KRONIK
DENGAN
HEMODIALISIS
Kelompok 10 / 5B
“ Barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain.” (QS. Al Baqarah: 185)
Menguatkan Harapan Yang
Realistis Kepada Pasien Terhadap
Kesembuhan
Meningkatkan
Menerima Berusaha Mencari Pengetahuan tentang Memperbanyak
Pengobatan Sedini Kesehatan dan Zikir dan Doa
Takdir Mungkin Penyakit, Pengobatan kepada Allah
dan Efek Sampingnya
Berperasangka
Baik Pandai Mengambil
Hikmah
Ketabahan Hati
PENGKAJIAN
No Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Standar Luaran Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
2. Judul Jurnal Pengalaman Spiritualitas pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang
Menjalani Hemodialisis
3. Volume, Halaman, dan Tahun
11Volume 3 Nomor 1 April 2015
Jurnal
4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi spiritualitas pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.
5. Hasil Jurnal Hasil analisa data kualitatif dengan wawancara mendalam didapatkan empat tema spiritualitas pada pasien penyakit ginjal kronik
yang menjalani hemodialisis yaitu: 1) mendekatkan diri kepada Tuhan, 2) dukungan dari orang terdekat, 3) mempunyai harapan besar
untuk sembuh, dan 4) menerima dengan ikhlas penyakit yang diderita. Hal yang dirasakan oleh sebagian besar partisipan dalam
kehidupan spiritualnya adalah mendekatkan diri kepada Tuhan, seperti dengan rajin beribadah, memperdalam ilmu agama, dan
memperbaiki kualitas ibadah dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagian besar partisipan mempunyai harapan besar untuk sembuh dan berharap Tuhan memberi mukjizat. Seluruh pasrtisipan
mengungkapkan sekarang sudah bisa menerima dengan ikhlas penyakit yang diderita nya. Meskipun diawal menjalani hemodialisis
partisipan sempat menolak, sedih dan tidak bisa menerima kondisi nya. Seiring dengan berjalannya waktu partisipan bisa menerima
dengan ikhlas dan menganggap sakit yang diderita sebagai cobaan dari Tuhan.
6. Kesimpulan Hasil wawancara mendalam dengan partisipan didapatkan empat tema dalam mendeskripsikan spiritualitas yaitu: mendekatkan diri
kepada Tuhan seperti rajin beribadah, memperdalam ilmu agama, dan memperbaiki kualitas ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini menunjukkan bahwa pasien yang menjalani hemodialisis menggunakan pendekatan spiritualitas sebagai koping untuk menghadapi
penyakit terminal yang dideritanya. Untuk itu Perawat yang bertugas di ruang hemodialisa hendaknya membuat program yang
mendukung kegiatan spiritualitas secara berkelompok sesuai dengan kepercayaan masing-masing pasien (support group) , mampu
memberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan spiritual (spiritual care) dan secara holistic, dan memfasilitasi pasien yang
menjalani hemodialisis untuk melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan semangat dan motivasi pasien.
1. Penulis Jurnal Pipit Festi Wiliyanarti, Abd. Muhith
5. Hasil Jurnal Berdasarkan hasil penelitian partisipan menyatakan memahami dengan pengobatan Hemodialisa. Sebagian
partisipan menyampaikan pengetahuai tentang pengobatan hemodialis adalah untuk menganti fungsi ginjal.
Partisipan menyampaikan bahwa setelah dilakukan hemodialisis menjadi lelah dan tergantung pada keluarga.
Partisipan merasa takut akan terapi hemodialisa tetapi dukungan keluarga yang membuat partisipan menjadi
semangat. Berdasarkan hasil wawancara mendalam beberapa pasien menyatakan bahwa harapan setelah dilakukan
terapi haemodialysis adalah kondisi tubuhnya membaik dan bisa bertahan untuk meneruskan kehidupannya.
6. Kesimpulan Hasil penelitian didapatkan 5 tema yaitu: 1) pengetahuan tentang terapi hemodialysis; 2) dampak setelah menjalani
hemodialisis; 3) koping selama pengobatan; 4) dukungan keluarga; 5) harapan pasien GGK dengan hemodialisis.
Pasien yang menjalani hemodialisis memiliki pengetahuan tentang pengobatan GGK dan menyatakan bermanfaat
untuk memperbaiki kerja ginjal. Koping pasien terhadap penyakitnya adaptif. Pasien menerima tentang kondisi
dengan penyakit GGK dengan terapi hemodialisis, usaha yang dilakukan dengan tetap berinteraksi dengan
keluarga. Sedangkan dukungan keluarga dalam pengobatan ditunjang dengan tenaga dukungan tenaga medis.
Selama masa pengobatan ini harapan pasien dengan tetap menjalani terapi hemodialisis adalah menginginkan
sembuh dan kondisi tubuhnya membaik kembali. Berdasarkan simpulan maka disarankan pada instansi rumah sakit
agar meningkatkan program promosi tentang pencegahan, pengobatan pasien gagal ginjal dengan terapi
hemodialisis. Perlu dilakukan penelitianlebih lanjut tentang determinasi mekanisme koping pasien gagal ginjal
dengan hemodialisis.
TERIMA KASIH
SEKIAN