Oleh:
Pembimbing:
dr. Parningotan Yosi Silalahi, Sp. S
01. 02. 03.
PENDAHULUAN NYERI KEPALA MIGRAINE
04. 05.
TENSION CLUSTER
- Nyeri kepala keluhan pasien yang paling umum PENDAHULUAN
pada layanan kesehatan primer di seluruh dunia
dengan prevalensi > 60% populasi dunia.
- Nyeri kepala : masalah kesehatan masyarakat
yang penting akibat disabilitas ↓produktivitas
- Nyeri kepala primer: migren, tension type
headache, cluster headache dengan sefalgia
trigeminal / autonomik, dan sakit kepala primer
lainnya
- Jenis nyeri kepala yang paling umum terjadi :
nyeri kepala tipe tegang, migren, dan klaster
dengan perkiraan angka kejadian masing-masing
mencapai 40, 10, dan 1% dari total populasi orang
dewasa di seluruh dunia.
01.
NYERI
KEPALA
TINJAUAN PUSTAKA
NYERI KEPALA
1. DEFINISI
• Nyeri kepala adalah nyeri yang dirasakan di bagian kepala atau disebut juga sefalgia.
• Berdasarkan gambaran anatomi, nyeri kepala adalah nyeri yang dirasakan di atas garis
orbitomeatal dan belakang kepala, tidak termasuk nyeri di area orofasial, seperti hidung,
• Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala yang terjadi terjadi secara independen dan
2. KLASIFIKASI
● Migren
● Tension-type headache
.
TINJAUAN PUSTAKA
NYERI KEPALA
3. EPIDEMIOLOGI
- Paul Rizzoli, William J. Mullally. Headache. The American Journal of Medicine. Elsevier. 2018
- Haryani, Tandy, et al. Penatalaksanaan Nyeri Kepala Pada Layanan Primer. Callosum Neurology, Volume 1, Nomor 3:80-88, 2018
4. Patofisiologi
Peregangan atau pergeseran pembuluh darah; intrakranium atau ekstrakranium,
traksi pembuluh darah, kontraksi otot kepala dan leher (kerja berlebihan otot),
peregangan periosteum (nyeri local), degenerasi spina servikalis atas disertai
kompresi pada akar nervus servikalis (misalnya arteritis vertebra servikalis),
defisiensi enkefalin (peptida otak mirip opiate, bahan aktif pada endorphin).
- National Institute Institute of Neurological Neurological Disorders Disorders and Stroke (NINDS).
-
Beberapa etiologi dan factor risiko migraine adalah sebagai berikut:
● Perubahan hormon berupa ↓ konsentrasi esterogen dan progesterone pada fase luteal
siklus menstruasi
● Makanan efek vasodilator (histamine seperti pada anggur merah, natrium nitrat), dan
efek vasokonstriktor (tiramin seperti pada keju, coklat, kafein), zat tambahan pada
makanan (MSG)
● Stress
● Rangsangan sensorik: sinar terang menyilaukan dan bau yang menyengat
● Aktifitas fisik berlebihan dan perubahan pola tidur
● Perubahan lingkungan
● Alkohol dan merokok
● Faktor resiko migren lainnya adanya riwayat migren dalam keluarga, wanita, dan usia
muda.
- National Institute Institute of Neurological Neurological Disorders Disorders and Stroke (NINDS).
PATOFISIOLOGI
Teori cortical spread depression: nilai ambang saraf ↓ eksitasi neuron lalu berlaku
short-lasting short-lasting wave depolarization oleh pottasium-liberating ↓pelepasan
kalium) periode depresi neuron yang memanjang.
Teori Neovaskular (trigemino vascular): vasodilatasi akibat aktivitas NOS yg akan merangsang ujung saraf
trigeminus pada pembuluh darah pelepasan CGRP (calcitonin gene related ). CGRP berikatan pada
reseptornya di sel mast meningens dan akan merangsang pengeluaran mediator inflamasi inflamasi pada
neuron.
- Paul Rizzoli, William J. Mullally. Headache. The American Journal of Medicine. Elsevier. 2018
- Haryani, Tandy, et al. Penatalaksanaan Nyeri Kepala Pada Layanan Primer. Callosum Neurology, Volume 1, Nomor 3:80-88, 2018
PATOFISIOLOGI
- Simon, Roger P, David A.Greenberg, dan Michael J.Aminoff. Headaches and Headaches and facial pain. Clinical Neurology . United states of Amerika
Lange. 2009. 69-93.
DIAGNOSA
● Migraine tanpa aura
○ Serangan nyeri kepala berlangsung selama 4-72 jam (tidak diterapi atau terapi tidak berhasil)
○ nyeri kepala disertai sedikitnya dua diantara 4 karakteristik berikut: lokasi unilateral, kualitas
berdenyut, intensitas nyeri sedang-berat, keadaan makin berat dengan aktivitas fisik
( misalnya berjalan, atau menapaki tangga)
○ selama berlangsungan nyeri sekurangnya disertai satu gejala berikut: mual muntah,
photophobia/phonophobia
○ Tidak ada yang lebih sesuai dengan diagnosis lain dari ICHD-3.
- International Headache Society. The International Classification of Headache Disorders. 3 rd edition. 2017
DIAGNOSA
● Migraine dengan Aura
○ satu atau lebih disertai dengan gejala aura reversible berikut: visual, sensory,
speech/language, motor, brainstem, retinal
- International Headache Society. The International Classification of Headache Disorders. 3 rd edition. 2017
DIAGNOSA
● Pemeriksaan penunjang
a) Darah rutin, elektrolit, kadar gula darah, dll (atas indikasi, untuk
menyingkirkan penyebab sekunder)
b) CT scan kepala / MRI kepala (untuk menyingkirkan penyebab sekunder)
● Untuk menentukan indikasi serta evaluasi pasien nyeri kepala untuk dilakukan
pemeriksaan neuroimaging maka perlu diidentifikasi tanda red flags
- Panduan Praktis Klinis Neurologi. PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS SARAF INDONESIA (PERDOSSI). 2016
- Paul Rizzoli, William J. Mullally. Headache. The American Journal of Medicine. Elsevier. 2018
DIAGNOSA
- Paul Rizzoli, William J. Mullally. Headache. The American Journal of Medicine. Elsevier. 2018
PENATALAKSANAAN
Abortif spesifik : triptan, dihidroergotamin, ergotamin, diberikan jika analgetik atau OAINS tidak ada respon.
Obat triptan bekerja dengan meningkatkan neurotransmitter serotonin di otak. Serotonin akan menyebabkan
vasokonstriksi dan menurunkan ambang nyeri
● Terapi profilaksi migrain:
Prinsip umum: obat dititrasi perlahan sampai dosis efektif atau maksimum untuk meminimalkan efek
samping. Obat diberikan 6-8 minggu mengikuti dosis titrasi. Pilihan obat harus sesuai profil efek samping dan
kondisi komorbid pasien, dan setelah 6-12 bulan profilaksi efektif, obat dihentikan secara bertahap.
Beta bloker o Propanolol 80-240 mg per hari sebagai terapi profilaksi lini pertama
Timolol 10-15 mg dua kali/hari, dan metropolol 45- 200 mg/hari, dapat sebagai obat profilaksi alternatif
Antiepilepsi
Topiramat 25-200 mg per hari untuk profilaksi migrain episodik dan kronik
Asam valproat 400-1000 mg per hari untuk profilaksi migrain episodic
Antidepresi o Amitriptilin 10-75mg, untuk profikasi migraine
EDUKASI
- Panduan Praktis Klinis Neurologi. PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS SARAF INDONESIA (PERDOSSI). 2016
- Sahithi Anne. T. Muthu. Migraine: Update and Future Perspectives. International Journal of Nutrition, Pharmacology, Neurogical Disease. Wolters Kluwer. 2020
03. TENSION
TYPE
HEADACHE
DEFINISI.
Nyeri kepala memiliki karakteristik bilateral,
rasa menekan atau mengikat dengan intensitas
ringan sampai sedang. Nyeri tidak bertambah
pada aktifitas fisik rutin, tidak didapatkan mual
tapi bisa ada fotofobia atau fonofobia.
Patofisiologi tension type headache (TTH)
belum begitu jelas, tetapi diduga banyak faktor
yang berperan.
- National Institute Institute of Neurological Neurological Disorders Disorders and Stroke (NINDS).
-
Etiologi&factor risiko stress, depresi,
bekerja dalam posisi menetap dalam waktu
lama, kelelahan mata, kontraksi otot
berlebihan, berkurangnya aliran darah, dan
ketidakseimbangan neurotransmitter seperti
dopamine, serotonine, dan enkhepalin
- National Institute Institute of Neurological Neurological Disorders Disorders and Stroke (NINDS).
-
PATOFISIOLOGI
Disfungsi sistem saraf pusat yang lebih berperan daripada sistem saraf perifer
dimana disfungsi sistem saraf perifer lebih mengarah pada ETTH sedangkan
disfungsi sistem saraf pusat mengarah kepada CTTH.
Transmisi nyeri TTH melalui nukleus trigeminoservikalis pars kaudalis yang akan mensensitasi second
order neuron pada nukleus trigeminal dan kornu dorsalis (aktivasi molekul NO) ↑ input nosiseptif
pada jaringan perikranial dan miofasial regulasi mekanisme perifer ↑aktivitas otot perikranial. Hal
ini akan ↑ pelepasan neurotransmitter pada jaringan miofasial.
- Haryani, Tandy, et al. Penatalaksanaan Nyeri Kepala Pada Layanan Primer. Callosum Neurology, Volume 1, Nomor 3:80-88, 2018
DIAGNOSA
Sekurangnya 10 episode nyeri kepala muncul <1hari dalam sebulan dengan rerata (<12
hari/tahun) dan memenuhi kriteria B-D
Bertahan selama 30 menit hingga 7 hari
Sekurangnya disertai gejala berikut:
Lokasi bilateral
Kualitas: tertekan dan mengikat (tidak berdenyut)
Intesitas ringan hingga sedang
Tidak diperberat dengan aktivitas fisik
Diantara kriteria berikut ini: tidak ada mual muntah, dan tidak lebih dari satu gejala
fotophbia atau fonophobia
3. TTH Kronik
Sama seperti TTH infrequent episodicNyeri kepala > 15 hari/bulan
dengan rerata >3 bulan (>180 hari/tahun) disertai kriteri B-D
Tiak ada lebih dari satu gejala photophobia, fhonophobia, dan mual
ringan
Gejala mual muntah sedang-berat
International Headache Society. The International Classification of Headache Disorders. 3 rd edition. 201
PENATALAKSANAAN
1. Terapi Farmakologi:
● Pada serangan akut tidak boleh lebih dari 2 hari/minggu, yaitu dengan
● Analgetik:
○ Antidepresan
○ Antiansietas
- Panduan Praktis Klinis Neurologi. PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS SARAF INDONESIA (PERDOSSI). 2016
- Sahithi Anne. T. Muthu. Migraine: Update and Future Perspectives. International Journal of Nutrition, Pharmacology, Neurogical Disease. Wolters Kluwer. 2020
04. CLUSTER
TYPE
HEADACHE
DEFINISI.
- Nyeri kepala cluster: paling parah dari,
melibatkan nyeri kepela yang mendadak,
sangat menyakitkan yang terjadi secara
"cluster,"
- menyerang salah satu sisi kepala, sering di
balik atau sekitar satu mata, dan mungkin
didahului oleh gejala seperti migren dengan
aura dan mual.
- Rasa sakit biasanya memuncak 5 sampai 10
menit setelah onset dan berlanjut pada
intensitas hingga 3 jam
.
- National Institute Institute of Neurological Neurological Disorders Disorders and Stroke (NINDS).
-
DIAGNOSA
o Sekurangnya 5 serangan disertai kriteri B-D
o Disetai keluhan:
serangan memiliki frkuensi antara satu setiap lain hari dan delapan
per hari selama lebih dari setengah dari waktu ketika serangan
terjadi.
- Panduan Praktis Klinis Neurologi. PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS SARAF INDONESIA (PERDOSSI). 2016
- Sahithi Anne. T. Muthu. Migraine: Update and Future Perspectives. International Journal of Nutrition, Pharmacology, Neurogical
- Peter J. Goadsby. Primary Headache Disorders. Neurology: Clinical Practice June 2019 vol. 9 no. 3 233-240
05.
KESIMPULAN
Nyeri kepala merupakan masalah yang paling sering dikeluhkan
pasien kepada penyedia layanan kesehatan primer di seluruh dunia
Nyeri kepala primer: migraine, TTH, Cluster, dan tipe primer lainnya
Pengelolaan nyeri kepala pada fase akut berperan penting dalam
mencegah progresivitas dan transformasi dari nyeri kepala episodik
menjadi nyeri kepala kronis
Pemberian terapi harus diberikan secara adekuat dan tidak berlebihan
agar masalah nyeri yang dialami pasien dapat diatasi
REFERENSI
1. National Institute Institute of Neurological Neurological Disorders Disorders and Stroke (NINDS).
(NINDS). 2012.
2. International Headache Society. The International Classification of Headache Disorders. 3 rd edition.
2017
3. Haryani, Tandy, et al. Penatalaksanaan Nyeri Kepala Pada Layanan Primer. Callosum Neurology,
Volume 1, Nomor 3:80-88, 2018
4. Paul Rizzoli, William J. Mullally. Headache. The American Journal of Medicine. Elsevier. 2018
5. Sahithi Anne. T. Muthu. Migraine: Update and Future Perspectives. International Journal of Nutrition,
Pharmacology, Neurogical Disease. Wolters Kluwer. 2020
6. Bigal ME, Lipton R. Headache: classification in section 6: Headache and fascial pain Chapter 54
McMahoon. Hal:1-13
7. Price, Sylvia dan Lorraine M.Wilson. Patofisiologi edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran.
EGC.2003.
8. Siebernagl, Stefan dan Florian Lang. Pain. Color Atlas of Pathophysiology. New York :
Thieme.2000.320-321.
9. Panduan Praktis Klinis Neurologi. PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS SARAF INDONESIA
(PERDOSSI). 2016
10.Peter J. Goadsby. Primary Headache Disorders. Neurology: Clinical Practice June 2019 vol. 9 no. 3
233-240
TERIMA
KASIH