Imung Hidayati
206.112.077
dan kebosanan karena jika tidak demikian engkau akann berada dalam
Hati yang bersih akan peka terhadap pengetahuan, apapun yang dilihat,
bijak, arif, dan pas saat menyikapi hidup ini (Aa Gym)
Jika ada orang berilmu tapi masih suka menjatuhkan orang lain di depan
umum untuk menunjukan dirinya lebih pintar, dia bukanlah orang berilmu
iv
PERSEMBAHAN
Karya tulis ilmiah ini merupakan hasil perjuangan dan doa restu berbagai
itu karya ini penulis persembahkan untuk semua pihak yang penulis sayangi,
mulai dari Tuhan dan Rasul yang selalu di hati, orang tua, saudara,
v
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) AL-
IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin dengan Preeklampsi Berat di Ruang Teratai
RSUD Cilacap Tahun 2015
xv + 113 Halaman + 19 Tabel + 1 Bagan + 7 Lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang : Salah satu penyebab AKI adalah komplikasi persalinan.
Komplikasi masa persalinan terbanyak disebabkan salah satunya karena
preeklamsia atau eklamsia. Di Indonesia preeklampsia atau eklampsia
mendominasi penyebab tingginya AKI sebesar 15 % selain dua penyebab lainnya,
yaitu perdarahan pasca melahirkan dan infeksi, data rekam medik RSUD Cilacap
menunjukkan bahwa jumlah ibu bersalin dengan preeklampsi berat tahun 2014
sebanyak 179 orang, dan dari angka tersebut menyumbangkan 2 AKI di Kabupaten
Cilacap.
Tujuan Penelitian : Dapat mengetahui, mempelajari dan mengaplikasikan asuhan
kebidanan pada ibu bersalin Ny R usia 19 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39+2
minggu dengan Preeklampsi Berat di Ruang Teratai RSUD Cilacap tahun 2015
Metode Penelitian : Menggunakan metode observasional deskriptif dengan
pendekatan studi kasus. Pasien adalah ibu bersalin dengan preeklampsi berat di
Ruang Teratai RSUD Cilacap sejumlah 1 orang.
Hasil Penelitian : Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin Ny R usia 19 tahun G1P0A0
usia kehamilan 39+2 minggu dengan Preeklampsi Berat di Ruang Teratai RSUD
Cilacap tahun 2015 ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan, yaitu
pada saat pertolongan persalinan kala II, dimana Ny. R dilakukan episiotomi tanpa
diberikan anestesi lokal terlebih dahulu, serta Ny. R dilakukan pertolongan
persalinan secara spontan.
Simpulan : Asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny R adalah keadaan ibu
baik tidak terjadi hal-hal yang menjadi komplikasi baik ibu maupun janin. Saran
: Bagi RSUD Cilacap, pertahankan pelayanan yang sudah ada karena pelayanan
yang diberikan kepada pasien sudah baik, sudah sesuai dengan teori, dan sesuai
dengan SOP RSUD Cilacap.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, bahwa dengan rahmat dan
Ilmiah (KTI) sebagai rangkaian proses belajar di Program Diploma III Kebidanan
TERATAI RSUD CILACAP TAHUN 2015”. Pada kesempatan ini penulis ingin
Cilacap
2. Dr. H. Nono Rasino, Sp OG,(K) selaku direktur RSUD Cilacap yang telah
3. Yogi Andhi Lestari, M.Keb., selaku Kaprodi Kebidanan STIKES Al-Irsyad Al-
Islamiyyah Cilacap
7. Bapak, Ibu dan mba tercinta yang telah memberikan segala pengorbanannya
vii
8. Seluruh teman-teman mahasiswa program studi D III Kebidanan STIKES Al-
9. Semua pihak yang telah memberi bantuan kepada penulis yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu, sehingga penulis dapat menyelesaikan KTI ini.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa apa yang telah penulis susun dalam KTI ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharap kritik
peneliti
viii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................. ii
MOTTO ...................................................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN .....................................................................................................................v
ABSTRAK ................................................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .................................................................................................................5
1. Teori Medis............................................................................................... 8
a. Persalinan ............................................................................................8
1) Pengertian ...................................................................................8
ix
2) Teori Terjadinya Persalinan ..................................... 8
5) Kala Persalinan......................................................... 11
1) Pengertian................................................................. 15
2) Etiologi ..................................................................... 16
3) Patofisiologi ............................................................. 18
5) Diagnosis .................................................................. 22
6) Komplikasi ............................................................... 24
7) Pembagian PEB........................................................ 25
8) Pentalaksanaan ......................................................... 26
a. Pengertian....................................................................... 32
KEBIDANAN
x
3. Subjek Penelitian ...................................................................................43
1. Pengkajian ............................................................................................................................46
6. Pelaksanaan ..........................................................................................................................66
7. Evaluasi..................................................................................................................................66
1. Pengkajian .............................................................................................................................67
6. Pelaksanaan ..........................................................................................................................83
7. Evaluasi..................................................................................................................................85
xi
9. Catatan Perkembangan Kala II .......................................................................................94
7. Evaluasi............................................................................................................................... 112
BAB V PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................................................ 113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
DAFTAR BAGAN
Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),
lahir spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu
Komplikasi persalinan adalah kondisi dimana nyawa ibu dan atau janin yang ia
Angka Kematian Ibu (AKI) yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan
nifas sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi
AKI Provinsi Jawa Tengah juga masih tinggi. Berdasarkan laporan dari Kabupaten/
bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran
hidup. Kejadian kematian maternal paling banyak adalah pada waktu nifas sebesar
hamil sebesar 24,74%, dan pada waktu persalinan sebesar 17,33% (Dinkes
sebanyak 34 jiwa, yang terdiri dari kematian ibu hamil, ibu bersalin dan ibu
nifas. Dari jumlah kematian tersebut, diketahui bahwa kematian ibu banyak
terjadi pada ibu usia antara 20 tahun sampai dengan usia 34 tahun, sebanyak 19
jiwa, atau sebesar 55,88 % dari jumlah kematian ibu, sedangkan berdasarkan
penyebab kematian terbanyak terjadi pada kematian ibu nifas, sebanyak 22 jiwa
atau sebesar 64, 70 % dari jumlah 34 kematian ibu. Adapun AKI tahun 2013
sebesar 115 per 100.000 Kelahiran Hidup. Jika dibandingkan dengan tahun
2012, maka AKI mengalami peningkatan sebesar 3,8 %. (DKK Cilacap Tahun
2013, hh 15-16)
Salah satu penyebab kematian ibu terbesar adalah perdarahan (25 %),
preeklampsi/ atau eklampsia (15 %), infeksi (15 %), partus lama/ atau macet
dan abortus (Buku PONEK 2008, h. 2). Dalam buku profil kesehatan Indonesia
tahun 2013 juga disebutkan bahwa kematian ibu di Indonesia tetap di dominasi
(HDK), dan infeksi. Proporsi ketiga penyebab kematian ibu telah berubah,
pada tahun 2010 disebabkan oleh HDK (Depkes RI 2013, h. 82). Preeklampsi
preeklampsi sebelumnya, indeks masa tubuh sama dengan atau lebih dari 35
isoimunisasi rhesus, usia ekstrem (dibawah 20 tahun atau diatas 35 tahun), dan
tepat pada pasien preeklampsi berat (PEB) adalah untuk mencegah terjadinya
eklampsi, hendaknya janin lahir hidup, serta trauma pada janin terjadi
seminimal mungkin, sehingga AKI dan angka kematian bayi (AKB) karena
RSUD Cilacap dengan salah satu bidan di ruangan tersebut, didapatkan data
bahwa selama ini pengelolaan pasien ibu bersalin dengan PEB selalu dikelola
sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh
pihak rumah sakit pada bulan November 2011. Adapun alur pengelolaannya
adalah; memberi salam sapa dengan senyum ramah dan sopan, melakukan
4
menyiapkan alat dan obat-obatan penanganan PEB (infuse pump, cairan Ringer
Laktat 500 ml, dan MgSo4 40%), cuci tangan, melakukan tindakan
Rekam Medik pada tanggal 28 Januari 2015, angka kejadian Preeklamsi Berat
di RSUD Cilacap tahun 2013 sebanyak 203 kasus, pada tahun 2014 yaitu
sebanyak 179 kasus. Jika dilihat dari angka tersebut, kejadian PEB pada tahun
2014 mengalami penurunan. Akan tetapi, kejadian PEB pada tahun 2013 tidak
Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Ny. R Umur
B. Rumusan Masalah
2015?”.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
yang terjadi pada kasus ibu bersalin dengan Preeklamsi Berat di Ruang
tahun 2015.
tahun 2015.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
a. Bagi Pasien
d. Bagi Bidan
e. Bagi Peneliti
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Teori Medis
a. Persalinan
1) Pengertian Persalinan
1)
kontraksi uterus.
dengan:
Frankenhauser.
perinfus.
10
(1) Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering
dan teraatur.
pembukaan.
11
2011, yaitu:
b) Faktor janin
5) Kala persalinan
membuka.
menjadi 4 cm.
Primi Multi
Serviks mendatar (effacement) Mendatar dan membuka dapat
dulu, baru berdilatasi. terjadi bersamaan.
Berlangsung 13-14 jam. Berlangsung 6-7 jam
lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun dan
akan lahir kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada
teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta
yang menjadi dua kali lebih tebal dari sebelumnya. Beberapa saat
dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas
d) Kala IV
Primi Multi
Kala I 13 jam 7 jam
Kala II 1 jam jam
Kala III jam jam
Lama Persalinan 14 jam 7 jam
15
1) Pengertian
2) Etiologi
e) Kehamilan kembar
ginjal, diabetes
h) Umur ≥ 40 tahun
a) Primigravida, primipaternitas
hamil
f) Obesitas
a) Kehamilan pertama
e) Kehamilan kembar
f) Mola hidatidosa
g) Penyakit ginjal
h) Hipertensi kronik
i) Diabetes mellitus
k) Isoimunisasi rhesus
sebelumnya).
3) Patofisiologi
dengan retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme
dicukupi.
19
a) Otak
terjadi perdarahan.
prematurus.
20
c) Ginjal
d) Paru-paru
abses paru.
e) Mata
kadar gula darah naik sementara, asam laktat dan asam organik
a) Sakit kepala
b) Gangguan penglihatan
c) Nyeri epigastrik
d) Muntah
d) Perubahan penglihatan
5) Diagnosis
145)
a) Hipertensi
a) Tekanan darah sistolik lebih atau sama 160 mmHg atau diastolik
lebih atau sama 110 mmHg, tekanan darah ini tidak menurun
atau 4
baring
24
h) Hemolisis mikroangiopatik
6) Komplikasi
kematian.
prematur.
darah.
26
8) Penatalaksanaan
a) Pencegahan
b) Penanganan
145)
c) Strategi
hipertensi kronis)
36)
sebagai berikut.
secara IV pelan
maintenance
29
sakit
30
IV selama 2 menit.
a. Pengertian
kebidanan.
keputusan klinik pada saat mengelola klien yaitu: ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, dan balita dimanapun tempatnya.
lain:
a) Keluhan klien
2012, h. 5)
rinci dari Ny. “X” yang nantinya akan dijadikan acuan untuk
persalinan dan nifas yang lalu, riwayat hamil ini, riwayat penyakit
berupa pendalaman masalah yang dialami oleh klien, dalam hal ini
36
a) Diagnosa
b) Masalah
nifas dan bayi baru lahir. Masalah ini terjadi pada ibu tetapi
segera
meliputi hal yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari
setiap masalah yang berkaitan, tetapi dilihat juga dari apa yang akan
pihak, yaitu oleh bidan dank lien agar dapat dilaksanakan dengan
consent). Oleh karena itu, pada langkah ini tugas bidan adalah
V secara aman dan efisien. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh bidan
atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukan
6)
diagnosis
1) Subjektif
serta pada orang yang bisu dibelakang data diberi tanda “O” atau
“X”.
2) Objektif
3) Assasmen
a) Diagnosis/ masalah
4) Planning
B. KERANGKA TEORI
SOAP
S: Subjektif
O: Objektif
A: Assesment
P: Planning
Sumber: APN (2008), Sofian (2011), Hidayat (2010), Mangkuji (2012), Bothamley
(2011), Dutton (2011), Prawirohardjo (2009), Robson (2011), SOP RSUD Cilacap
(2011), Sujianti (2009), Nugroho (2010), Woodward (2011), Buku saku pelayanan
kesehatan ibu (2013), Sofyan (2008).
BAB III
1. Jenis Penelitian
tersebut dapat terjadi (Machfoedz 2013, h. 16). Studi kasus yang digunakan
penulis dalam membuat karya tulis ilmiah ini adalah dengan menggunakan
Studi kasus ini telah dilakukan di Ruang Teratai RSUD Cilacap dan
3. Subjek penelitian
Subjek dalam kasus ini adalah ibu bersalin Ny. R usia 19 tahun
Impending Eklampsia.
4. Jenis data
a. Data Primer
penelitian.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang didapat dari dokumen rekam medik atau catatan
a. Wawancara
b. Observasi
c. Pemeriksaan fisik
dilakukan meliputi:
1) Inspeksi
2) Palpasi
atau tangan.
45
3) Perkusi
4) Auskultasi
d. Studi dokumentasi
h. 37)
6. Analisis data
7. Etika penelitian
keadaan tenang dan mempuyai waktu yang cukup untuk berfikir dan
memahaminya.
B. MANAJEMEN KEBIDANAN
1. Pengkajian
a. Data subjektif
yang diceritakan oleh anggota keluarga tentang status ibu, terutama jika
ibu merasa sangat nyeri dan sangat sakit (Choirian 2014, h. 38)
1) Identitas
(a) Nama
(b) Umur
(c) Agama
(e) Pendidikan
(f) Pekerjaan
(g) Alamat
2) Alasan masuk
3) Keluhan utama
4) Riwayat menstruasi
teratur atau tidak, siklus haid, lama haid, banyaknya darah, sifat
atau tidak, dan kapan haid terakhir. (Wirakusumah 2010, hh. 81-82)
ditanyakan:
a) Kehamilan
kehamilan sebelumnya.
b) Persalinan
diinduksi
maupun totalis)
hipertensi.
c) Nifas
83)
usia kehamilan
dioperasi, apakah ada alergi terhadap obat/ bahan makanan dan lain
(misalnya: TBC)
janin.
138)
a) Pola nutrisi
pantangan makan.
banyaknya.
b) Pola eliminasi
– 8 jam.
d) Pola aktivitas
e) Personal hygine
b. Data objektif
penunjang.
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
3) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah
b) Nadi
gejala syok adalah nadi cepat, lemah (lebih dari 110 x/ menit).
c) Suhu
d) Respirasi
Salah satu gejala syok adalah napas cepat ( > 30 x/ menit) (APN
4) Antopometri
a) Berat badan
b) Tinggi badan
71)
senti meter (cm). Jika ditemukan lila < 23,5 cm menunjukan ibu
5) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
h. 88)
58
(2) Mata
(3) Hidung
80)
(4) Mulut
(5) Telinga
b) Leher
c) Dada
d) Perut
pemeriksaan Leopold.
kiri atau kanan dibawah pusat. Jika bagian- bagian anak belum
e) Genetalia
2009, h. 547)
f) Ekstremitas
119)
62
a) Diagnosa kebidanan
sebagai berikut.
Dasar :
dan nifas yang lalu seperti riwayat preeklamsi yang lalu, adanya
b) Masalah
terjadi pada respon ibu terhadap persalinan. Masalah ini terjadi pada
ibu tetapi belum termasuk dalam rumusan diagnosa yang ada, tetapi
dosis awal 4 gr dan dosis rumatan 1 gr habis dalam waktu 1 jam (Buku
2013, h. 113).
64
lain sesuai dengan kondisi klien. Ada kemungkinan, data yang kita
sementara kondisi yang lain masih bisa menunggu beberapa waktu lagi.
(Mangkuji 2012, h. 6)
hal yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan, tetapi dilihat juga dari apa yang akan diperkirakan
2009, h. 546)
6. Pelaksanaan
secara aman dan efisien. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh bidan atau
anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukan sendiri,
Pada situasi seperti ini, bidan harus berkolaborasi dengan tim kesehatan
lain atau dokter. Dengan demikian, bidan harus bertanggung jawab atas
7. Evaluasi
b) Mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif untuk
A. TINJAUAN KASUS
PEB
No. RM : 986241
1. PENGKAJIAN
a. DATA SUBJEKTIF
1) Identitas
2) Alasan Masuk
secara intravena perbolus untuk dosis awal dan dosis lanjutan MgSo4
R 20 x/ menit S 37,20C
BB 58 Kg TB 152 cm
kontraksi.
Hasil: kedua kaki oedema, reflek patella kanan dan kiri (+), tidak
tangan
Hasil: Hb 12,5 gr/ dl, Protein urin 3+, HBsAg non reaktif, dan
GDS 77 mg/dl
Ruang Teratai.
70
R 20 x/ menit S 37,30C
misoprostol 50 mcg per oral/ 6 jam/ tab IV seri I pada pukul 17.30
WIB.
Hasil: pukul 18.30 WIB DJJ 148 x/ menit, pukul 19.30 WIB DJJ
145 x/ menit.
3) Keluhan utama
karena bengkak, tidak merasa mual, pandangan jelas, tidak pusing, dan
4) Riwayat menstruasi
pembalut 2-3 kali ganti pembalut/ hari, lama haid 6 hari, dan keluhan
a) G P A : G1P0A0
2014
ini
protein urin +
kontrasepsi apapun.
a) Pola nutrisi
rumah sakit.
73
b) Pola eliminasi
d) Pola aktivitas
e) Personal hygiene
kehamilan 6 bulan.
b. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan umum
b) Kesadaran : composmentis
2) Tanda-tanda vital
c) Suhu : 37,3 oC
3) Antopometri
c) LILA : 24 cm
d) Pemeriksaan fisik
(1) Kepala
polip
sariawan.
keluar.
(a) Leopold :
bokong janin.
76
iii. Leopold III: bagian terbawah janin teraba bulat, keras, dan
(b) TFU : 29 cm
dower kateter
(6) Ekstremitas :
(b) Bawah : kedua kaki oedem, reflek patella positif kanan dan
yang teraba terlebih dahulu oleh jari karena portio menghadap agak
Tempat
No Nama Obat Jumlah Dosis Tanggal Waktu
Pemberian
11.30 Puskesmas
10
WIB Gandrungmangu I
April
6 gr 17.30
2015 RSUD Cilacap
dalam 1 gr/ WIB
1 MgSo4 40 % RL jam 23.30
11 RSUD Cilacap
500 cc WIB
April
05.30
2015 RSUD Cilacap
WIB
17.30
10 RSUD Cilacap
WIB
April
50 23.30
2015 RSUD Cilacap
200 mcg/ WIB
2 Misoprostole
mcg oral/ 05.30
11 RSUD Cilacap
6 jam WIB
April
11.30
2015 RSUD Cilacap
WIB
79
a. Diagnosa Kebidanan:
Data dasar :
1) Data Subjektif
keguguran
2) Data Objektif
b) Tanda-tanda vital
(1) Leopold :
(2) TFU : 29 cm
d) Ekstremitas :
(2) Bawah : kedua kaki oedem, reflek patella + kanan dan kiri,
ANTISIPASI
Diagnosa potensial:
PENANGANAN SEGERA
Tidak ada
a. Beritahu ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini dalam rangka
d. Anjurkan pada ibu untuk makan dan minum saat tidak ada kontraksi
keseimbangan cairan
ditetapkan
mcg per oral/ 6 jam/ tab IV seri I sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
nadi, frekuensi pernapasan, reflek patella, dan DJJ, pemeriksaan suhu tiap
jam
6. PELAKSANAAN
tentang kondisi ibu saat ini bahwa ibu mengalami keracunan dalam
kehamilannya, serta ibu tidak diperbolehkan untuk turun dari tempat tidur.
84
meminta ibu untuk relax dan santai, kondisi ibu saat ini jangan dipikirkan,
selalu berpikir positif, dan ibu harus yakin bahwa ibu bisa melewatinya
d. Menganjurkan pada ibu untuk makan dan minum saat tidak ada kontraksi
baik yang masuk lewat oral maupun parental serta output cairan melalui
jumlah urin yang keluar lewat kateter dan pengeluaran rata-rata tubuh
yang ditetapkan
mcg per oral/ 6 jam/ tab IV seri I sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
nadi, frekuensi pernapasan, reflek patella, dan DJJ, pemeriksaan suhu tiap
jam.
7. EVALUASI
a. Ibu dan keluarga telah mengetahui tentang kondisi ibu saat ini, bahwa ibu
yaitu Tn. A.
ibu. Hasil dari pemberian dukungan tersebut ibu masih cemas, sehingga
d. Ibu bersedia untuk makan dan minum saat tidak ada kontraksi
baik yang masuk lewat oral maupun parental serta output cairan melalui
jumlah urin yang keluar lewat kateter dan dan pengeluaran rata-rata tubuh
Tempat
Nama Obat Jumlah Dosis Tanggal Waktu
Pemberian
11.30 Puskesmas
10
WIB Gandrungmangu I
April
6 gr 2015 17.30 RSUD Cilacap
dalam 1 gr/ WIB
MgSo4 40 % RL jam 23.30
11 RSUD Cilacap
500 cc WIB
April
05.30
2015 RSUD Cilacap
WIB
Tempat
Nama Obat Jumlah Dosis Tanggal Waktu
Pemberian
17.30
RSUD Cilacap
10 April WIB
50 2015 23.30
RSUD Cilacap
mcg/ WIB
Misoprostole IV
oral/ 05.30
RSUD Cilacap
6 jam 11 April WIB
2015 11.30
RSUD Cilacap
WIB
mcg/ oral/ 6 jam/ tab IV seri I habis, pembukaan belum ada. Melakukan
oxytocin 5 IU/ 500 ml RL dari 8 tpm s/d his adekuat, observasi his dan
sebagai berikut:
Tekanan
Nama Obat Dosis Tanggal Waktu
Darah
150/120
10 April 2015 21.30 WIB
mmHg
10
160/110
Nifedipin mg/ 05.30 WIB
mmHg
oral 11 April 2015
170/120
19.15 WIB
mmHg
sebagai berikut:
89
11.30 - - - - 141 0 cm
12.00 150/100 96 24 36,7 + 136
13.00 150/120 96 24 - + 136
14.00 150/120 92 24 - + 140
15.00 160/120 92 28 - + 152
16.00 150/110 96 24 36,1 + 150
17.00 160/120 92 24 - + 152
17.30 160/120 98 24 - + 140 0 cm
Tanggal 11 April 2015 Pukul 17.30 program induksi misoprostole 50
mcg/ oral/ 6 jam/ tab IV seri I habis, pembukaan belum ada. Melakukan
konsultasi dengan dr. SpOg, hasil konsultasi: mulai induksi dengan
oxytocin 5 IU/ 500 ml RL dari 8 tpm s/d his adekuat, observasi his dan
DJJ, lakukan amniotomi, evaluasi kemajuan persalinan saat botol habis.
18.00 160/110 92 22 - + 148 8 tpm
18.15 - - - - - - 12 tpm
18.30 - - - - - 143 16 tpm
18.45 - - - - - - 20 tpm
19.00 170/120 92 24 - + 142 24 tpm
19.15 - - - - - - 28 tpm
19.30 - - - - - 152 32 tpm
19.45 - - - - - - 36 tpm
20.00 150/100 96 24 36,7 + 142 40 tpm
21.00 150/100 92 22 - + 154 40 tpm
22.00 150/90 88 22 - + 128 40 tpm
23.00 140/100 92 24 - + 128 40 tpm
23.30 - - - - - 143 40 tpm
24.00 140/90 96 24 36,5 + 152 40 tpm
1. Subjektif
b. Ibu mengatakan pandangannya jelas, tidak pusing, tidak mual-mual, dan ulu
2. Objektif
d. HIS : 3x/10’/42”
e. Protein urin +3
f. Pemeriksaan dalam
3. Assesmen
Ny. R usia 19 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu 4 hari inpartu kala I
4. Planning
baik, dan kenceng-kenceng yang ibu rasakan akan semakin kuat, sering, dan
semakin lama.
akan dilakukan. Aminiotomi dilakukan pada pukul 00.05 WIB, hasil dari
amniotomi tersebut yaitu air ketuban jernih, tidak ada mekonium, bau amis,
banyaknya ± 50 cc, tidak teraba tali pusat yang menumbung dan tidak teraba
d. Menganjurkan pada ibu untuk makan dan minum selama tidak ada kontraksi
Evaluasi: ibu bersedia untuk makan roti dan minum teh manis hangat
penurunan kepala
f. Mengajarkan pada ibu teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi rasa
Evaluasi: perlengkapan ibu dan bayi seperti kain jarit 3, baju atasan ibu 1,
pembalut, underpad 2, kain popok 1, kain pernel 1, baju bayi 1, dan topi
m. Menyiapkan partus set, alat resusitasi bayi baru lahir, dan perlengkapan
persalinan
Evaluasi: partus set berupa handscoon steril, duk steril, klem tali pusat 2,
jahit kulit dan otot, dan catgut chromic. Alat resusitasi bayi baru lahir
n. Melakukan pemeriksaan fisik setiap 30 menit berupa DJJ, nadi, his. setiap
4 jam berupa tekanan darah dan suhu, serta melakukan pemeriksaan dalam
1. Subjektif
ditahan lagi
c. Ibu mengatakan pandangannya jelas, tidak pusing, tidak mual-mual, dan ulu
2. Objektif
e. Protein urin +3
f. Pemeriksaan dalam: atas indikasi ibu ingin mengejan pukul 06.30 WIB.
3. Assesmen
Ny. R usia 19 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu 4 hari inpartu kala II
4. Planning
partus set.
f. Menganjurkan pada ibu untuk mengejan saat ada dorongan untuk mengejan
dan kontraksinya kuat sampai kepala bayi tampak 5-6 cm di depan vulva.
Evaluasi: ibu bersedia untuk mengejan sampai kepala bayi tampak 5-6 cm
di depan vulva.
tangan dan duk steril agar kepala bayi tidak defleksi terlalu maksimal
3) menunggu bayi putar paksi luar, gerakan kepala ke bawah hingga bahu
6) setelah tubuh dan lengan lahir, susuri ke punggung, tungkai, dan kaki,
9) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira
3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kea rah distal (ibu) dan
97
jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama, lalu potong
tali pusat diantara kedua klem tersebut, kemudian tali pusat diikat.
10) Melakukan resusitasi bayi baru lahir dengan cara mengeringkan bayi
Bayi lahir spontan pada pukul 06.40 WIB. Menangis merintih, pergerakan
1. Subjektif
d. Ibu mengatakan pandangannya jelas, tidak pusing, tidak mual-mual, dan ulu
2. Objektif
3. Assesmen
4. Planning
a. Memeriksa fundus uteri untuk mengetahui ada atau tidaknya janin kedua,
bagian luar pada paha Ibu untuk merangsang kontraksi dan mengeluarkan
plasenta.
Evaluasi: Tidak ada janin kedua dan Ibu sudah di suntik oksitosin 10 IU.
di depan vulva, tangan kiri menekan uterus secara hati – hati kearah dorso
sesuai dengan sumbu jalan lahir hingga plasenta tampak di vulva, pegang
99
plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah jarum jam untuk
f. Melakukan injeksi methergin 0,2 mg secara IM pada 1/3 atas bagian luar
secara jelujur untuk laserasi bagian dalam, dan matras satu-satu dengan
1. Subjektif
a. Ibu mengatakan sudah merasa lega dan keadaannya sudah lebih baik dan
d. Ibu mengatakan pandangannya jelas, tidak pusing, tidak mual-mual, dan ulu
2. Objektif
e. Perdarahan ± 10 cc
3. Assesmen
4. Planning
dikeringkan
d. Melepaskan sarung tangan lalu direndam dilarutan klorin 0,5 % lalu dicuci
dan dibilas
Jam
Waktu TD N S TFU Konut KK perdarahan
Ke-
08.00 160/120 98 37,3 3 jr↓pst Keras kosong 10 cc
08.15 160/120 92 - 3 jr↓pst Keras kosong 20 cc
1
08.30 160/110 92 - 3 jr↓pst Keras kosong 30 cc
08.45 170/110 96 - 3 jr↓pst Keras kosong 40 cc
09.15 150/110 102 36,9 3 jr↓pst Keras kosong 45 cc
2
09.45 150/110 96 - 3 jr↓pst Keras kosong 50 cc
102
lanjutan.
24 jam post partum, berikan obat oral berupa asam mefenamat 3 x 500 mg,
h. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum untuk mengganti energi yang
genitalianya.
Evaluasi: ibu bersedia untuk menjaga kebersihan diri dan alat genitalnya.
Evaluasi: Ibu sudah dipindahkan ke ruang isolasi Ruang Mawar pada pukul
10.15 WIB.
B. PEMBAHASAN
kebidanan pada ibu bersalin Ny. R usia 19 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39+2
pada tanggal 10 – 12 April 2015 di Ruang Teratai RSUD Cilacap dengan ada
atau tidaknya kesenjangan antara teori dan praktek yang peneliti alami
dilapangan.
a) Keluhan klien
kondisi klien. Pada langkah ini, bidan mengumpulkan data dasar awal
a) Tekanan darah sistolik lebih atau sama 160 mmHg atau diastolik lebih
atau sama 110 mmHg, tekanan darah ini tidak menurun meski ibu hamil
b) Proteinuria 5 gram atau lebih per 24 jam atau kualitatif positif 3 atau 4
dengan teori, dimana data fokus yang diperlukan untuk kasus ibu bersalin
persalinan dan nifas yang lalu: ibu mengatakan ini adalah kehamilan
pertama dan belum pernah keguguran. HPHT tanggal 09 Juli 2014. TTV:
bawah oedema dan pemeriksaan laboratorium dan protein urin positif 3 dari
data ini kemudian dapat didiagnosa tentang kondisi ibu. Selain data
sesuai dengan pengkajian adalah usia ibu yang terlalu muda (kurang dari 20
darahnya tinggi dan kakinya bengkak, ibu juga mengeluhkan rasa cemas
karena keadaannya saat ini, tetapi pandangan matanya jelas, tidak pusing,
tidak mual-mual, dan ulu hatinya tidak sakit, sedangkan pada pengumpulan
hasil pemeriksaan laboratorium, terdapat protein dalam urin ibu yaitu positif
sebagai berikut:
a) Diagnosa kebidanan
PEB
b) Masalah
Cemas
c) Kebutuhan
dengan meminta ibu untuk relax dan santai, kondisi ibu saat ini jangan
106
dipikirkan, selalu berpikir positif, dan ibu harus yakin bahwa ibu bisa
potensial yang terjadi pada ibu adalah eklamsi. Antisipasi yang dilakukan
berupa nifedipin 10 mg per oral jika diastole ≥110 mmHg. Pada janin bisa
liter/ menit dan posisi tidur miring kiri. Pada kasus ini, diagnosa potensial yang
telah ditegakkan tidak terjadi. Menurut teori ibu dengan preeklamsi berat
potensial terjadi eklamsi pada ibu dan antisipasi yang dilakukan yaitu
pemberian obat anti konvulsan berupa MgSo4 40%, pemberian obat anti
hipertensi berupa nifedipin per oral jika diastole ≥ 110, dan pemberian O2
4 liter/ menit. Bagi janin potensial terjadi gawat janin, antisipasi yang
dilakukan yaitu pemberian O2 4 liter/ menit dan posisi tidur miring kiri.
Sehingga diagnosa potensial dan antisipasi antara praktik dan teori tidak ada
kesenjangan.
107
perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi
Pada kasus ibu bersalin dengan preeklampsi berat, tindakan segera yang
tab IV seri I
misoprostol 50 mcg per oral/ 6 jam/ tab IV/ seri I. Tetapi pada saat
oxytocin 5 IU/ 500 ml RL dari 8 tpm s/d his adekuat, observasi his dan
Respirasi ibu 24 kali/ menit dan DJJ 152 kali/ menit, meskipun dalam
pemeriksaan respirasi dan DJJ hasilnya normal, akan tetapi pasien tetap
terjadi kejang.
Rencana asuhan kebidanan pada Ny. R ibu hamil dengan PEB di RSUD
Cilacap pada saat sebelum inpartu dan masuk inpartu kala I antara lain
beritahu ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini dalam rangka
untuk relax dan santai, kondisi ibu saat ini jangan dipikirkan, selalu berpikir
positif, dan ibu harus yakin bahwa ibu bisa melewatinya sehingga ibu dan
janin sehat, anjurkan pada ibu untuk makan dan minum saat tidak ada
kontraksi, anjurkan pada ibu untuk istirahat jika tidak ada kontraksi, siapkan
perlengkapan ibu dan bayi, siapkan partus set, alat resusitasi bayi baru lahir,
tiap jam, meliputi tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi pernapasan, reflek
patella, dan DJJ, pemeriksaan suhu tiap 4 jam, pemeriksaan dalam untuk
lengkap, his adekuat, kepala janin sudah turun di Hodge IV dan DJJ stabil.
uterus globuler, tali pusat memanjang, dan semburan darah mendadak dan
singkat. Pada saat inpartu kala IV asuhan yang diberikan yaitu melakukan
yang menyeluruh pada pasien dengan PEB pada saat sebelum inpartu dan
110
masuk inpartu kala I adalah minta ibu untuk istirahat jika kontraksi tidak ada,
anjurkan pada ibu untuk makan dan minum saat tidak ada kontraksi, lakukan
pemeriksaan fisik tiap jam, meliputi tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi
2009, h. 546).
proses penanganan kasus PEB pada saat inpartu kala II yaitu melakukan
janin keluar (power), pembukaan lengkap, his adekuat, kepala janin sudah
turun di Hodge III-IV, dan denyut jantung janin stabil (120-160 x/ menit).
terlebih dahulu sebagai bagian dari asuhan sayang ibu. Untuk pertolongan
persalinan kala III asuhan yang diberikan yaitu melahirkan plasenta setelah
memanjang, dan semburan darah mendadak dan singkat (APN 2008, h. 124).
Pada saat inpartu kala IV asuhan yang diberikan yaitu melakukan pengawasan
pasien Ny. R dengan PEB pada saat sebelum inpartu dan masuk inpartu kala
I, kala III, dan kala IV tidak ditemukan kesenjangan karena rencana tindakan
dilakukan sesuai dengan teori. Namun, pada saat pertolongan persalinan kala
II terdapat kesenjangan antara teori dan praktik dilapangan yaitu pada saat
pasien dilakukan tindakan episiotomi dan pertolongan persalinan kala II. Jika
dilakukan anastesi lokal terlebih dahulu sebagai bagian dari asuhan sayang
ibu, sedangkan pada saat praktik dilapangan tidak dilakukan tindakan anastesi
lokal terlebih dahulu. Pada saat pertolongan persalinan kala II sesuai dengan
tetapi, jika dihubungkan dengan SOP RSUD Cilacap tahun 2011 mengenai
proses penanganan kasus PEB pada saat inpartu kala II yaitu melakukan
pembukaan lengkap, his adekuat, kepala janin sudah turun di Hodge III-IV,
melaksanakan rencana asuhan yang sudah dibuat pada langkah ke-V secara
aman dan efisien (Mangkuji 2012, h. 6). Pada kasus tersebut, pelaksanaan
asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. R telah sesuai dengan rencana
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan apa yang penulis dapatkan dalam studi kasus dan pembahasan
19 tahun, Ibu mengeluh cemas karena tensinya tinggi, dan kakinya bengkak,
ibu tidak pusing, pandangannya jelas, tidak mual-mual, ulu hati tidak sakit,
tanpa impending eklampsia. Masalah yang muncul adalah ibu merasa cemas
sehubungan jika tekanan darah dan protein urin meningkat dan antisipasi
4. Pada kasus ini tindakan segera yang dilakukan adalah dengan melakukan
5. Rencana asuhan yang menyeluruh yang diberikan pada kasus ibu bersalin
Ny R dengan Preeklamsi Berat ini adalah beritahu ibu dan keluarga tentang
kondisi ibu saat ini, lakukan informed consent kepada ibu dan keluarga
makan dan minum saat tidak ada kontraksi, anjurkan pada ibu untuk
istirahat jika tidak ada kontraksi, siapkan perlengkapan ibu dan bayi,
siapkan partus set, alat resusitasi bayi baru lahir, dan perlengkapan
keadaan ibu baik tidak terjadi hal-hal yang menjadi komplikasi dan tidak
terjadi kegawatan pada ibu dibuktikan dengan tidak terjadinya gawat janin
pada ibu bersalin Ny. R yaitu pada saat pertolongan persalinan kala II,
B. Saran
antara lain :
preeklampsi berat
116
diberikan kepada pasien dengan preeklampsi berat sudah baik, sudah sesuai
dengan teori, serta sesuai dengan SOP rumah sakit yang telah ditetapkan.
3. Bagi bidan
komprehensif
Perlu adanya tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari
Ambarwati, Eny Retna dan Tri Sunarsih. 2009. KDPK Kebidanan Teori & Aplikasi.
Yogyakarta: Nuha Medika
Choirian, Rizca. 2014. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas Ny S Usia 25 Tahun
P2A0 4 Jam Post Partum dengan Preeklamsi Berat (PEB) di Ruang Mawar
RSUD Cilacap Kabupaten Cilacap Tahun 2014
Dinas Kesehatan Jateng. 2012. Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah 2012.
http://www.dinkesprovjateng.go.id, diakses tanggal 22 Januari 2015
Djaja, Sarimawar dan Tin Afifah. 2011. Pencapaian dan Tantangan Status
Kesehatan Maternal di Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 10 No 1
Maret 2011
Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Dasar dan
Rujukan. Kemenkes RI
Standar Operasional Prosedur: Pertolongan Ibu Hamil dengan PEB. 2011. RSUD
Cilacap
Sujianti dan Susanti. 2009. Buku Ajar Konsep Kebidanan Teori & Aplikasi.
Yogyakarta: Nuha Medika
Tempat : Pengkaji :
A. PENGKAJIAN
1. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas
Umur : Umur :
Agama : Agama :
Suku/bangsa : Suku/bangsa :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
b. Alasan Masuk
c. Keluhan utama
d. Riwayat menstruasi
e. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
f. Riwayat kehamilan sekarang
1) G P A :
2) HPHT :
3) HPL :
4) Usia kehamilan :
5) Gerakan janin :
6) Imunisasi TT :
7) Kecemasan :
8) Tanda-tanda bahaya :
9) Tanda-tanda persalinan :
1) Pola nutrisi
a) Makan :
b) Minum :
2) Pola eliminasi
a) BAK :
b) BAB :
a) Tidur siang :
b) Tidur malam :
4) Pola aktivitas :
5) Personal hygiene :
2. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum :
2) Kesadaran :
b. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah :
2) Nadi :
3) Suhu :
4) Respirasi :
c. Antopometri
1) Berat badan :
2) Tinggi badan :
3) LILA :
d. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
a) Muka :
b) Mata :
c) Hidung :
d) Mulut :
e) Telinga :
2) Leher :
3) Dada :
4) Perut
a) Leopold :
b) TFU :
c) DJJ :
d) Kontraksi :
5) Genetalia :
6) Ekstremitas :
e. Pemeriksaan penunjang :
f. Pemeriksaan dalam :
a. Diagnosa :
b. Masalah :
c. Kebutuhan :
PENANGANAN SEGERA
E. PERENCANAAN ASUHAN YANG MENYELURUH
F. PELAKSANAAN
G. EVALUASI
DOKUMENTASI KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. X USIA X
Tanggal………………………… Jam…………………………
Subyektif
Obyektif
Assessment
Planning