Anda di halaman 1dari 18

1

PERILAKU ISLAMI TERHADAP ORANG


YANG MENINGGAL

Unusa 2019
2

 Semua Mahluk yang ada dimuka bumi ini tidak ada yang
hidup kekal, pada saat nanti pasti akan mengalami
kematian. Oleh karena itu, kematian merupakan bagian
dari persoalan hidup manusia.
 "setiap orang yang berakal mengakui dan menyadari
bahwa kematian adalah suatu kehrusan bagi setiap yang
bernyawa"(Qs AliImran(3):185)
Banyak faktor yang membuat seseorang
Takut mati:
3


• Karenaiatidakmengetahuiapayang dihadapinyasetelah
kematian.
• Menduga bahwa apa yang dimiliki sekarang lebihbaikdari
 yang akan di dapati nanti
• Membayangkanbetapa sulit danpedih pengalamanmati,
sesudah mati
• Khawatirmemikirkankeluargayang akan ditinggalkan
 • Tidakmengetahuimakna hidup dan mati
Pengertian Kematian
5

 Mati : “Tidak ada, gersang, tandus, kehilangan


akal dan hati nurani, kosong, berhenti, padam,
buruk,lepasnyaruh dari jasad ”.
 Mati : (QS.Al Maidah:28,164,33 dan 52)
1. Kemusnahan dan kehilangan roh dari jasad
2. Terputusnya hubungan antara roh dan badan
3. Terhentinyaaktivitasmanusiasecara total
6

Dalam Islamkematianialahterhentinya(Amal Perbuatan)


manusia pada alampertama,yang akandilanjutkanpada


alam kedua.
Hal ini menggambarkan bahwaadahubunganantaraalam
dunia dan akhirat, dimanaakhiratmerupakan hasildari
prinsip tanggungjawabperbuatanmanusiaselama di
dunia

7

 Sabda Nabi Muhammad : “Apabilaanakadam


meninggaldunia (Mati), makaterputuslahsemua budi-
dayanya kecualitigaperkara, sedekah, jariah, ilmuyang
bermanfaat,atauanaksoleh yang mampumendoakan
orang tuanya”.
 Allah. Swt berfirman : “Dan jangalah kamu katakan
bahwaorang-orang yang gugur dijalan Allah (bahwa
merekaitu) mati,bahkan (sebenarnya) merekaituhidup,
tetapikamutidak menyadarinya”(QS.Al Baqarah
(2):54)
2. Proses Kematian(Sakratul
Maut)
8

 Proses kematian manusia tidak dapat diketahui


dan digambarkan dengan jelas oleh
pengelihatan akal manusia, karena menyangkut
segi fisik dan segi rohani.
 Dikatakan segi fisik kematian diketahui apabila
secara klinis seseorang dikatakan mati apabila
pernafasannya dan denyut jantungnya terhenti.
Dari segi rohani ialah proses lepasnya roh
dari jasadnya.
9

 Proses kematian secara rohani inilah yang tidak


bisa dijelaskan secara indrawi manusia, tetapi hal
itu nyata terjadi.
 Sakratul maut : “ bingung, ketakutan, dan
kedahsyatan saat sedang dicabut rohnya dari
badan yang perlahan-lahan menjadi beku”.
 Proses sakratul maut diawali dengan kaki yang dingin
dan membeku, perlahan begeser kepaha, sampai
kekerongkongan, kemudian mata mengikuti lepasnya roh
dari badan
KEMATIAN

Kematian terjadi bila:


1. Fungsi spontan pernafasan dan jantung telah terhenti
secara pasti
2. Penghentian ireversibel setiap fungsi otak telah
terbukti
Sekarat (dying)
merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian

Meninggal dunia adalah


adalah keadaan insani yang diyakini oleh ahli kedokteran
yang berwenang bahwa fungsi otak, pernafasan dan denyut
jantung seseorang telah terhenti.
Terdapat beberapa perubahan tubuh setelah kematian, diantaranya :
• Rigor mortis (kaku) dapat terjadi sekitar 2-4 jam setelah kematian,
• Algor mortis (dingin) suhu tubuh perlahan-lahan turun,dan
• Post mortem decomposition, yaitu terjadi livormortis pada daerah
yang tertekan serta melunaknya jaringan yang dapat menimbulkan
banyak bakteri
Tanda Kematian Dini

1. Pernafasan terhenti , penilaian > 10 menit (inspeksi, palpasi


Dan auskultasi)
2. Terhentinya sirkulasi, penilaian 15 menit, nadi karotis tidak
teraba
3. Kulit pucat
4. Tonus otot menghilang dan relaksasi
5. Pembuluh darah retina bersegmentasi beberapa menit pasca
kematian
6. Pengeringan kornea yang menimbulkan kekeruhan dalam 10 menit
(hilang dengan penyiraman air)
Tanda Pasti Kematian

• Lebam mayat (livor mortis)


• Kaku Mayat (rigor mortis)
• Penurunan suhu tubuh (algor mortis)
• Pembusukan (dekomposisi)
Pelunakan dan pencairan jarinan tubuh oleh
fermentasi bakteri (24 jam pasca mati)
KASUS

Tn. A (40 tahun) meninggal dunia 10 menit yang lalu. Pada tubuh jenazah
masih terpasang infus di lengan kanan, selang oksigen, NGT, dan kateter
urine. Rambut tampak basah, mata setengah terbuka, dan di mulut
terpasang ET. Baju yang digunakan basah oleh keringat. Seprei tampak
kotor oleh feses dan muntahan klien. Dua jam lagi jenazah akan
dipindahkan ke kamar jenazah. Keluarga Tn. A masih berada di sekitar
jenazah sambil menangis. Pasien yang sekamar dengan Tn. A tampak
menangis dan ketakutan di tempat tidurnya dengan posisi membelakangi
jenazah. Tn. A beragama islam
Perawat memiliki peran merawat tubuh klien setelah
kematian

Tubuh klien harus ditangani secepat mungkin untuk


mencegah kerusakan jaringan

Perawat memberikan kesempatan keluarga untuk melihat


tubuh klien
BEBERAPA HAL YANG DILAKUKAN
PERAWAT

1. Perawat menyingkirkan/memberesi peralatan


2. Peralatan medis yang terdapat di tubuh klien
dilepaskan, diklem dan di plester
3. Perawat menyiapkan jenazah klien dengan membuatnya
tampak sealamiah dan senyaman mungkin
4. Tubuh klien diletakkan dalam posisi terlentang dengan
lengan disamping, telapak tangan menghadap ke bawah,
atau melipat di atas dada (tergantung kepercayaan
klien).
5. Perawat dapat meletakkan handuk di bawah dagu atau
mengikat dagu agar menjaga mulut tetap tertutup.
6. Perawat membersihkan bagian tubuh yang basah dan
membalut tubuh dengan kain atau gaun yang bersih,
menyisir atau menyikat rambut, dan menutupi tubuh
dengan linen bersih
6. Perawat dapat memberikan contoh kepada keluarga
bagaimana mengungkapkan kasih sayang dan doa
keselamatan untuk jenazah.
7. Perawat memberikan identitas jenazah sesuai kebijakan
RS
8. Perawat bertanggung jawab melepas semua kepemilikan
pribadi dan mencatat pada catatan medis
9. Anggota keluarga berhak mendapat penjelasan mengenai
kondisi klien, terutama kasus mendadak
10.Perawat perlu melengkapi dokumentasi perawatan jenazah
klien sesuai prosedur yang telah ditetapkan
Dokumentasi Perawatan Jenazah

1. Waktu dan tanggal kematian


2. Nama tenaga kesehatan yang menyatakan kematian
3. Individu yang memberitahukan kematian (misalnya penyelenggara
pelayanan kesehatan,anggota keluarga, tim permintaan organ, rumah
duka, perusahaan pemakaman,penyelenggara pelayanan spiritual) dan
siapa yang ada di tempat pada saat kematian.
4. Permintaan donor organ atau jaringan dibuat dan oleh siapa.
5. Persiapan khusus jenazah (misalnya didinginkan atau diperlukan
ritual keagamaan/budaya)
6. Tabung medis, alat, atau selang yang tertinggal pada jenazah.
7. Barang-barang pribadi yang tertinggal dan diamankan dari
jenazah.
8. Barang pribadi yang diberikan kepada keluarga dengan deskripsi,
data, waktu untuk siapa diberikan.
9. Lokasi label identifikasi jenazah
10.Waktu jenazah dipindahkan dan tujuannya
11.Segala informasi yang relevan atau permintaan keluarga yang
membantu menjelaskan situasi tertentu
Tanggung Jawab Muslim Terhadap Jenazah

1. Memandikan Jenazah
2. Mengkafani Jenazah
3. Menyolati Jenazah
4. Memakamkan Jenazah

Anda mungkin juga menyukai