Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRATIKUM ILMU KEBIDANAN DAN KEMAJIRAN

ULTRASONOGRAFI DAN DIAGNOSA KEBUNTINGAN PADA KUCING

OLEH
NAMA PRAKTIKAN

: ANDI SARMALIA

NIM

: O111 12 275

KELOMPOK

: TUJUH

NAMA ASISTEN

: WAHYU ANDRY LESMANA

LABORATORIUM REPRODUKSI DAN KEBIDANAN


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
1. TUJUAN

Mahasiswa dapat menganalisa hasil gambaran USG dan menjelaskan proses


kebuntingan dan menganalisa gangguan kebuntingan pada kucing.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian USG
Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik
yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam
menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit
(non traumatic), tidak menimbulkan efek

samping (non invasif).

Selain

itu ultrasonografi relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat, dan persiapan pasien
serta peralatannya relatif mudah. Gelombang suara ultrasonik memiliki frekuensi
lebih dari 20.000 Hz, tapi yang dimanfaatkan dalam teknik ultrasonografi
(kedokteran) gelombang suara dengan frekuensi 1-10 MHz. Peter GG Jacson, 2012
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari pada
kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya
sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 Hz
20.000 Hz. Gelombang ultrasonik ini dapat dihasilkan oleh getaran mekanik pada
kwarsa yang diberi tegangan listrik bolak-balik dengan frekuensi ultrasonik.. Peter
GG Jacson, 2012
Salah

satu

dalam ultrasonografi

aplikasi

gelombang

(USG).Ultrasonografi

dalam
ini

bidang

kedokteran

memanfaatkan

adalah

gelombang

ultrasonik yang merupakan gelombang elektromagnetik, untuk membantu para


petugas kesehatan (dokter atau bidan) dalam mendiagnosa penyakit ataupun
mendeteksi yang ada dalam tubuh pasiennya. Abdelghafar, R. M, et al. 2007.
Ultrasonografi dalam bidang kesehatan bertujuan untuk pemeriksaan organorgan tubuh yang dapat diketahui bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta
hubungannya dengan jaringan lain disekitarnya. Sifat dasar ultrasound :

Sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat cepat bila
melalui media padat.
Semakin padat suatu media maka semakin cepat kecepatan suaranya.
Apabila melalui suatu media maka akan terjadi atenuasi. Abdelghafar, R. M, et al.
2007.
Manfaat Ultrasonografi (USG)
Manfaat dari ultrasonografi adalah untuk pemeriksaan kanker pada hati dan
otak, melihat janin di dalam rahim ibu hamil, melihat pergerakan serta
perkembangan sebuah janin, mendeteksi perbedaan antar jaringan-jaringan lunak
dalam tubuh, yang tidak dapat dilakukan oleh sinar x, sehingga mampu menemukan
tumor atau gumpalan lunak di tubuh manusia. Carol. M Rumac , dkk . 2007.
Selain manfaat di atas, ultrasonografi dimanfaaatkan untuk memonitor laju
aliran darah. Pulsa ultrasonik berfrekuensi 5 10 MHz diarahkan menuju pembuluh
nadi, dan suatu reciever akan menerima signal hamburan gelombang pantul.
Frekuensi pantulan akan bergantung pada gerak aliran darah. Tujuannya untuk
mendeteksi thrombosis (penyempitan pembuluh darah) yang menyebabkan
perubahan laju aliran darah. Carol. M Rumac , dkk . 2007.
Pemeriksaan

dengan ultrasonografi

lebih

aman

dibandingkan

dengan

pemeriksaan menggunakan sinar-x (sinar Rontgen) karena gelombang ultrasonik


yang digunakan tidak akan merusak material yang dilewatinya sedangkan sinar x
dapat mengionisasi sel-sel hidup. Karena ultrasonik merupakan salah satu gelombang
mekanik, maka pemeriksaan ultrasonografi disebut pengujian tak merusak (non
destructive testing) . Aplikasi gelombang bunyi dalam bidang kedokteran yang lain
adalah penggunaan ultrasonografi untuk pemeriksaan kanker pada hati dan otak.
Selain itu, ultrasonografi dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah
permukaan kulit melalui selang waktu dipancarkan sampai dipantulkan kembali
gelombang ultrasonik.. Carol. M Rumac , dkk . 2007.

2.2 jenis Jenis USG

Jenis Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)


1) USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang).Kualitas gambar
yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan. Damelka, Klacipta,
2012.

2) USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut
koronal.Gambar yang tampil mirip seperti aslinya.Permukaan suatu benda
(dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas.Begitupun keadaan janin
dari posisi yang berbeda.Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar
(bukan janinnya yang diputar). Hunter, 2000.

USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi
yang dapat bergerak (live 3D).Kalau gambar yang diambil dari USG 3
Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat
bergerak.Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan
janin di dalam rahim. Damelka, Klacipta, 2012.
3) USG Doppler

Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah


terutama

aliran

tali

pusat.Alat

ini

digunakan

untuk

menilai

keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:


Damelka, Klacipta, 2012.

Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).


Tonus (gerak janin).
Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
Doppler arteri umbilikalis.
Reaktivitas denyut jantung janin.

II.3 Interpretasi perkembangan fetus tiap usia kebuntigan


1. Minggu I
Dalam periode ini, kucing betina mengeluarkan
Luteinizing Hormon (LH) yang dibutuhkan untuk pematangan
sel telur di ovarium, lalu sperma berpindah ke kantung sel
telur, hingga sel telur berkembang menjadi blastula kemudian
terjadi

perkembangan

organ-organ

penting

lainnya

(Sastrawinata, 2004). Hunter, 2000.


2. Minggu II-III
Pada usia kebuntingan ini, dapat digunakan pula Ultra
Sonografi (USG) berupa metode A-scanning pada usia 18-20
hari post coitus atau metode B-scanning pada usia 18-19 hari
post coitus Hunter, 2000.
3. Minggu IV-VI
seperti kucing mini. Perut induk pun mulai membesar Hunter,
2000.
4. Minggu VII-VIII
Pada minggu ini sangat mudah merasakan rabaan dan
gerakan anakan di perut induk sehingga tidak sulit untuk
menghitungnya. Induk mulai sering menjilati tubuhnya. Puting
susu bertambah besar. Induk lebih sering beristirahat dan

mulai mencari tempat yang nyaman dan tenang untuk calon


anaknya Hunter, 2000.
5. Minggu IX
Gerakan anak dalam perut sudah mulai terasa. Lantaran
perut

membesar,

terkadang induk

mulai sulit

menjilati

tubuhnya. Seminggu sebelum kelahiran biasanya cairan susu


(getah

bening)

sudah

mulai

keluar

dari

puting.

Ukur

temperatur tubuh selama 12-24 jam, sebelum kelahiran tiba.


Idealnya, suhu tubuh 37,5-38,5C. Apabila terlihat cairan
ketuban mulai pecah, pertanda waktu kelahiran sudah tiba.
Apalagi induk mulai kontraksi atau merejan, gelagat,dan
kegelisahan tampak nyata. Persalinan dapat terjadi pada hari
ke 59-70. namun, bila terjadi sebelum 58 hari, fetus sangat
muda dan susah dipertahankan , Hunter, 2000.
3. Materi dan Metode
3.1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini, antara lain:
Y-sector scanner
Mesin USG
3.2.
Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini, antara lain:
Kucing bunting
Gel accoustik
3.3.
Metode
o Adapun metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut:
Persiapan hewan yaitu dengan mencukur rambut kucing betina yang bunting
pada daerah abdomen sampai bersih
Pengenalan alat ultrasonografi
Kucing direbahkan secara dorsal recumbency pada meja periksa, dan ditahan
agar tidak bergerak-gerak
Tombol dari alat ultrasonografi diaktifkan untuk pemeriksaan kebuntingan

Tuangkan gel ultrasonic pada daerah abdomen hewan yang telah dicukur
bersih
Letakkan probe pada gel lalu tekan dan dengan menggunakan probe ratakan
gel ultrasonic tersebut menelusuri daerah abdomen untuk mencari letak uterus
Pada saat uterus menelusuri daerah abdomen, amati gambaran yng muncul
pada layar monitor. Pemeriksaan USG berpatokan pada vesica urinaria.
4. Hasil

Gambar 5.Peletakan transduser pada daerah abdomen

Gambar 6.Pembacaan hasil pemeriksaan pada monitor USG

Gambar 7. Hasil USG

5. Pembahasan
5.1.Pengenalan posisi probe sesuai interpretasi gambar dilayar

Pada gambar no.7 menunjukkan hasil pemeriksaan USG menggunakan


probearah transversal dimana terlihat adanya bentukan 4fetus. Keempat fetus masih
dalam keadaan hidup yang ditunjukkan oleh gerakan fetus, gerakan denyut
jantungnya serta echogenisitas fetus yang bervariasi. Hal ini menandakan bentuk
normal fetus yang terdiri dari cairan fetus, jaringan lunak, dan tulang.
Gerakan jantung mulai tampak pada fetus yang berumur 25 hari post coitus
dengan frekuensi detak jantung 22835 x/menit (August, 2006).Menurut England
(1998), USG dapat dipergunakan untuk mengamati kebuntingan abnormal misalnya
perkembangan fetus yang buruk yang tidak sesuai dengan umur kebuntingannya,
kegagalan mempertahankan kebuntingan yang diikuti kematian dan resorpsi
embrio/fetus.
5.2. Posisi Serviks dan Uterus
Letak uterus seluruhnya dalam cavum abdomen kecuali servik yang masih
mencapai bagian peritoneal dari cavum pelvis. Pada bagian dorsal, uterus
berhubungan dengan belitan colon (alat penggantung yang menyusup diantara colon).
Alat penggantung adalah ligamentum lata uteri mesometrium yang merupakan otototot licin, berserat pipih yang berasal dari bagian dinding cavum pelvis dari daerah
lumbal mencapai uterus. Panjang korpus uteri kucing 1,5 2 Cm dan kornua
terbentang memanjang dari vertebre 6-7 hingga ke ginjal (sepanjang 9 10 Cm)
dengan diameter 3 4 mm
Saluran servik tertutup selama kebuntingan kecuali pada saat menjelang
kelahiran anak, birahi dan dalam keadaan sakit. Di gerbang leher rahim hewan
sedang bunting ada timbunan lendir kental yang berasal dari sekresi kelenjarnya.
Lendir ini bertindak sebagai lendir penyumbat, oleh karena itu servik bertindak
sebagai penutup lumen rahim terhadap gangguan-gangguan yang datang dari arah
luar. Oleh pengaruh hormon, lendir penutup tersebut mencair menjelang kelahiran.
1.3.

Mengukur dan Melihat Posisi Fetus

Dari hasil pengamatan yang dilihat pada layar monitor, didapatkan empat
jantung yang masih berdetak, sehingga di dprediksi jumlah fetus kucing tersebut ada
empat dan masih hidup. Kemudian dilakukan pengukuran dari pangkal ekor sampai
dengan forehead, fungsinya untuk mengetahui umur fetus.
Umur fetus dapat diperkirakan dari hasil pengukuran panjang tubuh fetus.Ada
dua cara untuk mengukur panjang fetus(Setiawan dkk., 2011):
a. Curved Crown-Rump (CC-R). Pegukuran ini dilakukan dengan cara mengukur
panjang saluran tubuh foetus dimulai dari pangkal ekor membentuk garis curva
sampai forehead. Cara ini tidak lazim dipakai.
b. Straight Crown-Rump (SC-R). Pengukuran ini dilakukan dengan cara mengukur
panjang tubuh fetus mulai dari pangkal ekor membentuk garis lurus sampai
forehead. Cara inilah yang sering digunakan.
Tetapi, dengan seiring perkembangan zaman dan berkembangnya teknologi
yang modern, maka perkiraan umur foetus dan bentuk fisiknya dapat terlihat dengan
batuan berbagai macam alat-alat canggih seperti (Abdelghafar dkk., 2010):
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Roentgenografi,
Computed Tomography (CATscan),
Magnetic Resonance Imaging (MRI),
fluoroscopy,
biopsi, dan
ultrasonography (USG)
Umur fetus akan semakin tua jika fetus yang kita amati semakin panjang.

Semakin tua usia kebuntingan seekor hewan maka hewan tersebut akan memiliki
berat tubuh yang cukup berat, apalagi didukung dengan nutrisi yang ada di dalam
tubuh induk cukup baik.
Umur fetus dapat diperkirakan dari hasil pengukuran panjang tubuh fetus. Ada
dua metode untuk mengukur panjang tubuh foetus yaitu Curved Crown-Rump (CC-R)
dan Straight Crown-Rump (SC-R) (Amer, 2008).
4.4. Menghitung Perkiraan Hari Kelahiran

Cara memperkirakan hari kelahiran fetus dapat dilakukan dengan cara


mengukur panjang kepala fetus (mm) dari hasil pengukuran tersebut didapatkan 22
mm, kemudian muncul pada layar monitor hari, bulan dan tahun dimana kucing itu
akan partus, dan diperkirakan kucing tersebut akan partus pada 22 mei 2015 atau
tersisa dua minggu lagi dari saat pemeriksaan.
Umumnya kucing betina mengalami masa bunting sampai kelahiran selama
59-70 hari. Pencatatan dapat dimulai pada hari pertama kucing kawin yang terjadi
berulang-ulang dalam setiap jam, atau beberapa hari dan berulang dalam setiap
harinya sejak hari pertama hingga 7 hari kemudian. Jangan terjadi kekosongan
perkawinan sampai dengan 3 hari karena akan sangat sulit memprediksi jarak atau
waktu kelahiran terlalu lama, dalam artian perkawinan kucing harus terus menerus
dalam 7 hari (Kuncorojakti, 2011).
Penanggalan perkembangan fetus pada induk betina sebagai berikut
(Kuncorojakti, 2011):
Minggu I
Lakukan pencatatan hari pertama kucing betina bercampur dengan
pasangannya. Waktunya 1-7 hari. Pisahkan kucing jantan dan betina setelah selesai
perkawinan. Dalam periode ini, kucing betina mengeluarkan Luteinizing Hormon
(LH) yang dibutuhkan untuk pematangan sel telur di ovarium, lalu sperma berpindah
ke kantung sel telur, hingga sel telur berkembang menjadi blastula kemudian terjadi
perkembangan organ-organ penting lainnya.
Minggu II-III
Pada saat ini terkadang disertai mual karena terjadi perubahan hormonal atau
peregangan dari uterus, lesu, nafsu makan berkurang, dan muntah-muntah. Usahakan
frekuensi makan sering diberikan sekalipun dalam porsi sedikit. Dokter hewan dapat
memberikan obat agar uterus rileks.
Kucing betina yang sedang bunting memperlihatkan tingkah yang lebih tenang
atau malas, sering tidur, nafsu makan turun pada 1-2 minggu pertama, bahkan disertai
muntah.
Kebuntingan minggu ke-2 hingga ke-3 ini, puting susu berubah menjadi pink
(merah

muda)

dan

membesar

serta

bulu

di

sekitar

puting

menipis.

Pada usia kebuntingan ini, dapat digunakan pula Ultra Sonografi (USG) untuk

mendiagnosa kebuntingan secara dini. Metode yang digunakan dapat berupa metode
A-scanning pada usia 18-20 hari post coitus atau metode B-scanning pada usia 18-19
hari post coitus.
Minggu IV-VI
Bagi breeder yang berpengalaman atau dokter hewan, dapat melakukan
palpasi bagian abdomennya karena embrio sudah berkembang seukuran jari.
Pemeriksaan dengan mendengarkan suara denyut nadi fetus dan induk pun dapat
dilakukan dengan stetoskop. Jumlah anak pun terkadang bisa dihitung dengan USG
metode B-scanning pada usia 28-35 hari kebuntingan. Sedangkan untuk mengetahui
detail tubuh fetus dengan jelas pada 40 hari kebuntingan.
Pada minggu ke-6, porsi makan sudah dapat ditingkatkan. Berikan pakan
bernutrisi yang memadai sesuai dengan kebutuhannya. Upayakan tidak mengganti
produk yang telah diberikan sejak awal, sebab dapat berpengaruh pada nafsu
makannya. Namun, kendalikan bobotnya jangan sampai terjadi kegemukan.
Tambahkan suplemen, seperti multivitamin untuk membantu pertumbuhan fetus.
Pada minggu ke IV-VI, fetus sudah seukuran 25-30cm dan berkembang
penuh seperti kucing mini. Perut induk pun mulai membesar. Pembiak harus benarbenar mencurahkan segala perhatiannya untuk kucing. Sebab masa-masa sulit induk
selama bunting harus ditemani agar tidak stress, apalagi induk yang pertama kali
bunting.
Minggu VII-VIII
Pada minggu ini sangat mudah merasakan rabaan dan gerakan anakan di perut
induk sehingga tidak sulit untuk menghitungnya. Induk mulai sering menjilati
tubuhnya. Puting susu bertambah besar. Induk lebih sering beristirahat dan mulai
mencari tempat yang nyaman dan tenang untuk calon anaknya.
Minggu IX
Pada saat ini, nafsu makannya berkurang dan perut induk penuh dengan anak
kucing. Menu makan dijaga porsinya, dan jangan diberikan dalam dosis berlebihan.
Gerakan anak dalam perut sudah mulai terasa. Lantaran perut membesar, terkadang
induk mulai sulit menjilati tubuhnya. Bersihkan puting susu dan vagina dengan kain
atau kapas yang dibasahi air hangat. Bulu di sekitar putting dapat dicukur.

Seminggu sebelum kelahiran biasanya cairan susu (getah bening) sudah mulai
keluar dari puting. Ukur temperatur tubuh selama 12-24 jam, sebelum kelahiran tiba.
Idealnya, suhu tubuh 37,5-38,5C. Apabila terlihat cairan ketuban mulai pecah,
pertanda waktu kelahiran sudah tiba. Apalagi induk mulai kontraksi atau merejan,
gelagat,dan kegelisahan tampak nyata. Persalinan dapat terjadi pada hari ke 59-70.
namun, bila terjadi sebelum 58 hari, fetus sangat muda dan susah dipertahankan.
6. Kesimpulan
Ultrasonography (USG) merupakan alat pemeriksaan dengan menggunakan
gelombang suara ultra. Gelombang tersebut kemudian akan diubah menjadi gambar.
Hasil pencitraan dapat dilihat melalui layar monitor. Pemeriksaan USG dapat
dilakukan untuk menentukan usia kebuntingan, melihat kondisi kebuntingan,
termasuk kelainan janin. Prinsip kerja dari USG yaitu memanfaatkan gelombang
ultrasonic dengan frekuensi 1-10 Mhz sehingga menghasilakan imagjing.
Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan diantaranya melakukan persiapan
hewan dengan mencukur rambut pada daerah abdomen, menaruh ultrasonik gel pada
daerah yang telah dicukur dan meletakkan transduser convex dengan frekuensi 8
MHz pada daerah abdomen yang telah diberi gel sebelumnya. Dan selanjutnya
melakukan pembacaan hasil pemeriksaan yang tergambar di monitor mesin USG.
Pada pembacaan USG, terlihat fetusnya ada empat dapat dilihat dari berapa
jantung yang berdetak, dan diperkirakan kuncing tersebut akan partus pada tanggal 22
Mei 2015 atau sekitar dua minggu lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Hunter, 200. Fisiologi reproduksi hewanbetina domestik.
Carol. M Rumac , dkk . 2007. Diagnostik Usg Technology 4th ed. Saunders, Elsevi
Peter GG Jacson, 2012. Obsetri Veteriner Edisi 2.
Damelka, Klacipta, 2012, Pencitraan Brightness Mode (B-Mode) Ultrasonografi
untuk Deteksi Kebuntingan dan Pengamatan Perkembangan Fetus Kucing
(Felis catus). Fakultas Kedokteran hewan, IPB.
Kuncorojakti, Suryo. 2011.Periode Kebuntingan pada Kucing. Universitas Airlangga.
Surabaya.
Lavin, L.M. 2007. Radiography in Veterinary Technology 4th ed. Saunders,
Elsevier. USA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai