Anda di halaman 1dari 18

TENSION HEADACHE

Komang Raditya Swarantari


Siti Miftahayatun

DEFINISI

Tension type headache disebut juga nyeri


kepala tegang, nyeri kepala kontraksi otot,
nyeri kepala psikomiogenik, nyeri stres, nyeri
kepala esensial, nyeri kepala idiopatik, nyeri
kepala psikogenik.
Tension type headache merupakan suatu
keadaan yang melibatkan sensasi nyeri atau
rasa tidak nyaman didaerah kepala, kulit
kepala atau leher yang biasanya berhubungan
dengan ketegangan otot didaerah ini.

EPIDEMIOLOGI
Sekitar 93% laki-laki dan 99% perempuan pernah
mengalami nyeri kepala.
TTH (tension type headache) dan nyeri kepala
servikogenik adalah dua tipe nyeri kepala yang
paling sering dijumpai.
TTH episodik adalah nyeri kepala primer yang
paling umum terjadi, dengan prevalensi 1-tahun
sekitar 3874%
TTH dapat menyerang segala usia. Usia terbanyak
adalah 25-30 tahun, namun puncak prevalensi
meningkat di usia 30-39 tahun.

KLASIFIKASI
Tension Type Headache Episodik .
~Tension Type Headache Episodik yang infrequent
~Tension Type Headache Episodik yang frequent
Tension Type Headache Kronik (CTTH).
~Tension Type Headache Kronik yang
berhubungan dengan nyeri tekan perikranial.
Hal ini ditandai dengan meningkatnya nyeri
tekan perikranial pada palpasi manual.
~Tension Type Headache Kronik yang tidak
berhubungan dengan nyeri tekan perikranial.

ETIOPATOFISIOLOGI
Secara umum diklasifikasikan sebagai
berikut:
Organik: tumorserebral, meningitis,
hidrosefalus, dan sifilis.
Gangguan fungsional: lelah, bekerja
tak kenal waktu, anemia, gout,
ketidaknormalan endokrin, obesitas,
intoksikasi, dan nyeri yang
direfleksikan.

SKEMA PATOFISIOLOGI TTH

MANIFESTASI KLINIK
TTH dirasakan di kedua sisi kepala
sebagai nyeri tumpul yang menetap
atau konstan, dengan intensitas
bervariasi, juga melibatkan nyeri
leher.
Kualitas nyerinya khas:
1. Menekan (pressing)
2. Mengikat (tightening)
3. Tidak berdenyut (non- pulsating).

Dapat disertai anorexia.


Dapat disertai photophobia (sensasi
nyeri/tidak nyaman di mata saat terpapar
cahaya).
phonophobia (sensasi tak nyaman karena
rangsang suara).
TTH terjadi dalam waktu relatif singkat.
TTH Episodik: 30menit-7hari, min: 10x,
<180x/thn
TTH Kronis: <15hari/bulan atau >180x/thn.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1)
2)
3)
4)

Anamnesis.
Pemeriksaan Fisik Umum.
Pemeriksaan Neurologis Komprehensif.
Palpasi: gerakan rotasi kecil jari kedua
dan ketiga selama 4-5 detik.

DIAGNOSIS PENUNJANG
Pencitraan (neuroimaging) otak atau
cervical spine.
Analisis CSF.
erythrocyte sedimentation rate.

DIAGNOSA BANDING
Hipotiroidisme.
gangguan

tidur.
krisis hipertensif.
cervical spondylosis.
nyeri kepala akibat overuse obat.
nyeri kepala pascacedera yang kronis.
Dll.

PENATALAKSANAAN
Farmakologi:
I. ibuprofen (400 mg)
II. parasetamol (1000 mg)
III. ketoprofen (25 mg)
IV. injeksi botulinum toxin (Botox)
Non-Farmakologi:
I. latihan relaksasi.
II. relaksasi progresif.
III. modifikasi perilaku dan gaya hidup.

Medikament
osa

Dosis

Parasetamol/
asetaminofe
n
Aspirin

5001000
mg

5001000
mg

200800
mg

2550 mg

Ibuprofen
Ketoprofen

Level Rekomendasi

Naproxen
Diclofenac
Caffeine

375550
mg

12,5100
mg

65200 mg

PENCEGAHAN
dapat diberikan golongan anti
depresan.
ex: amitriptyline (10-75 mg, 1-2 jam
sebelum tidur untuk
meminimalkan
pening saat
terbangun).
Bagi penderita TTH kronis:
Hindari atau berhenti merokok.
Membatasi konsumsi analgesik bebas
(tanpa resep dokter) hingga 2 kali

PROGNOSIS
TTH dewasa berobat jalan yang diikuti
selama lebih dari 10 tahun, 44% TTH
kronis mengalami perbaikan signifikan.
29% TTH episodik berubah menjadi
TTH kronis.

KESIMPULAN
Tension-type Headache (TTH) adalah nyeri kepala
bilateral yang menekan, mengikat, tidak berdenyut, tidak
dipengaruhi dan tidak diperburuk oleh aktivitas fisik,
bersifat ringan hingga sedang, tidak disertai/minimal
mual dan/atau muntah, serta disertai fotofobia/
fonofobia.
Prevalensi
bervariasi
antara
11-93%,
cenderung lebih sering pada wanita. Etiopatofisiologi TTH
adalah multifaktorial. Diagnostik klinis ditegakkan
berdasarkan kriteria International Classification of
Headache Disorders (ICHD). Pemeriksaan fisik dapat
menjumpai
pericranial
tenderness,
yang dicatat
dengan Total Tenderness Score. Pemeriksaan penunjang
dilakukan sesuai indikasi dan bila perlu. Penegakan
diagnosis mempertimbangkan aspek diagnosis banding
dan komorbiditas. Penatalaksanaan meliputi farmakologis

TERIMAKASIH
APAKAH ADA YANG INGIN DI TANYAKAN
BRO AND SIST???

Anda mungkin juga menyukai