Anda di halaman 1dari 20

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN

PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA DI


MASYARAKAT TALANGO KABUPATEN SUMENEP

KELOMPOK 29 KELAS 6B
Fyan Ramdhan Ghiffary 1130017053
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah :
Penyakit kusta (morbus hansen) merupakan penyakit infeksi kronis menahun yang
disebabkan oleh Mycobacterium leprae (M.leprae) yang menyerang hampir semua organ
tubuh terutama saraf tepi dan kulit serta organ tubuh lainnya seperti mukosa mulut,
saluran nafas bagian atas, sistem retikulo endothelia, mata, otot dan tulang kecuali
susunan saraf pusat (Harahap, 2000). Kusta merupakan penyakit menular yang dapat
menyebabkan permasalahan yang kompleks. Masalah yang timbul bukan hanya dari sisi
medis, tetapi juga aspek sosial, ekonomi dan budaya (Widoyono, 2008).
Skala : Prevalensi penyakit kusta di Jawa Timur pada tahun 2010 angka kesakitan
penyakit kusta sebesar 1,39 per 10.000 penduduk yang berada diurutan ketujuh (Nasional
0,080 per 10.000 penduduk). Namun jika dilihat dari jumlah penderita Jawa Timur berada
diurutan pertama diantara provinsi yang lain di Indonesia (Achmad, 2010).
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Kronologi : Kusta menimbulkan stigma yang besar di masyarakat sehingga penderita kusta
seringkali dijauhi dan dikucilkan oleh masyarakat yang menyebabkan timbulnya masalah
psikososial (Dewi, 2011). Faktor penting dalam terjadinya kusta adalah adanya sumber
penularan dan sumber kontak, baik dari penderita maupun dari lingkungan. Penderita kusta
yang tidak diobati dapat menjadi sumber penularan kepada orang lain terutama penderita tipe
multibasiler yang berkaitan dengan banyaknya jumlah kuman pada lesi (Depkes RI, 2012).
Orang-orang yang kontak serumah dengan penderita multibasiler berisiko 4x lebih tinggi
tertular kusta (Moet, 2007). Hal ini berkaitan dengan tingginya frekuensi paparan terhadap
penderita yang mengandung kuman kusta, sehingga menyebabkan kasus kusta semakin
bertambah setiap tahunnya.
Solusi : Penularan kusta dapat di cegah dengan cara pendidikan kesehatan agar keluarga yang
kontak dengan penderita kusta dan masyarakat mengerti tentang pengertian kusta, penyebab
yang di timbulkan kusta, tanda dan gejala kusta, cara penularannya dan akibat bila tidak
berobat dini dan teratur penyakit kusta (Setyaningrum, 2010).
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi masalah pada
hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan
penularan kusta di masyarakat talango kabupaten sumenep.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka peneliti merumuskan masalah :
“Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku
pencegahan penularan kusta di masyarakat talango kabupaten
sumenep ?”
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan
penularan kusta di masyarakat Talango Kabupaten Sumenep.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengetahuan penderita kusta tentang pencegahan penularan
penyakit kusta di Talango Kabupaten Sumenep
b. Mengetahui perilaku penderita kusta dalam pencegahan penularan
penyakit kusta di Talango Kabupaten Sumenep
c. Mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku terhadap
pencegahan penularan penyakit kusta di Talango Kabupaten Sumenep
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Sebagai tambahan wawasan ilmu pengetahuan, sehingga dapat membantu
mengembangkan teori baru dan mengembangkan tingkat pengetahuan.
Manfaat Praktis
a. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi referensi perpustakaan dalam bidang
kesehatan, serta sebagai bahan masukan atau literatur yang digunakan dalam
kegiatan penelitian selanjutnya.
b. Memberdayakan dan memberikan wawasan yang baru khususnya pada pada
masyarakat yang tinggal bersama penderita kusta di Talango Kabupaten
Sumenep agar mengetahui perilaku pencegahan dan penularan kusta
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Pengetahuan Konsep Kusta Konsep Perilaku
1. Pengertian pengetahuan 1. Definisi Kusta 1. Pengertian Perilaku
2. Jenis Pengetahuan 2. Etiologi Kusta 2. Klasifikasi Perilaku
3. Faktor – Faktor yang 3. Klasifikasi Kusta 3. Bentuk Perilaku
Mempengaruhi 4. Patofisiologi 4. Faktor Perilaku
Pengetahuan Kusta 5. Pengukuran
4. Tingkat Pengetahuan 5. Cara Penularan Perilaku
5. Pengukuran Tingkat Kusta 6. Domain Perilaku
Pengetahuan 6. Pengobatan Kusta 7. Perilaku Kesehatan
6. Cara Memperoleh 7. Pencegahan Kusta
Pengetahuan
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ada Hubungan
Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Pencegahan
Penularan Kusta Di Masyarakat Talango Kabupaten
Sumenep
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

BAB 4
METODE PENELITIAN

Jenis dan Rancangan Bangunan Penelitian


Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang bersifat menjelaskan hubungan antar variabel.
Sedangkan desain penelitiannya menggunakan cross sectional, yaitu penelitian yang menekankan
waktu pengukuran/ observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat
(Nursalam, 2013). Pengukuran data penelitian (variabel bebas dan terikat) dilakukan satu kali dan
secara bersamaan. Penelitian ini menganalisis tentang hubungan pengetahuan dengan perilaku terhadap
pencegahan penularan penyakit kusta di Talango Kabupaten Sumenep.
Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Talango yang anggota keluarga atau lingkungan
sekitarnya ada yang menderita penyakit kusta berjumlah keseluruhan sebanyak 45 orang.
Sampel dan Cara Pengambilan Sampel
Sampel : Sampel penelitian ini adalah masyarakat yang anggota keluarga atau lingkungan sekitarnya
ada yang menderita penyakit kusta di Desa Talango Kabupaten Sumenep berjumlah 45 orang.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Cara pengambilan sampel


Cara pengambilan sampel secara total sampling. Pengambilan sampel secara total sampling adalah
dengan mengambil semua anggota menjadi sampel (Hidayat, 2007). Pada penelitian ini peneliti
akan memilih sampel sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu sebanyak 45
responden.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Balai Desa Talango. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas
beberapa pertimbangan antara lain:
1. Lokasi penelitian mudah dijangkau
2. Belum pernah dilakukan penelitian dengan tema yang sama
3. Peneliti sudah mengenal lokasi penelitian, sehingga dapat mempermudah dalam pengambilan
data.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2020 di Desa Talango Kabupaten Sumenep.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Kerangka Operasional Penelitian
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Variabel Penelitian
1. Variable Independent (Bebas) adalah variabel yang memengaruhi atau
nilainya menentukan variabel lain. Suatu kegiatan stimulus yang
dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel
dependen (Nursalam, 2013). Pada penelitian ini yang merupakan variabel
independent adalah perilaku pencegahan dan penularan penyakit kusta.
2. Variable Dependent (Terikat) adalah variabel yang dipengaruhi nilainya
ditentukan oleh variabel lain. Respon akan muncul sebagai akibat
manipulasi variabel-variabel lain (Nursalam, 2013). Pada penelitian ini yang
merupakan variable dependent adalah tingkat pengetahuan
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
Definisi Operasional

Definisi
Variabel Operasinal Parameter Instrumen Skala Kriteria
Independen Pasien kusta 1. Definisi kusta Kuesioner Ratio Salah = 0
:Pengetahuan dapat memahami, 2. Faktor Penyebab Benar = 1
dengan perilaku mengetahui dan Kusta Interval dengan
terhadap mengaplikasik-an 3. Tanda dan gejala skor terendah 0 dan
pencegahan ilmu yang didapat kusta skor tertinggi 15
penularan dari orang lain 4. Pengobatan kusta
penyakit maupun buku 5. Pencegahan kusta
kusta. tentang penyakit
kusta.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Dependen : Tindakan 1. Segera melakukan pengobatan sejak dini Kuesioner Interval S : Sering (3)
Pencegahan responden dalam secara rutin KK : Kadang-
terhadap perilaku akibat 2. Menghindari atau mengurangi kontak fisik kadang (2) TP :
penularan penyakit kusta 3. Meningkatkan kebersihan diri dan kebersihan Tidak Pernah (1)
penyakit yang di derita. lingkungan Ratio dengan skor
kusta. 4. Meningkatkan atau menjaga daya tahan tubuh terendah 0 dan
5. Tidak bertukar pakaian dengan penderita tertinggi 39
6. Tidak bertukar pakaian dengan penderita.
Memisahkan alat-alat makan dan kamar mandi
penderita kusta.
8. Untuk penderita kusta, usahakan tidak meludah
sembarangan
9. Untuk penderita yang sudah mendapatkan pengobatan
tidak menularkan penyakitnya pada orang lain.
10. Melakukan vaksinasi BCG pada kontak serumah
dengan penderita kusta.
11. Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai
mekanisme penularan kusta.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data


Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada
waktu penelitian menggunakan suatu metode penelitian berupa kuesioner (Arikunto,
2010). Dalam penyusunan instrument penelitian terdapat uraian dalam pengumpulan
data, Kuesioner yang telah dibuat mencakup data demografi responden, variabel
independen yaitu pengetahuan tentang penyakit kusta dan variabel dependen yaitu
perilaku pencegahan penularan penyakit kusta. Data demografi responden berupa
kuesioner yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan.
Cara Pengumpulan Data
Peneliti mengambil data dan melakukan pendekatan serta penjelasan kepada
masyarakat, apabila ibu bersedia menjadi responden, maka peneliti memberikan surat
pernyataan bersedia menjadi responden untuk ditandatangani, selanjutnya responden
diberikan lembar kuesioner untuk menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu responden
akan diberikan kenang-kenangan sebagai tanda terima kasih telah menjadi responden.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Pengolahan data dan Analisa data


Pengolahan Data
1. Editing
2. Skoring
3. Coding
4. Tabulating
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Analisa Data
1. Data Univariat : Analisa univariat merupakan data yang terkait dengan pengukuran satu
variable pada waktu tertentu (Swarjana, 2016). Data umumnya menggunakan umur, jenis
kelamin, pendidikan, suku, agama, pekerjaan, penghasilan dari variable data umum
menggunakan kategori menggunakan tabel frekuensi. Variabel univariat dalam penelitian
ini yaitu dengan menggunanakan data kusus perilaku pencegahan penularan sebelum dan
sesudah menggunakan kategori dalam bentuk tabel bivariat.
2. Analisa Data Bivariat : Analisa data bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2013). Analisa akan
dilakukan di program SPSS 16.0 for Windows. Dalam penelitian ini analisa bivariat
dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku terhadap
pencegahan penularan penyakit kusta di Desa Talango. Pengolahan analisis data bivariat
ini dengan menggunakan bantuan komputerisasi. Karena data dalam penelitian ini
berskala interval dan ratio maka uji statistik yang digunakan adalah ujikorelasi pearson
product moment dengan taraf signifikasi yaitu α ≤0,05.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Etika Penelitian
Etika Penelitian
1. Kerahasiaan (Confidentiality)
2. Keadilan dan Keterbukaan (Respect for justice an inclusiveness)
3. Manfaat (Benefit)
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai