Anda di halaman 1dari 57

Referat

PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA

FRAKTUR EMERGENSI
EKTREMITAS ATAS

Oleh
Anita Sari Putri,S.Ked
Pembimbing :
dr. Tina Marina, Sp.Rad
dr. Widyarti, Sp.Rad

BAGIAN/SMF ILMU RADIOLOGI RSUD Dr. M. YUNUS


BENGKULU
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BENGKULU

Latar belakang
Fraktur pada daerah ekstremitas atas merupakan
fraktur yang sering terjadi. Trauma yang
menyebabkan fraktur dapat berupa trauma
langsung dan dapat berupa trauma tidak langsung.
Radiodiagnostik merupakan salah satu cabang dari
radiologi yang bertujuan untuk membantu
pemeriksaan dalam bidang kesehatan, yaitu untuk
menegakkan diagnosa suatu penyakit melalui
pembuatan gambar yang disebut dengan radiograf.
Foto radiografi konvensional tetap merupakan
pemeriksaan penunjang radiologis yang utama
pada sistem skeletal.

TUJUAN

MANFAA
T

Untuk
mengetahui
gambaran
foto
radiologi konvensional pada kasus fraktur
emergensi ekstremitas atas.

Referat ini diharapkan menjadi sumber


rujukan dalam memahami kasus fraktur
dari sudut radiologi konvensional
Referat yang ditulis diharapkan bia
menjadi contoh penulisan ilmiah yang
berikutnya.

FRAKTUR
DEFINISI
Fraktur atau patah tulang adalah
terputusnya kontinuitas jaringan tulang
dan atau tulang rawan yang umumnya
disebabkan oleh ruda paksa.

ETIOLOGI

Trauma
Kelelahan atau tekanan
Patologis

KLASIFIKASI FRAKTUR
Fraktur tertutup
Fraktur tertutup adalah suatu fraktur yang tidak
mempunyai hubungan dengan dunia luar.

Fraktur terbuka
Fraktur terbuka adalah fraktur yang mempunyai
hubungan dengan dunia luar melalui luka pada kulit
dan jaringan lunak, dapat berbentuk from within
(dari dalam) atau from without (dari luar).

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
MUSKULOSKELETAL (RULE OF TWO) 4
Dua Fraktur atau dislokasi mungkin tidak terlihat pada film sinar-X tunggal dan sekurangproyek kurangnya harus dilakukan 2 sudut pandang (AP & Lateral/Oblique).
si
Pada lengan bawah atau kaki, satu tulang dapat mengalami fraktur atau angulasi.
Tetapi angulasi tidak mungkin terjadi kecuali kalau tulang yang lain juga patah, atau
Dua
suatu sendi mengalami dislokasi. Sendi-sendi diatas dan di bawah fraktur keduanya
sendi harus disertakan dalam foto sinar-X.

Dua Pada sinar-X anak-anak epifise dapat mengacaukan diagnosis fraktur. Foto pada
ektre ekstremitas yang tidak cedera akan bermanfaat.
mitas
Kekuatan yang hebat sering menyebabkan cedera pada lebih dari 1 tingkat. Karena itu
bila ada fraktur pada kalkaneus atau femur perlu juga diambil foto sinar-X pada pelvis
Dua
cedera dan tulang belakang.
Segera setelah cedera, suatu fraktur mungkin sulit dilihat, kalau ragu-ragu, sebagai

Dua
akibat resorbsi tulang, pemeriksaan lebih jauh 10-14 hari kemudian dapat
kesem memudahkan diagnosis.
patan

PEMERIKSAAN RADIOLOGI UNTUK


REGIO ANTEBRACHII

INDIKASI PEMERIKSAAN
Trauma ( kecelakaan )

Fraktur
Fisura
Dislokasi
Luksasi
Ruptur

Patologis
Artheritis
Osteoma

Benda asing ( corpus alienum )

Teknik pemeriksaan
Persiapan Pasien
Pemeriksaan os antebrachii tidak ada persiapan secara khusus
cukup dengan memberikan pengertian kepada pasien tentang
pelaksanaan yang akan dilakukan, sehingga pasien tahu
tindakan apa yang akan dilakukan selama pemeriksaan. Selain
itu membebaskan objek yang akan difoto dari benda-benda
yang mengganggu radiograf, seperti gelang.

Persiapan Alat

Pesawat sinar-X
Kaset dan Film sesuai ukuran,biasanya memakai ukuran 24 x 30
Marker R / L
Alat proteksi radiasi ( apron, gonad shield, ovarium shield, dan
lain-lain )
Pakaian pasien
Alat fiksasi ( sand bag, soft bag )
Alat processing
ID Camera.

PROYEKSI PEMERIKSAAN
Posisi Antero Posterior (AP)
Pada proyeksi AP antebrachii ini kaset yang
digunakan harus cukup untuk mencakup
seluruh lengan dari prosesus olecranon dari
ulna sampai prosesus styloid dari radius.
Kedua gambar antebrachii dapat diambil
pada satu kaset dengan membagi kaset
menjadi dua bagian menggunakan lead
mask.
Kaset yang digunakan pada proyeksi AP
adalah 18 x 43 cm tunggal; 35 x 43 cm
dibagi memanjang. Di Indonesia digunakan
kaset ukuran 24 x 30 cm untuk dua proyeksi.

Posisi
Pasien

Posisi pasien duduk menghadap meja


pemeriksaan, dengan tangan di atas meja
pemeriksaan Full ektensi.

Posisi
obyek

Atur antebrachii pada posisi supinase, ekstensikan


siku, dan pusatkan pertengahan kaset pada
pertengahan antebrachii. Pastikan kedua
persendian masuk pada kaset.
Sesuaikan kaset sehingga sumbu panjang sejajar
dengan antebrachii.
Pada pasien yang lateral sampai anebrachi berada
dalam posisi true supinated.
Karena proksimal antebrachii umumnya dalam
posisi ini memutar, raba dan sesuaikan
epicondylus humeri sampai berjarak sama dari
kaset.
Pastikan bahwa tangan dalam posisi supinated.
Pakaikan pasien apron untuk poteksi radiasi.

Arah sinar :
Central Ray ( CR ) : Vertikal tegak lurus terhadap
kaset
Focus Film Distance ( FFD ) : 90 cm
Central Point ( CP ) : Pada mid antebrachii

Kriteria Evaluasi
Pergelangan tangan dan distal humerus nampak.
Sedikit superimposisi caput, colum, tuberosity radial,
pada daerah proksimal ulna.
Tidak ada perpanjangan atau foreshortening dari
epicondyles humeri.
Tampak batas bawah adalah gambaran wrist joint
dan batas atas elbow joint.
Densitas yang sama antara daerah distal dan
proksimal antebrachi.

PROYEKSI LATERAL
Kaset yang digunakan pada projeksi lateral
antebrachii adalah 18 x 43 cm tunggal; 3543 cm
dibagi dua memanjang. Di indonesia digunakan
kaset 24 x 30 cm dibagi dua untuk dua proyeksi.

Posisi Pasien
Dudukan pasien di samping meja pemeriksaan
dan rendahkan humerus, shoulder joint, dan
elbow joint sejajar pada bidang yang sama.

Posisi Obyek
Fleksikan elbow 90 derajat, dan pusatkan
antebrachi di atas setengah permukaan kaset
yang membuka dan sejajar dengan long axis
antebrachi.
Pastikan bahwa kesua sendi masuk pada
gambaran radiograf.
Atur lengan pada posisi true lateral position. Sisi
ibu jari dari tangan harus berada di atas.
Pakaikan apron pada pasien untuk mengurangi

Arah Sinar
Central Ray ( CR ) : Vertikal tegak lurus terhadap kaset
Focus Film Distance ( FFD ) : 90 cm
Central Point ( CP ) : Pada mid antebrachii

Kriteria Evaluasi
Pergelangan tangan dan distal humerus nampak.
Superimposisi dari radius dan ulna pada ujung distal.
Superimposisi oleh caput radial di atas prosesus
koronoideus.
Radial tuberositas menghadap depan.
Epicondilus humerus superposisi.
Elbow fleksi 90 derajat.
Tampak soft tissue dan trabecula tulang di sepanjang
poros radial dan ulnaris.

PENILAIAN RADIOGRAFI PADA


FRAKTUR RADIUS DISTAL
Panjang radial

diukur pada radiografi PA sebagai jarak antara satu garis tegak


lurus terhadap sumbu panjang jari-jari melewati ujung distal
dari styloid radial. Garis kedua berpotongan dengan permukaan
artikular distal caput ulnaris. Nilai rata-rata pengukuran 10-13
mm. Pengukuran kurang dari 9 mm pada orang dewasa
menunjukkan adanya fraktur kominuta atau dampak dari
fraktur radius distal.

Kemiringan atau sudut radial

Kemiringan radial diukur pada tampilan PA; ini adalah


pengukuran sudut radial. Sebuah garis ditarik sepanjang
permukaan artikular dari radius tegak lurus terhadap sumbu
panjang jari-jari, dan garis singgung ditarik dari styloid radial.
Sudut normal 15-25o kecenderungan abnormal dari radius
distal mungkin merupakan cerminan dari fraktur radius distal.

Radial tilt
Radial tilt diukur pada radiografi proyeksi lateral. Kemiringan
radial merupakan sudut antara garis sepanjang permukaan
radial artikular distal dan garis tegak lurus terhadap sumbu
longitudinal dari jari-jari di margin sendi. Normal besar sudut
volar tilt rata-rata 11 derajat dan memiliki jangkauan 2-20
derajat. Volar tilt negatif menunjukkan angulasi dorsal distal,
permukaan artikular radial.

ANATOMI ANTEBRACHII
Antebrachii terdiri atas 2 buah tulang parallel yang
berbeda panjang bentuknya, yaitu os radius dan os
ulna.
Di sebelah proximal membentuk 3 persendian
sedangkan sebelah distal 2 persendian. Tulang radius,
lebih pendek daripada ulna, bentuk lebih melengkung
dan bersendi dengan os ulna pada bagian proximal
dan distal radio-ulnar joint yang bersifat rotator.
Antara kedua tulang ini juga dihubungkan oleh
membrane interosseus, suatu jaringan fibrous yang
berjalan oblique dari ulna ke radius. Membrane ini
berfungsi merotasikan tulang radius terhadap os ulna,
yang menghasilkan gerakan pada lengan bawah.

FRAKTUR COLLES

Definisi

Fraktur Colles adalah Fraktur Os Radius 1/3


Distal dimana garis fraktur-nya maximal 1
inchi dari Radio Carpal Joint dan Fragmen
Distalnya Displacement ke Arah Distal.

Epidemio
logi

Fraktur distal radius terutama Fraktur


Colles lebih sering ditemukan pada
wanita, dan jarang ditemui sebelum umur
50 tahun. Secara umum insidennya kirakira 8 15% dari seluruh Fraktur dan
diterapi di ruang gawat darurat.

KLASIFIKASI
Klasifikasi dari fraktur distalend radius ialah menggunakan
klasifikasi Frykman dan Melone.
Frykman terdiri dari 8 tipe,
dimana tipe dengan angka
genap menunjukkan adanya
fraktur styloideus ulna. Tipe I
ialah fraktur ekstraartikular,
tipe III fraktur radiokarpal, tipe
V fraktur radioulnar, dan tipe
VII fraktur radiokarpal dan
radioulnar.

Klasifikasi Melone terdiri dari 4 tipe, yaitu tipe I


terjadi pergeseran minimal, tipe II pergeseran
carpal, tipe III spike volar, dan tipe IV rotasi
fragmen volar.8

Patofisiologi
Umumnya Fraktur distal radius terutama Fraktur
Colles dapat timbul setelah penderita terjatuh
dengan tangan posisi meyangga badan.

Pada saat terjatuh sebagian energi yang timbul


diserap oleh soft tissue dan wrist joint kemudian
baru diteruskan ke os radius distal, hingga dapat
menimbulkan patah tulang pada daerah yang
lemah yaitu antara batas tulang cortical dan
tulang spongiosa.
Fraktur pada radius distal ini dapat disertai
dengan kerusakan radiocalpar joint dan radio ulna
distal berupa luksasi atau subluksasi. Pada
radioulnar distal joint umumnya disertai dengan
robekan dari triangular fibrocartilago.

Manifestasi klinis
Deformitas
garpu
makan
malam,
dengan
penonjolan
punggung
pergelangan
tangan
dan depresi di depan.
Nyeri tekan lokal dan
nyeri bila pergelangan
tangan digerakkan.
Kekakuan,
gerakan
yang bebas terbatas,
dan pembengkakan di
daerah yang terkena.

Dinner Fork Deformity

Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiologi
diperlukan untuk
mengetahui derajat
remuknya Fraktur
kominutif dan mengetahui
letak persis patahannya.

Pada
gambaran
radiologis
dapat
diklasifikasikan
stabil
dan instabil.
Stabil
bila
hanya
terjadi
satu
garis
patahan.
Instabil bila patahnya
comminutive
dan
crushing
dari

Cedera klasik terdiri dari fraktur tranversal dari distal radius dengan
displacement bagian dorsal dan pemendekan pada pergelangan
tangan. Fraktur ini sering disertai dengan fraktur styloid ulnaris. Pada
foto posisi lateral akan tampak gambaran pemendekan dan
displacement bagian dorsal pada fragmen fraktur distal radius.

Tatalaksana
Sebagian besar patah tulang Colles dapat diobati
dengan reduksi tertutup dan imobilisasi gips.
Reduksi terbuka dan fiksasi internal (ORIF)
dianggap saat fraktur tidak stabil, dan / atau
pengurangan
tertutup
memuaskan
dicapai
(yakni>
10
derajat
punggung
angulasi;>
shortening 5mm; kominutif signifikan).

Komplikasi
Dini
Sirkulasi darah terganggu
Cedera saraf
Distrofi refleks simpatetik

Lanjut

Malunion
Penyatuan lambat dan non-union
Kekakuan
Atrofi Sudeck
Ruptur tendon

FRAKTUR SMITH
Fraktur
Fraktur Smith atau biasa dikenal dengan nama
reverse Colles fracture ialah fraktur dari distal-end radius
dengan fragmen distal bergeser ke arah volar. Hal ini
DEFINISI berlawanan dengan definisi fraktur Colles yaitu fraktur distalend radius dengan fragmen distal bergeser ke arah dorsal. (1)
Fraktur ini disebabkan oleh cedera pronasi, dengan hantaman
langsung pada punggung tangan dengan posisi pergelangan
MEKANIS tangan fleksi.(1)

ME INJURY

Klasifikasi

MANIFESTASI KLINIS
Pasien yang mengalami fraktur ini tidaklah
menunjukkan tanda-tanda seperti Dinnerfork deformity, tetapi Garden Spade
Deformity.
Pada
pemeriksaan
x-ray,
didapatkan adanya fraktur pada yang terjadi
pada metaphysis os radius bagian distal.
Pada foto lateral, menunjukkan adanya
fragment-fragment fraktur yang terdorong
kearah anterior.1

Pemeriksaan Radiologi
Fraktur pada metafisis radius distal. Foto lateral
menunjukkan bahwa fragmen distal bergeser dan
miring ke anterior (sangat berlawanan dengan
fraktur Colles)

Ekstra-artikular fraktur dengan


bending volar (fraktur Smith ')

Radiografi posteroanterior
menunjukkan fraktur
radius distal

Lateral radiograph
demonstrates volar
displacement of the principal
distal fracture fragment

TATALAKSANA
Konservatif
Fraktur yang stabil non-displaced ataupun fraktur
yang mengalami displacement secara minimal dapat
diperbaiki dengan closed reduction dan imobilisasi
dengan plaster.

Operatif
Fraktur yang tidak stabil ataupun yang mengalami
displacement membutuhkan tindakan operatif
setelah dilakukannya close atau open reduction.

FRAKTUR GALLEAZI
Fraktur Galleazi adalah fraktur yang terjadi pada Os Radius
1/3 distal atau 1/3 tengah dengan dislkasi Radio Ulnar Joint
distal. (1,7)
Definisi

Fraktur Galleazzi jumlah kejadiannya mencapai 3-7% dari


semua fraktur lengan bawah. Fraktur ini sering terjadi pada
laki-laki. Meskipun fraktur Galleazzi sangat jarang
Epidemiol dilaporkan, fraktur ini diperkirakan terjadi sekitar 7% dari
ogi
fraktur lengan bawah pada orang dewasa. (7)

Etiologi fraktur Galeazzi adalah posisi jatuh yang


menyebabkan beban aksial untuk pada lengan yang
hyperpronasi. (7)
Etiologi

MANIFESTASI KLINIS
Nyeri pada daerah os ulna merupakan tanda
paling khas. Hal ini mungkin disertai adanya
ketidakstabilan dari wrist joint (Piano-key sign)
atau dengan merotasi pergelangan tangan.
Sangat penting untuk melakukan pengecekan
terhadap lesi n. Ulnaris.
Fraktur dapat berupa transversal maupun oblique
dapat terlihat pada sepertiga distal os radius.
Bagian distal dari radioulnar joint dapat
mengalami subluxasi ataupun dislokasi.

Pemeriksaan Radiologi
Gambarannya meliputi:
1. Fraktur shaft radial
a. Biasanya pada pertemuan pada sepertiga tengah
dan distal radial
b. Angulasi dorsal

2. Dislokasi sendi radioulnar distal


3. Shortening radial mungkin terjadi dan jika
lebih besar dari 10 mm, menunjukkan
gangguan lengkap dari membran interoseus

Galeazzi Fracture. Tampak


fraktur pada tulang radius
disertai dislokasi tulang ulna
distal.

(a) PA dan (b) proyeksi


lateral. Perhatikan bahwa
subluksasi dorsal ulna hanya
dapat dilihat pada proyeksi
lateral

Tatalaksana
Closed reduction sering berhasil pada anak-anak,
sedangkan pada oang dewasa reduction yang
terbaik adalah dengan operasi terbuka dan
compression plating dari os radius.

FRAKTUR MONTEGIA

DEFINISI

EPIDEMIOLO
GI

Fraktur Montegia adalah Fraktur yang terjadi pada


Os Ulna 1/3 proximal atau 1/3 tengah dengan
dislocation Radio Ulnar Joint proximal. (19)

Fraktur Monteggia meliputi kurang dari 5 % pada


fraktur lengan bawah dan dipublikasikan dalam
literature sebanyak 1-2%. Dari seluruh frktur
Monteggia, Tipe 1 menurut Bado merupakan yang
paling sering (59%), diikuti tipe III (26%), tipe II
(5%) dan tipe IV (1%).
Fraktur Monteggia
merupakan sepertiga tersering dari fraktur
Galleazzi.(19)

Etiologi
Direct Blow Theory (Teori Benturan
Langsung)

Teori ini diusulkan pertama kali oleh Speed dan Boyd


yang dimuat dalam literatur Englih. Fraktur ini terjadi
ketika tulang ulna terbentur secara langsung. Kemudian,
salah satu dari fraktur ulna tersebut memberikan tekanan
secara langsung, sehingga membuat caput radius
mengalami disokasi.(20)

Hyperpronation Theory

Pada tahun 1949, Evans mempublikasikan hasil


observasinya mengenai fraktur Monteggia anterior. Evans
berpendapat bahwa selama terjatuh pada posisi tangan
terjulur mengawali terjadinya pronasi, pronasi
diakibatkan oleh kekuatan tubuh yang ditopang oleh
lengah bawah. Hiperpronasi ini mengakibatkan tulang
radius menyilang sampai ke tengah ulna, mengakibatkan
dislokasi anterior pada caput radius atau fraktur 1/3
radius proksimal dan fraktur ulna.

PATOFISIOLOGI
Ulna dan radial berikatan secara intak hanya pada
proximal dan distal sendi. Namun, mereka
menyatu sepanjang sumbu dihubungkan dengan
membrane interosseus.
Hal inilah yang menyebabkan radius bisa berputar
mengelilingi ulna. Ketika ulna mengalami fraktur,
energy disalurkan sepanjang membrane
interosseus dan terdisplasi pada proximal radius.

Akhirnya yang terjadi adalah disrupsi membrane


interosseus sehingga mendisplasi proximal radius.

Hasil akhirnya adalah disrupsi membran intraoseus


proximal dari fraktur, dislocation sendi proximal
radioulnar dan dislokasi sendi radiocapitellar.

KLASIFIKASI
Tipe I: fraktur pada 1/3
proksimal atau 1/3 tengah
tulang
ulna
disertai
dislokasi anterior caput
radius.

Tipe II: fraktur pada 1/3


proksimal atau 1/3 tengah
tulang
ulna
disertai
dislokasi posterior caput
radius.[19]

Tipe III: fraktur pada


bagian
metafisis
ulna
disertai dislokasi lateral
caput radius. [19]

Tipe IV: fraktur 1/3


proksimal atau 1/3 disertai
dislokasi anterior caput
radius. [19]

Pemeriksaan Radiologi
Didapatkan Fraktur
ulna yang nyata tapi
dislokasi dari caput
radialis
mungkin
sedikit atau terlihat
begitu nyata.

Untuk mengevaluasi
sendi radiocapitelllar,
garis harus digambar parallel sesuai dengan
aksis os radius dan garis ini harus menuju ke
salah satu titik pada sendi siku.

Tatalaksana
Tindakan awal: Stabilisasi dan imobilisasi
Tindakan definitif:
Ulna ORIF (plat/screw).
Caput radius close reduction (open bila tidak
berhasil atau tidak stabil).
Imobilisasi dengan gips selama 4-6 bulan.
Pasien anak-anak close reduction, gips.

Anda mungkin juga menyukai