Anda di halaman 1dari 64

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia
2014

PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH


PERMUKAAN

[SEMESTER 3]
Sekolah Menengah Kejuruan
MIGAS Cepu
PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Penulis : Wasidan, A.Md.


Editor Materi :
Editor Bahasa :
Ilustrasi Sampul :
Desain & Ilustrasi Buku :
Hak Cipta @2014, Kementrian Pendidikan & Kebudayaan

Milik Negara
Tidak Diperdagangkan

Semua hak cipta dilindungi undang-undang, Dilarang memperbanyak (mereproduksi),


mendistribusikan, atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku teks dalam bentuk
apapun atau dengan cara apapun, termasuk fotokopi, rekaman, atau melalui metode
(media) elektronik atau mekanis lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam
kasus lain, seperti diwujudkan dalam kutipan singkat atau tinjauan penulisan ilmiah dan
penggunaan non-komersial tertentu lainnya diizinkan oleh perundangan hak cipta.
Penggunaan untuk komersial harus mendapat izin tertulis dari Penerbit.
Hak publikasi dan penerbitan dari seluruh isi buku teks dipegang oleh Kementerian
Pendidikan & Kebudayaan.

SMK MIGAS CEPU Semester 3 ii


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum Wr. Wb


Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah tulisan
dalam bentuk modul dengan judul “Proses Produksi Migas”.
Modul ini kami susun dengan sumber dari beberapa literatur yang relevan, dengan
harapan agar para peserta didik dapat lebih mudah untuk mengikuti pembelajaran di kelas
maupun secara mandiri.
Dengan selesainya penyusunan modul ini tak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah banyak
membantu kami baik material maupun spiritual sehingga modul ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa tiada gading yang tak retak, begitu juga dengan modul ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi sempurnanya modul ini, sehingga menjadi lebih baik. Harapan kami semoga modul ini
dapat bermanfaat.
Wassalamu’ alaikum Wr. Wb

Cepu, Desember 2014


Penyusun,

SMK MIGAS CEPU Semester 3 iii


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Daftar Gambar vii

I. Block Sation 1
II. Well Head dan Christmastree 4
A. Well Head Sumur Sembur Alam 4
B. Christmastrees (X-Mastrees) 11
C.Sucker Rod Pump 18
D. Well Head Electric Submersible Pum (ESP) 26
E. Gas Lift 27

III. Separator 37
A. Introduksi 37
B. Pemrosesan 37
C. Jenis Phasa 37
D. Bentuk 37
E. Peralatan Separator 2 Phasa 38
F. Peralatan Separator 3 Phasa 39

IV. Tanki Penampung Minyak 43


A. Pengertian 43
B.Klasifikasi 43
C. Pusat Penampung Produksi (PPP) 47
D. Fungsi PPP/SPU 47
E. Peralatan(Kelengkapan) PPP/SPU 47
F. Kelengkapan Tanki 48
G. Safety Relief Valve 49
H. FWKO 50
I. Atap Apung (Floating Roof) 54

Soal Formatif 57

Daftar Pustaka 58

SMK MIGAS CEPU Semester 3 iv


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1 Block Station 1
Gambar 1.2 Block Station 1
Gambar 1.3 Aliran Minyak Dari Sumur ke Tanki 2

Gambar 2.1 Solid Block Single String 5


Gambar 2.2 Conventional Double Wing / X-mas Tree Sumur SA 5
Gambar 2.3 Well Head 7
Gambar 2.4 National Type ”NSB” Casing Flange 8
Gambar 2.5 Section With Casing Hanger 8
Gambar 2.6 NBS Casing Spool 9
Gambar 2.7 Type DP-4 H-5 Tubing Hanger 9
Gambar 2.8 Flanged Bonnet 9
Gambar 2.9 Type BTubing Hanger 9
Gambar 2.10 Dual String Tubing Hanger 10
Gambar 2.11 Type DS-T Bonnets 10
Gambar 2.12 WP Assembly 2000 Psi 14
Gambar 2.13 Typical High Pressure Wellhead And Christmas Tree Assembly 15
Gambar 2.14 ConventionalChristmas Tree 16
Gambar 2.15 Dual Christmas Tree 3000 Psi 16
Gambar 2.16 X-Mastree Sumur Pompa 17
Gambar 2.18 Conventional Pumping Unit 19
Gambar 2.19 Prime Mover 19
Gambar 2.20 Gear Reducer 19
Gambar 2.21 Crank Arm 20
Gambar 2.22 Pitman 21
Gambar 2.23 Walking Beam 21
Gambar 2.24 Horse Head 22
Gambar 2.25 Wire line / briddle / hanger cable 22
Gambar 2.26 Carrier Bar atau Hanger 23
Gambar 2.27 Counter Weight 23
Gambar 2.28 Stuffing Box 24
Gambar 2.29 Brake (Rem) 25

SMK MIGAS CEPU Semester 3 v


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar 2.30 Well Head sumur ESP 26


Gambar 2.31 Typical Gas Lift Surface Operation 27
Gambar 2.32 Gas lift 28
Gambar 2.33 Prinsip Kerja gas Lift 30
Gambar 2.34 Cara Operasi Gas Lift 31
Gambar 2.35 Continues Flow Gas Lift 32
Gambar 2.36 intermitten flow gas lift 32
Gambar 2.37 Instalasi Terbuka (Open Installation) 33
Gambar 2.38 Instalasi Semi Tertutup (Semi Closed Installation) 34
Gambar 2.39 Instalasi Tertutup (Closed Installation) 34
Gambar 2.40 Casing Pressure Operated 35
Gambar 2.41 Tubing/Fluid Pressure Operated 35
Gambar 2.42 Konvensional MandrelGambar : Retrievable Mandrel 36

Gambar 3.1 Separator vertikal 37


Gambar 3.2 Separator horisontal 37
Gambar 3.3 Separator sperical 38
Gambar 3.4 separator vertikal 40
Gambar 3.5 Direct Acting Ball Float Liquid Level Controller 40
Gambar 3.6 separator horizontal 41

Gambar 4.1 Tangki cone roof 44


Gambar 4.2 Tangki dome roof 45
Gambar 4.3 Tanki Penimbun atap coneroof 48
Gambar 4.4 Breather valve 49
Gambar 4.5 Tangki FWKO 50
Gambar 4.6 wash tank 52
Gambar 4.8 Level Control Valve 53
Gambar: 4.9 water leg 54
Gambar 4.10 Breather valve 54
Gambar: 4.11 Sample Cock 55
Gambar 4.12 Storagetank with fixed roof and internal floating roof. Capacity approx 2,000,000
litres 55
Gambar 4.13 Tanki Penimbun atap floating roof 56

SMK MIGAS CEPU Semester 3 vi


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

BAB 1
BLOCK STATION

Block Station/Gathering Station berfungsi sebagai tempat pengumpulan fluida (air,


minyak mentah dan gas) yang dihasilkan dari sumur-sumur minyak pada sebuah lapangan,
kemudian fluida tersebut dipisahkan menurut kebutuhannya.

Dalam melakukan pemisahan antara gas, air dan minyak mentah (crude oil) pada sebuah
Gathering Station, digunakan bermacam-macam peralatan seperti: Seperator, Manifold, gas
scrubber, tangki, oil catcher, pompa pengirim dan fasilitas pemisah lainnya (dehydrator, CPI dll.
Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut.

A. Fungsi Block Station

 Memisahkan cairan, kotoran-kotoran dan gas.


 Mengukur jumlah produksi minyak, air dan gas.
 Mengambil sampel (minyak, air dan gas).
 Mengirim minyak ke pusat penimbunan.

Gambar 1.1 Block Station

SMK MIGAS CEPU Semester 3 1


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar 1.2 Block Station

Keterangan:

1. Sumur 6. Tanki Campuran


2. Header 7. Tanki Test
3. Manifold 8. Oil Catcher
4. Separator Test 9. Pompa
5. Separator Campuran/Kombinasi 10. Flare

Gambar 1.3 Aliran minyak dari sumur ke tanki

SMK MIGAS CEPU Semester 3 2


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

B. Latihan Soal 1

1. Jelaskan apa yang dimaksud block station?

2. Sebutkan bagian bagian atau peralatan yang ada di block station?

3. Coba diskusikan dengan temanmu proses aliran minyak dari sumur sampai ke tangki?

4. Coba diskusikan dengan temanmu proses pemisahan minyak , air dan gas di dalam
separator?

5. Coba diskusikan dengan temanmu cara memindahkan aliran ke separator tes?

6. Coba diskusikan dengan temanmu cara mengukur jumlah produksi minyak, air dan gas?.

7. Coba diskusikan dengan temanmu cara mengambil sampel di well head sesuai dengan
SOP?

8. Coba diskusikan dengan temanmu prosedur mengirim minyak ke stasiun pengumpul


utama (SPU)?.

9. Coba diskusikan dengan temanmu apa fungsi pompa di block station?

10. Coba diskusikan dengan temanmu apa fungsi flare itu?

SMK MIGAS CEPU Semester 3 3


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

BAB II
WELL HEAD DAN CHRISTMASTREE

A. Well Head Sumur Sembur Alam

Well head atau kepala sumur adalah kumpulan atau susunan beberapa casing head
dan tubing head yang dipasang dan digunakan pada suatu sumur, atau dengan kata lain
merupakan perangkat peralatan dalam well completion yang berfungsi sebagai tempat
kedudukan x-mastree.

Kegunaan well head yang lain adalah :


 Tempat duduknya BOP group (saat operasi pemboran atau perawatan sumur)
 Tempat bergantung casing berikutnya, dengan bantuan casing hanger/casing slips.
 Meniadakan hubungan dengan annulus antara casing yang satu dengan lainnya dengan
bantuan seal assy/sealing medium.
 Tempat bergantungnya tubing (pipa sembur).
 Menopang beban dari casing strings.
 Memisahkan tekanan didalam dan diluar casing strings.
 Mengendalikan tekanan antara dua string.
 Tempat duduknya christmastree.

1. Jenis well head

a. Conventional well head


Conventional well head merupakan head dimana setiap jenis atau ukuran dari
casing mempunyai slips/casing hanger serta casing head dalam unit yang terpisah
satu sama lain.

b. UNI Head atau Compact Well Head/solid block


Merupakan well head dimana semua jenis atau ukuran dari casing bergantung
dalam satu body/unit/compact casing head.

2. Jenis Tubing Hanger

 Flange type tubing hanger


 Nippe type ram type tubing hanger
 Bowl type tubing hanger

SMK MIGAS CEPU Semester 3 4


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

1. Tubing Master Valve /


Lower master valve
2. Tubing valve / Upper
master valve
3. Swab valve / top valve
4. Wing valve
5. Manumatic
6. Choke
7. Niddle valve
8. Top adapter
9. Flow line

Gambar 2.1 Solid Block Single String

4
5
6

8
9

10
11

12

13
14
15

Gambar 2.2 Conventional double wing/X-mas tree Sumur SA.

SMK MIGAS CEPU Semester 3 5


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Keterangan:

1. Pressure tubing (PT) 9. Pressure casing (PC)


2. ½” Manometer chokes 10. Tubing Head spool
3. Top conection 11. Valve casing
4. Top valve/Swab valve 12. Flow line
5. Wing valve 13. Cellar
6. Tubing valve/Wing valve 14. Check valve
7. Beam/Choke 15. Bottom flange
8. Master valve

Latihan soal 2

1. Apa yang dimaksud dengan well head atau kepala sumur?


2. Dan apa fungsi dari well head?
3. Sebutkan kegunaan dari well head?
4. Sebutkan dan Jelaskan jenis well head?
5. Gambarkan well head solid block serta bagian bagiannya?
6. Coba diskusikan dengan temanmu perbedaan antara well head type conventional
dengan solid block?
7. Jelaskan fungsi lower master valve?
8. Jelaskan fungsi wing valve atau tubing valve?
9. Jelaskan fungsi dari cellar?
10. Jelaskan kedudukan dan fungsi tubing hanger?

SMK MIGAS CEPU Semester 3 6


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

3. Bagian Well Head


a. Casing Head
Casing Head Terdiri Dari :
 Bottom flange bagian ini merupakan casing head dari casing yang pertama
dipasang. Juga merupakan housing dari casing hanger dan casing slips casing
berikutnya.
 Casing Hanger/casing slips bagian ini merupakan tempat bergantungnya casing
dan duduk dengan slips pada casing head sebelumnya.
 Packing (sealing medium) bagian ini adalah seal pada casing head dan casing
hanger yang meniadakan hubungan annulus antara casing yang satu dengan
casing yang lainnya.
 Ring Joint Gaskets dipakai penyekat antara flange dengan flange sekaligus untuk
menghindari kebocoran.

b. Tubing Head
Tubing head adalah tempat bergantungnya tubing dan meniadakan hubungan
annulus casing dengan tubing.
Fungsinya adalah menahan tekanan fluida di dalam annulus dan mengendalikan
aliran fluida (minyak air dan gas) dari dasar sumur ke permukaan.

Gambar 2.3 Well Head

SMK MIGAS CEPU Semester 3 7


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Maksimum Working Pressure (MWP) ialah Tekanan kerja maksimum dimana


peralatan boleh dipakai/digunakan, spesifikasi well head oleh API standard pada API,
Spec. 6A “Specification For Well head Equipment”.

API, SPEC. 6A “Specification For Wellhead Equipment”.


MWP Serie/ASA API Test Pressure (hydrostatis)
psi psi
960 300 1.440
2.000 600 4.000
3.000 900 6.000
5.000 1.500 15.000
10.000 2.500 22.000
15.000 - -
20.000 - -

Gambar 2.4 National Type “NSB” Casing Flange

Gambar 2.5 Section With Casing Hanger

SMK MIGAS CEPU Semester 3 8


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar 2.6 NBS Casing Spool

Tubing Head didesain sama dengan penggunaan casing head dan berfungsi untuk :
• Menggantungkan tubing string.
• Memisahkan tekanan antara annulus dengan dalam tubing.
• Dilengkapi sambungan-sambungan keatas permukaan untuk mengontrol aliran cairan
dan gas.

Gambar 2.7 Type DP-4 H-5 Tubing Hanger

Gambar 2.8 Flanged Bonnet Gambar 2.9 Type B Tubing Hanger


Flange

SMK MIGAS CEPU Semester 3 9


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar 2.10 Dual String Tubing Hanger

Gambar 2.11 Type DS-T Bonnets

SMK MIGAS CEPU Semester 3 10


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Latihan soal 3
1. Sebutkan bagian bagian casing head?
2. Jelakan tiap tiap bagian dari casing head?
3. Jelaskan apa yang dimaksud tubing head?
4. Dan apa fungsi dari tubing head?
5. Jelaskan fungsi pressure test port yang ada di well head?
6. Jelaskan kegunaan dari 2 inch side outlet yang ada di well head?
7. Jelaskan fungsi lock screw yang ada di well head?
8. Coba anda amati apa perbedaan casing spool dengan casing flange?
9. Apa yang dimaksud Maksimum Working Pressure (MWP)?
10. Jika suatu well head mempunyai ASA atau Seri 150 berapakah maksimum working
pressurenya (MWP)?

B. Christmastrees (X-Mastrees)

Christmas tree (X-mastree) juga disebut silang sembur ataupalang sembur atau
pohon natal.
Chrismastree dipasang pada flens tubing head yang berguna selain untuk pengaman
sumur juga untuk memudahkan pengontrolan dan mengatur produksi sembur alam.
Seri/ASA dari x-mastree yang dipasang tergantung pada tekanan sumur waktu ditutup
(shut in pressure) atau static pressure sumur tersebut.
X-mastree dibuat dari besi baja kwalitas tinggi, sehingga disamping dapat menahan
tekanan tinggi, juga dapat menahan air lapisan lapisan yang korosif, yang mengalir
bersama-sama minyak atau dapat menahan pengikisan dari pasir yang terbawa cairan dan
gas dari lapisan.

Alat ini terdiri dari suatu unit dari susunan:


 Flow fitting  Tee
 Nipple  Elbow
 Cross  Valves
 Choke housing/beam box  Pressure

SMK MIGAS CEPU Semester 3 11


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Latihan soal 4.
1. Sebutkan dan jelaskan fungsi dari tubing hanger?
2. Sebutkan bagian bagian dari tubing hanger atau gambar 8?
3. Sebutkan bagian bagian dari gambar 11 Dual String Tubing Hanger?
4. Gambarkan penampang Dual String Tubing Hanger?
5. Jelaskan apa yang dimaksud X-mastree?
6. Sebutkan bagian bagian dari x-mastree?
7. Jika suatu sumur mempunyai tekanan 3000 psi, x-mastree yang harus dipasang
memilih ASA atau seri berapa?
8. Jelaskan apa fungsi pressure gauge pada x-mastree?
9. Apa yang dimaksud nipple jelaskan?
10. Jelaskan jenis valve yang dipasang di x-mastree?

1. Susunan X-mastree

a. Tubing head adaptor Peralatan ini yang langsung dipasang (duduk) di atas tubing
head.

b. Master Valve, Valve ini untuk menutup sumur apabila diperlukan.


Misalnya: saat dilakukan perbaikan atau penggantian pada peralatan di bagian
atas master valve.Demi keamanan (safety) sebaiknya master valve di pasang 2
(dua) buah atau rangkap.
Merupakan jenis manual gate valve, merupakan valve induk yang berfungsi
untuk mengatur aliran dari dasar sumur.Valve ini diusahakan jarang dioperasikan
(dibuka atau ditutup), kecuali bila terjadi perbaikan pada valve berikutnya setelah
tubing master valve atau melakukan penutupan sumur dalam jangka waktu yang
sangat lama.Valve ini jika sering dilakukan pembukaan dan penutupan akan cepat
rusak. Apabila rusak, sumur harus ditutup untuk melakukan perbaikan pada valve
tersebut. Untuk memperlambat kerusakan valve tersebut dapat pula dilakukan
dengan, jangan membuka secara parsial valve tersebut pada saat sumur sedang
berproduksi.

c. Flow fitting adalah alat pembagi arah aliran

d. Wing Valve Adalah valve pengatur buka tutup aliranpada lengan x-mastree.Manual
gate valve yang digunakan untuk operasi penutupan dan pembukaan sumur secara
normal. Sehingga valve ini paling sering mengalami kerusakan. Jika valve ini ditutup
dalam jangka waktu yang agak lama, operator harus berhati-hati karena tekanan

SMK MIGAS CEPU Semester 3 12


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

pada upstream dari valve hampir sama dengan tekanan statik dari sumur, atau
mungkin akan terdapat kantong gas yang terpisah dari minyak. Untuk mengatasi
masalah ini, maka pada saat pembukaan wing valve, diusahakan pem bukaannya
secara perlahan-lahan. Bila terdapat kantung gas, pembukaan valve akan terdengar
bunyi yang khas. Suara ini akan berubah bila minyak telah mencapai valve tersebut.
Wing valve tidak boleh dibuka secara parsial selama ada fluida yang mengalir.

e. Beam Box/Choke hausing Merupakan tempat (rumah) dimana jepitan (choke) akan
terpasang di wing x-mastree

f. Swabing valve/Top valve Ialah valve penutup mengarah vertikal di atas flow fitting,
yang juga diperlukan untuk operasi wireline dan swabing.Manual gate valve yang
dibuka untuk membiarkan tekanan fluida mencapai top adaptor untuk membaca
tekanan atau mengambil sampel. Juga biasanya untuk lewatnya wireline unit, untuk
melakukan operasi dalam tubing sehingga diperoleh posisi yang vertikal, misalnya
seperti pemasangan packer, storn choke atau menutup tubing string.

g. Top Conection merupakan sambungan teratas dari chrismastree, dimana


ditempatkan gauge valve dan pressure gauge.

Adalah suatu peralatan yang terletak di puncak swab valve dengan threaded
connection untuk memperkecil ukuran pemasangan needle valve. Needle valve
berfungsi untuk tempat pengambilan sampel atau pembacaan tekanan kepala
sumur.Pembukaan valve ini harus ekstra hati-hati karena mempunyai tekanan
hampir sama dengan tekanan statik sumur.

h. Choke/JepitanFungsi utama dari jepitan ialah untuk mengatur besar kecil produksi,
Fungsi lainnya ialah :
 Memelihara tekanan balik yang cukup, untuk mengontrol ikut terproduksinya pasir
dan air.
 Melindungi peralatan di permukaan.
 Mencegah terjadinya gas coning.
 Memproduksi reservoir dengan kapasitas produksi yang efisien.

2. Macam Choke (Jepitan)


 Positip choke
 Adjustable choke
 Rotating disc choke

SMK MIGAS CEPU Semester 3 13


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

a. Positive choke
Positive choke dibuat dari besi baja pejal, dimana bagian dalamnya terdapat
lubang (orifice) dengan diameter tertentu untuk mengalirkan fluida ke separator.
Ukuran choke dinyatakan per 64 inchi (/64”).
Bila sumur gas menggunakan single wing , maka untuk mengganti choke
sumur harus ditutup (shut in), apabila sumur migas menggunakan double wing ,
maka arah aliran dapat dirubah.

b. Adjustable choke
 Adjustable choke merupakan katup jarum yang mempunyai adjustable seat dan
jarum serta dilengkapi dengan skala bukaan.
 Diameter choke dapat diatur sesuai tekanan dan laju aliran.
 Merubah besar kecilnya diameter choke dapat dilakukan tanpa membongkar
choke holder.

3. Macam Chrismastree menurut ARM (Wing)


 Single wing (arm)Mempunyai lengan satu (single wing,single arm)
 Double wing (arm)Mempunyai lengan dua (double wing, double arm).

Gambar 2.12 WP Assembly 2000 Psi

SMK MIGAS CEPU Semester 3 14


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar 2.13 Typical High Pressure Wellhead And Christmas Tree Assembly

4. Christmastrees (X-Mastrees)
 X-mastree mempunyai tekanan kerja sama dengan Wellhead.
 Untuk tekanan kerja yg rendah sampai pada 2000 psi, sambungan berupa drat atau
flensa
 Untuk tekanan kerja > 3000 psi, sambungan memakai flensa.

SMK MIGAS CEPU Semester 3 15


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar 2.14 Conventional Christmas Tree

Gambar 2.15 Dual Christmas Tree 3000 Psi

SMK MIGAS CEPU Semester 3 16


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar 2.16 X-Mastree Sumur Pompa

Gambar 2.17 Stuffing Box

SMK MIGAS CEPU Semester 3 17


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Latihan soal 5.
1. Jelaskan fungsi master valve?
2. Jelaskan mengapa master valve tidak boleh dibuka secara parsial?
3. Apa fungsi wing valve?
4. Jelaskan fungsi choke/beam?
5. Sebutkan jenis choke dan jelaskan ?
6. Jelaskan perbedaan adjustable choke dengan positip choke?
7. Sebutkan jenis x-mastree?
8. Jika x-mastree mempunyai tekanan kerja sampai pada 2000 psi,sambungan
berupa drat atau flense, jelaskan ASA/Seri yang digunakan?
9. Jelaskan fungsi surface safety valve (SSV)?
10. Jelaskan fungsi top adapter?

C. Sucker Rod Pump


Bahagian-bahagian yang utama dari Pumping Unit.
 Prime mover/Driver (Penggerak)
 Gear Reducer
 CrankArm
 Pitman
 Walking Beam
 Horse Head
 Carrier Bar atau Hanger
 Counter Weight
 Brake (Rem)

1. Prime Mover (Penggerak utama )/Driver (Penggerak)


Sebuah motor listrik atau reciprocating engine dengan putaran 800 – 1200 RPM dipakai
untuk menggerakkan Sucker Rod Pump (3-phase, 440 volt, 60 cycle).

2. Gear Reducer
Gear reducer berfungsi sebagai penerus daya dari Electric Motor dengan menurunkan
kecepatan putar dan menaikkan momen atau torque.

SMK MIGAS CEPU Semester 3 18


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar 2.18 Conventional Pumping Unit

Wtaken by steve

Gear reducer Cran


Gambar 2.19 Prime Mover Gambar 2.20 Gear Reducer

3. Crank Arm Gbr. 2.62 Titik-titik pemberian peluma


Crank Arm disambungkan pada sumbu putaran rendah yang keluar dari gear
box yang berputar 360 derajat. Lobang dari crank juga sebagai tempat kedudukan pit-
man yang akan merubah gerak putar menjadi gerak lurus dan tempat merubah
perpanjangan dari langkah pompa. CrankArm juga sebagai tempat dari kedudukan

SMK MIGAS CEPU Semester 3 19


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

counter weight dan kedua sisinya mempunyai gerigi yang digunakan sebagai tempat
jalannya tool yang akan memposisikan counter weight.
Dimana tiga angka dari depan( C 228 – 185 - 144 ) singkatan dari 228 X 1000
lbs/ inch, termasuk Sucker Rod Pump M 912 – 305 - 192 ,tiga angka ditengah C 228 –
185 – 144 singkatan dari 185 X 100 lbs/ inch, termasuk Sucker Rod Pump M 912 – 305
– 192 dan tiga angka dibelakang C 228 – 185 – 144 adalah maximum panjang langkah
dalam satuan inch termasuk Sucker Rod Pump M 912 – 305 – 192

Gambar 2.21 Crank Arm

4. Pitman
Pitman dipasang untuk menghubungkan crank dengan walking beam. Ia
berfungsi untuk merobah gerakan berputar dari gear box menjadi gerakan turun naik
pada walking beam. Panjang stroke pemompaan (SL) pada setiap Sucker Rod Pump
dirobah dengan memindahkan sambungan pitman pada lobang yang ada di crank.Bila
sambungan dirobah ke arah sumbu gear box (Inboard) maka stroke length menjadi
lebih pendek sedangkan kalau menjauhi sumbu gear box (outboard) maka stroke
length menjadi lebih panjang.

5. Walking Beam
Walking Beam sebagai tempat kedudukan dari Equalizer bearing ( tail bearing )
dan juga sebagai kedudukan dari saddle bearing ( center bearing) dan juga sebagai
tumpuan dari walking beam pada salah satu ujungnya sebagai tempat kedudukan
kepala kuda.
Walking-beam ini berfungsi sebagai pengungkit pompa,yang mana
pergerakannya ke atas dan ke bawah ( upstroke & down stroke ) lebih kurang 45
derajat atau 1/8 lingkaran.

SMK MIGAS CEPU Semester 3 20


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar 2.22 Pitman

Gambar 2.23 Walking Beam

6. Horse Head
Horse-head ditempatkan diujung walking beam dengan bentuk 1/8 lingkaran
agar gerakan 1/8 lingkaran tersebut menjadi gerakan naik turun ( reciprocating )
dimana bridle dan carrier bar adalah bagian dari horse-head.

SMK MIGAS CEPU Semester 3 21


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar 2.24 Horse Head

7. Wire line / briddle / hanger cable


Wire line merupakan kawat baja yang menghubungkan horse head dengan
polished rod.
Polished rod diklem ujungnya dan tergantung diccrrier box. Briddle menjamin
akan gerak Sucker Rod vertikal, sehingga tidak terjadi moment lengkung pada polished
rod

8. Carrier Bar atau Hanger


Polished rod masuk ke dalam carrier bar dan di atasnya dipasang clamp
sehingga carrier bar melalui wire line atau sling yang di bagian atas disambungkan ke
horse head, dapat mengangkat dan menghantar polish rod ke atas dan ke bawah.

Gambar 2.25 Wire line / briddle / hanger cable

SMK MIGAS CEPU Semester 3 22


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar 2.26 Carrier Bar atau Hanger

9. Counter Weight
Pada crank balance Sucker Rod Pump, counter weight dipasang pada crank,
sedangkan pada beam balance Sucker Rod Pump, counter wight dipasang pada ujung
belakang walking beam. Counter weight berfungsi

Gambar 2.27 Counter Weight

SMK MIGAS CEPU Semester 3 23


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Sebagai penyeimbang antara berat rod string,pompa / fluida dengan beban dari
Gear Reducer dan Electric motor ( dilihat dari amper meter ) agar kerja dari Gear
Reducer dan Electric Motor dapat secara optimal.
Apabila Counter Weigh digeser mendekati shaft dari gear box maka beban akan
lebih ringan dan counter-weigh digeser keujung dari crank arm ( menjauh dari shaft
gear box ) akan semakin berat diputar oleh Electric Motor.
Pada Counter Weight ada tertulis angka 6,8,12 maksudnya adalah singkatan
dari beban 600 lbs,800,1200 lbs ( bukaka type red )
Pada Air Balance Sucker Rod Pump, tabung udara ( dariair compressor ) yang
bertekanan berfungsi sebagai pengganti counter weight .

10. Stuffing Box


Dipasang diatas kepala sumur (well head) berfungsi : Sebagai pencegah atau
menahan minyak agar minyak tidak ikut keluar bersama-sama dengan naik turunnya
polished rod sehingga aliran dapat di atur ke flow line lewat Cross Tee tanpa tumpah
(menyembur), juga berfungsi sebagai dudukan untuk polished rod dapat bergerak naik
turun dengan bebas dan lurus

11. Brake (Rem)


Rem berfungsi untuk mengatur posisi horse head kalau Sucker Rod Pump
harus dimatikan untuk keperluan perbaikan pada well atau pada Sucker Rod Pump itu
sendiri.

Gambar 2.28 Stuffing Box

SMK MIGAS CEPU Semester 3 24


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar 2.29 Brake (Rem)

Latihan soal 6.
1. Sebutkan bagian bagian x-mastree sumur sucker rod pump?
2. Jelaskan fungsi polished rod?
3. Jelaskan fungsi stuffing box?
4. Sebutkan bagian bagian peralatan sucker rod pump yang terpasang dipermukaan?
5. Jelaskan apa fungsi dari pitmen?
6. Sebelum start up sumur sucker rod pump apa yang harus dilakukan?
7. Jelaskan cara start up pompa sucker rod?
8. Diskusikan bagai mana cara mengukur panjang langkah pompa sucker rod?
9. Diskusikan bagaimana cara mengukur stroke per menit?
10. Jaelaskan cara mematikan pompa sucker rod?

SMK MIGAS CEPU Semester 3 25


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

D. Well Head Electric Submersible Pum (ESP)

Gambar 2.30 Well Head sumur ESP

Electric Submersible Pump system adalah suatu metode dari artificial lift yang banyak
digunakan untuk memompakan reservoir fluid dari formasi sumur yang cukup jauh dalam
perut bumi ke permukaan.
Pompa jenis ini telah sukses digunakan sejak puluhan tahun yang lewat. Selama
periode tersebut, banyak perbaikan yang sudah dilakukan agar ia dapat beroperasi
dengan baik, dan mempunyai daya tahan yang lebih lama. Untuk meningkatkan
kemampuan ESP system, maka ia diperlengkapi dengan beberapa accessories.
Sistem pemasangan ESP terdiri dari dua bahagian utama, yaitu : komponen
permukaan (surface equipment) dan komponen bawah permukaan (down hole equipment).
Surface equipment terdiri dari :
 Transformator
 Switch board
 Junction box
 Well head.
Sedangkan down hole equipment terdiri dari :
 Multistage centrifugal pump
 Intake / gas separator
 Protector
 Electric motor

SMK MIGAS CEPU Semester 3 26


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Latihan soal 7
1. Sebutkan bagian abgian x-mastree sumur ESP?
2. Jelaskan perbedaan x-mastree sumur ESP dengan x-mastree sumur pompasucker rod
pump?
3. Apa yang dimaksud pompa ESP?
4. Jelaskan fungsi dari transformer?
5. Jelaskan fungsi junction box?
6. Apa fungsi swict board?
7. Apa fungsi kabel ESP?
8. Diskusikan cara kerja pompa ESP?
9. Diskusikan bagian bagian dari pompa ESP?
10. Jelaskan untuk star up pompa ESP?

E. Gas Lift
Gas Lift System merupakan suatu metode untuk mengangkat minyak dari
dalam sumur dengan menggunakan gas yang diinjeksikan dalam bertekanan oleh
gas compressor ke annulus.
Gas lift pada prinsipnya mencampurkan gas ke dalam sistem agar didapat
densitas sistem yang lebih ringan, sehingga memberikan PWF (pressure working
fluid ) yang kecil agar didapat drawdown yang besar.

Gambar 2.31 Typical Gas Lift Surface Operation

SMK MIGAS CEPU Semester 3 27


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gas yang digunakan bisa berasal dari sumur minyak itu sendiri atau dari gas
well.Tubing yang digunakan pada gas lift system dilengkapi dengan beberapa
mandrel tempat duduknya Gas Lift Valve.

Gambar 2.32 Gas lift

1. Gas Lift System


a. Subsurface Gas Lift Equipment
 Mandrel
- conventional
- Retrievable
 Gas lift valve
Berfungsi untuk mengatur pressure injeksi ke tubing.
b. Subsurface equipment.

SMK MIGAS CEPU Semester 3 28


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

 packer
 b.seating niple
c. Separator dan Tank Facilities
d. Surface Controls
 Recorder Indikasi pressure di casing dan tubing.
 Orifice
 Surface control Choke, intermeter, regulator (kombinasi)

Definisi Gas Lift


 Adalah Suatu Cara Pengangkatan Fluida Dari Dasar Sumur Kepermukaan Dengan
Menggunakan Gas Yang Bertekanan Tinggi Diinjeksikan Kedalam Sumur, Melalui
Katup-katup Gas Lift
 Gas Yang Diinjeksikan Membantu Mengangkat Fluida Kepermukaan.

Gas Lift valve berfungsi untuk tempat masuknya gas yang diinjeksikan ke dalam
tubing dan membuka atau menutupnya diatur berdasarkan tekanan tertentu.
Ada beberapa type gas lift valve yang dapat digunakan untuk ini, tergantung kepada
bentuk design dari mandrel seperti :
 spring loaded with uncharge bellows
 gas charge bellows
 gas charge rubber sleeve
 pilot operated piston

2. Prinsip Kerja Gas Lift


Prinsip kerja dari Gas Lift system hampir sama dengan flowing well.Gas yang
diinjeksikan dalam keadaan bertekanan masuk melalui top valve ke dalam tubing. Dengan
masuknya gas ini akan terjadi pengurangan specific gravity minyak yang ada dalam
tabung, sehingga minyak terdorong ke atas. Proses ini terus berlangsung sampai injection
gas masuk melalui second valve. Pada saat injection gas dalam annulus mencapai second
valve akan terjadi pengurangan tekanan pada annulus yang membuat tertutupnya top valve.
Proses yang sama akan terus berlangsung (tergantung jumlah valve pada tubing)
sampai akhirnya bottom valve membuka. Dengan terbukanya botom valve maka valve yang
ada di atasnya akan menutup, sehingga minyak yang sudah bercampur dengan gas dalam
tubing mengalir ke permukaan.
Proses pemompaan ini akan terus berlangsung selama gas yang diinjeksikan ke
annulus, diinjeksikan dengan konstan.

SMK MIGAS CEPU Semester 3 29


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Proses sampai membukanya bottom (operating) valve dinamai unloading process,


yaitu proses untuk mengambil killing atau formation fluid yang mengisi casing-tubing
annulus.
Prinsip kerja dari gas lift adalah, gas yang yang diinjeksikan melalui annulus casing
akan bercampur dengan fluida dalam kolom tubing melalui katup-katup gas lift.
Akibat bercampurnya antara gas injeksi dan fluida dalam kolom tubing mengakibatkan
:
 Fluida dalam tubing(diatas katup Operasi) menjadi lebih ringan, karena density fluida
menjadi lebih kecil, Viscositas lebih encer
 perbandingan antara gas dan cairan (GLR, GOR) lebih besar dibandingkan fluida
reservoir.
 Tekanan alir dasar sumur (pwf) Menjadi lebih rendah / turun
 Tekanan gas injeksi membantu mendorong fluida dalam tubing mengalir kepermukaan

Gambar 2.33 Prinsip Kerja gas Lift

Prinsip Kerja Gas Lift :


 Prinsip kerja dari gas lift adalah, gas yang yang diinjeksikan melalui annulus casing
akan bercampur dengan fluida dalam kolom tubing melalui katup-katup gas lift.
 Akibat bercampurnya antara gas injeksi dan fluida dalam kolom tubing
mengakibatkan :
- Fluida dalam tubing(diatas katup Operasi) menjadi lebih ringan, karena
density fluida menjadi lebih kecil, Viscositas lebih encer

SMK MIGAS CEPU Semester 3 30


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

- perbandingan antara gas dan cairan (GLR, GOR) lebih besar dibandingkan
fluida reservoir.
- Tekanan alir dasar sumur (pwf) Menjadi lebih rendah / turun
- Tekanan gas injeksi membantu mendorong fluida dalam tubing mengalir
kepermukaan

Dilihat dari cara operasinya, Gas Lift dapat dibedakan atas dua macam:
 Continues Flow Gas Lift (gas diinjeksikan ke dalam annulus secara terus menerus).
 Intermittent Flow Gas Lift (gas diinjeksikan ke dalam annulus atau diatur oleh
controller).
 Continues Flow Gas Lift.
Continues Flow Gas Lift biasanya digunakan pada sumur-sumur yang masih
mempunyai tekanan reservoir yang baik dengan productivity index yang tinggi.

Gambar 2.34 Cara Operasi Gas Lift

Pada sistem ini gas dalam jumlah dan tekanan tertentu diinjeksikan secara terus
menerus melalui annulus.Tekanan gas akan membuat valve membuka sehingga gas masuk
ke dalam tubing dan bercampur dengan minyak.
Percampuran ini mengakibatkan berkurangnya specific gravity minyak, sehingga
minyak akan mengalir ke permukaan.
Biasanya dipergunakan untuk well yang berkapasitas lebih tinggi dan dapat
memproduksi mulai 75.000 BPD sampai 100.000 BPD. Flowing bottom holepressure harus
cukup tinggi menunjang ruang flowing fluid.

SMK MIGAS CEPU Semester 3 31


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

3. Intermittent Flow Gas Lift


Intermittent flow GasLift biasanya digunakan pada sumur-sumur yang mempunyai
tekanan reservoir dan productivity index yang rendah. Pada sistem ini gas diinjeksikan
secara berkala dalam waktu-waktu tertentu yang diatur oleh time cycle controller.
Pengaturan penginjeksian gas perlu dilakukan untuk memberikan waktu kepada minyak
mentah mengalir dari formasi ke dalam lobang sumur.Kemudian minyak terangkat ke atas
dalam bentuk slug.

Gambar 2.35 Continues Flow Gas Lift


Control Pressure
Line Gauge Surface
Controller
Regulator Open
Gas

Choke Injection Gas

To Separator

Valve Closed
Fluid Slug

Valve Closed
Gas Lift Valve

Valve Closed

Standing
Valve Operating
Valve Open

Gambar 2.36 intermitten flow gas lift

Pada ujung tubing string intermittent Flow Gas Lift biasanya dipasang packer untuk
mencegah kembalinya minyak agar jangan terdorong kembali ke dalam formasi di waktu gas
masuk ke dalam tubing string (closed installation).

SMK MIGAS CEPU Semester 3 32


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Di bawah kondisi rata-rata jenis gas lift ini akan memproduksikan mulai 1 BPD sampai
500 BPD.

4. Tipe Pemasangan Gas Lift


Dilihat dari bentuk pemasangannya, maka Gas Lift dapat dibedakan atas tiga macam
yaitu:
 Instalasi Terbuka (Open Installation)
 Instalasi Semi Tertutup (Semi Closed Installation)
 Instalasi Tertutup (Closed Installation)

Gambar 2.37 Instalasi Terbuka (Open Installation)

a. Open Installation
Pada type pemasangan ini, tidak dilakukan pemasangan packer pada ujung
tubing string dalam well bore. Sehingga untuk membatasi antara casing annulus dan
formasi diharapkan dari fluid yang ada (fluid seal). Biasanya open installation tipe ini
hanya sesuai untuk continues flow system.
b. Semiclosed Installation
Tipe pemasangan ini hampir sama dengan open installation. Perbedaannya
hanya karena pada tipe ini dilakukan pemasangan packer di ujung tubing string untuk
membatasi casing annulus dengan formasi.

SMK MIGAS CEPU Semester 3 33


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Tipe pemasangan ini cocok untuk continues flow dan intermittent flow system.

c. Closed Installation
Perbedaan closed installation dengan semiclosed installation terletak pada
standing valve yang dipasang pada ujung tubing string.
Fungsi standing valve disini adalah untuk mencegah tekanan gas yang sudah
masuk ke dalam tubing string tidak dipengaruhi formasi.

Gambar 2.38 Instalasi Semi Tertutup (Semi Closed Installation)

Gambar 2.39 Instalasi Tertutup (Closed Installation)

SMK MIGAS CEPU Semester 3 34


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

5. Jenis Katub Gas Lift

Gambar 2.40 Casing Pressure Operated

Gambar 2.41 Tubing/Fluid Pressure Operated

SMK MIGAS CEPU Semester 3 35


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

6. Jenis-Jenis Mandrel

Gambar 2.42 Konvensional MandrelGambar : Retrievable Mandrel

Latihan soal 8
1. Apa yang dimaksud pompa gas lift?
2. Coba diskusikan prinsip kerja dari gas lift?
3. Dan diskusikan prinsip kerja katup gas lift valve?
4. Jelaskan apa yang dimaksud side pocket mandrel?
5. Sebutkan jenis gas lift mandrel?
6. Sebutkan dan jelaskan cara operasi gas lift?
7. Sebutkan type pemasangan gas lift?
8. Jelaskan fungsi standing valve?
9. Diskusikan perbedaan konventional mandrel dengan side pocked mandrel?
10. Dari gambar diatas amati dan diskusikan serta jelaskan perbedaan antara open installation,
semi closed installation, closed installation?

SMK MIGAS CEPU Semester 3 36


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

BAB III
SEPARATOR

A. Introduksi
Fluida reservoir dapat terdiri dari campuran gas, minyak dan air. Fluida tersebut harus
dipisahkan dan diukur sebelum menuju flow line atau bejana penampung (tanki), karena
konsumen hanya membeli minyak (setelah air dan gas dipisahkan) atau gas (setelah minyak
dan air dipisahkan).

B. Pemrosesan
 Pada saat fluida dari sumur masuk ke separator, dimana tekanan sudah menurun
dibanding saat dari reservoir, cairan dengan perbedaan density, gravity mulai terpisah
secara alamiah.
 Air, dimana berat jenis lebih besar daripada minyak, akan mengendap dibawah.
 Minyak, dimana berat jenisnya lebih ringan daripada air, akan berada ditengah.
 Gas, fluida yang paling ringan akan berada pada bagian atas.

C. Jenis Phasa:
 2 (dua) phasa untuk memisahkan fluida formasi menjadi gas dan cairan (minyak dan air)
 3 (tiga) phasa untuk memisahkan fluida formasi menjadi gas, minyak dan air

D. Bentuk
 Vertical (tegak)
 Horizontal (mendatar)
 Sperical (bola)

Gambar 3.1 Separator vertikal Gambar 3.2 Separator horisontal

SMK MIGAS CEPU Semester 3 37


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar 3.3 Separator sperical

E. Peralatan Separator 2 Phasa


1. Bagian Dalam
 Inlet diverter :Inlet diverter berfungsi untuk memecahkan aliran yang datang dari
sumur, mengubah arah aliran, dan awal dari proses pemisahan
 Mist extractor :Alat ini berfungsi untuk memindahkan cairan dari gas sebelum gas
keluar dari separator.
 Baffles :Baffles menjaga agar permukaan cairan tenang (tidak berombak)
 Equalizer :Apabila baffle dipasang didalam separator, equalizer digunakan untuk
mencegah uap gas mengembang dibawah baffle. Uap yang mengembang ini dapat
menyebabkan masalah pada level control.

2. Bagian Luar
 Pressure gauges : Digunakan untuk mengukur tekanan separator
 Sight glasses :Untuk menunjukkan level cairan yang ada didalam separator.
 Relief valve : Bekerja apabila ada tekanan lebih dari separator
 Level controller: Mengatur agar permukaan cairan selalu stabil.
 Pressure controller :Untuk menjaga agar tekanan sesuai pada settingnya
 Safety head atau Rupture Disc :untuk melindungi separator jika tekanan terlalu tinggi
dan safety relief valve tidak berfungsi (tekanan separator akan memecah plate
didalam rupture disc)

SMK MIGAS CEPU Semester 3 38


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

F. Peralatan Separator 3 Phasa


1. Peralatan Bagian Dalam
 Inlet Diverter :Inlet diverter berfungsi untuk memecahkan aliran yang datang dari
sumur, mengubah arah aliran, dan awal dari proses pemisahan
 Mist extractor: Alat ini berfungsi untuk memisahkan cairan dari gas sebelum gas
keluar dari separator.
 Baffles :Baffles menjaga agar permukaan cairan tenang (tidak berombak)
 Weirs :Weir digunakan pada separator 3 phasa. Saat minyak dan air terpisah, minyak
akan tumpah ke bagian pemisah dari separator.
 Separation section :Pada bagian ini dilengkapi ruang dan waktu untuk gas naik keatas
dan cairan (dengan jumlah gas yang sedikit) jatuh kebawah
 Straightening vanes :Pada umumnya ditemukan pada separator mendatar, bagian-
bagian ini merubah arah aliran gas dan mengurangi aliran turbulen.

2. Peralatan Bagian Luar


 Pressure gauges : Digunakan untuk mengukur tekanan separator
 Sight glasses :Untuk menunjukkan level cairan yang ada didalam separator.
 Relief valve : Bekerja apabila ada tekanan lebih dari separator
 Level controller :
- agar cairan tidak terikut ke out let gas
- agar gas tidak terikut ke tanki
- memberi kesempatan cairan untuk membebaskan gas
 Pressure controller :Untuk menjaga agar tekanan sesuai pada settingnya
 Safety head atau Rupture Disc : untuk melindungi separator jika tekanan terlalu tinggi
dan safety relief valve tidak berfungsi (tekanan separator akan memecah plate
didalam rupture disc)

a. Keuntungan Separator Vertical


 Tidak memerlukan tempat yang luas
 Dapat menampung pasir dalam jumlah banyak
 Mudah dibersihkan karena bagian bawah didesign berkerucut.

b. Liquid Level Control (LLC)


Liquid Level Control (LLC) adalah alat untuk mengatur permukaan cairan dalam
separator secara otomatis. Dengan tujuan :
 Agar cairan tidak terikut ke outlet gas

SMK MIGAS CEPU Semester 3 39


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

 Agar gas tidak terbuang ke tangki


 Memberi kesempatan cairan berhenti sejenak untuk membebaskan gas.

Gambar 3.4 separator vertikal

Liquid level control terdiri dari floater yang dihubungkan dengan valve secara
mekanik atau pneumatik, sedemikian rupa sehingga jika permukaan cairan dalam
separator naik ( floater naik) maka katub oil outlet membuka.
Dan sebaliknya jika permukaan cairan dalam separator turun (floater turun), maka
katub oil outlet akan menutup.

Gambar 3.5 Direct Acting Ball Float Liquid Level Controller

SMK MIGAS CEPU Semester 3 40


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Floater ( pelampung ) waktu turun tidak boleh setinggi oil outlet, atau paling rendah
harus diatas oil outlet agar gas tidak masuk ke tangki.
c. Keuntungan Separator Horizontal
 Dapat menampung crude dalam bentuk foam
 Lebih murah daripada separator vertical
 Mudah diangkut
 Lebih ekonomis dan efisien untuk memproses gas dalam jumlah besar
 Diperlukan diameter yang lebih kecil untuk suatu kapasitasgas tertentu

Gambar 3.6 separator horizontal

d. Keuntungan Separator Spherical


 Lebih murah dibanding separator mendatar dan tegak
 Lebih mudah dibersihkan daripada tipe vertical

e. Kerugian Separator Vertical


 Lebih sulit merawat peralatan-peralatan keselamatan yang terpasang diatas.
 Pemasangan outlet gas lebih sulit

f. Separator Horizontal
 Apabila fluida mengandung pasir, lebih sulit membersihkan
 Pemasangannya memerlukan ruangan yang lebih luas, kecuali kalau disusun
bertingkat.

g. Separator Sperical
 Ruang pemisahan sangat terbatas
 Pengontrolan level cairan lebih rumit.

SMK MIGAS CEPU Semester 3 41


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

 Kurang ekonomis untuk kapasitas gas yang besar

h. Faktor Yang Mempengaruhi Pemisahan:


 Viskositas fluida
 Densitas minyak dan air
 Tekanan pada separator
 Waktu (retention time, dari saat fluida masuk ke separator sampaifluida keluar)
 Komposisi dari hydrocarbon (C1 - C7)
 Temperatur
 Luas penampang dari separator

Latihan soal 9.
1. Menurut bentuknya separator di bagi menjadi berapa bagian sebutkan?
2. Jelaskan prose pemisahan atau kinerja dari separator tiga phasa?
3. Jelaskan prose pemisahan atau kinerja dari separator dua phasa?
4. Sebutkan peralatan yang terpasang diseparator bagian luar dan jelaskan fungsinya?
5. Sebutkan peralatan yang terpasang di dalam separator tiga phasa bagian dalam dan
jelaskan fungsinya?
6. Sebutkan peralatan safety yang terpasang di separator?
7. Jelaskan fungsi dari relief valve?
8. Jelaskan cara kerja liquid level control (LLC)dan apa tujuannya?
9. Diskusikan apa problem yang sering terjadi di separator?
10. Dan bagaimana cara mengatasi problem tersebut?
11. Diskusikan bagaimana cara merawat atau maintenance separator?
12. Bagai mana cara membersihkan sight glass?
13. Bagaimana cara seting controller diseparator?
14. Secara rutin peralatan apa yang di kontrol?
15. Bagaimana kinerja repture disc jelaskan?

SMK MIGAS CEPU Semester 3 42


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

BAB IV
TANGKI PENAMPUNG MINYAK

A. Pengertian
Yang dimaksud Tanki dalam dunia perminyakan adalah tempat dimana bahan baku
Crude Oil atau gas dan produk-produk Bahan Bakar Minyak (BBM), LPG dan LNG ditimbun.
Selanjutnya tanki untuk mengatur pergerakan bahan baku baik dari sumur-sumur,
dalam kilang maupun dalam distribusi di depot pembekalan, mulai dari penerimaan,
pembuatan produk jadi, sampai dengan penyaluran hasil produknya.

B. Klasifikasi
 Klasifikasi Tanki Menurut Api
 Klasifikasi Menurut NFPA.(National Fire Protection Associated).
 Klasifikasi Tanki Menurut Shell & Royal Dutch, Standard Tank (1986)

1. Klasifikasi Tanki Menurut API


API Std 12A Oil Storage Tanks (reveted shells).
API Std 12B Bolted Tanks
API Std 12C Welded Storage Tanks
API Std 12D Large Welded Production Tanks
API Std 12E Wooden Production Tanks (Field storage)
API Std 12G Alluminium Alloy Welded Storage Tanks
API Std 650 Recommended Rule for Design and Construction of Large Welded
Low Pressure Storage Tank.

2. Klasifikasi Menurut NFPA (National Fire Protection Associated)


Menurut NFPA tanki timbun diklasifikasikan sebagai berikut:
 Tanki Atmosferik
 Tanki tekanan rendah
 Tanki tekanan tinggi

a. Tanki Atmosferik
Tanki disebut atmosferik apabila tanki tersebut mempunyai tekanan sampai
dengan 0,5 psig. Tanki ini biasanya dipakai untuk menyimpan crude oil atau minyak

SMK MIGAS CEPU Semester 3 43


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

bumi dan biasanya berbentuk silinder tegak atau silinder horisontal.Untuk tanki
silinder tegak dirancang menurut API 650.

b. Tanki Tekanan Rendah


Tanki timbun disebut tekanan rendah apabila tanki tersebut mempunyai
tekanan antara 0,5 psig sampai 15 psig, tekanan tersebut diukur pada puncak tanki.
Tanki tekanan rendah ini dipakai untuk menyimpan LPG dingin (refrigerated LPG),
LNG dan lain sebagainya dan dirancang menurut standard Code API 620.

c. Tanki Tekanan Tinggi


Tanki tekanan tinggi yang dimaksud adalah apabila tanki tersebut mempunyai
tekanan 15 psig ke atas. Tanki ini termasuk golongan Pressure Vessel dapat
berbentuk bola, silinder tegak, silinder horisontal dan sebagainya dan dirancang
berdasarkan Standard Code ASME.
Tanki Silinder Tegak dari NFPA menurut bentuk atapnya bisa digolongkan
menjadi bentuk :
 Kerucut (Cone Roof)
 Lengkungan bola (Dome roof)
 Payung (Umbrella roof)
 Mengapung (Flotating roof)

Gambar 4.1 Tangki cone roof

SMK MIGAS CEPU Semester 3 44


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar 4.2 Tangki dome roof

d. Fungsi dan Penempatan Tanki.


 Untuk penampungan sementara produksi cairan dari sumur-sumur
 Menerima crude oil dari lapangan produksi melalui pipa.
 Menerima produk jadi dari kilang atau kapal.
 Memuat BBM & Non BBM, LPG , LNG dari darat ke kapal.
 Menyiapkan dry crude oil dan pemompaan ke refinery.
 Suplay Bunker dan fresh water ke kapal.
 Melakukan balast handling dan slop recovery.
 Untuk mengambil contoh minyak
 Untuk mengukur produksi minyak dari suatu sumur
 Tempat pemisahan minyak dan air
 Tugas-tugas operasi lainnya yang sesuai dengan keadaan.

e. Tanggul Pengaman/Firewall/Bun Wall.


Fire wall adalah tanggul atau tembok yang berfungsi sebagai penahan dan
penampung sementara apabila terjadi musibah salah satu tanki bocor atau sebab lain
yang mengakibatkan tumpahnya minyak secara tidak terkendali.
Tanggul pengaman terbuat dari beton ditambah urugan tanah, kerikil dan pada
sisi luarnya ditanami rumput.
Pembuatan tanggul pengaman ini disesuaikan dengan ketentuan sehingga
tanggul pengaman dapat menampung tumpahan dari jumlah isi tanki yang ada.
Tanggul ini berfungsi untuk pengamanan apabila terjadi kebakaran, kebocoran atau

SMK MIGAS CEPU Semester 3 45


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

tanki pecah, dengan adanya tanggul ini minyak tidak akan keluar dari tanggul
pengaman.
Tanggul harus selalu dijaga kondisinya agar tetap baik.Tumbuhan yang berada
di dalam tanggul, begitu juga rumput-rumput harus dipotong pendek.

f. Konstruksi Tanki
 Welded (las)
 Bolted tank (mur baut)
 Rivetted tank (keling)
Menurut pemakaiannya tanki terbagi :
 Tanki test biasanya letaknya lebih tinggi
 Tanki campuran
 AWK tank/FWKO

g. Beberapa Syarat Dalam Pembangunan Tangki


 Tangki tidak mempunyai sifat meresap terhadap phase ringan maupun phase berat
dari cairan minyak.
 Tangki harus rapat terhadap uap, minyak, maupun gas.
 Tangki tidak mudah terbakar oleh adanya titik nyala api atau panas temperatur
yang tinggi, tahan lama dalam pemakaiannya dan dapat menahan tekanan, baik
dari dalam maupun dari luar tangki.
 Didalam tugasnya menampung minyak harus aman dan tidak membahayakan
terhadap manusia.
 Peralatan tangki harus dapat bekerja dengan baik pada saat proses pengisian
tangki dan pengiriman isi tangki.

SMK MIGAS CEPU Semester 3 46


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Latihan soal 10
1. Apa yang dimaksud pengertian tangki dalam dunia perminyakan?
2. Jelaskan klasifikasi tangki menurut API standard 12A, std 12B dan std 12C?
3. Jelaskan fungsi tanki Untuk penampungan sementara produksi cairan dari sumur-sumur ?
4. Sebutkan klasifikasi tangki menurut NFPA?
5. Jelaskan proses pemisahan tangki AWK tank/FWKO?
6. Jelaskan peralatan safety yang terpasang dtangki?
7. Sebutkan persyaratan pembuatan / pembangunan tangki?
8. Jelaskan fungsi fire wall tangki?
9. Tanki Silinder Tegak menurut bentuk atapnya bisa digolongkan menjadi beberapa bagian
sebutkan dan beri contoh dengan gambar?
10. Jelaskan alat yang dipakai untuk tempat pemisahan minyak dan air?

C. Pusat Penampung Produksi (PPP).


Pusat penampung produksi (PPP) suatu tempat yang tersedia dimana terdapat
peralatan tangki, pompa dan lain sebagainya yang dapat menampung cairan dari Stasiun
Pengumpul (SP) / Stasiun Pengumpul Utama (SPU) di lapangan.
Pada umumnya suatu lapangan selain tersedia SP juga tersedia SPU, sarana ini
untuk melanjutkan transport minyak ke tempat-tempat yang telah ditentukan. PPP/SPU ini
selain tempat penampungan cairan juga untuk setling (pengendapan) dalam waktu tertentu,
sehingga terjadi pemisah lapisan minyak dan air asin.
Untuk selanjutnya air asin ini dicerat semaksimal mungkin hingga didapatkan minyak
bersih dengan kadar air sekecil mungkin. Kadar air Pemompaan yang diizinkan, berkisar
antara 0,1 hingga sampai 0,5 %, hal ini untuk menghindari korosip dari dalam pipa dan
effisiensi dari pemompaan.

D. Fungsi PPP/SPU
 Menampung produksi cairan dari seluruh SP yang ada di lapangan.
 Untuk mengendapkan cairan (setling) untuk beberapa waktu, hingga didapatkan
pemisahan lapisan minyak dengan air asin di dalam tangki.
 Astap air asin (drain) semaksimal mungkin.
 Mentransport minyak ke tempat yang telah ditentukan.

E. Peralatan (Kelengkapan) PPP/SPU.


 Tangki-tangki

SMK MIGAS CEPU Semester 3 47


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

 Inlet manifold cairan


 Outlet manifold cairan
 Pampa transport
 Oil Catcher
 Firewall
 Rumah jaga
 Pagar dan tangga-tangga
 Alat pemadam api
 Penangkal petir
 Penerangan
 Alat komunikasi
 Saluran air
 Rambu-rambu

F. Kelengkapan Tanki

Gambar 4.3 Tanki Penimbun atap coneroof

Keterangan Gambar :
1. Tanki 7. Outside lader or stair
2. Man hole 8. Inside lader
3. Inlet studs 9. Drain stud, with swiveling suction pipe
4. Breathing Valve 10. Level gauge
5. Gauge hatch 11. Hookup to foam-type fire extinguisher
6. Water drain

SMK MIGAS CEPU Semester 3 48


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

G. Safety Relief Valve

Gambar 4.4 Breather valve

Prinsip Kerjanya :
Apa bila cairan dalam tanki turun (dipompa), maka ruang kosong yang ada dalam
tanki akan besar, sehingga tekanan dalam ruangan tersebut makin kecil bila mencapai
0,005 ksc, maka inlet udara terbuka, maka udara akan masuk untuk memberikan
keseimbangan tekanan, hingga tekanan luar dan tekanan ruang tanki akan sama.
Apabila tanki diisi, permukaan cairan makin lama makin tinggi, sehingga tanki akan
penuh. Hal ini mengakibatkan ruangan kosong makin sempit, yang akan mengakibatkan
tekanan makin besar terhadap dinding-dinding tanki.
Apabila tekanan lebih mencapai 0,007 ksc, maka outlet gas akan terbuka (valve
outlet), sehingga gas akan keluar dari dalam tanki yang akan memberikan tekanan
keseimbangan terhadap udara luar.

SMK MIGAS CEPU Semester 3 49


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Latihan soal 11
1. Diskusikan dan jelaskan tugas seorang operator di stasiun pengumpul (SP), stasiun
pengumpul utama (SPU) ?
2. Jelaskan fungsi dari pusat penampung produksi (PPP)?
3. Sebutkan peralatan atau fasilitas yang ada di PPP?
4. Coba amati peralatan yang ada di tangki sebutkan bagian bagiannya?
5. Apa fungsi breathing valve jelaskan?
6. Jelaskan cara kerja safety relief valve atau breathing valve>
7. Gambarkan safety relisf valve dan beri tanda arah alirannya?
8. Apa fungsi level gauge yang menempel di dinding tangki bagian luar?
9. Jelaskan fungsi man hole?
10. Sebutkan peralatan safety yang ada di tangki dan beri pejelasan?

H. FWKO
Free Water Knock Out (FWKO) adalah primary wash tank yang berfungsi
memisahkan air, minyak, dan pasir serta sedimen terproduksi secara gravitasi.

Gambar 4.5 Tangki FWKO

SMK MIGAS CEPU Semester 3 50


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

1. Peralatan FWKO
a. Water leg Berfungsi menaikkan dan menurunkan level air dengan menambah dan
mengurangi O-ring.
b. Sample cock
 Tempat mengambil sample dan untuk mengetahui level air di tanki.
 Operator memeriksa level secara berkala pada sample cock yang tersedia pada
setiap selisih satu feet mulai dari spill over level sampai mendapat water cut 100
%, dan mencatat hasil BS&W dari setiap sample cock
c. Sand jet
 Untuk menyemprot gundukan pasir yang mengeras di dasar tanki agar bisa di-
drain ke parit.
 Air yang mengandung pasir, slop oil, sludge, dan emulsion dialirkan melalui ditch
ke sand trap selanjutnya ke pit.
d. Suction slurry pump
Sebagai saluran pembuang slurry dari FWKO tank ke cone tank, saluran ini
dipasang mengelilingi FWKO tank.

2. Wash Tank
Wash tank adalah tanki penampung fluida yang datang dari gas boot atau FWKO
dan berfungsi untuk memisahkan air dan minyak.
Kapasitas wash tank yang digunakan pada setiap gathering station berbeda-beda
tergantung dari hasil produksi field yang bersangkutan dan retention time dari fluida.Jika
kapasitas cukup besar, retention time di dalam wash tank menjadi semakin lama.
Semakin lama retention timeakan menyebabkan proses pemisahan minyak dan air
menjadi semakin baik. Baik dan tidaknya pemisahan minyak dan air juga dipengaruhi
oleh temperatur fluida dan chemical yang diinjeksikan di incoming line

Gambar 4.6 wash tank

SMK MIGAS CEPU Semester 3 51


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Retention time adalah lamanya waktu fluida berada di dalam tangki sebelum
pindah ke fasilitas berikutnya.Retention time perlu diperhatikan dalam dalam mendesain
wash tank, karena ia akan mempengaruhi hasil pemisahan air dengan minyak.
Kolom air di dalam washtankakan selalu dijaga pada ketinggian tertentu, karena ia
akan berpengaruh pada proses pemisahan air dan minyak. Untuk menaikkan atau
menurunkan permukaan interface air minyak dapat dilakukan dengan menambah atau
mengurangi spacer atau ring yang ada di waterlegbox. Sedangkan untuk mengetahui
permukaan interface pada sebuah washtank, dapat diketahui dengan menggunakan
samplecock yang ada di dinding tanki. Penggunaan chemical kadang diperlukan untuk
membantu mempercepat proses pemisahan air dan minyak di dalam washtank.

3. Peralatan Pada Wash Tank


a. In Let Wash Tank
Sebagai tempat masuknya fluida dari gas boot ke wash tank. Pada ujung inlet
yang berada di dalam wash tank terdapat "spreader" yang akan menyebarkan fluida
ke seluruh ruangan wash tank dan juga memecahkan emulsi

Gambar 4.7 In Let Wash Tank

b. Level Control Valve


Fasilitas ini bisa dikatakan sebagai pengganti water leg yang banyak dijumpai
di SLN berfungsi mengontrol ketinggian air di dalam wash tank dan bekerja dengan
menggunakan sistem kontrol Programmable Logic Controller (PLC). Hasil monitoring
dapat dilihat lewat monitor yang ada di control room.

SMK MIGAS CEPU Semester 3 52


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar 4.8 Level Control Valve

c. Water leg
Alat ini berfungsi sebagai outlet untuk keluarnya air yang sudah terpisah dari
minyak. Disamping itu mengatur ketinggian permukaan air di dalam wash tank.
Mengatur ketinggian air (water level) bisa dilakukan dengan cara menambah atau
mengurangi O-ring (ring spacer) di ujung atas pipa tempat keluarnya air. Ketinggian
permukaan ini diperlukan agar proses pemisahan air dan minyak menjadi semakin
baik, yang pada akhirnya akan mendapatkan water cut yang baik.

d. Breather valve
Terdapat di atap tanki dan berfungsi membuang sisa-sisa gas yang masih
terbawa oleh fluida ke dalam tanki apabila tekanan di dalam tanki melebihi tekanan
atmosfir.Sedangkan apabila te-kanan di dalam tanki lebih rendah dari tekanan
atmosfir, breather valve menjadi tempat masuknya udara luar ke dalam
tanki.Dengan demikian breather valve bisa mencegah kerusakan tanki yang
disebabkan oleh oleh perbedaan tekanan di dalam dan di luar tanki.

SMK MIGAS CEPU Semester 3 53


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar: 4.9 water leg

Gambar 4.10 Breather valve


e. Gauge hatch
Gauge hatch terdapat pada bagian atas tanki (atap) yang berfungsi tempat
mengambil sample atau mengukur level. Disamping itu juga berfungsi untuk
mendeteksi endapan pasir yang ada di dalam tanki dengan cara menurunkan tank
gauge sampai menyentuh permukaan pasir.

I. Atap Apung (Floating roof)


Seperti namanya, atap ini sebenarnya mengambang di atas permukaan minyak bukan
tergantung disangga kerangka baja.Untuk menjaga agar tinggi tanki tetap bulat maka
penyangga angin (wind girder) dipasang di luar tanki dan mengikat tanki sehingga tidak ada
perubahan bentuk dinding tanki baik ketika permukaan minyak rendah maupun

SMK MIGAS CEPU Semester 3 54


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

tinggi.Sebenarnya setiap tanki penyimpanan cocok dipasangi atap apung dengan


mengubah atau membuang atap kerucut diatasnya dan penyangganya. Atap apung yang
sederhana ini akan berbentuk sebuah tutup panci yang besar, lebih kecil sedikit
diameternya dari dinding tanki dengan penambahan “shoes” fleksibel untuk menutup
ruangan antara tepi atap dan dinding tanki.
Pengembangan terakhir adalah type “double deck” yang terdiri dari dua deck yang
terpisah dengan bahan plat baja di atas seluruh permukaan tanki.
Ruangan antara plat atas dan bawah dibagi-bagi menjadi beberapa kompartemen.
Dengan sendirinya kehilangan minyak karena penguapan dari tanki tipe atap apung double
deck lebih kecil dari pada tipe atap apung lainnya.Ruangan untuk atap minyak di bawah
tanki sangat kecil sekali, sehingga tidak ada pendesakan uap ketika pengisian tanki.
Breating karena perubahan-perubahan temperatur dapat dikurangi sebab ruangan
uap kecil sekali.Bahaya api juga dikurangi karena permukaan minyak hampir seluruhnya
tertutup.

Gambar: 4.11 Sample Cock


Kerugian dari atap apung ini adalah harus adanya pemeliharaan penyekat antara
dinding dengan atap.

Gambar 4.12 Storagetank with fixed roof and internal floating roof. Capacity approx
2,000,000 litres

SMK MIGAS CEPU Semester 3 55


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

Gambar 4.13 Tanki Penimbun atap floating roof

Latihan soal 12
1. Jelaskan fungsi dari FWKO?
2. Sebutkan peralatan yang terpasang di tangki FWKO?
3. Apa fungsi water leg jelaskan?
4. Apa fungsinya breather valve jelaskan?
5. Apa fungsinya gauge hatch jelaskan?
6. Apa fungsinya sand jet jelaskan?
7. Sebutkan peralatan yang terpasang di wash tank?
8. Sebutkan bagian bagian dari tangki floating roof?
9. Sebutkan jenis bentuk atap tangki?
10. Sebutkan peralatan safety yang terpasang di tangki?

SMK MIGAS CEPU Semester 3 56


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

SOAL FORMATIF

1. Apa yang dimaksud tubing head dan apa fungsinya jelaskan?


2. Sebutkan bagian bagian manifold header?
3. Sebutkan bagian-bagian well head x-mastree sumur flowing double wing gambar dibawah
ini?

1
2
3

4
5
6
7

8
9
10
11
12
13
14
15

4. Apa fungsi wing valve?


5. Apa fungsinya bean/choke?
6. Sebutkan bagian bagian gambar wellhead Solid Block Single String dibawah ini?

7. Sebutkan peralatan separator bagian luar?


8. Sebutkan bagian bagian peralatan sumur sucker rod diatas permukaan?
9. Apa fungsi separator?
10. Jelaskan perbedaan positip choke dengan adjustable choke?

SMK MIGAS CEPU Semester 3 57


PERALATAN PRODUKSI ATAS DAN BAWAH PERMUKAAN

DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmed, Tarek H, “Equations of State and PVT Analysis : Application for Improved
Reservoir Modeling”, 2007, Gulf Publishing Company, USA, hal : 181- 237, 495 – 502.
2. A.R. Solaimany Nazar, B. Dabir dan kawan-kawan, “Measurement and Modeling of Wax
Deposition in Crude Oil Pipelines”, SPE 69425 copyright 2001.
3. Bejan, Adrian and Kraus, Allan D., “Heat Transfer Handbook”, 2003, John Willey and
Son, Inc., USA, hal : 180 – 183, 190 – 191, 422
4. Broadkey, Robert S and Hershey, Harry C, “Transport Phenomena : A Unified
Approach”, 1988, McGraw-Hill Book Company, USA, hal : 112 – 117, 143, 146, 148 –
153.
5. Incropera P, frank and DeWitt P, David, “Fundamentals of Heat and Mass Transfer, 4 th
edition, John Wiley and Sons, USA.

SMK MIGAS CEPU Semester 3 58

Anda mungkin juga menyukai