KELOMPOK 4
APPENDICOGRAM
ANGGOTA :
1. Apendisitis akut
Adalah peradangan apendiks yang timbul meluas dan
mengenai peritoneum pariental setempat sehingga
menimbulkan rasa sakit di abdomen kanan bawah.
2. Apendisitis infiltrat (Masa periapendikuler)
Apendisitis infiltrat atau masa periapendikuler terjadi
bila apendisitis ganggrenosa di tutupi pendinginan
oleh omentum.
3. Apendisitis perforata
Ada fekalit didalam lumen, Umur (orang tua atau anak
muda) dan keterlambatan diagnosa merupakan faktor
yang berperan dalam terjadinya perforasi apendiks.
4. Apendisitis rekuren
Kelainan ini terjadi bila serangan apendisitis akut
pertama kali sembuh spontan, namun apendiks
tidak pernah kembali ke bentuk aslinya karena
terjadi fibrosis dan jaringan parut. Resikonya
untuk terjadinya serangan lagi sekitar 50%.
5. Apendisitis kronis
Fibrosis menyeluruh dinding apendiks, sumbatan
parsial atau total lumen apendiks, adanya jaringan
parut dan ulkus lama di mukosa dan infiltrasi sel
inflamasi kronik.
Perjalanan penyakit apendisitis
Apendisitis akut fokal (peradangan lokal)
↓
Apendisitis supuratif (pembentukan nanah)
↓
Apendisitis Gangrenosa (kematian jaringan
apendiks)
↓
Perforasi (bocornya dinding apendiks )
↓
Peritonitis (peradangan lapisan rongga perut) :
sangat berbahaya, dan mengancam jiwa.
Gambaran radiologi appendisitis
dengan barium enema:
• Dari appendiks • Non filling appendiks
yang Irregularitas (apendik tidak terisi
nodularitas kontras) / gambar
memberikan appendix tidak nampak
gambaran edema karena adanya obstruksi
mukosa yang sehingga kontras barium
disebabkan oleh tidak mengisi appendix.
karena inflamasi Kesimpulan :
akut. Appendixitis
Pengisian penuh dengan
kontras pada apendiks, Tampak Sekum (C) dan
apendiks normal appendix yang
mengalami ofasifikasi
dan kontur yang ireguler
(tanda panah).
• Foto Oblique
superior kanan
abdomen dengan
barium enema
singlekontras.
Tampak Sekum
(C) dan appendix
yang mengalami
ofasifikasi dan
kontur yang
ireguler (tanda
panah).
Kontra indikasi
• Perforasi pada kolon
• Perdarahan hebat dikolon
• Obstruksi (penyumbatan)
• Diare akut
TEKNIK PEMERIKSAAN
APPENDIKOGRAM
PERSIAPAN PASIEN
Persiapan pasien
Persiapan pasien
(secara anal)
(secara oral)
• 48 jam sebelum pemeriksaan
dianjurkan makan makanan • Malam hari jam 20.00 minum
lunak tidak berserat. Misal : media kontras barium, sebelum
bubur kecap minum dianjurkan buang air besar
• 12 jam atau 24 jam sebelum terlebih dahulu
pemeriksaan pasien diberikan • Setelah minum Barium pasien
2/3 Dulcolac untuk diminum harus Puasa, sampai saat
• Pagi hari pasien diberi pemeriksaan dilakukan dan tidak
dulkolac supositoria melalui boleh buang air besar.
anus atau dilavement • Pagi harinya sekitar jam 08.00
• 4 jam sebelem pemeriksaan dilakukan pemeriksaan.
pasien harus puasa hingga
pemeriksaan berlangsung
• Pasien dianjurkan
menghindari banyak bicara
dan merokok
Persiapan alat dan bahan
• Pesawat sinar-X yg dilengkapi fluoroskopi
• alat bantu kompresi yg berfungsi untuk memperluas
permukaan organ yg ada didaerah ileosaekal atau kalau
tidak ada alat kompresi dapat dilakukan dengan
memodifikasi posisi pasien supine mjd prone
• Kaset + film
• Marker
• Spuit
• Kateter
• Sarung tangan
• Apron
• Baju pasien
• Media kontras
Persiapan media kontras
Oral Anal
Bahan kontras barium sulfat Bahan kontras barium sulfat
dengan perbandingan 1 : 4 atau dengan perbandingan 1 : 8 atau
15% Weight to volume (15 ml 12-25% weight to volume (12-
ditambah air hingga mencapai 25 ml ditambah air hingga
100 ml). mencapai 100 ml).
Jumlah sekitar 200-500 ml. Jumlah sekitar 600-800 ml
Secara oral MK akan mengisi tergantung kolon.
apendiks dalam 6 s/d 48 jam Eksposi dilakukan langsung
(atau dapat lebih) eksposi setelah MK masuk ke appendik
dianjurkan pada saat 9,12, 24 atau sebatas katup illeocaecal.
atau 48 jam (sumber : KC
clark)
FOTO POLOS ABDOMEN