaO2 80-100 PCO2 yg tinggi – berarti hipoventilasi & sebaliknya
Pada kondisi gangguan metabolisme, PCO2 dpt abnormal sbg
PaCO2 35-45
kompensasi keadaan metabolik
HCO3 22-26  HCO3- : menggambarkan ketoasidosis, jika rendah – asidosis
metabolik
SaO2 93-99 HCO3- : abnormal ketika ginjal mengkompensasi gangguan napas
agar pH kembali dalam rentang yg normal
 SatO2 : kemampuan darah mengikat oksigen
4 keadaan konsentrasi ion H+ dlm darah

 Asidosis respiratorik
pH rendah, pCO2 rendah, HCO3- tinggi (sbg kompensasi thd kondisi ini)
 Asidosis metabolik
HCO3- menurun – pH turun – kompensasi dgn hiperventilasi – PCO2 meningkat
 Alkalosis respiratorik
PCO2 turun – pH meningkat : hiperventilasi
 Alkalosis metabolik
pH meningkat – HCO3 meningkat – kompensasi dari paru – PCO2 meningkat
Diskusi kasus gangguan
keseimbangan asam basa

SEMANGAT!
KASUS
Pasien Cowok, 25 tahun, dibawa ke UGD
Kasus 1
Kel. Utama: Sesak sejak malam hari
Anamnesis :
 Riwayat sesak sudah lama
 kambuh secara tiba-tiba
 Konsumsi bronkodilator inhalasi
u/ mengatasi sesak

• AGD (Analisa Gas


Darah)
SERANGAN
DIAGNOSIS LABOTARIUM • Darah rutin
ASMA
• Spirometri
PF • Hitung jenis
 KU : apatis, napas pendek-pendek
 TTV : 140/80
 RR : 30 KPM (Kali per menit)
 Nadi : 105 KPM
 Paru : wheezing pd kedua lapang paru
 Lain2 : DBN
Klasifikasi
Serangan
Asma akut
Kasus 1(Lab)
• Hb: 14 mg/dl

ASIDOSIS REPIRATORIK TAK


Pemeriksaan • Leukosit: 10.000
Darah Rutin • Trombosit: 350.00
• LED: 20 mm/jam

TERKOMPENSASI
pH rendah

Hitung Jenis • 0/2/2/68/22/6 PCO2 tinggi

• pH: 7,32 [Asam]; N: 7,35—7,45


• PO2: 70 mmHg [Rendah]; N: 80—100
HCO3- Normal
• PCO2: 60 mmHg [Tinggi]; N: 35—45
AGD • SaO2: 95% [Normal]
• HCO3-: 23 mg/dl [Normal]
Sebagai buffer alami
Kasus 1 (Penanganan)
Tindakan Untuk Serangan Asma Akut Sedang
Kasus 1(Lab-Setelah penanganan)
• Hb: 14 mg/dl
Pemeriksaan • Leukosit: 10.000

ASIDOSIS REPIRATORIK
Darah Rutin • Trombosit: 350.00
• LED: 20 mm/jam

TERKOMPENSASI
pH Normal

Hitung Jenis • 0/2/2/68/22/6 PCO2 tinggi

• pH: 7,36 [Normal]; N: 7,35—7,45


• PO2: 92 mmHg [Normal]; N: 80—100
HCO3- Tinggi
• PCO2: 58 mmHg [Tinggi]; N: 35—45
AGD • SaO2: 96% [Normal]
• HCO3-: 28 mg/dl [Tinggi]
Sebagai buffer alami
KASUS Kasus 2
Pasien Cewek, 28 tahun
Kel. Utama: Demam sejak 3 hari yang lalu
Anamnesis :
• Pasien merasa sesak saat bernafas
• Batuk produktif, sputum banyak

• AGD (Analisa Gas


Darah)
DIAGNOSIS PNEMONIA LABOTARIUM • Darah rutin
• Kultur
PF • Hitung jenis
• Radiologi thoraks
 KU : Tampak sakit sedang
 TTV : 140/80
 RR : 32 KPM
 Nadi : 100 KPM
 Paru :
 Perkusi redup
 Suara napas: Melemah di dextra
Kasus 1(Lab)

ALKALOSIS REPIRATORIK TAK


• Hb: 12 mg/dl
Pemeriksaan • Leukosit: 20.000 [naik]
Darah Rutin • Trombosit: 380.000
• LED: 30 mm/jam[cepat]

TERKOMPENSASI
pH Tinggi

Hitung Jenis • 0/2/2/80/10/2 PCO2 Turun


NEUTROFILIA

• pH: 7,48 [Basa]; N: 7,35—7,45


• PO2: 90 mmHg [Normal]; N: 80—100
HCO3- Normal
• PCO2: 30 mmHg [Turun]; N: 35—45
AGD • SaO2: 95% [Normal]
• HCO3-: 23 mg/dl [Normal] INDIKASI INFEKSI
Shift to the left
BAKTERI
Kasus 1(Lab)
• Hb: 12 mg/dl
Pemeriksaan • Leukosit: 20.000 [naik]

ALKALOSIS REPIRATORIK
Darah Rutin • Trombosit: 380.000
• LED: 30 mm/jam[cepat]

TERKOMPENSASI
pH Normal

Hitung Jenis • 0/2/2/80/10/2 PCO2 Turun


NEUTROFILIA

• pH: 7,43 [Normal]; N: 7,35—7,45


• PO2: 94 mmHg [Normal]; N: 80—100
HCO3- Turun
• PCO2: 32 mmHg [Turun]; N: 35—45
AGD • SaO2: 96% [Normal]
• HCO3-: 20 mg/dl [Turun] INDIKASI INFEKSI
Shift to the left
BAKTERI

Anda mungkin juga menyukai