Anda di halaman 1dari 4

Topik: Edukasi Personal Hygiene kepada Panjamah Makanan

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Penerapan Personal Hygiene Penjamah Makanan di Instalasi Gizi
RSU sofifi secara maksimal.
2. Tujuan Khusus
a. Penjamah makanan mampu mengetahui dan memahami definisi
Personal Hygiene Penjamah Makanan.
b. Penjamah makanan mampu mengetahui dan memahami pentingnya
Personal Hygiene Penjamah Makanan.
c. Penjamah makanan mampu mengetahui dan memahami tahapan-
tahapan menjaga Personal Hygiene Penjamah Makanan.
d. Penjamah makanan mampu menerapkan Personal Hygiene Penjamah
Makanan saat proses pengolahan hingga penyajian makanan.

B. RENCANA KEGIATAN
1. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
2. Media dan Alat Bantu
a. Draft SOP Hygiene Penjamah Makanan
3. Materi
4. Peserta
a. Petugas Penjamah Makanan di Rumah Sakit Umum Sofifi.
C. KEGIATAN
Kegiatan Kegiatan
Tahapan Waktu Metode Media
Pemateri Peserta
1. Salam 1. Menjawab
Pembuka Salam
Pendahuluan 5 Menit 2. Menjelaskan 2. Mendengar Ceramah -
Maksud dan Penjelasan
Tujuan Pemateri
Menjelaskan
Materi:
1. Menjelaskan
definisi
Personal
Hygiene
Penjamah
Makanan
2. Menjelaskan
SOP
Pentingnya Mendengar dan
Ceramah Hygiene
25 Penerapan memperhatikan
Penyajian dan Penjamah
Menit Personal penjelasan
diskusi Makanan
Hygiene pemateri
Penjamah
Makanan
3. Menjelaskan
tahapan-
tahapan
Personal
Hygiene
Penjamah
Makanan
1. Kesimpulan
Menjawab
Penutup 3 Menit 2. Salam - -
salam
Penutup

D. EVALUASI
1. Semua peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertib.
2. Peserta antusias dan aktif selama proses pembelajaran.
E. MATERI PERNSONAL HYGIEN PENJAMAH MAKANAN
1. Defenisi
Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan adalah hygiene dan
sanitasi makanan. Hygiene personal pada saat mengolah makanan sangat di
perlukan untuk menghindari kuman atau keracunan makanan akibat bahan
kimia, mikroorganisme, tumbuhan atau hewan, serta dapat pula
menimbulkan alergi.
Personal Hygiene adalah suatu tindakan memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Seseorang
dikatakan memiliki personal hygiene baik apabila orang tersebut dapat
menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, gigi dan
mulut, rambut, mata, hidung dan telinga, kaki dan kuku, serta kebersihan
dan kerapian pakaiannya.
Menurut KEPMENKES No. 1098 tentang Hygiene Rumah Makan dan
Restoran, penjamah makanan adalah orang yang secara langsung
berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan,
pembersihan, pengolahan, pengangkutan, sampai dengan penyajian.
Penyelenggaraan makanan yang hygienis dan sehat menjadi prinsip
dasar di rumah sakit. Sebagai pengelola makanan, dituntut kebersihan diri
penjamah makanan karena penjamah makanan yang tidak terjaga personal
hygienenya akan mengkibatkan tidak terjaganya kebersihan makanan yang
diberikan kepada pasien.
Hygiene personal pada saat mengolah makanan sangat di perlukan agar
menghasilkan makanan yang terhindar dari kuman dan terhindar dari efek
fatal yaitu keracunan makanan. Pada saat menghidangkan makanan pada
konsumen atau pengunjung, pramusaji harus memperhatikan kebersihan
diri, kebersihan pakaian dan peralatan yang digunakan harus dalam kondisi
baik dan bersih, agar tidak terjadi kontaminasi makanan baik dari debu,
serangga maupun bakteri.
2. Prosedur Hygiene Penjamah Makanan
 Berbadan sehat dan melakukan pemeriksaan general check up secara
berkala (6 bulan sekali).
 Tidak menderita penyakit menular.
 Mampu menjaga kebersihan diri sendiri terutama kebersihan kuku (kuku
tidak panjang dan tidak diwarnai).
 Tidak menggunakan aksesoris seperti gelang, cincin, dan jam tangan
selama proses pengolahan.
 Tidak memegang anggota tubuh selama mengolah dan distribusi
makanan.
 Membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah menjamah atau
memegang makanan atau peralatan makan.
 Berpenampilan bersih dan rapi, memakai celemek, hair net, dan masker.
 Menggunakan sarung tangan sebelum menjamah makanan terutama
makanan masak.
 Tidak banyak bicara saat proses pengolahan makanan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai