Anda di halaman 1dari 19

Yolandha Tannia

1102016229
Definisi

• pemeriksaan yang menggunakan zat kontras


(tunggal/ganda) untuk menilai esophagus
bagian distal, lambung & duodenum.

Indikasi

• Dispepsia
• Massa di abdomen bagian atas
• Perdarahan gastrointestinal
• Obstruksi parsial
• Penilaian lokasi perforasi (gunakan zat kontras water
souble)
Indikasi

• Divertikulum
• Tumor gaster
• Gastritis
• Ulkus Peptikum
• Hernia esophagus
• Hipertrofi pilorik stenosis
Kontraindikasi
• Alergi terhadap zat kontras
• Obstruksi total dari saluran cerna
bawah
• Kehamilan
• perforasi
Persiapan Pasien
• Pasien puasa makan dan minum 6-8 jam sebelum
pemeriksaan
• Dilarang untuk merokok & mengunyah permen karet
selama puasa
• Pada pemeriksaan anak  siapkan perisai gonad
• Lakukan tes minum dengan air putih pada pasien dengan
disfagia, jika terdapat risiko tinggi terhadap aspirasi
gunakan zat kontras water soluble
Jenis Kontras
• Zat kontras barium sulfat (jika tidak ada
kontraindkasi/tidak ada rencana operasi saluran cerna
dalam waktu dekat)
• Zat kontras water soluble  jika ada kecurigaan
perforasi/rencana operasi/prosedur endoskopi
Prosedur
• Lakukan foto polos sebelum pemberian kontras
• Berikan bubuk effervescent, jika pemeriksaan
menggunakan double contrast
• Kemudian -> kontras barium pada pasien
• Baringkan pasien lalu instruksikan untuk bergerak
berguling dari satu sisi ke sisi yang lain
• Informasikan kepada pasien jika terasa ingin bersendawa
agar ditahan sehingga kontras udara pada pemeriksaan
terlihat jelas
• Jenis posisi foto yang diambil: Posisi RAO, PA, Lateral
kanan, LPO dan AP
Proyeksi Esofagus

Proyeksi RAO: Tampak esophagus


berada diantara collumna vertebrae
dan jantung. (Posisi pasien prone).
Proyeksi Lateral: Tampak esophagus tepat berada diantara collumna vertebrae dan jantung
& esophagus terisi barium. (Posisi pasien miring)
Proyeksi AP/PA: Tampak esophagus superposisi dengan  vertebrae dan jantung (Posisi
pasien supine/prone)
Proyeksi LPO : Tampak esophagus terisi barium terlihat diantara sekitar hilus paru &
columna vertebra. (Posisi pasien prone)
Proyeksi maag & Proyeksi AP: melihat kelainan pada
fundus.
duodenum
Proyeksi Lateral: melihat kelainan di
anterior & posterior dari lambung,
pylorus & bulbus duodenum.
Proyeksi RAO: melihat kelainan pada
pilorus, bulbus duodenum dan c-loop
dari duodenum.
Proyeksi LPO: melihat kelainan fundus,
pylorus, bulbus duodenum.
Proyeksi RAO: melihat kelainan pada
pilorus, bulbus duodenum dan c-loop
dari duodenum.
Proyeksi LPO: melihat kelainan fundus,
pylorus, bulbus duodenum.
Gastro-esophageal reflux
disease (GERD)

Manifestasi klinis:
- Heartburn
- Regurgitasi yang
menganggu
- Disfagia
- Odinofagia

16
Abses appendiks

Abses appendiks terjadi bila massa


lokal yang terbentuk berisi nanah
(pus), biasanya di fossa iliaka
kanan, lateral dari sekum,
retrosekal, subsekal dan pelvikal.

17
Daftar Pustaka
⬩ 1. Soetikno, Ristaniah D. Prosedur Pemeriksaan
Radiologi Gastrointestinal & Urogenital. Bandung: PT.
Refika Aditama. 2014.
⬩ 2. Botrager KL, Lampiagnano JP. Textbook of
Radiographic Positioning and Related Anatomy. Eight
Edition. Philadelphia: Elsevier. 2014
⬩ 3. www.radiopaedia.org

18
TERIMAKASIH

19

Anda mungkin juga menyukai