Anda di halaman 1dari 16

STUDI KASUS OKUPASI

FOTOKERATITIS

NAMA MAHASISWA:
Agus Amin Sukresno, S.Ked ( H1AP09002)
Siti Nurjannah, S.Ked (H1AP09044)

NAMA PEMBIMBING
dr. RA Yeni Warningsih
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERANDAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2015

Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan

: PKM Perawatan Betungan

No Berkas

No Rekam Media

Data Administrasi
Tanggal 2 September 2015 diisi oleh :

Agus Amin Sukresno


Siti Nurjannah

Nama
Umur / Tgl. Lahir
Alamat

Pasien
Tn. D
28 tahun
Kelurahan Pematang Gubernur

Jenis kelamin
Kedudukan dalam keluarga
Agama
Pendidikan

Kota Bengkulu
Laki-laki
KK
Islam
STM

Pekerjaan

Wiraswasta

Status perkawinan

Menikah

Kedatangan yang ke

1 (pertama)

Telah diobati sebelumnya

Belum

Alergi obat
Sistem pembayaran

Tidak

Keterangan

Nama Perusahaan : Bengkel Las


Industri jenis : Pengelasan dan Pengecatan
Pasien datang sendiri

Bayar Sendiri

DATA PELAYANAN

I.

ANAMNESIS (dilakukan secara autoanamnesis)

A. Alasan kedatangan/keluhan utama


Mata kanan nyeri dan penglihatan menurun sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan lain/tambahan
Mata merah, berair dan terasa berpasir

Riwayat perjalanan penyakit sekarang


Pasien datang ke UGD dengan keluhan mata kanan nyeri disertai penglihatan yang menurun
sejak 2 hari yang lalu. 2 hari yang lalu mata pasien terkena asap dari las pada saat mengelas pagar besi

di bengkel lasnya. Pasien saat itu tidak menggunakan kacamata untuk melindungi matanya. Setelah
tekena asap dari las tersebut, mata pasien terasa perih, kemudian pasien menggosok-gosokkan
matanya hingga matanya berwarna merah dan terasa berpasir. Setelah digosok-gosok keluhan tersebut
tidak berkurang lalu direndah di air bersih untuk dibersihkan, namun keluhan tersebut tidak
berkurang. 5 jam kemudian keluhan pasien bertambah parah, mata kananya terasa lebih nyeri, terasa
seperti berpasir, merah dan bengkak. 1 hari sebelum masuk UGD pasien mengeluh penglihatannya
kabur dan silau jika melihat cahaya yang terang, pasien belum mau berobat karena beranggapan akan
sembuh sendiri. Saat datang ke UGD pasien mengeluhkan matanya terasa perih, merah dan
penglihatan masih terasa kabur. Sebelumnya pasien juga sering mengeluh matanya yang trasa pedih
dan sering berair sesaat setelah melihat cahaya yang berasal dari proses pengelasan. Keluhan seperti
ini sudah tiga kali dalam 2 bulan terakhir, namun keluhan tersebut hilang sendiri setelah beberapa
hari. Pasien jarang menggunakan alat pelindung diri karena merasa sudah biasa dan tidak terjadi apaapa.
Pasien juga terkadang mengeluhkan nyeri di bagian punggung. keluhan ini muncul sekitar 6
bulan yang lalu namun pasien tidak pernah berobat karena keluhan ini dapat hilang sendiri.
Riwayat penyakit keluarga

Diabetes mellitus (-)


Hipertensi (-)
Alergi obat dan/atau makanan (-)
Penyakit jantung atau paru (-)

Riwayat penyakit dahulu

Pasien pernah mengalami keluhan yang sama 3 kali dalam 2 bulan terakhir
Sering mengeluhkan mata terasa perih dan berair setelah mengelas.

B. ANAMNESIS OKUPASI
1. Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan
-

Bengkel Motor

Bahan/material

Tempat

yang digunakan

(perusahaan)

(dalam bulan/tahun)

Bengkel Motor

6 bulan

Bengkel Las Dede

2 tahun

- Peralatan

kerja Masa kerja

Motor
- Oli
-

Pengelasan dan
pengecatan

- Besi
- Elektroda
- Alat las listrik
- Cat compresor
- Alat Grenda

Uraian Tugas/Pekerjaan
Pasien bekerja di bengkel las dan pengecatan milik orang lain. Pasien mulai bekerja rata-rata pada
pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Pekerjaan yang biasa dilakukan yaitu pengelasan dan
pengecatan. Pengecatan seperti mengecat pintu mobil, motor dan pengecatan pagar besi. Jika ada
pekerjaan pembuatan pagar besi atau pintu besi, awalnya dilakukan pengukuran bahan-bahan besi
yang akan digunakan dengan menggunakan meteran sesuai pesanan. Setelah dilakukan pengukuran
bahan-bahan tersebut dipotong sesuai dengan ukuran dengan menggunakan grenda. Pasien lebih
sering mengerjakan sendiri dan terkadang membutuhkan pertolongan temannya. Setelah dipotong
baru dilakukan pengelasan. Pasien kadang-kadang menggunakan alat pelindung diri seperti kacamata
dan helm, tetapi pasien mengakui sering merasa malas menggunakan alat pelindung diri jika
perkerjaannya ringan atau hanya membutuhkan beberapa jam.
Contoh pekerjaan : Pembuatan pagar besi ukuran 4 x 2 meter.
Pukul 09.00 12.00 WIB mulai mempersiapkan alat-alat, kemudian dilakukan pengukuran dan
pemotongan.
Pukul 12.00 WIB 13.00 WIB istirahat
Pukul 13.00 WIB - 17.00 WIB mulai melakukan pengelasan besi-besi yang sudh diukur dan dipotong
hingga sekitar pukul, jika belum selesai dilanjutkan keesokan harinya. Setelah selesai pengelasan
dilakukan pengecatan. Proses pengecatan membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam.

Bahaya Potensial
Bahaya Potensial

Urutan
kegiatan

Fisik

Kim

Bio

Gangguan kesehatan
Ergo

Psiko

yang mungkin

Risiko
kecelakaan
kerja

Bahaya Potensial
Persiapan
Urutan
alat dan
kegiatan
bahan

- Besi

C. Tetani

- Tetanus
Gangguan kesehatan
- LBP
yang mungkin

- Alat Las
Listrik
- Alat grenda

Pemotongan

- Besi

besi

- Alat grenda

pada daerah

- Bising

leher

C. Tetani

High

risk
dan

pinggang

- Radiasi
sinar las
- Asap
- Debu
- Api

Pengecatan

kerja

Tetanus
LBP
- Vulnus
Corpal mata
amputatum
Vulnus laceratum
NIHL
Combutio
e.c

tersengat listrik
- Fotokeratitis
-

(Welders eye)
ISPA, Pneumonia
ISPA, pneumonia
Combutio
Combutio
e.c

tersengat listrik
- Dermatitis
- Gangguan
pernapasan

- Cat

Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami


Pasien sering melakukan pekerjaan tanpa menggunakan alat pelindung diri seperti
kacamata, helm, baju pelindung, sarung tangan, sepatu. Pada pekerjaannya, mata pasien
sering terpapar oleh radiasi sinar las dan asap dari hasil pengelasan. Pasien bekerja rata-rata
berkerja selama 7 jam. Proses pengelasan rata-rata sekitar 4 jam per hari. Pasien sudah
bekerja selama 2 tahun. Radiasi sinar las dan asap pada proses pengelasan yang sering
terpapar dapat mengiritasi mata dan dapat meyebabkan peradangan di bagian mata. Radiasi
sinar las yang ditangkap oleh mata di serap oleh lapisan jaringan terluar, kornea,

dan konjungtiva, dengan menjangkau sedikit ke lensa atau bagian dalam mata.
Karena tidak adanya sensasi akibat keberadaan pajanan cahaya (perasaan sakit),
pajanan yang berlebih sinar UV dari sinar las bisa tidak diketahui. Setelah
periode laten dari beberapa menit ke beberapa jam, berdasarkan lamanya
pajanan, konjungtiva akan terinflamasi, disertai dengan sakit seperti mata terasa
berpasir.

kecelakaan

- LBP

- Elektroda

Pengelasan

Risiko

Body Discomfort Map:


DEPAN

BELAKANG

Keterangan:
Tanda pada gambar, area yang dirasakan:
Kesemutan

Pegal-pegal

Baal

Nyeri

Kesimpulan Brief Survey

High Risk pada :


Leher ( skor = 3)
Punggung ( skor = 3)
Untuk mendapatkan gangguan muskuloskeletal.

II. PEMERIKSAAN FISIS OKUPASI


1. Tanda Vital
a. Nadi
b. Pernafasan
2. Status Gizi
a.

: 87 x/ menit
: 18 x/ menit

Tinggi Badan : 168 cm

c. Tekanan Darah (duduk)


d. Suhu Badan
Berat Badan

: 65 Kg

: 130/80 mm Hg
: 36.7o C

Bentuk Badan
Astenikus
3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum
a. Kesadaran

Kesadaran menurun
b. Tampak kesakitan
c. Berjalan ada gangguan

Piknikus

Compos Mentis

Tidak
tidak

Atletikus

Ya
Ya

4. Kelenjar Getah Bening

Jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi

Leher
:
Submandibula
Ketiak
:
Inguinal

Normal
Normal
Normal
Normal

Tidak Normal
Tidak Normal
Tidak Normal
Tidak Normal

5. Mata . pada status lokalis


6. TelingaTelinga kanan
Daun Telinga
Liang Telinga
- Serumen

Telinga kiri
Tidak Normal
Normal
Tidak Normal
Normal
Ada serumen
Tidak

Normal
Normal
Tidak
ada

Membrana Timpani
Test berbisik
Test Garpu tala

Menyumbat
(prop)
Tidak intak

Intak
Normal
Normal

lainnya
Tidak Normal
Tidak Normal

ada

Menyumbat (prop)
Intak

Tidak intak

Normal
Normal

lainnya ..
Tidak Normal
Tidak Normal

Rinne
Weber
Swabach

(Tidak dilakukan)
(Tidak dilakukan)
(Tidak dilakukan)

7. Hidung
a. Meatus Nasi
b. Septum Nasi
c. Konka Nasal

Normal
Normal
Normal

Tidak Normal
Deviasi ke ........
Udem
lubang

d.

Nyeri Ketok Sinus

Normal

hidung ........
Nyeri tekan positif di

e.

Penciuman : normosmia

maksilaris

8. Gigi dan Gusi


87654321 12345678
87654321 12345678
9. Tenggorokan

Tidak Normal
Tidak Normal
Ada serumen

a.

Pharynx

Normal
Hiperemis
: Kanan : To

Tonsil
Ukuran

Granulasi
T1

T2 Kiri : To

T3

T2

T3
Normal

Normal

Hiperemis
Normal

Palatum

T1

Hiperemis
Tidak

Normal
Lain- lain
10. Leher

Keterangan

Gerakan leher
Kelenjar Thyroid
Pulsasi Carotis
Tekanan Vena Jugularis
Trachea
Lain-lain : ..

Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

Terbatas
Tidak Normal
Bruit
Tidak Normal
Deviasi

11. Dada

Keterangan

Bentuk

Simetris

Asimetris

12. Paru- Paru dan Jantung


Keterangan
Palpasi

Normal
Kanan

Perkusi

Sonor

Tidak Normal
Kiri
Redup

Hipersonor

Sonor

Redup

Hipersonor

Iktus Kordis :

Normal

Batas Jantung:

Normal

Tidak

Normal

sebutkan .............
Tidak Normal
sebutkan

Auskultasi :
Bunyi napas
Bunyi

Napas

Vesikular

Vesikular

Bronchovesikular
Ronkhi
Wheezing

Bronchovesikular
Ronkhi

tambahan
Bunyi Jantung
13. Abdomen
Keterangan

Wheezing
Normal

Tidak Normal

Sebutkan ....

,
,

Inspeksi
Perkusi
Auskultasi:

Bising Usus

Hati

Normal

Tidak Normal

Timpani
Normal

Redup
Tidak Normal
Teraba.jbpx

Normal

Limpa

Normal
Kanan :
Normal

Ginjal

Tidak Normal
Kanan :

Ballotement

Tidak Normal

Normal

Kiri :

Tidak Normal
Kanan :

Nyeri costo vertebrae


14.

jbac
Teraba shoeffne ..
Kiri :
Normal

Genitourinaria

Normal

Tidak Normal

Normal

Kiri :

Tidak Normal
Tidak Di periksa

Normal

Tidak Normal

diperiksa
a. Kandung Kemih
b. Anus/Rektum/Perianal
c Genitalia Eksternal
d. Prostat (khusus Pria)

Normal
Normal

Tidak Normal
Tidak Normal ............

Normal

Tidak Normal

Normal

Tidak Normal

Kanan
15a.Tulang/Sendi

Kiri

Ekstremitas

Atas
- Gerakan

Normal

Tidak

Normal

Tidak

- Tulang

normal
Normal

Tidak

normal
Normal

Tidak

- Sensibilitas

normal
Baik

Tidak

normal
Baik

Tidak

- Oedema
- Varises
- Kekuatan otot
- Vaskularisasi

baik
Tidak ada
Tidak ada
5/5/5/5
Baik

- Kelainan kuku

Tidak baik
Tidak ada

Ada
Ada

Ada

Kanan
15b.Tulang/Sendi

baik
Tidak ada
Tidak ada
5/5/5/5
Baik
baik
Tidak ada

Ada
Ada
Tidak
Ada

Kiri

Ekstremitas

Bawah
- Gerakan
- Kekuatan otot

Normal
normal
5/5/5/5

tidak

Normal
normal
5/5/ 5/5

Tidak

- Tulang

Normal

Tidak

Normal

Tidak

- Sensibilitas

normal
Baik

- Oedema
- Varises
- Vaskularisasi

baik
Tidak ada
Tidak ada
Baik

Ada
Ada
Tidak

baik
Tidak ada
Tidak ada
Baik

Ada
Ada
Tidak

baik
Tidak ada

Ada

baik
Tidak ada

Ada

- Kelainan kuku
15c. Otot Motorik
Trofi

Tidak

normal
Baik

Tidak

Tidak

Normal

Normal

Tonus

Tidak
Normal

Normal

Tidak

Kekuatan

Normal
5/5/5/5

Normal

Tidak
Normal
5/5/5/5

Normal
Gerakan abnormal :
Tidak ada
Tic

Ataxia

Lainnya ..
15d. Refleks Kanan Kiri
a.

Refleks Fisiologis

patella,
b

Refleks

Normal

Tidak Normal

Negatif

Normal

Positif

Tidak Normal

Negatif

Positif

Patologis:Babinsky
16. Kulit
Kulit
Selaput Lendir
Kuku

Normal
Normal
Normal

Tidak Normal
Tidak Normal
Tidak Normal

Status Lokalis
OD
6/12
Bebas
Tidak diukur
Tenang
Injeksi konjungtiva (+)
Injeksi siliar (+)
Jernih
RCL/RCTL (+/+)
Tidak dapat dinilai
Tidak dapat dinilai

III.

Status Oftalmologi
Visus
Pergerakan bola mata
TIO
Palpebra
Konjungtiva
Sklera
Kornea
Pupil
Lensa
Funduskopi

OS
6/6
Bebas
Tidak diukur
Tenang
Tenang
Tenang
Jernih
RCL/RCTL (+/+)
Tidak dapat diliai
Tidak dapat dinilai

RESUME KELAINAN YANG DIDAPAT


Pasien datang dengan keluhan mata kanan terasa nyeri dan penglihatan menurun sejak 2 hari

yang lalu. Hal ini awalnya karena mata pasien terpapar asap dari proses pengelasan, awalnya terasa

nyeri kemudian memerah dan berair hingga sekarang penglihatannya menurun dan silau jika melihat
cahaya terang. Pasien sebelumnya juga pernah mengalami keluhan yang sama jika melakukan
pengelasan tidak menggunakan kacamata atau helm. Pasien jarang menggunakan alat pelindurng diri
karena pasien merasa sudah biasa melakukan hal tersebut.
Pada analisis Brief Survey terdapat resiko medium pada cedera muskuloskleteal pasien (leher
dan pinggang). Pada pemeriksaan mata terjadi penurunan visus.

IV.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

V.

DIAGNOSIS KERJA
Fotokeratitis (Welders eyes)

DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Keratokonjungtivitis

DIAGNOSIS OKUPASI
Diagnosis Klinis

Diagnosis Kesatu

Dasar diagnosis

Fotokeratitis (Welders eyes)

Pajanan

di

Radiasi sinar las

Diagnosis Kedua

tempat kerja
Evidence Based

Asap pengelasan

Photokeratitis yang juga dikenal


sebagai flash burn, welders flash, or
welders eye lebih sering terjadi pada
pekerja pengelasan (E. Peterson. 2011).
Jenis las yang sering dipakai di dalam
industri adalah las jenis listrik dan las
jenis gas yang menggunakan gas oksigen
las

dan

acetylene.

Acetylenen

menghasilkan salah satu lidah api yang


0

panas (6000 F,-3315 C); gas oksigen las


0

mencapai temperatur (4000 F-2204 C).


Keduanya pun menghasilkan radiasi sinar
UV yang besar dan dapat memajan
pekerja pengelasan, terutama memajani
mata pekerja. (Minton,J., 2009).
Pajanan

Pasien berkerja di bekerja di bengkel pengelasan dan pengecatan. Pasien ratarata bekerja 7 jam per hari. Pasien sudah bekerja selama 2 tahun. Mata pasien
sering terpapar oleh radiasi sinar las dan asap pengelasan. Radiasi sinar las
ditangkap oleh mata diserap oleh lapisan mata. Karena tidak adanya

sensasi akibat keberadaan pajanan cahaya (perasaan sakit), pajanan


yang berlebih dari radiasi sinar las bisa tidak diketahui. Setelah
periode laten dari beberapa menit ke beberapa jam, berdasarkan
lamanya pajanan, konjungtiva akan terinflamasi, disertai dengan
sakit seperti mata terasa berpasir.
Faktor Individu
Faktor lain
Diagnosis

Kesadaran menggunakan APD yang kurang


Dari hasil langkah-langkah diagnosis okupasi yang telah dipaparkan di atas

Okupasi

dapat disimpulkan bahwa fotokeratitis

merupakan penyakit akibat kerja.

Kesadaran untuk segera berobat dan menggunakan APD saat bekerja yang
kurang.

VI.

KATEGORI KESEHATAN
Kesehatan baik
Kesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan
Kemampuan fisik terbatas untuk pekerjaan tertentu
Tidak fit dan tidak aman untuk semua pekerjaan

VII.

PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN


Anamnesis dan PF
Laki-laki usia 28 tahun
Pekerja aktif bengkel pengelasan sudah 2
tahun
Mata merah, berair, penglihatan kabur
Visus mata kanan 6/12

Aspek Internal
Kesadaran

menggunakan

APD

Hipertensiyang
gradekurang
I
Low Back Pain e.c Stenosis Spinal Lumbal
Vertigo sentral
Kanker kolorektal post-op on chemo

PROGNOSIS
PROGNOSIS
Klinik
Ad Vitam
Ad Sanationam
Fungsionam
Okupasi
Ad Vitam
Ad Sanationam
Fungsionam

VIII.
NO
1

DIAGNOSIS KESATU

DIAGNOSIS KEDUA

Bonam
Dubia ad bonam
Dubia ad bonam
Bonam
Dubia ad bonam
Dubia ad bonam

PERMASALAHAN PASIEN DAN RENCANA PENATALAKSANAAN

JENIS

RENCANA TINDAKAN

PERMASALAHAN
Fotokeratitis

Edukasi

tentang

TARGET

HASIL

YANG

WAKTU

DIHARAPKAN
- Mengetahui

KET

fotokeratitis,
-

faktor risiko, komplikasi.


Edukasi
tentang
penggunaan

penyebab,

APD

bekerja
Edukasi

9 Sept

tentang

2015

fotokeratitis dan

saat

kesadaran
pentingnya

untuk

kesadaran untuk berobat


jika

ada

komplikasinya
Tumbuh

keluhan

menggunaan

pada
-

matanya

APD
Berobat jika ada
keluhan

Nyeri pinggang

Edukasi :

2015

Perbaiki posisi pada saat

Sept

memperberat gejala)
Melakukan
gerakan
peregangan

otot-otot

sela-sela pekerjaan
-

yang

di

matanya
Dapat bekerja
sesuai

bekerja (hindari posisi dan


gerakan-gerakan

pada

posisi

ergonomic
Melakukan
gerakan
peregangan otot
di

sela-sela

pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai