2. Agent
Penyebab agent menurut model segitiga epidemilogi terdiri dari
biotis dan abiotis.
a. Biotis khususnya pada penyakit menular, terjadi dari 5
golongan, yaitu :
1. Protozoa : misalnya Plasmodum, amodea
2. Metazoa : misalnya arthopoda , helminthes
3. Bakteri misalnya Salmonella, meningitis
4. Virus misalnya dengue, polio, measies, lorona
5. Jamur Misalnya : candida, tinia algae, hystoples osis.
b. Abiotis, terdiri dari
1. Nutrient Agent, misalnya kekurangan /kelebihan gizi
(karbohididrat, lemak, mineral, protein dan vitamin)
2. Chemical Agent, misalnya pestisida, logam berat, obat-
obatan
3. Physical Agent, misalnya suhu, kelembaban panas, kardiasi,
kebisingan.
4. Mechanical Agent misalnya pukulan tangan
kecelakaan,benturan, gesekan, dan getaran
5. Psychis Agent, misalnya gangguan phisikologis stress
depresi
6. Physilogigis Agent, misalnya gangguan genetik.
1. Lingkungan Biologis
Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara
lain meliputi :
Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak patogen;
Vektor pembawa infeksi
Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia, baik sebagai sumber kehidupan (bahan
makanan dan obat-obatan),maupun sebagai reservoir/sumber
penyakit atau pejamu antara (host intermedia) ; dan
Lingkungan biologis tersebut sangat berpengaruh dan
memegang peranan yang penting dalam interaksi antara manusia
sebagai pejamu dengan unsur penyebab, baik sebagai unsur
lingkungan yang menguntungkan manusia (sebagai sumber
kehidupan) maupun yang mengancam kehidupan / kesehatan
manusia.
2. Lingkungan fisik
Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia
baik secara langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan
lingkungan sosial manusia. Lingkungan fisik (termasuk unsur
kimiawi serta radiasi) meliputi :
1) Udara keadaan cuaca, geografis, dan golongan
Air, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai bentuk
pemencaran pada air
2) Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara, tanah dan air, radiasi
dan lain sebagainya. Lingkungan fisik ini ada yang termasuk
secara alamiah tetapi banyak pula yang timbul akibat manusia
sendiri.
4.Jelaskan Upaya pencegahan penyakit
a. Pencegahan primer :
Terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi
kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer
mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara
mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan
jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi.
Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan
perubahan gaya hidup.
b. Pencegahan sekunder
Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor.
Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of
resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten
sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat
sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara
optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan
rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem
dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kemat
c. Pencegahan Tersier
Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan
sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah
stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk
memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul
kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan
tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan primer.
5. Siklus Kesehatan Wanita, Konsepsi, Bayi dan Anak ,Remaja, Dewasa, Usia
Lanjut serta Perubahan yang Terjadi pada Setiap Tahap
1.Bayi
Pada minggu pertama dan kedua kehidupan di dunia luar ,bayi masih
mengalami pengaruh estrogen yang sewaktu hamil ,memasuki tubuh
janin melalui placenta.karena itu, uterus bayi baru lahir lebih besar
dibandingkan dengan uterus anak kecil. Disamping itu estrogen juga
menyebabkan pembengkakkan pada payudara bayi wanita maupun
pria selama 10 hari pertama dari kehidupannya, kadang-kadang
disertai dengan sekresi cairan seperti air susu . Selanjutnya 10-15 %
dari bayi wanita dapat timbul pendarahan pervagina dalam minggu-
minggu pertama yang bersifat withdrawal bleeding.
2. Kanak-kanak
Yang khas pada masa kanak-kanak ini ialah bahwa perangsangan
oleh hormon kelamin sangat kecil , dan memang kadar estrogen dan
gonadotropin sangat rendah. Karena itu alat-alat genital dalam masa
ini tidak memperlihatkan pertumbuhan yang berarti sampai
permulaan pubertas. Dalam masa kanak-kanak pengaruh hipofisis
terutama terlihat dalam pertumbuhan badan.
Pada masa kanak-kanak sudah nampak perbedaan antara anak pria
dan wanita ,terutama dalam tingkah lakunya ,tetapi perbedaan ini
ditentukan terutama oleh lingkungan dan pendidikan.
3. Pubertas
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan
masa dewasa .Tidak ada batas yang tajam akhir masa kanak-kanak
dan awal masa pubertas ,akan tetapi dapat dikatakan bahwa masa
pubertas diawali dengan berfungsinya ovarium. Pubertas berakhir
pada saat ovarium sudah berfungsi dengan mantap dan teratur.
Secara klinis pubertas mulai dengan timbulnya ciri-ciri kelamin
skunder , dan berakhir kalau sudah ada kemampuan
reproduksi.Pubertas pada wanita mulai kira-kira pada umur 8-14
tahun dan berlangsung kurang lebih selama 4 tahun.
Awal pubertas dipengaruhi oleh bangsa ,iklim ,gizi dan kebudayaan.
Pada abad ini secara umum ada pergeseran permulaan pubertas
kearah umur yang lebuh muda , dikarenakan meningkatnya kesehatan
umur dan gizi.
Kejadian yang penting dalam pubertas ialah pertumbuhan badan
yang cepat ,timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, menarche dan
perubahan psikis. Ovarium mulai berfungsi di bawah pengaruh
hormon gonadotropin dan hipofisis , dan hormon ini dikeluarkan atas
pengaruh releasing factor dari hipotalamus. Dalam ovarium folikel
mulai tumbuh, walaupun folikel-folikel tidak sampai matang , karena
sebelumnya mengalami atresia , namun fplikel-folikel tersebut sudah
mampu mengeluarkan estrogen. Pada saat yang kira-kira bersamaan
,korteks kelenjar suprarenal mulai membentuk androgen , dan
hormon ini memegang peranan dalam pertumbuhan badan.
Pengaruh penigkatan hormon yang pertama-tama nampak ialah
pertumbuhan badan anak yang lebih cepat , terutama ekstremitasnya
dan badan lambat laun mendapatkan bentuk sesuai jenis kelamin.
Walaupun ada pengaruh hormon somatitropin , diduga bahwa pada
wanita kecepatan pertumbuhan terutama disebabkan oleh estrogen.
Estrogen ini pula yang yang pada suatu waktu menyebabkan
penutupan garis efisis tulang-tulang, sehingga pertumbuhan badab
terhenti. Pengaruh estrogen yang lain ialah pertumbuhan genetalia
interna ,genetalia eksterna dan ciri-ciri kelamin skunder.Dalam masa
pubertas genetalia interna dan genetalia eksterna lambat laun untuk
mencapai bentuk dan sifat seperti pada masa dewasa.
Perkembangan dalam bidang rohani ialah penyesuaian diri dalam
alam terlindung serta aman menuju arah alam berdiri sendiri dan
bertanggung jawab,dari alam egosentrik ke alam pikiran yang lebuh
matang.
4.Reproduksi
Masa ini merupakan masa terpenting bagi wanita dan berlansung
kira-kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan siklus pada
alat genital bermakna untuk memungkinkan kehamilan . Pada masa
ini terjadi ovulasi kurang lebih 450 kali , dan selama ini wanita
berdarah selama 1800 hari. Biarpun pada usia 40 tahun keatas wanita
masih mamapu hamil , tetapi fertilitas menurun cepat sesudah usia
tersebut.
5. Klimaksterium dan menopouse
Pengertian
a. Klimakterium: Bahasa yunani tangga , merupakan masa peralihan
antara masa reproduksi dan masa senium.
b. Menopouse: adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid
terakhir. Bagian klimakterium sebelum menopouse disebut
pramenopouse.
c. Senium: adalah masa sesudah pasca menopouse , ketika telah
tercapai keseimbangan baru dalam kehidupan wanita , sehingga
tidak ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis.
Klimakterium
Klimakterium bukan suatu keadaan patologi, melainkan suatu
masa peralian yang normal, berlangsung beberapa taun seelum da
beberapa tahun sesudah menooupose. Kita menjumpai kesulitan dalam
menentukan awal da akhir klimakterium, tapi dapat dikatakan bahwa
klimakterium mulai kira- kira 6 tahun sebelum menopouse. Berdasarkan
keadaan endokrinologi ( kadar estrogen mulai turun dan kadar hormon
gonadotropin), dan jika ada gejala-gejala klinis.
Proses menjadi tua sudah mulai pada umur 40 tahun. Jumla
folikel waktu lahir 750.000 buah pada waktu menepouse tinggal
beberapa ribu buah dan folikel yang tersisa ini lebih resisten terhadap
rangsangan gonadotropin. Dengan demikian siklus ovarium yang terdiri
atas pertumbuhan folikel, ovulasi, dan pembentukan korpus luteum
lambat laun terhenti. Pada wanita di atas 40 tahun siklus haid untuk 25
% tidak disertai ovulasi, jadi bersifat anovulator.
Pada wanita klimakterium terjadi perubahan-perubahan tertentu,
yang apmenyeaka angguan – gangguan ringan dan kadang- kadang
berat. Klimakterium merupakan masa perubahan, umumnya masa itu
dilalui oleh wanita tanpa banyak keluhan, hanya pada sebagian kecil (
25 % pada wanita eropa, pada wanita indnsia kurang ) ditemukan
keluhan yang cukup berat yang menyebabkan wanita bersangkutan
minta pertolongan dokter. Perubahan dan gangguan itu sifatnya bereda-
beda menurut waktunya klimakterium.
Uterus juga lambat laun mengecil dan endometrium menglami
atrofi. Uterus masih tetap dapat beraksi terhadap estrogen, pemberian
estrogen dari luar yang diikuti dengan penghentiannya, dapat
menimbulkan withdrawl bleding. Epitel vagina menipis tetapi karea
masih ada estrogen ( walaupun sudah berkurang ), atrofi selaput selaput
lendir vagina belum seberapa jelas dan apus vagina memperlihatkan
gambaran campuran ( spread pattern ). Mamma mulai menjadi lemek
dan proses ini berlangsung terus selama senium.
Sumber estrogen dalam klimakterium selain ovarium juga glandula
suprarenal, sumber utama dalam pasca utama dalam pasca menopouse
adalah konversi dari androstenedion.
MENOPUSE
Terjadinya menopouse ada hubungannya dengan menarche. Makin dini
menarche terjadi, makin lambat menopouse timbul. Pada abad ini
tampak bahwa menarche makin dini timbul dan menopouse makin
lambat terjadi, sehingga masa reproduksi makin panjang. Walaupun
dmikian di negara-negara maju menopouse tidak bergeser lagi keumur
yang muda, tampaknya batas maksimal telah tercapai.
Menopouse yang arfisial karena operasi atau radiasi umumnya
menimbulkan keluhan lebih banyak dibandingkan dengan menopouse
alamiah.
SENIUM
Pada senium telah tercapai keadaan keseimbangan hormonal yang baru,
sehingga tidak ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis. Yang
mencolok pada masa ini ialah kemunduran alat-alat tubuh dan
kemampuan fisik , sebagai proses menjadi tua.Dalam masa senium
terjadi pula osteoporosis dengan intensitas berbeda pada masing-masing
wanita. Walaupun sebab-sebabnya belum jelas betul , namun
berkurangnya pengaruh hormon steroid dan berkurangnya
osteotrofoblas memegang peranan dalam hal ini.