Anda di halaman 1dari 13

NUTRISI IKAN

OLEH
A.MUH.ABILQUSHAI ASSHIDIQ
L221 16 316

LABORATORIUM NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN


PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM NUTRISI KULTIVAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

Judul : Praktikum Nutrisi Ikan


Nama Lengkap : A.Muh.Abilqushai Asshidiq
NIM : L221 16 316
Semester : IV (Empat)
Departemen : Perikanan

Mengetahui Makassar, 10 Mei 2018


Dekan FIKP UNHAS Dosen

Dr. Ir. St. Aisjah Farhum., M.Si. Prof. Dr. Ir. Haryati,M.S.
NIP. 19690605 199303 2 002 NIP. 19540509 198103 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
laporan nutrisi kultivan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga berterima kasih kepada orang-orang yang telah
memberikan kami pengarahan dalam menyelesaikan laporan ini.
Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kami tentang nutrisi kultivan. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan laporan yang kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Makassar, 08 Mei 2018

Penyusun

Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................................
Analisis Proksimat.....................................................................................................
Penetapan Kadar Air......................................................................................
Penetapan Kadar Abu.....................................................................................
Penetapan Kadar Protein................................................................................
Penetapan Kadar Lemak................................................................................

I. IDENTITAS MATA KULIAH


Nama mata kuliah : Nutrisi Kultivan
Jumlah : 3 SKS
Semester : IV
Nama dosen pengasuh : Pof. Dr. Ir. Haryati, M. Si.
Dr. Ir. Edison Saade, m. Sc.
Dr. Ir. Zainuddin, m. Si.
Dr. Ir. Siti Aslamiah, M. P.
Deskripsi singkat mata kuliah: Mata kuliah ini membahas tentang kebutuhan
nutrisi tiap – tiap organisme perairan, energi pakan,
hubungan antara kualitas pakan dan kualitas daging
kultivan dan parameter ekonomi dalam studi nutrisi.
Sasaran pembelajaran : Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa di
harapakan
 Memahami aturan main, mampu menjelaskan keterkaitan MK, dengan
kompetensi lulusan, memahami ruang lingkup MK.
 Mampu menjelaskan sumber dan fungsi protein, kebutuhan kuantitas dan
kualitas protein, kebutuhan kuantitas dan kualitas protein, evaluasi
kebutuhan Asam Amino Essensial (EAAI) dan tanda – tanda defisiensi
EAA.
 Mampu menjelaskan fungsi, kebutuhan lemak, kebutuhan asam lemak
enensial (EFA), tanda-tanda defisiensi EFA, oksidasi asam lemak.
 Mampu menjelaskan sumber dan peran utama karbohidrat, kebutuhan
optimum tiap-tiap jenis ikan serta faktor-faktor yang mempengaruhi,
upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan ikan memanfaatkan
karbohidrat.
 Mampu menjelaskan sumber energi, pengertian Gross Energy intake (GE),
Digestible Energy (DE), Metabolizable Energy (ME) dan cara
pengukurunnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi serta
metode estimasi kebutuhan energi pada ikan.
 Mampu menjelaskan pengelompokan vitamin, perbedaan vitamin yang
larut dalam lemak dan larut dalam air, kebutuhan vitamin dan faktor-faktor
yang mempengaruhi, metode untuk mengevaluasi kebutuhan, tanda-tanda
defisiensi serta dietary vitamin toxicity.
 Mampu menjelaskan pengelompokan mineral, sumber, fungsi, metode
untuk menentukan kebutuhan mineral, tanda-tanda defisiensi serta dietary
mineral.
 Mampu menjelaskan hubungan antara kualitas pakan dengan kualitas
daging kultivan.
 Mampu menjelaskan parameter-parameter ekonomi dalam studi nutrisi
II. PENDAHULUAN
Deskripsi singkat praktek
Praktikum ini memberi keterampilan kepada mahasiswa untuk melakukan analisis
proksimat bahan baku pakan maupun kualitas pakan serta mengevaluasi kualitas
pakan berdasarkan kajian biologi.
Sasaran pembelajaran praktikum
Mahasiswa mampu menjelaskan kualitas bahan baku pakan maupun kualitas
pakan berdasarkan analisis proksimat serta mampu mengevaluasi kualitas pakan
berdasarkan retensi dan efisiensi pakan.
Tata tertib dan etika praktik
1. Mahasiswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok bergantung kepada
jumlah peserta mata kuliah, tiap-tiap kegiatan praktikum maksimal 25
orang.
2. Selama melakukan kegiatan praktikum mahasiswa harus menggunakan jas
praktikum.
3. Sebelum melakukan kegiatan praktikum akan dilakukan asistensi terhadap
kegiatan yng akan di lakukan.
4. Selama kegiatan praktikum mahasiswa harus menjaga alat-alat yang ada di
laboratium.
5. Setelah melaksankan kegiatan praktikum mahasiswa membersihkan alat
yang digunakan dan mengembalikan ketempat semula.
6. Setelah melakukan kegiatan praktikum diwajibkan membuat laporan
praktikum.
Alokasi waktu praktek
1. Untuk analisis proksimat pakan tiap-tiap kelompok membutuhkan waktu 3
kali praktikum.
2. Untuk mengevaluasi kualitas pakan berdasarkan parameter retensi nutrisi
dan efisiensi pakan tiap-tiap kelompok praktikum membutuhkan waktu 1
kali praktikum.
Tempat praktek
Laboratorium Nutrisi dan Teknologi Pakan

III. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIK


1. Analisis Proksimat

A. Penetapan Kadar Air

Prinsip
Menguapkan air dalam bahan pada suhu 105oC sampai diperoleh berat
konstan

Alat dan Bahan

1. Cawan porselin
2. Neraca analitik
3. Oven
4. Gegep
5. Desikator
6. Sampel

Prosedur kerja

1. Membersihkan cawan porselin hingga bersih kemudian cawan porselin


diberi tanda di bagian bawah.
2. Mengeringkan cawan porselin selama kurang lebih 2 jam dalam oven pada
suhu 105oC, kemudian dinginkan dalam desikator selama 30 menit dan
timbang berat cawan porselin dengan neraca analitik, catat hasil
pengamatan.
3. Memasukkan sampel sebanyak 1 gram ke dalam cawan porselin.
4. Memasukkan cawan porselin yang berisi sampel ke dalam oven yang
bersuhu 105oC selama 8 jam atau selama 1 malam, kemudian dinginkan
dalam desikator selama 30 menit dan timbang berat cawan porselin dengan
neraca analitik, catat hasil pengamatan.
5. Hitung kadar air dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

B . Cawan Kosong+B . Sampel−(B .cawan+ sampel)


Kadar Air %= x 100%
B . Sampel

Hasil:
1. Berat cawan kosong = 25.924 gr
2. Berat sampel = 1.001 gr
3. Berat cawan+sampel setelah di oven 1 malam = 26.768 gr

Hasil hitungan :
B . Cawan Kosong+B . Sampel−(B .Cawan kosong+ sampel)
x 100%
B . Sampel
25.924+1.002−26.768
¿ x 100%
1.001
= 15,78%
Pembahasan:

Berdasarkan hasil praktikum maka kadar air yang didapatkan sebesar


15,78% dari sampel. Hal ini menunjukkan bahwa kadar air pada sampel lebih
tinggi dibandingkan kadar ideal air untuk pakan kurang yang dari 14 %.

Penilaian dan komentar

B. Penetapan Kadar Abu

Prinsip

Abu dalam bahan ditetapkan dengan menimbang sisa mineral hasil


pembakaran bahan organik pada suhu sekitar 550C.

Alat dan Bahan

1. Cawan porselin
2. Tanur pengabuan
3. Gegep
4. Timbangan analitik
5. Sampel

Prosedur kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Selanjutnya menimbang 1 gram sampel (e) di timbangan analitik
3. Kemudian di masukkan ke dalam cawan porselin yang telah diketahui
beratnya.
4. Cawan porselin yang telah di masukkan sampel sebanyak 1 gram di
masukkan ke dalam tanur dengan suhu 505C selama 3 jam.
5. Kemudian di dinginkan di dalam desikator selama ½ jam.
6. Selanjutnya di timbang (f) untuk mendapatkan hasilnya.
7. Hasil yang di dapatkan di catat dan di masukkan kedalam rumus yaitu
sebagai berikut:

( Berat cawan+ sampel )−B .Caw an kosong


Kadar Abu = x 100 
B . Sampel

Hasil:
1. Berat cawan kosong = 29.306 gr
2. Berat sampel = 1 gr
3. Berat cawan+sampel setelah di tanur 1 jam = 29.564 gr

( Berat cawan+ sampel )−B .Cawan kosong


Hasil hitungan: x 100%
B . Sampel

29.564−29.306
= x 100 
1
= 25.80 %
Pembahasan:

Berdasarkanhasil praktikum maka kadar abu yang didapatkan sebesar


25,80% dari sampel. Hal ini menunjukkan bahwa kadar abu pada sampel sangat
tinggi dibandingkan kadar ideal abu untuk pakan kurang dari 13% . kadar abu
berpengaruh pada daya cerna dan pertumbuhan ikan.

Penilaian dan komentar


C. Penetapan Kadar Protein dengan Metode Mikro-Kjeldahl
Prinsip
Penetapan protein berdasarkan oksidasi bahan-bahan berkarbon dan konvensi
nitrogen menjadi ammonia, selanjutnya ammonia bereaksi dengan kelebihan asam
membentuk ammonium sulfat. Larutan dibuat menjadi bas dan ammonium
diuapkan untuk kemudian diserap dalam larutan asam borat. Nitrogen yang
terkandung dalam larutan dapat ditentukan jumlahnya dengan titrasi
menggunakan HCl 0,02N
Alat dan Bahan
1. Pemanasan kjeldahl lengkap yang dihubungkan dengan pengisap uap
melalui aspirator
2. Labu kjeldahl berukuran 30 ml/50 ml
3. Alat destilasi lengkap dengan erlenmeyer berpenampung berukuran 125
ml
4. Buret 25 ml/ 50 ml
5. H2SO4 pekat
6. Larutan natrium hidroksida-natrium tiosulfat (larutan 60 g NaOH dan 5 g
NaS2O2.5H2O dalam air dan encerkan sampai 100 ml
7. Larutan asam borat jenuh H3BO3 2%)
8. Larutan asam klorida 0,02N
9. Aquades

Langkah kerja
1. Timbang sejumlah kecil sampel
Destilasi I
2. Masukkan sampel yang telah ditimbang sebanyak 0,5 g ke tabung
erlenmeyer
3. Menambahkan 1 g katalis (sellenium mix) kedalam labu kjeldahl
kemudian memasukkan 10 ml larutan H2SO4 dan homogenkan
4. Memasukkan labu kjeldahl yang telah berisi larutan kadalam alat destilasi
hingga larutan berubah menjadi tidak berwarna (bening).
Destilasi II
5. Bagian Atas, Ambil labu destilasi 300 ml kemudian masukkan 10 ml
sampel yang sebelumnya telah didestilasi dan menjadi warna bening,
tambahkan 15 ml NaOH 30% dan masukkan 100 ml Aquades
6. Bagian Bawah (penampug), Ambil 1 buah erlenmeyer 100 ml masukkan
10 ml H3BO3 2% lalu tetesi 2-3 tetes dengan indikator mix hingga
berwarna merah.
7. Pasang labu destilasi pada bagian atas alat destilasi yang akan
menghasilkan uap kemudian erlenmeyer pada bagian bawah sebagai
wadah tampung uap.
8. Tunggu hingga volume penampung ± 50 ml dan sudah berwarna hijau
9. Ambil erlenmeyer yang digunakan sebagai penampung uap lalu titrasi
menggunakan H2SO4 0,02N hingga berwarna merah
10. Hitung jumlah titrasi

Perhitungan:
V × normalitas ×0.014 × 6.25 × P
%N= × 100 %
mg sampel

Hasil :

8.6 ×0.02 ×0.014 × 6.25× 10


%N= ×100 %
0.501

=30.04 %

Pembahasan:

Berdasarkan hasil praktikum maka kadar protein yang didapatkan sebesar


30,04% dari sampel. Hal ini menunjukkan bahwa kadar protein pada sampel
cukup bagus untuk dikonsumsi ikan karena pada umumnya ikan membutuhkan
protein sekitar 20-60%, dan optimum 30 – 36%.
Penilaian dan komentar

D. Penetapan Kadar Lemak Kasar


Prinsip
Lemak diekstrak dengan pelarut dietil eter. Setelah pelarutnya diuapkan,
lemaknya dapat ditimbang dan dihitung persentasenya.
Alat dan bahan
1. Alat ekstraksi Soxlet lengkap dengan condenser dan labu lemak
2. Alat pemanas listrik atau penangas uap
3. Oven
4. Timbangan analitik
5. Tabung reaksi volume 10 ml
6. Cawan porselin
7. Desikator
8. Chloroform

Cara kerja
1. Keringkan labu lemak dalam oven kemudian dinginkan dalam desikator
selanjutnya ditimbang
2. Timbang sampel sebanyak 1 gr kemudian masukkan kedalam tabung
reaksi
3. Masukkan chloroform sebanyak 10 ml kemudian tabung reaksi ditutup
rapat dan dihomogenkan, dibiarkan semalam
4. Setelah dibiarkan semalaman, kemudian kocok hingga homogen, lalu
saring lemak dengan menggunakan tissue kedalam tabung reaksi
5. Kemudian ambil lemak yang sudah disaring di dalam tabung reaksi
sebanyak 5 ml dengan menggunakan pipet skala kemudian masukkan
kedalam labu yang telah diketahui beratnya
6. Distilasi pelarut yang ada didalam labu lemak, tamping pelarutnya.
Selanjutnya labu lemak yang berisi lemak hasil ekstraksi dipanasksn
dalam oven pada suhu 105°C selama 1 malam
7. Setelah dikringkan sampai berat tetap dan didinginkan dalam desikator
selama ½ jam lalu timbang labu beserta lemaknya tersebut.
8. Kemudian hitung berat lemak yang didapatkan

Perhitungan :
P ( Cawan+ Lemak )−B . Cawan kosong
% lemak = x 100 %
Berat sampel

Hasil:

1. Berat cawan kosong = 26.044 gr


2. Berat sampel = 1 gr
3. Berat cawan+sampel setelah di oven 1 jam malam = 26.099 gr

4. Volume sampel yang diuapkan setelah di saring = 5 ml

10 ml
Hasil hitungan: p =
5 ml

= 2 ml

P ( Cawan+ Lemak )−B . Cawan kosong


= x 100 %
Berat sampel

= 2 ¿ ¿ x 100 %

= 11. 00 %

Pembahasan:
Berdasarkan hasil praktikum maka kadar lemak yang didapatkan sebesar
11% dari sampel. Hal ini menunjukkan bahwa kadar lemak pada sampel cukup
bagus untuk terdapat pada pakan ikan karena kadar ideal lemak pada pakan ikan
berkisar antara 4-18%.

Penilaian dan komentar

Anda mungkin juga menyukai