Anda di halaman 1dari 11

Neurofisiologi

Emosi

K03“Jangan rindu, rindu itu berat, biar aku saja” - Dilan

Tentir QC
Nadira Fildza Ilham Dhiya
Prananda Media
Rifqi Rizkani Dina Clarisa
Afif Rasyad
Adriana Viola
Rara M Adham

SARAF JIWA
NEUROFISIOLOGI EMOSI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................. 1 Struktur yang berperan dalam emosi ........... 4

Definisi Emosi ......................................................... 2 Korteks ................................................................. 4

Fungsi Otak ............................................................. 2 Sistem Limbik .................................................... 5

Fungsi Emosi .......................................................... 2 Jaras Refleks ......................................................... 8

Jenis Perilaku ......................................................... 3 Hipokampus dan Memori ................................... 9

Analitikal .............................................................. 3 REFERENSI ............................................................ 10

Naluriah ................................................................ 3

FKUI 2016 Juara | 1


DEFINISI EMOSI

Emosi merupakan overlapping antara aktivitas dua sistem pada otak yaitu sistem perilaku dan
sistem kognitif. Jadi kedua sistem ini tidak dapat dipisahkan dari emosi.

- Sistem Kognitif (Cognitive) à bentuk penerimaan dan analisis terhadap rangsang, meliputi
sensasi dan persepsi

- Sistem Perilaku (Behavior) à bentuk respon terhadap rangsang, terdiri dari sistem
motorik volunteer dan involunteer

FUNGSI OTAK

Sebelum lanjut lebih jauh, kita harus tau apa aja sih fungsi otak. Dalam Silverthorn, fungsi
otak dibagi menjadi :

a. Sistem sensorik : mendeteksi lingkungan internal dan eksternal yang menginisiasi refleks
yang akan dihantarkan ke behavioral state system dan sistem kognitif. Intinya sebagai
penghantar

b. Sistem perilaku : Fungsi untuk mengatur kesadaran dan siklus sirkardian, serta berbagai
fungsi tubuh lainnya. Peran untuk respon terhadap rangsang dan terdiri dari sistem sara
motorik volunter (Sistem Saraf Somatik) dan involunter (Sistem Saraf Otonom).

c. Sistem kognitif : Fungsi mengubah sensori menjadi persepsi dan untuk analisis (berpikir).
Intinya sensasi-presepsi.

FUNGSI EMOSI

Emosi berguna untuk hubungan intrapersonal, interpersonal, serta sosial dan kultur.
Emosi dibutuhkan dalam sosial dan kultur untuk mempertahankan social order pada suatu
komunitas. Dalam komunitas, semakin beragamnya isi kelompok maka meningkatnya
kompleksitas sosial akan butuh aturan sosial untuk menjaga kehidupan kultur dan norma di
kelompok tersebut. Indonesia punya bhinneka tunggal ika.

Jika ada pendatang yang terpapar dengan kultur atau norma sosial, maka dapat timbul reaksi
emosi/perilaku non verbal yang dapat mengganggu keseimbangan yang ada. Apabila
terkendali emosi dari setiap individu yang berada di kelompok akan mengalami penyesuain
sehingga sesuai norma sehingga kompleksitas sosial.

FKUI 2016 Juara | 2


Gambar 1. Fungsi Emosi

JENIS PERILAKU

Pada dasarnya, emosi yang kita miliki secara konstan mempengaruhi perilaku kita masing-
masing. Emosi mempengaruhi perilaku kita dalam hubungan dengan diri sendiri, orang lain,
atau dengan komunitas tempat kita berada. Meski begitu, tingkah laku kita saat merespon
suatu stimulus merupakan hasil akhir dari gabungan beberapa jenis perilaku kita. Ada perilaku
yang tidak dipengaruhi oleh emosi, ada juga yang dipengaruhi oleh emosi. Untuk itu, tentir ini
akan membahas jenis-jenis perilaku.

Analitikal

Perilaku analitikal merupakan perilaku kita, sebagai manusia, dalam menganalisis informasi
yang kita terima. Bagian yang menjalankan fungsi ini adalah korteks serebri (lebih
spesifiknya, lobus frontal dari serebrum). Perilaku ini membuat tiap individu dapat mengolah
informasi dengan segala kemungkinan jawabannya, sehingga memungkinkan kita untuk tahu
apa yang harus dilakukan dalam merespon suatu hal.

Jika korteks rusak, maka stimulus yang diterima sensor tubuh tidak akan sampai ke area
asosiasi. Supaya stimulus bisa sampai ke area asosiasi dan dapat dianalisa, tubuh perlu
kesadaran atau consciousness. Di sini lah emosi berperan. Emosi berperan besar dalam
mempengaruhi kesadaran kita sebagai individu. Kemampuan individu untuk menganalisa
suatu rangsangan, serta respon yang harus dikeluarkan, semuanya dipengaruhi oleh emosi.
Perilaku ini dapat dimodifikasi melalui pembelajaran dan memori. Hal ini yang akan kita
pelajari di jenis perilaku selanjutnya, yaitu perilaku naluriah, atau instinctif.

Naluriah

FKUI 2016 Juara | 3


Perilaku naluriah, atau instinctif, pada dasarnya mengatur emosi dan motivasi yang dimiliki
tiap individu. Tujuan dari perilaku ini adalah menjaga kesintasan (survival purpose) dirinya
maupun spesiesnya. Outputnya adalah homeostasis internal, seperti mood, tekanan
darah, heart rate, dan lain-lain (berbeda dengan perilaku analitikal yang outputnya adalah hasil
analisa terhadap suatu hal). Perilaku naluriah diperankan oleh sistem limbik. Meski begitu,
perilaku naluriah juga memengaruhi kesadaran atau consciousness seorang individu, yang
pada nantinya juga berpengaruh pada hasil analisa terhadap suatu hal, seperti sudah
disebutkan di atas. Jadi, bisa disimpulkan kalau perilaku naluriah juga memengaruhi seorang
individu dalam mengambil keputusan saat akan merespon sebuah stimulus atau informasi.
Perilaku naluriah ini sebenarnya yang membuat kita punya kesamaan terhadap binatang.
Perilaku analitikal yang menjadi pembedanya.

Baik perilaku analitikal dan naluriah, keduanya dipengaruhi oleh proses belajar dan memori.
Respon tiap individu akan berbeda jika sudah pernah menerima stimulus itu berkali-kali dan
mempelajarinya. Misalnya, mahasiswa baru yang pertama kali terpapar modul kedokteran,
mungkin akan stres sehingga consciousness nya menurun dan perilakunya dalam merespon
sebuah stimulus akan menjadi kurang baik. Namun saat sudah memasuki tahun kedua, atau
ketiga, mereka akan beradaptasi sehingga stres pelan-pelan hilang dan bisa diatasi.

STRUKTUR YANG BERPERAN DALAM EMOSI

Ada beberapa struktur yang memiliki peranan dalam membentuk emosi seseorang. Kedua
struktur ini terkait dengan jenis perilaku yang udah disebutkan sebelumnya:

1. Korteks serebral à Pada daya pikir analitik


2. Sistem limbik à Berperan pada jenis perilaku instingtif (primal need)

Korteks
Korteks serebral ini diperlukan pada daya pikir analitis. Bagian ini digunakan saat suatu
kondisi memerlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Nah, bagian dari korteks
serebral yang berperan itu:

1. Area asosiasi. Area ini berfungsi dalam penciptaan persepsi terhadap informasi
yang tiba di korteks tertentu.
Contoh: Mata melihat langit mendung à Informasi bahwa langit mendung sampai di
korteks visual à Korteks asosiasi visual mempersepsikan kalau langit berwarna
mendung

FKUI 2016 Juara | 4


2. Area prefrontal. Area ini memutuskan hal apa yang akan kita lakukan setelah
mendapat persepsi dari area asosiasi.
Contoh (lanjutan dari kasus di atas): Area prefrontal memutuskan untuk menerobos
hujan atau berteduh terlebih dahulu

Gambar 2. Daerah Asosiasi dan Prefrontal pada Korteks Serebri

Sistem Limbik

Nah, selain korteks serebral, ada struktur lain yang berperan dalam emosi, tepatnya dalam
perilaku instingtif (naluriah). Namanya sistem limbik, teman-teman! Nah,
sebenarnya, sistem limbik ini komponennya banyak (seperti yang teman-teman bisa lihat
di bawah ini). Tapi, kemarin dr. Sri Redjeki hanya berfokus ke:

1. Hipotalamus
2. Amygdala
3. Hipokampus

FKUI 2016 Juara | 5


Gambar 3. Bagian-bagian sistem limbik

Fungsi sistem limbik yang terkait dengan emosi sendiri adalah sebagai pusat reward &
punishment. Bagian yang berperan untuk kedua fungsi itu berbeda:

1. Reward à Lateral & ventromedial


2. Punishment à Central gray area aqueduct of Sylvius hingga ke zona periventrikular
hipotalamus & talamus

• Hipotalamus
Hipotalamus itu pusat sistem limbik. Karena hipotalamus berperan dalam
pengaturan hormon, artinya emosi juga sangat dipengaruhi hormon. Bagian-
bagian hipotalamus punya fungsi yang ber-beda-beda, antara lain:

1. Lateral à Kemarahan, melawan


2. Ventromedial à Kepuasan, ketenangan
3. Nukleus periventricular à Ketakutan, reaksi hukuman
4. Sebagian besar anterior & posterior à Hasrat seksual

• Amygdala
Amygdala merupakan struktur yang berbentuk seperti kacang almond. Di tubuh
kita terdapat sepasang amigdala. Amigdala merupakan bagian dari sistem limbik,
struktur ini terlibat dalam pembentukan emosi dan reaksi terhadap stimulus
lainnya.

FKUI 2016 Juara | 6


Kalau dianalogikan, amygdala itu seperti jendela bagi manusia untuk melihat
dunia. Amigdala merupakan pusat pemroses yang ada untuk menerima
informasi dari indera dan organ internal kita. Struktur ini juga menerima
sinyal dari korteks limbik dan neokorteks (terutama area visual dan auditori).
Stimulus menyebabkan efek yang hampir sama dengan stimulus yang ditimbulkan
oleh hipotalamus.

• Hipokampus
Bagian ini berfungsi untuk konsolidasi stimulus menjadi memori. Gimana
caranya? Hipokampus punya neuron spesial yang dapat mengirim sinyal
berulang kali (reverberation) ke korteks serebri. Prosesnya kira-kira gini:

1. Korteks serebri mendapat stimulus yang mau dijadiin memori


2. Sinyal hasil stimulus itu dikirim ke hipokampus
3. Hipokampus mengirim sinyal yang sama berulang-ulang ke korteks serebri
sampai jadi memori yang terpatri di korteks serebri

Nah, kalau ada kerusakan di hipokampus, memori pasti terganggu. Baik itu jangka
pendek ataupun jangka panjang, teman-teman J

Gambar 4. Sistem Limbik

FKUI 2016 Juara | 7


Gambar 5. Sistem Limbik

JARAS REFLEKS

Seperti yang telah kita ketahui di modul neuro, sistem saraf punya 2 komponen,
yaitu sensorik dan motorik. Komponen sensorik akan menerima stimulus ekternal
(sensory) dan stimulus internal (visceral). Stimulus ini akan diterima oleh reseptornya,
lalu terjadi pengiriman impuls melalui neuron afferen. Impuls ini akan diteruskan
menuju SSP dan diproses untuk menterjemahkan informasi sehingga SSP dapat
memberikan tanggapan. Tanggapan tersebut akan dikirim dalam bentuk impuls melalui
neuron efferen. Impuls tersebut akan dikirimkan menuju sistem saraf somatik dan
autonom. Sistem saraf somatik akan meneruskan impuls menuju neuron motorik
sehingga akan menimbulkan respon pada otot skletal. Sedangkan sistem saraf
autonom terbagi menjadi 3, yaitu persarafan simpatik, parasimpatik dan sistem saraf
enterik. Sistem saraf simpatik dan parasimpatik akan meneruskan impuls menuju otot
polos, otot jantung dan kelenjar endokrin serta eksokrin. Efek nya tentu saja sudah
kita ketahui. Sistem saraf enterik akan mempengaruhi organ-organ pencernaan.
Sistem saraf enterik juga menerima stimulus dari organ-organ digestif.

FKUI 2016 Juara | 8


Gambar 6. Jaras Refleks

HIPOKAMPUS DAN MEMORI

Hipokampus berperan penting dan spesifik terhadap pembentukan, organisasi dan


penyimpanan dari memori baru. Selain itu hipokampus juga berfungsi sebagai penghubung
antara sensasi terhadap emosi pada memori yang tersimpan. Walaupun hipokampus
merupakan tempat produksi dan penyimpanan memori, memori hanya disimpan pada
hipokampus untuk sementara sebelum dipindahkan ke tempat penyimpanan lain yang tersebar
di seluruh bagian otak. Maka dari itu jenis memori yang tersimpan pada hipokampus
merupakan short dan long term memory. Jika terjadi kerusakan pada hipokampus maka orang
tersebut tidak dapat mengembalikan impuls yang telah terbentuk kembali ke korteks sehingga
orang tersebut akan menimbulkan gejala berupa gangguan short dan long term memory.

FKUI 2016 Juara | 9


Referensi

1. Silverthorn
2. Kuliah
3. Tentir 2015

FKUI 2016 Juara | 10

Anda mungkin juga menyukai