Oleh:
103118101
Judul Kerja Praktik : Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak di Bagian Keuangan Pada
PPSDM Migas Cepu
NIM : 103118101
MENGETAHUI,
i
ii
SURAT KETERANGAN PKL
iii
KATA PENGANTAR
Kerja praktik ini ditujukan sebagai salah satu syarat kelulusan Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pertamina. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang turut mendukung dalam pengerjaan Laporan Kerja Praktik ini:
1. Bapak Waskito Tunggul Nusanto, S.Kom., M.T selaku Kepala Pusat Pengembangan Sumber
Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi.
2. Ibu Sri Wahjoe Handjani, S.E selaku Koordinator Tata Usaha.
3. Bapak Agus Alexandri, S.T.,M.T selaku Sub Koordinator Program.
4. Bapak Arisona, S.E selaku sub koordinator kepegawaian dan umum.
5. Bapak Harwito, S.E selaku ketua pelaksana kerja praktik (PKL) di PPSDM Migas Cepu.
6. Bapak Sarimin, S.E selaku pembimbing di PPSDM Migas.
7. Bapak Arif Murti Rozamuri, Ph.D selaku kepala program studi Manajemen di Universitas
Pertamina dan selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik.
8. Kedua orang tua saya yang selalu mendukung saya dari segala hal.
9. Teman-teman baik saya yang telah memberikan motivasi kepada saya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan kerja praktik ini masih jauh dari kata sempurna,
maka diperlukan kritik dan saran untuk penulis agar laporan kerja praktik ini bisa menjadi lebih baik
lagi. Semoga laporaan kerja praktik ini bisa memberikan manfaat bagi orang banyak.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
M. Firdan Sandika
NIM: 103118101
iv
DAFTAR ISI
v
TINJAUAN TEORITIS ............................................................................................................... 12
5.1 Pengelolaan Keuangan ....................................................................................................... 12
5.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak ........................................................................................ 12
5.2.2 Tujuan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)......................................................... 12
5.2.3 Kelompok dan Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) .................................... 13
5.3 Laporan Keuangan ............................................................................................................. 13
5.3.1 Laporan Laba/Rugi ...................................................................................................... 13
5.3.2 Laporan Perubahan Modal (Ekuitas) ............................................................................ 14
5.3.3 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) .............................................................................. 14
5.3.4 Laporan Arus Kas ........................................................................................................ 14
5.3.5 Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) .................................................................... 14
BAB VI ....................................................................................................................................... 15
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................................... 15
6.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 15
6.2 Saran .................................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 16
LAMPIRAN ................................................................................................................................ 17
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam yang berlimpah dan dibutuhkan di
berbagai sektor industri, khususnya di sektor migas dan minerba (Kementerian ESDM, 2020). Sebagai
negara yang memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah, dibutuhkan
pengetahuan dan pengelolaan yang baik demi terwujudnya kemandirian dan kesejahteraan ekonomi.
Sejalan dengan hal tersebut, maka diperlukan peranan dari akademisi untuk memberikan kontribusi berupa
sumbangan pikiran terhadap pengelolaan sumber daya di Indonesia. Oleh karena itu saat ini mahasiswa
dituntut untuk dapat memahami dan memecahkan suatu permasalahan yang ada pada masyarakat.
Pengenalan serta pemahaman pada dunia kerja maupun industri tentu sangat berguna dalam proses
penggalian potensi, inovasi serta kreativitas dalam pemberian solusi terhadap permasalahan yang ada. Oleh
karena itu, Program Studi Manajemen Universitas Pertamina mewajibkan kepada seluruh mahasiswanya
untuk dapat belajar secara langsung bagaimana masuk dalam dunia kerja melalui kerja praktik. Kerja
praktik ini merupakan sarana yang tepat untuk mengenalkan mahasiswa pada dunia kerja. Selain itu,
mahasiswa dapat menerapkan ilmu-ilmu yang diterima pada masa perkuliahan terhadap keadaan secara
nyata di lapangan.
Praktisi di dunia industri dan akademisi merupakan pihak yang saling berkaitan dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Bentuk kegiatan dalam pengembangan ilmu pengetahuan sesuai
dengan Permendikbud No 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1 dapat dilakukan di dalam Program Studi dan di
luar Program Studi salah satunya meliputi kerja praktik atau magang. Kerja praktik ini dapat memberikan
pengalaman bagaimana memasuki dunia kerja kepada mahasiswa. Selama magang mahasiswa
mendapatkan hardskills berupa keterampilan, pemecahan suatu masalah, dan berpikir kritis serta
mendapatkan soft skills berupa etika dalam bekerja, berkomunikasi, dan kerjasama secara tim. Hal ini
sejalan dengan upaya peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) nasional dalam berbagai
bidang. Perguruan tinggi sebagai bagian dari pendidikan nasional dibina dan dikembangkan guna
mempersiapkan mahasiswa menjadi SDM yang memiliki kemampuan akademis dan profesi sekaligus
tanggap terhadap kebutuhan pembangunan dan pengembangan IPTEK sehingga dapat dijadikan bekal
untuk masa depan.
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS) adalah instansi
pemerintah pusat yang memiliki tugas utama yaitu sebagai pengembangan sumber daya manusia di bidang
minyak dan gas bumi. Dalam melaksanakan tugasnya, PPSDM MIGAS Cepu bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Badan Diklat Energi dan Sumber Daya. Dalam pelaksanaannya, selain menyelenggarakan
pelayanan, pelatihan, dan mengembangkan uji sertifikasi kompetensi, PPSDM MIGAS Cepu juga
membuka kesempatan kepada siswa dan mahasiswa untuk belajar dan melaksanakan kerja praktik dengan
durasi maksimal 2 bulan. Sesuai dengan kurikulum Program Studi Manajemen Universitas Pertamina yang
mewajibkan untuk melaksanakan kerja praktik (2 SKS), maka PPSDM MIGAS Cepu dipilih menjadi
pilihan karena PPSDM MIGAS Cepu merupakan tempat untuk pengembangan sumber daya manusia di
bidang energi minyak dan gas bumi. Hal ini tentu sejalan dengan tujuan dari Universitas Pertamina yaitu
menjadi Universitas kelas dunia di bidang Energi paling lambat tahun 2035. Dalam menjalankan usahanya,
PPSDM MIGAS Cepu tentu menerapkan proses-proses manajemen untuk mengatur dan mengelola usaha
kegiatannya sehari-hari. Salah satu proses manajemen yang ada pada PPSDM MIGAS Cepu adalah
pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang satuan tugasnya berada di bagian keuangan. Dengan
demikian, mahasiswa dapat menambah pemahaman dan pengetahuan dalam mempelajari proses-proses
manajemen yang ada pada PPSDM MIGAS Cepu.
1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktik di PPSDM Migas Cepu, Jawa Tengah ini, adalah
sebagai berikut :
1) Memahami proses kerja di PPSDM MIGAS Cepu terutama pada bagian keuangan subbagian
penerimaan.
2) Membantu dan mempelajari pelaksanaan kegiatan pada bagian keuangan subbagian penerimaan
PPSDM MIGAS Cepu.
3) Mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan selama perkuliahan.
4) Memperoleh bekal ilmu, pengalaman, dan pembentukan karakter terutama pada bidang Manajemen
untuk persiapan memasuki dunia kerja.
5) Untuk memenuhi 2 satuan kredit semester (2 SKS) mata kuliah Kerja Praktik di Program Studi
Manajemen Universitas Pertamina.
Manfaat yang didapatkan oleh penulis dalam pelaksanaan kerja praktik di bagian keuangan PPSDM
MIGAS Cepu adalah:
1) Mendapatkan pemahaman mengenai proses kerja di PPSDM MIGAS Cepu terutama pada bagian
keuangan.
2) Mendapatkan kesempatan untuk melakukan kerja pada bagian keuangan PPSDM MIGAS Cepu.
3) Penulis mampu melihat hubungan antara teori dan kenyataan di dunia kerja.
4) Penulis mampu mengembangkan pola berpikir kritis, problem solving, keterampilan di lapangan.
5) Penulis mampu beradaptasi terhadap suasana kerja sehingga dapat membangun etos kerja yang baik.
Tempat Pelaksanaan : PPSDM MIGAS Cepu Jl. Sorogo No.1, Karangboyo, Kecamatan Cepu,
Kabupaten Blora, Jawa Tengah 58315, Indonesia.
2
BAB II
PROFIL INSTANSI
Sejarah pendirian PPSDM Migas bermula dari Dordtche Petroleum Maatschappij (DPM) pada
awal abad 19 di mana pertama kalinya seorang insinyur asal Belanda Andrian Stoop tepatnya
pada tahun 1886 menemukan minyak dan gas bumi di Indonesia. Kemudian Stoop mengadakan
penelitian Minyak Bumi di Jawa dan mendirikan DPM (Dutsche Petroleum) pada tahun 1887.
Pada tahun 1893 Adrian Stoop mengadakan perjalanan dari Ngawi menuju ngareng, Cepu dan
mulai melakukan pengeboran yang merupakan sumur pertama di daerah Cepu.
Pada masa perang dunia ke 2 yang jatuh pada maret 1942 jepang berusaha menguasai Pulau Jawa
dari tangan Belanda, termasuk ladang minyak yang berada di Pulau Jawa. Akan tetapi tentara
Jepang tidak mempunyai kemampuan dibidang perminyakan. Sehingga untuk memenuhi
kebutuhan tenaga terampil dan terdidik dalam bidang perminyakan, tenaga sipil Jepang yang
bekerja diperusahaan minyak Belanda kemudian menyelenggarakan pendidikan di Indonesia
Lembaga pendidikan perminyakan di Cepu diawali oleh Belanda bernama Midlbare
PetroleumSchool di bawah bendera NV. Bataafsche Petroleum Maatshappij (BPM).
Pada tahun 1951 perusahaan minyak di lapangan Lebok, Nglobo, dan Semanggi diserahkan pada
pemerintah sipil, atas kepentingan tersebut panitia kerja yang kemudian melahirkan Perusahaan
Tambang Minyak Rakyat Indonesia (PTMRI) yang menghasilkan produk berupa bensin, solar
dan sisanya residu.
Pada tahun 1957 PTMRI diganti menjadi Tambang Minyak Nglobo, CA (combie Anexis) .
Pada tahun 1961, Tambang Minyak Nglobo, CA diganti menjadi PERMIGAN (Perusahaan
Minyak dan Gas Nasional). Berdasarkan UU No.19/1960 dan UU No.44/1960 maka didirikan 3
perusahaan minyak.
3
h) Pusat Pendidikan dan Latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas (PUSDIKLAP
MIGAS) 1966 – 1978
Pada 4 Januari 1966 industri minyak Cepu ditetapkan sebagai Pusat Pendidikan dan Latihan
Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas (Pusdiklap Migas).
Berdasarkan surat keputusan menteri pertambangan dan energi No.646 tanggal 26 desember
1997 LEMIGAS diganti menjadi pusat pengembangan tenaga perminyakan dan gas bumi
(PPTMIGAS).
Berdasarkan surat KEPRES No.15 tanggal 6 Maret 1948, organisasi pertambangan dan energi
dikembangkan dan PPTMBG ‘LEMIGAS’ menjadi pusat pengembangan tenaga perminyakan
dan gas bumi (PPTMIGAS).
Berdasarkan SK Kementrian Pertambangan dan Energi No.150 tahun 2001 tertanggal 2 Maret
2001, PPTMIGAS diganti menjadi PUSDIKLAT MIGAS (pusat pendidikan dan pelatihan
minyak dan gas bumi) yang kemudian diperbaharui kembali dengan peraturan Mentri ESDM
No.18 Tahun 2010.
Menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia di subsektor minyak dan gas bumi yang
unggul, berkarakter, dan diakui internasional.
B. Misi:
1) Menyiapkan sumber daya manusia di subsektor minyak dan gas bumi yang terampil, ahli,
profesional, bermartabat tinggi, berkarakter dan mampu bersaing di pasar global di subsektor
minyak dan gas bumi.
2) Menyelenggarakan dan mengembangkan program pelatihan dengan metode pembelajaran serta
sarana dan prasarana yang berkualitas.
3) Menyelenggarakan pelayanan dan mengembangkan uji sertifikasi kompetensi.
4) Mengembangkan jejaring untuk dapat bersinergi dengan lembaga pendidikan, industri,
masyarakat, dan pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
4
2.3 Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2016 memiliki Tugas dan Fungsi sebagai
berikut:
1) Tugas Pokok:
Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi.
2) Fungsi :
a) Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan
gas bumi.
b) Penyusunan program, akuntabilitas kinerja dan evaluasi serta pengelolaan informasi pengembangan
sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi.
c) Penyusunan perencanaan dan standarisasi pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak
dan gas bumi.
d) Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi pengembangan sumber daya manusia di
bidang minyak dan gas bumi.
e) Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi pengembangan sumber daya manusia di
bidang minyak dan gas bumi.
f) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pengembangan sumber daya
manusia minyak dan gas Bumi.
g) Pelaksanaan administrasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi.
Kepala bagian dan kepala bidang membawahi subbagian dan subbidang dari unit-unit yang terkait. Di
setiap unit terdapat pengawas unit dan pengelola unit yang dipimpin oleh subbagian masing-masing unit.
Selain itu, dalam kegiatan operasional PPSDM MIGAS setiap unit memiliki masing-masing karyawan
yang menguasai bidang yang dijalankannya.
5
2.5 Penjelasan Penempatan
Dalam pelaksanaan kerja praktik di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak Dan Gas
Bumi (PPSDM MIGAS) Cepu, penulis ditempatkan pada bagian keuangan. Adapun bagian keuangan
terdiri dari dua sub bagian utama yaitu bagian penerimaan dan bagian penggajian. Dalamkesempatan kerja
praktik ini penulis berkesempatan untuk mempelajari secara khusus pada sub bagian penerimaan yang
secara langsung mendapat bimbingan penuh dari pembimbing instansi. Keuangan merupakan sub bagian
Tata Usaha yang dikepalai oleh Ibu Sri Wahjoe Handajani,S.E. Terdapat dua sub Tata Usaha yaitu sub
bagian kepegawaian dan umum yang dikepalai oleh Arisona,S.E dan sub bagian keuangan yang dikepalai
oleh Bapak Andhy Mahendra, S.E., M.Ec.Dev.
6
BAB III
KEGIATAN KERJA PRAKTIK
Penulis melaksanakan kerja praktik selama satu setengah bulan yaitu pada 1 Juli 2021 – 13 Agustus
2021 yang ditempatkan di bagian keuangan sub bagian penerimaan. Pada pelaksanaan kerja praktik ini,
penulis mendapatkan pengalaman dalam mengenal kegiatan keuangan terutama pada bagian penerimaan.
Berikut merupakan uraian kegiatan kerja yang penulis lakukan selama satu setengah bulan di bagian
keuangan subbagian penerimaan PPSDM MIGAS Cepu:
Pada hari pertama kerja praktik, penulis mengikuti pembukaan dan pengarahan kerja praktik secara
online yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2021. Pembukaan dan pengarahan kerja praktik secara online
diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai universitas yang melaksanakan kerja praktik di PPSDM
MIGAS Cepu. Pembukaan dan pengarahan kerja praktik dibuka oleh Bapak Harwito, S.E selaku ketua
pelaksana kerja praktik. Dalam pengarahan kerja praktik, Bapak Harwito menjelaskan mengenai
penggunaan web PPSDM MIGAS Cepu yang dapat diakses dan digunakan oleh mahasiswa untuk
pengisian absen secara online, pengisian dokumen, melihat peraturan kerja praktik, dan melihat data kerja
praktik.
Pada awal hari-hari kerja penulis melakukan kegiatan membaca dan memahami isi referensi berupa
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No. 8 Tahun 2021 dan
Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 2019. Kedua peraturan tersebut berisi ketentuan yang mengatur tentang
penilaian kinerja Aparatur Sipil Negara. Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 2019 ini mengatur substansi
penilaian kinerja PNS yang terdiri atas penilaian perilaku kerja dan penilaian kinerja PNS, pembobotan
penilaian SKP dan perilaku kerja PNS, pejabat penilai dan tim penilai kinerja PNS, tata cara penilaian,
tindak lanjut penilaian berupa pelaporan kinerja, pemeringkatan kinerja, penghargaan kinerja dan sanksi
serta sistem informasi kinerja PNS. Pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi RI No. 8 Tahun 2021 berisi tentang pedoman sistem manajemen kinerja PNS yang
dapat memperjelas peran, tugas, dan tanggungjawab pegawai dalam pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi. Dengan begitu, penilaian kinerja dapat dilakukan secara adil dan obyektif sehingga dapat
memotivasi pegawai untuk bekerja lebih baik lagi, meningkatkan kualitas dan kompetensi pegawai, dan
7
membangun kebersamaan pegawai dalam mencapai tujuan. Hasil dari penilaian kinerja ini nantinya dapat
digunakan sebagai dasar penentuan tindak lanjut penilaian kinerja yang tepat oleh pemerintah.
8
tandatangan dan menyampaikannya kepada kepala bagian tata usaha untuk diperiksa kembali dan
disahkan. Kemudian hasil laporan ini diarsipkan jika tidak terdapat kesalahan.
Meskipun terdampak pandemi, PPSDM MIGAS Cepu terus menjaga konsistensi etos budaya kerja
secara profesional dalam melakukan setiap kegiatan, salah satunya dengan melaksanakan kegiatan praktik
kerja lapangan, pelatihan, dan sertifikasi secara daring dengan menggunakan metode blended learning
yaitu inovasi penggunaan Learning Management System (LMS) Moodle, melalui Zoom Meeting dan juga
penugasan mandiri. Selain itu, baik praktik kerja lapangan, pelatihan, maupun sertifikasi juga dilaksanakan
secara offline dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku yaitu dengan selalu menggunakan
masker, physical distancing, mencuci tangan atau memakai hand sanitizer cek suhu tubuh serta membawa
hasil Rapid Antigen dan menyerahkan kepada Pos Security sebelum memasuki area PPSDM MIGAS Cepu
bagi setiap tamu.
Salah satu kunci penting untuk mempunyai lingkungan kerja yang handal di PPSDM MIGAS Cepu
adalah dengan meningkatkan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mumpuni. K3
memegang important role play karena dengan budaya K3 yang baik, maka angka kecelakan kerja dapat
ditekan seiring dengan produktivitas yang juga meningkat. Penerapan budaya K3 yang ada pada di PPSDM
MIGAS Cepu contohnya seperti pengecekan suhu tubuh disaat memasuki gerbang kantor PPSDM MIGAS
Cepu, penyemprotan disinfektan secara otomatis saat masuk ke pintu kantor, penggunaan alat pelindung
diri, menggunakan kartu absen otomatis buka menggunakan fingerprint yang tujuannya untuk
meminimalisir kontak dengan orang lain. Tujuan dari penerapan ini adalah untuk mencegah dan
meminimalkan kecelakaan kerja serta penyakit akibat kerja. Budaya dan etika kerja yang penulis alami
selama kerja praktik di bagian keuangan adalah pegawainya bekerja secara fleksibel dan pembagian
tugasnya sudah tertata dengan baik. Disamping itu, para pegawai di bagian keuangan sering mengadakan
pertemuan antar pegawai untuk melakukan koordinasi kerja.
Pencapaian yang telah penulis dapatkan selama pelaksanaan kerja praktik di PPSDM MIGAS Cepu
diantaranya:
9
BAB IV
HASIL KERJA PRAKTIK
4.1 Mengetahui Standar Operasional Prosedur Penerimaan Negara Bukan Pajak PPSDM
MIGAS Cepu
Dalam pelaksanaan kerja praktik, penulis memahami dan mempelajari terkait sistem prosedur
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Badan Layanan Umum (BLU). Berikut merupakan prosedur
penerimaan PNBP yang terdapat pada Badan Layanan Umum (BLU) PPSDM MIGAS Cepu:
Kegiatan pertama dalam penerimaan PNBP adalah mengidentifikasi penerimaan yang berasal dari
pengguna jasa, menyesuaikan dengan jenis penerimaan, mencatat dalam Buku Kas Umum (BKU)
penerimaan, dan selanjutnya disampaikan kepada bendahara penerimaan. Kedua yaitu melakukan
pencatatan pada buku pembantu penerimaan yang disesuaikan di setiap jenis layanan serta melakukan
rekap penerimaan sesuai dengan akun BAS. Ketiga melakukan pemeriksaan rekap penerimaan per jenis
layanan, jika data dinyatakan benar maka dapat ditandatangani dan disampaikan kepada Kepala Bagian
10
Tata Usaha namun jika masih terdapat koreksi maka akan dikembalikan kepada bendahara untuk dilakukan
perbaikan. Keempat adalah memeriksa rekap penerimaan per jenis layanan, jika data sudah benar maka dapat
ditandatangani dan menugaskan pembantu bendahara penerimaan untuk mengarsip namun jika masih
terdapat koreksi maka akan dikembalikan kepada Kepala Sub Bagian Keuangan untuk diperbaiki. Kelima
adalah melakukan rekap jumlah penerimaan yang kemudian akan disahkan.
2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan dan administrasi barang milik
negara.
Seorang profesional di bidang industri migas, untuk dapat mencapai tingkat jabatan sesuai dengan
yang telah ditetapkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) harus
mengikuti kompetensi tenaga teknik khusus migas. Tentunya dengan menyandang sertifikasi akan
memberikan sejumlah manfaat bagi para profesional maupun suatu industri. Apalagi di era digitalisasi saat
ini, pendaftaran untuk mengikuti sertifikasi pun sangatlah efisien, dan praktis. Sehingga memudahkan para
profesional dalam mengakses hanya dengan membuka website instansi yang menawarkan layanan
pelatihan dan sertifikasi. PPSDM MIGAS Cepu sendiri membuka dan melayani sertifikasi bagi profesional
yang ingin mengambil dan mengikuti kompetensi tenaga teknik khusus minyak dan gas.
11
BAB V
TINJAUAN TEORITIS
Kegiatan kerja praktik yang dilakukan oleh penulis tidak terlepas dari teori yang telah dipelajari selama
perkuliahan sehingga terdapat kesinambungan antara teori yang dipelajari dengan realisasinya di dunia
kerja. Selain itu teori yang telah dipelajari juga digunakan sebagai data pendukung dalam menyusun
laporan kerja praktik. Adapun teori yang digunakan penulis dalam menunjang pelaksanaan kerja praktik
di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak Dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS) Cepu
diantaranya:
Menurut Badan Pemeriksa Keuangan Pasal 1 ayat 8 UU No. 15 tahun 2006 pengelolaan keuangan
negara adalah berbagai kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan
pertanggungjawaban yang dilakukan oleh pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan
dan kewenangannya. Pengelolaan keuangan juga dapat diartikan sebagai segala bentuk administratif yang
dilakukan dalam bentuk beberapa tahapan yaitu perencanaan, penyimpanan, penggunaan, pencatatan, serta
laporan pertanggungjawaban. Pengelolaan keuangan tidak hanya diperlukan oleh sebuah instansi saja,
melainkan setiap orang membutuhkan pengelolaan keuangan yang baik untuk mendukung dan
merencanakan masa depannya.
Menurut Pasal 1 UU No. 201/1997 tentang PNBP, penerimaan negara bukan pajak adalah seluruh
penerimaan pemerintah pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan dan hibah.
1) Menuju kemandirian bangsa dalam pembiayaan negara dan pembangunan melalui optimilisasi sumber-
sumber PNBP dan ketertiban administrasi pengelolaan PNBP dan penyetoran PNBP ke Kas Negara.
2) Memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembiayaan
pembangunan sesuai dengan manfaat yang dinikmati dari kegiatan yang menghasilkan PNBP.
4) Menunjang upaya terciptanya apparat pemerintah yang kuat, bersih, dan berwibawa, penyederhanaan
prosedur, dan pemenuhan kewajiban, peningkatan tertib administrasi keuangan dan anggaran negara,
serta peningkatan pengawasan.
12
5.2.3 Kelompok dan Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Penerimaan SDA terdiri atas migas dan non-migas. Penerimaan SDA migas diperoleh dari bagian
bersih pemerintah atas kerjasama pengelolaan sektor hulu migas. Sedangkan penerimaan SDA non-
migas seperti pertambangan umum, kehutanan, perikanan, dan panas bumi.
Pendapatan ini merupakan imbalan kepada pemerintah selaku pemegang saham BUMN yang dihitung
berdasarkan presentase tertentu terhadap laba bersih (pay-out ratio).
3) PNBP lainnya
Pendapatan ini meliputi berbagai jenis pendapatan yang dipungut oleh Kementerian Negara/Lembaga
atas produk layanan yang diberikan ke masyarakat. Contoh: Pendapatan atas pengurusan SIM, STNK,
dan Surat Nikah, dll. PNBP jenis ini dilakukan atas dasar Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan Tarif
atas jenis PNBP pada K/L tertentu.
Pendapatan BLU juga diperoleh atas produk layanan instansi pemerintah yang diberikan kepada
masyarakat. Perbedaannya terdapat pada mekanismenya yang bisa langsung digunakan oleh instansi
yang bersangkutan. Jenis dan tarif PNBP BLU tidak ditetapkan PP melainkan dari Peraturan Menteri
Keuangan.
Laporan laba/rugi merupakan laporan yang menunjukan kemampuan dari perusahaan dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu dapat berupa laporan bulanan maupun tahunan. Pada umumnya
laporan Laba/Rugi berisi pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan baik dari aktivitas utama ataupun
sekunder (insidental), beban-beban, dan selanjutnya dapat diketahui laba/rugi perusahaan. Laporan
Laba/Rugi juga memuat terkait berapa pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan dalam periode
akuntansi.
13
5.3.2 Laporan Perubahan Modal (Ekuitas)
Hasil dari laporan laba/rugi kemudian akan dilaporkan kedalam laporan perubahan modal. Laporan
ini merupakan laporan yang menunjukan perubahan ekuitas/modal selama periode tertentu yang
diakibatkan oleh transaksi usaha pada periode tersebut. Laporan perubahan ekuitas pada umumnya berisi
ekuitas awal tahun perusahaan yang kemudian ditambah dengan laba/rugi perusahaan sehingga
menghasilkan ekuitas akhir.
Nilai ekuitas akhir kemudian akan dilaporkan kedalam laporan posisi keuangan. Neraca merupakan
daftar atau laporan yang menunjukan posisi sumber daya yang dimiliki oleh suatuperusahaan serta informasi
terkait asal dari sumber daya yang dimiliki tersebut. Neraca berisi terkait apa aset yang dimiliki oleh
perusahaan, kewajiban yang harus diselesaikan oleh perusahaan, serta ekuitas akhir yang informasinya
diperoleh dari laporan perubahan ekuitas.
14
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari kegiatan kerja praktik yang telah dilaksanakan oleh penulis selama kurang lebih satu setengah
bulan di PPSDM MIGAS Cepu terhitung sejak 1 Juli – 13 Agustus 2021, penulis mendapatkan banyak
pengalaman mengenai dunia kerja dan pembelajaran baru yang diperoleh selama melakukan kerja praktik.
Saat kerja praktik, penulis melakukan berbagai macam kegiatan dan pekerjaan yang ada pada bagian
keuangan subbagian penerimaan seperti melakukan membukukan per jenis jasa Penerimaan Negara Bukan
Pajak, membuat laporan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan verifikasi jenis pembayaran dan
pengguna PNBP. Dalam implementasinya, PPSDM MIGAS Cepu melakukan pengelolaan anggaran
belanja dan penerimaan yang diterima dengan sangat baik dan efisien.
Di samping melakukan aktivitas kerja, penulis juga mendapatkan pengetahuan mengenai tugas dan
fungsi bagian tata usaha, pemahaman mengenai sistem PNBP di PPSDM MIGAS Cepu, mengetahui
sumber-sumber pendapatan PNBP, serta mengetahui industri layanan sertifikasi yang ada di PPSDM
MIGAS Cepu. Selain mendapatkan pengetahuan, penulis juga mendapatkan banyak koneksi yang terjalin
antar sesama mahasiswa yang melakukan kerja praktik di PPSDM MIGAS Cepu. Kemudian penulis juga
mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan pembimbing dan pegawai yang ada di bagian keuangan
subbagian penerimaan.
6.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan kepada PPSDM MIGAS Cepu untuk kedepannya adalah sebaiknya
pihak PPSDM MIGAS Cepu membuat kebijakan, peraturan, dan metode yang digunakan apabila praktik
kerja lapangan dilaksanakan secara daring. Hal ini tentunya akan dapat memberikan kemudahan bagi
mahasiswa yang melaksanakan PKL daring di PPSDM MIGAS Cepu. Karena selama ini arahan dan
pembagian jobdesc baik secara individu maupun kelompok masih cukup kurang selama PKL daring ini.
Oleh karena itu, penulis berharap agar jalannya kerja praktik secara Work From Home (WFH) kedepannya
dapat lebih terstruktur, efektif, dan terencana selama masa pandemi Covid-19 ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
RI, M. P. (2021). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No.
8.
16
LAMPIRAN
17
DAFTAR HADIR KERJA PRAKTIK
Tanda Tangan
Hari, Durasi
No Kegiatan Pembimbing
Tanggal (Jam)
Institusi
1. Kamis, 1 8 Jam Pembukaan dan pengarahan
Juli 2021 orientasi PKL
18
7. Jumat, 9 8 Jam Pembagian divisi kerja
Juli 2021
19
16. Jumat, 23 8 Jam Menyusun laporan PKL
Juli 2021
20
25. Kamis, 5 8 Jam Menyusun laporan PKL
Agustus
2021
21
LEMBAR BIMBINGAN KERJA PRAKTIK
Paraf Pembimbing:
Paraf Pembimbing:
No. 3 Hari/Tanggal: Rabu, 4 Agustus 2021
Hal yang menjadi perhatian:
Bimbingan pembuatan laporan PKL
Paraf Pembimbing:
No. 4 Hari/Tanggal: Jumat, 13 Agustus 2021
22
Hal yang menjadi perhatian:
Konsultasi akhir mengenai laporan PKL serta
pelepasan selesai tugas PKL
Paraf Pembimbing
23
LEMBAR BIMBINGAN KERJA PRAKTIK
Paraf Pembimbing:
Paraf Pembimbing:
No. 3 Hari/Tanggal: 16 Agustus 2021
Hal yang menjadi perhatian:
- Menambahkan tentang budaya organisasi di
perusahaan
- Aktivitas harian KP perlu dijelaskan secara
lengkap dan detail
Paraf Pembimbing:
No. 4 Hari/Tanggal: 7 September 2021
Hal yang menjadi perhatian:
- Perbaiki kesalahan penulisan
- Persiapkan slide untuk Seminar KP
Paraf Pembimbing:
24
25