(dr. Devy)
Zona konduksi :
1. HIDUNG
Terhubung oleh struktur :
- Sinus paranasal
Gangguan hidung tersumbat, karena :
Mukus, benda asing, massa/neoplasma lumen menyempit sesak napas
susah inspirasi (wheezing +)
Faktor allergan = harus punya riwayat atopi, khas = ngeluh hidung tersumbat
di pagi hari
Saat allergan masuk (teori hipersensitivitas) (+) respon reseptor di
bronkus bronkokonstriksi pembuluh darah di bronkus lumen
menyempit sesak napas susah inspirasi (wheezing +)
Infeksi (inflamasi) = edema, di tunika mukosa concha nasal
Inflamasi peningkatan permeabilitas vaskular edema mukosa lumen
menyempit sesak napas susah inspirasi (wheezing +)
- Olfactory epithelium
Terdiri dari : glands of bowmann, supporting cell, olfactory cell
2. LARING
(+) pita suara
3. TRAKEA
4. BRONKUS DAN BRONKIOLUS
Epitel kolumnar bersilia bersel goblet = untuk sekresi mukus
Memiliki sistem imun IgA
Ketika ada benda asing silia bergerak ke atas sel goblet sekresi mukus respon
bersin
Gangguan
- Misalnya merokok : silia bronkus rusak sekret (eksudat) > akan menumpuk
(akumulasi sekret) potensi mikroorganisme tumbuh di eksudat batuk produktif
(batuk terus-menerus) dapat menjadi kronik (PPOK)
- Bronkus yang lebih curam : kanan kemungkinan orang tersedak masuk ke
bronkus kanan
- Bronchiectasis dilatasi permanent bronkus bau dan warna dahak khas harus
di kultur untuk menentukan mikroorganismenya
5. ALVEOLUS
Pertahanan pada alveolus : makrofag alveolar
Lapisan sel : hanya 1 lapis tidak bersilia
Jenis sel :
- Pneumosit 1
- Pneumosit 2 sekresi surfaktan mencegah paru-paru kolaps
Ingat : kondisi alveolus harus tetap terbuka daya compliance didukung struktur
elastin di sekitar alveolus + surfaktan kerjasama untuk difusi gas
Gangguan :
Perbedaan bronchopneumoniae dengan pneumonae lobaris (sama-sama terjadi
inflamasi)
- Bronchopneumoniae :
Kabut tersebar / berawan
- Pneumoniae lobaris :
Inflamasi hanya 1 lobus mengisi daerah alveolus alveolus edema
alveolus penuh terlihat area konsolidasi pada satu lobus seluruhnya
Memiliki 4 tahap reaksi inflamasi :
a. Kongesti = cairan serosa di ruang alveolus
b. Hepatisasi merah = massive confluent exudation : neutrofil + eritrosit +
fibrin di ruang alveolus
Ciri makroskopik : lobus merah padat konsistensi mirip hepar
c. Hepatisasi kelabu = limfosit + jaringan fibrin
d. Resolusi = perbaikan jaringan
Ingat : normal ketika diperkusi
a. Paru-paru : sonor (udara)
b. Hepar : redup (massa)
- Emfisema :
Merokok, polusi pekerja tambang (+) proses inflamasi di alveolus makrofag
alveolar bekerja karena terpapar terus-menerus, makrofag alveolar tidak mampu
bekerja lagi rekrut neutrofil (salah satu fungsi neutrofil : produksi elastase,
normalnya homeostasis a1 anti-tripsin menyeimbangkan elastase agar tidak
dominan) terpapar terus-menerus/riwayat defisiensi a1 anti-tripsin elastase
dominan destruksi jaringan elastin dinding alveolus jaringan elastin hancur
kemampuan kembang kempis terganggu emfisema
NOTE : SAAT PERKUSI
a. Sonor ke arah costae = emfisema
b. Sonor ke arah apeks = TB cavitas
- TB Paru
TB dapat hidup di dalam makrofag alveolar makrofag berubah menjadi sel
epiteloid (adalah makrofag alveolar yang sudah diinfeksi MTB) sel epiteloid akan
berkelompok untuk mempertahankan hidup membentuk granuloma/tuberkel di
alveolus nekrosis kaseosa (perkijuan) resolusi mtb bersifat dorman
ketika sistem imun pasien turun dapat reaktivasi lagi
A. TB Paru primer
Ciri makroskopik : granuloma subpleura dan hillus, kuning kecoklatan, kompleks
gohn jika mengalami fibrosis kalsifikasi (ranke complex)
B. TB Paru milier
Ciri makroskopik : granuloma multipel, putih keabuan, tersebar di seluruh
parenkim paru
- TUMOR
Perbedaan :
a. Grading cancer : dapat ditemukan di pemeriksaan PA
= bentuk sel dan derajat diferensiasi sel tumor
b. Staging cancer : dapat ditemukan di pemeriksaan fisik
= ukuran lesi, penyebaran ke kelenjar limfe dan metastasis
A. Squamous cell carcinoma
Mutasi p53 gene (polisi di tingkat gen) fungsinya menstop sel yang
diprediksi mulai berubah jika mutasi gen sel-sel terus berubah
(metaplasia)
Terjadi pada perokok
Ciri mikroskopik : pembentukan pulau keratin bentuk mutiara tanduk / sel-
sel individu (eosinophilic dense cytoplasm)
Note :
Dominan keratinisasi tumor diferensiasi baik
Dominan aktivitas mitosis tumor diferensiasi buruk
Ciri makroskopik : massa besar, putih abu-abu, lunak-keras, area hemoragik,
nekrosis
B. Adenocarcinoma
Terjadi banyak pada wanita yang tidak merokok tapi memiliki riwayat
terpapar rokok
Mutasi K-ras (+) proliferasi sel proliferasi sel meningkat
C. Small cell carcinoma
Perokok
Pada bronkus primer
Sensitif terhadap kemoterapi
Mutasi p53 dan Rb
Ciri mikroskopik : ukuran sel kecil, bentuk bulat-oval-atau spindle, nukleus
hiperkromatik, rasio nukleus : sitoplasma = 1:1
Ciri makroskopik : massa tumor lunak, berlobus, putih kecoklatan
D. Large cell carcinoma
Ciri mikroskopik : tumor epitel ganas undiferensiasi, nukleus besar,
nukleolus jelas, sitoplasma sedang
Ciri makroskopik : massa tumor multipel (cannonball lessions) menyebar di
seluruh lapang paru
E. Metastasis tumor pada paru
Paling sering
Ke hepar, tulang, dll