Anda di halaman 1dari 31

 Ilmu yang mempelajari ttg bakteri

Morfologi, patogenitas dll


 Bacteria dibagi dalam 3 kelas, sbb :
Ordo : berakhiran –ales
Familia ; berakhiran –aceae
Tribus : berakhiran –eiae
Genus
Spesies
Contoh :
Ordo : Actinomycetales
Familia : Mycobacteriaceae
Genus : Mycobacterium
Spesies ; Mycobacteium tuberculosis
 Seperti halnya tanaman, kuman juga
menggunakan 2 nama, yaitu nama binomial
(binomial name).
 Jadi nama kuman selalu terdiri dari nama genus &
epitheton specificum.
 Nama genus dimulai dengan huruf besar dan
epitheton specificum ditulis dengan huruf kecil
 Contoh → Staphylococcus aureus
Escherichia coli
 Morfologi kuman dapat dibagi dalam tiga bentuk utama :
Kokus, batang dan spiral.
 Kokus → Kuman berbentuk bulat, dapat tersusun sbb:
Monokokus, Diplokokus, Tetrade ( kelompok empat),
Streptokokus (tersusun seperti rantai), Stapilokokus,
bergerombol tidak teratur seperti untaian buah anggur
 Basilus → kuman berbentuk batang dengan panjang 2 –
10 kali diameter kuman
→ Kokobasilus : batang yg sangat pendek menyerupai kokus
→ Streptobacillus, sel-sel bergandengan membentuk suatu
filamen
 Spiral
Vibrio, berbentuk batang bengkok
Spirilum, berbentuk spiral kasar dan kaku, tidak
fleksibel
Spirokhaeta, berbentuk spiral halus, elastik &
pleksibel
Contoh :
Treponema, berbentuk spiral halus
Leptospira, berbentuk spiral dengan kaitan pada
satu atau kedua ujungnya.
 Shigella dysentriae
 Vibrio cholerae
 Escherichia coli
 Klebsiella (pneumoniae, ozaenae,oxytoca)
 Proteus (mirabilis,vulgaris)
 Pseudomonas sp
 Enterobacter sp
 Acinetobacter sp, dll
 Staphylococcus aureus
 Staphylococcus epidermidis
 Streptococcus viridans
 Streptococcus pyogenes
 Streptococcus anhemolytic
 Corynebacterium sp
 Clostridium sp
 Basilus sp
 Pewarnaan Flagel
 Pewarnaan Simpai
 Pewarnaan Spora
 Pewarnaan Neisser → Difteri
Secara garis besar bakteri dikelompokan menjadi 2
golongan, yaitu :
1. Bakteri Aerob
2. Bakteri Anaerob
→ Berdasarkan keperluan akan Oksigen, bakteri dibagi
menjadi 5 golongan :
1. Bakteri Anaerob Obligat
Hidup tanpa Oksigen, O2 toksik terhadap golongan
kuman ini
2. Bakteri Anaerob Aerotoleran
Tidak mati dengan adanya Oksigen
Bakteri Anaerob Fakultatif
Mampu tumbuh baik dalam suasana dengan atau tanpa Oksigen
4. Bakteri Aerob Obligat
Tumbuh subur bila ada Oksigen dlm jmh besar
5. Bakteri Mikroaerofilik
Hanya tumbuh baik dalam tekanan Oksigen yang rendah

Contoh Bakteri/Kuman aerob :


a. Bacillus anthracis b. Bacillus subtilis
c. Bacillus cereus d. Pseudomonas sp
e. Vibrio cholerae f. Salmonella typhi, dll
Bagian kuman yang berfungsi sebagai alat
pergerakan adalah FLAGEL ( berbentuk seperti
benang)
→Gerak BROWN
Jenis2 Flagel :
1. Monotrikh → flagel tunggal
2. Lofotrikh → lebih dari satu di satu bagian
3. Amfitrikh → 1 atau lebih di kedua bagian
4. Peritrikh → sekeliling tubuh
1. Air → kuman memerlukan air dalam konsentrasi
tinggi, disekitarnya karena diperlukan bagi
pertumbuhan dan perkembangbiakan
2. Garam2 Anorganik ;
Diperlukan untuk mempertahankan keadaan
koloidal dan tekanan osmotik di dlm sel.
Memelihara keseimbangan asam-basa
Berfungsi sbg bagian enzim/aktivator reaksi
enzim
3. Mineral → u/ pertumbuhan
Karbon, Nitrogen, Belerang/Sulfur dll
4. C02 → proses sintesis
5. Faktor pertumbuhan → ekstrak ragi, darah, asam amino dll
6. Oksigen
7. Potensial Oksidasi-reduksi (E.h) → +0,2 – 0,4 volt pd pH 7
8. Temperatur/Suhu → tiap kuman mempunyai temperatur
optimum
Berdasarkan batas2 suhu pertumbuhan kuman dibagi :
a. Psikhrofilik : - 5 → 30°C → Opt. 10 - 20°C
b. Mesofilik : 10 → 45°C → opt. 20 - 40°C
c. Termofilik : 25 → 80°C → opt. 50 - 60°C
Kuman yg patogen pd manusia → tumbuh dgn baik pada suhu→
37 °C
9. PH → opt. 7,2 – 7,6
 Untuk diagnosis infeksi primer saluran kemih (Uretritis)
yang disebabkan oleh berbagai bakteri seperti
Staphylococcus, Streptococcus dan Neisseria gonorrhoeae,
diperlukan biakan urin atau sekret uretra.
 Infeksi kandung kemih (Cystitis) dapat pula disebabkan
Escherichia, Proteus dan Pseudomonas.
 Infeksi Ginjal (Nefhritis) biasanya adalah Infeksi Sekunder
yang dapat disebabkan oleh kuman-kuman tersebut di
atas.
 Bahan untuk biakan/kultur urin adalah urin MIDSTREAM
(urin Porsi Tengah) ➔ Segera dikirim ke Laboratorium
(kurang dari satu jam setelah pengambilan)
 Staphylococcus aureus
 Streptococcus hemolyticus
 Escherichia coli
 Proteus sp
 Pseudomonas sp
 Enterobacter sp
 Klebsiella sp
 Acinetobacter sp
 Leptospira sp
 Batang Gram Negatif
 Obligat aerob
 Berflagel polar satu atau lebih
 Umumnya tidak meragi karbohidrat
 Mudah tumbuh pada berbagai media pembiakan
 Merupakan flora normal di usus dan kulit
 Kebanyakan spesies pseudomonas tidak menyebabkan
infeksi pada manusia, tetapi kuman ini penting karena
bersifat oportunis patogen, dapat menimbulkan infeksi
pada individu dengan pertahanan tubuh yang menurun,
yaitu penderita luka bakar, orang yg sakit berat.
 Merupakan penyebab Infeksi Nosokomial
 Beberapa spesies mengandung pigmen, contoh →
Pseudomonas aeruginosa : piosianin (zat warna
kebiru-biruan), Fluoresein ( zat yang berwarna
kehijauan)
 Menyebabkan hemodigesti agar darah dengan
terjadinya suatu zona yang berwarna hijau di sekitar
koloni.
 Indentifikasi streptococcus didasarkan pada
pemeriksaan : koloni, mikroskopik dan serologi
 Uji cakram Basitrasin → Streptococcus gruf A :
sensitif, sedangkan gruf lainnya Resisten
 Batang Gram Negatif
 Aerob
 Berflagel peritrikh
 Dianggap sebagai oportunis patogen dan sering
merupakan Infeksi Nosokomial
 Hidup bebas dalam air, tanah dan sampah
 Sering terdapat dalam flora normal saluran
pencernaan (tinja)
 Proteus mirabilis sering sebagai penyebab Infeksi
Saluran Kemih
 GENUS STREPTOCOCCUS
1. Sifat → berbentuk bulat (coccus)
→ tersusun seperti rantai
→ positif Gram
→ biasanya tidak berpigmen
2. Berdasarkan daya hemolisis pada agar darah, maka
streptococcus dibagi menjadi 3 golongan :
→ Streptococcus tipe Alfa → Streptococcus viridans
→ Streptococcus tipe Beta → Streptococcus haemolyticus
→ Streptococcus tipe Gamma → Streptococcus
anhemolyticus
 Haemophilus influenza
 Hidup pada membran mukosa saluran nafas bagian atas
 Menyebabkan infeksi pada anak , dewasa.
 Pada keadaan lanjut dapat pula menyebabkan meningitis
pada anak-anak
 Kuman ini berbentuk batang pendek/kokoid
 Spesimen untuk pemeriksaan lab dapat berupa :
1. Usap tenggorok
2. Sputum
3. Darah
4. LCS --→ sedian langsung (Gram), Biakan.
 Berbentuk lanset bergandengan dua-dua
 Positif Gram
 Bersimpai
 Sukar tumbuh pada perbenuhan sederhana
 Reaksi Optokhin Positif
 Identifikasi → morfologi koloni
→ serologi
 Spesies yang penting dari genus ini yang
menyebabkan/penyebab infeksi saluran nafas yaitu
Corynebacterium diphteriae.
 Bersifat Gram Positif
 Tidak Bergerak
 Tidak Berspora
 Keistimewaan adalah pada gambaran mikroskopisnya
yang tersusun seperti pagar (pallisade) atau seperti
huruf V, L atau Y.
 Mycobacteium tuberculosis
 Berbentuk Gram positif
 Pada pewarnaan tahan asam → Berwarna merah (BTA
+)
 Mycobacterium tuberculosis → penyebab penyakit
tuberkulosis pada paru, tetapi bisa juga mengenai
tulang, sendi, ginjal , dll
 Neisseria meningitidis
 Lazim disebut meningococcus
 Menyebabkan meningitis,
terutama pada anak
 Port d’entre → nasofaring
 Berbentuk diplococcus Gram
negatif
 Spesimen dapat diambil dari
usap tenggorok, darah atau LCS.
 Infeksi saluran cerna dapat disebakan oleh bakteri, jamur,
virus atau parasit
 Pada umunya M.O berkembangbiak dalam saluran cerna
dan menimbulkan kelainan lokal maupun sistemik.
 Penularan terjadi melalui makanan atau minuman yang
tercemar
 Kuman usus patogen yaitu golongan kuman usus yang
dapat menimbulkan penyakit pada manusia seperti
golongan vibrio, salmonela, shigella, yersinia,
compylobacter dan E. coli enterotoksigenik (ETC)
 Berbentuk batang pendek/
batang bengkok seperti
koma
 Negatif Gram
 Mempunyai flagel
monotrikh
 Spesies yang patogen pada
manusia antara lain : V.
cholerae, V.eltor,
V.parahaemolyticus
 Penyebab demam tipoid, bakteremia, enterokolitis karena
keracunan makanan
 Demam tipoid → Salmonella typhi, Salmonella
paratyphosa
 Berbentuk batang
 Gram negatif
 Mempunyai flagel peritrikh
 Spesimen lab → darah, cairan sumsum tulang, urin dan
feses.
 Uji serologi → reaksi widal → untuk melihat adanya
antigen O, H, Vi
 Batang negatif Gram
 Infeksi shigella hanya terbatas pada saluran cerna saja,
hampir tidak pernah terjadi infeksi sistemik
 Spesimen yang terbaik adalah feses segar terutama yang
mengandung lendir dan darah, dapat juga dari usap dubur
 Escherichia → spesies yg penting yaitu E.coli, →
merupakan flora normal usus yang sering bersifat
oportunis
 Merupakan penyebab infeksi saluran kemih yg paling
sering
 Berbentuk kokobasil. Gram Negatif
 Mudah tumbuh pada berbagai media pertumbuhan

Anda mungkin juga menyukai