Anda di halaman 1dari 8

ILMU PENYAKIT DAN

PENUNJANG DIAGNOSIS
Pemeriksaan rontgen / x-ray

DISUSUN OLEH :

A.NURFADILLAH(19001)

NURMEILANI MAULIDDAH RAHMAT(19022)

SMK PRATIDINA MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2021-2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
kami KELOMPOK 7 untuk menyelesaikan modul ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
kami dapat menyelesaikan modul yang berjudul pemeriksaan rontgen / x-ray tepat waktu.

Modul pemeriksaan rontgen / x-ray ini disusun guna memenuhi tugas dari bapak Dr.
Ridwan, S.Kep, Ns, M.Kes pada bidang studi IPPD di SMK Pratidina Makassar. Selain
itu, kami juga berharap agar modul ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Pemeriksaan rontgen / x-ray.

Kami selaku kelompok 7 mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Dr.
Ridwan, S.Kep, Ns, M.Kes selaku guru mapel IPPD. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Kami
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan modul ini. Kami menyadari modul ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan modul ini.

1
PENGERTIAN

Foto Rontgen adalah prosedur pemeriksaan menggunakan radiasi gelombang


elektromagnetik atau sinar-X untuk menampilkan gambar bagian dalam tubuh. Selain
untuk mendeteksi masalah kesehatan, foto Rontgen juga dapat digunakan sebagai prosedur
penunjang dalam tindakan medis tertentu.

Pada foto Rontgen, gambaran dari benda padat, seperti tulang, akan ditampilkan
sebagai area berwarna putih. Sedangkan, udara yang terdapat pada paru-paru akan tampak
berwarna hitam dan gambaran dari lemak atau otot ditampilkan dengan warna abu-abu.

Dalam beberapa jenis foto Rontgen, digunakan tambahan zat pewarna (kontras)
yang diminum atau disuntikkan, misalnya iodine atau barium. Pemberian zat pewarna ini
bertujuan agar gambar yang dihasilkan lebih jelas dan detail.

2
TUJUAN
Foto Rontgen dilakukan untuk melihat kondisi bagian dalam tubuh, mulai dari
tulang, sendi, hingga organ dalam. Ada berbagai kondisi dan penyakit yang dapat
dideteksi dengan foto Rontgen, di antaranya patah tulang, osteoporosis , infeksi, gangguan
pencernaan, pembengkakan jantung, serta tumor payudara.

Selain untuk mendeteksi masalah yang terjadi di dalam tubuh, foto Rontgen juga
dapat dilakukan untuk mengamati perkembangan penyakit, mengetahui kemajuan dari
pengobatan yang dilakukan, serta menjadi pedoman untuk melakukan prosedur tertentu,
seperti pemasangan ring pada jantung .

PERSIAPAN

1. Alat

Mesin X Ray,

2. Pasien
● Lakukan informed consent.
● Tidak ada pembatasan makanan/cairan
● Pada dada pelaksanaan foto dengan posisi PA dapat dilakukan dengan berdiri dan
PA lateral dapat juga dilakukan
● Anjurkan pasien untuk tarik nafas dan menahan nafas pada waktu pengambilan foto
sinar x
● Pada jantung, foto PA dan lateral kiri dapat diindikasikan untuk mengevaluasi
ukuran dan bentuk jantung

3
● Pada abdomen, baju harus dilepaskan dan digunakan baju kain, pasien tidur
terlentang dengan tangan menjauh dari tubuh serta testis harus dilindungi
● Pada tengkorak, penjepit rambut, kacamata, dan gigi palsu harus dilepas sebelum
pelaksanaan foto.
● Pada rangka, bila dicurigai terdapat fraktur maka anjurkan puasa dan imobilisasi
pada daerah fraktur.

PROSEDUR PEMERIKSAAN

1. Sebelum Foto Rontgen

Biasanya, tidak ada persiapan khusus untuk menjalani foto Rontgen. Namun, jika
foto Rontgen yang akan dijalani menggunakan zat kontras, kadang pasien diminta
untuk berpuasa dan menghentikan dulu konsumsi obat-obatan tertentu.

Untuk pemeriksaan saluran pencernaan, pasien juga dapat diminta untuk


mengonsumsi obat pencahar agar gambaran usus bersih dari kotoran.

Dianjurkan bagi pasien untuk memakai pakaian yang nyaman dan longgar.
Pasien mungkin akan diminta untuk mengganti baju atau celana dengan pakaian yang
telah disediakan dari rumah sakit.

Selain itu, hindari menggunakan perhiasan atau aksesoris berbahan logam saat
akan menjalani foto Rontgen karena dapat menghalangi gambar yang dihasilkan. Jika
pasien memiliki implan berbahan logam di dalam tubuh, beritahu dokter sebelum
prosedur dilakukan.

2. Prosedur Foto Rontgen

Saat pelaksanaan foto Rontgen, pasien dapat diminta untuk berbaring, duduk,
atau berdiri, dan melakukan posisi tertentu sesuai dengan bagian tubuh yang akan
difoto atau diperiksa. Misalnya, untuk foto Rontgen dada, pasien biasanya diminta
untuk berdiri.

4
Film foto berupa plat yang nantinya diolah menjadi gambar diletakkan sesuai
dengan bagian tubuh yang ingin difoto. Bagian tubuh yang tidak dipindai biasanya
akan ditutupi dengan kain pelindung untuk menghindari paparan sinar-X.

Selanjutnya, alat foto Rontgen yang menyerupai tabung dan dilengkapi cahaya
akan diarahkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa. Alat tersebut akan
memproduksi sinar-X untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh pada film foto
khusus.

Saat pengambilan foto Rontgen, pasien diminta untuk tidak bergerak dan
menahan nafas agar gambar tidak kabur. Oleh karena itu, untuk pasien anak-anak,
terkadang dibutuhkan tali penahan guna menahan posisi agar anak tidak bergerak.
Agar lebih jelas, pengambilan foto Rontgen ini dapat dilakukan dari beberapa sudut.

Selama pengambilan foto Rontgen, pasien tidak akan merasakan apa pun.
Namun, untuk pasien patah tulang, pasien dapat merasa nyeri atau tidak nyaman saat
harus memindah-mindahkan posisi tubuh.

Pelaksanaan foto Rontgen hanya berlangsung selama beberapa menit. Akan


tetapi, untuk tindakan foto Rontgen tertentu, seperti penggunaan zat kontras, prosedur
dapat memakan waktu hingga 1 jam atau lebih.

3. Setelah Foto Rontgen

Setelah pelaksanaan foto Rontgen, pasien dapat mengganti kembali pakaian


rumah sakit dengan pakaian pribadinya. Tergantung pada kondisi masing-masing
pasien, dokter dapat menyarankan pasien untuk beristirahat dulu sampai hasil foto
keluar atau memperbolehkan pasien untuk langsung pulang.

Apabila prosedur foto Rontgen yang dijalani menggunakan zat kontras,


pasien dianjurkan minum banyak air putih untuk membantu pembuangan zat kontras
dari dalam tubuh melalui urine.

Hasil foto Rontgen akan dipelajari oleh dokter radiologi. Hasil foto tersebut
juga dapat diberikan kepada pasien setelah dicetak. Lama keluarnya hasil foto
Rontgen bervariasi. Dalam keadaan darurat, hasil bisa dikeluarkan dalam hitungan
menit.

5
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

● Gunakan pakaian yang lebih longgar dan nyaman. Sebab pada pemeriksaan rontgen
jenis tertentu, Anda harus beberapa kali mengubah posisi.
● Bila memakai perhiasan, kacamata, atau aksesoris lain dari berbahan dasar logam,
Anda akan diminta untuk melepasnya, karena dapat mempengaruhi hasil bacaan
rontgen.
● Jika memiliki riwayat pemasangan implan pada tulang, beritahukan hal tersebut
pada tim medis sebelum menjalani rontgen.
● Apabila akan menjalani prosedur rontgen untuk saluran pencernaan, Anda diminta
untuk berpuasa dan tim medis mungkin akan memberikan obat pencahar supaya
gambaran rontgen tampak lebih jelas.
● Jika sedang hamil, informasikan hal tersebut kepada dokter. Walaupun sangat kecil
resikonya terhadap kehamilan, foto Rontgen biasanya tidak direkomendasikan pada
ibu hamil kecuali untuk tindakan darurat atau apabila manfaatnya jauh lebih besar
daripada risikonya.
● Orang tua disarankan untuk mendiskusikan dulu dengan dokter mengenai manfaat
dan resiko foto Rontgen pada anak sebelum prosedur ini dilakukan.
Pasalnya, anak-anak cenderung lebih sensitif terhadap paparan radiasi.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/foto-rontgen-ini-yang-harus-anda-ketahui

Yeni, Dodik, Joko.2017. Ilmu Penyakit Dan Penunjang Diagnostik. Yogyakarta :


ANDI.

Anda mungkin juga menyukai