Dermatitis Visecobullosa
Disusun Oleh:
Pembimbing Klinik
dr. Diany Nurdin, Sp.KK., M. Kes
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Fakultas : Kedokteran
Universitas : Tadulako
Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako
Mengetahui
c. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis PV pada awalnya berupa bula di atas kulit normal
yang selanjutnya berkembang menjadi bula dengan dasar eritematosa,
kemudian pecah, sehingga timbul erosi yang biasanya disertai krusta
dan rasa nyeri7. Semua tipe penyakit tersebut memberi gejala yang khas
yakni :
a) Pembentukan bula yang kendur pada kulit yang umumnya
terlihat normal dan mudah pecah
b) Pada saat dilakukan penekanan, bula meluas (Nikolsky sign
positif)
c) Akantolisis selalu positif
d) Adanya antibody tipe IgG terhadap antigen interseluler di
epidermis yang dapat ditemukan dalam serum
Lesi utama pemfigus vulgaris adalah melepuhnya bagian kulit
(flaccid blister), yang dapat terjadi di mana saja pada permukaan kulit,
tetapi biasanya tidak pada telapak tangan dan telapak kaki5.
A B
Gambar 2. A. Flaccid Blister, B. Erosi Oral
(Sumber : Wibawa, 2022)
Lesi mukosa dapat merupakan satu-satunya tanda pemfigus vulgaris
sebelum adanya lesi kulit yang dapat muncul 5 bulan hingga 1 tahun
setelah adanya lesi mukosa. Lesi mukosa dapat mengenai mukosa oral,
mukosa hidung, konjungtiva, penis, dan mukosa vagina. Lesi pada
mulut dapat berlanjut hingga ke tenggorokan, menimbulkan suara serak
dan sulit menelan. Pada beberapa kasus dapat terjadi esofagitis
meskipun gangguan kulit terkontrol. Pada umumnya pemfigus vulgaris
mengenai mukosa terlebih dahulu sebelum lesi kulit. Kasus yang hanya
mengenai kulit tanpa mengenai lapisan mukosa jarang terjadi4.
Pada pasien tertentu, erosi cenderung berkembang menjadi
papillimatosis dan pengerasan kulit yang berlebihan, yang disebut
sebagai lesi vegetasi. Jenis lesi ini cenderung lebih sering terjadi di
daerah intertriginosa, di kulit kepala, atau di wajah. Umumnya,
prognosis untuk apa yang disebut pasien pemfigus vegetan ini dianggap
lebih baik, dengan penyakit yang lebih ringan dan kemungkinan remisi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien pemvigus vulgaris
tipikal.
Gambar 3. Lesi Berkerak dan Bervegetasi pada Pemfigus vulgaris
(Sumber : Wibawa, 2022)
Beberapa lesi pemvigus vulgaris biasa sembuh dengan morfologi
vegetasi dan dapat bertahan lama periode waktu di satu tempat. Dengan
demikian, lesi vegetasi tampaknya menjadi salah satu pola reaktif kulit
terhadap gangguan autoimun pemfigus vulgaris5.
d. Diagnosis
Diagnosis pemfigus vulgaris dapat ditegakkan jika ditemukan hasil
positif pada pemeriksaan klinis, pemeriksaan histologi, dan uji
imunologik, atau dua tanda yang mengarah diagnosis pemfigus vulgaris
dan adanya uji imunologik4.
Pada pemeriksaan fisik terdapat Nikolsky sign, tanda ini sensitif
tetapi tidak spesifik. Nikolsky sign dilihat dengan cara menggosokkan
tangan dari daerah normal hingga ke lesi, hasil positif jika kulit
mengelupas, menandakan pelepasan lapisan superfisial lapisan basal
epidermis. Selain itu, terdapat Asboe-Hansen sign berupa gambaran
bulla yang melebar jika bagian tengah bulla ditekan4.
Gambaran histologi pada biopsi lesi pemfigus vulgaris berupa
gambaran bulla suprabasiler dengan akantolisis. Lapisan antara stratum
basale epidermis dan bagian epidermis lain yang lebih superfisial
tampak lepas dan membentuk bulla. Kadang tampak sel keratinosit
yang lepas ke dalam bulla. Bagian superfisial epidermis terlihat intak4.
Gambar 4. Gambar histopatologi pemphigus vulgaris
(Sumber : Wibawa, 2022)
Pemeriksaan imunologi berperan penting; pemeriksaan
imunofluorosensi direk ataupun indirek baik terhadap antibodi serum
maupun lesi kulit dapat mendukung diagnosis, pemeriksaan antibodi
pada lesi lebih spesifik dan sensitif dibandingkan pada antibodi serum.
Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) untuk mengetahui
adanya antibodi yang menyerang desmoglein 1 dan desmoglein 3
menunjang diagnosis pemfigus vulgaris, sedangkan adanya antibodi
yang hanya menyerang desmoglein 1 menunjang diagnosis pemfigus
foliaceus. Pemeriksaan ELISA bersifat spesifik, sedangkan
pemeriksaaan imunofloresensi lebih sensitif. Pemeriksaan antibodi juga
dapat membantu menilai keberhasilan terapi, pada penderita yang telah
remisi tidak terdapat lagi antibodi 4. Ikeda, et al, membuat skoring
derajat pemfigus vulgaris, skoring tersebut berhubungan dengan
pengobatan4.
Tabel 2. Tabel Skoring derajat pemfigus vulgaris4
Jumlah lesi baru
Score Luas Lesi (%) Nikolsky’s sign Luas lesi mulut (%)
per hari
3 >15 Nyata >5 >30
2 5-15 Positif 1-5 5-30
1 <5 Hanya Lokal Jarang Muncul <5
0 Tidak ada Tidak ada Tidak Terdeteksi Tidak ada