Anda di halaman 1dari 26

ANALISA

SOURCE ROCK
( Batuan Induk )
Source Rock
• Kelompok Batuan Lempung/Serpih berwarna Hitam
hingga Coklat yang memiliki kadar organik (Kerogen)
tinggi dan mampu menghasilkan Minyak dan Gas
Bumi”

• Coal

• Organic Shale

• Marine Mudstone

• Other (Coally Sandstone)


Source Rock  Coal

Oil Prone

Oil Seepage at Coal Quarry, Stallmeyer, Trinidad, 2005


Source Rock  Organic Shale

Organic Shale Outcrop, Gudang Bulog, Samarinda, 2004


(photograph
05/08/2005
by Pujo R.)
Source Rock  Marine Mudstone

Gas Prone

05/08/2005 Marine Mudstone Outcrop, Samarinda Road, 2005


Source Rock  Organic Rich Sand

Coally Sand layer, Perjuangan Quarry, Samarinda, 2004

05/08/2005
Standar analisis Source Rock

1.Kuantitas.
2.Tipe Hidrokarbon.
3.Maturitas Material Organik ( MO).

• Reflektan Vitrinit (Ro).


• Indek Alterasi Termal ( IAT ).
• Temperatur Pirolisis ( T.max).

Metode utk menentukan kualitas & Kuantitas MO dlm Batuan


Sedimen yaitu :

1.Metode Pyrolisis.
2.Analisis TOC.
3.Microscopic Kerogen Type Analysis .
4.Elemental Analysis.
5.Nuclear Magnetic Resonance Analysis.
Teknik Analisis Geokimia Hidrokarbon

Tujuan:
1. Mengevaluasi potensial HK pd suatu batuan.
2. Mengetahui karakter sampel tertentu secara kimia.
Jenis Sampel:
3. Convensional Core (CC).
4. Side Wall Core (SWC).
Standar Analisis:
5. Kuantitas.
6. Tipe HK
7. Maturitas Material Organik (MO).
Evaluasi Batuan Induk (Source Rock)
 Kualitas MO (jml MO yg terdapat pada bat,TOC)
 Sampel yang dibutuhkan kurang lebih 1 gram
 Alat untuk Analisis -> LECO

Analisis Material Organik


Ada 2 cara pendekatan :
 Cara langsung:
Menggunakan metode pirolisis terhadap kerogen atau
sampel batuan. Alat yang dipakai disebut Rock Eval.
 Cara tidak langsung:
Dengan mengamati karakteristik kimia dan fisika kerogen,
sehingga dpt diduga kuantitas HK yg mungkin dihasilkan. Alat
yang dipakai adl Mikroskup & Analisa Kimia Unsur.
Analisis TOC (Total Organik Carbon)
 Alat => LECO
sampel yang dibutuhkan = 1.9 gram

 Cara Analisis
- Sampel berbentuk bubuk dibakar pada temperatur tinggi dengan
bantuan CO2 (sampel harus bebas dari mineral karbonat yang
dihilangkan dengan HCl)
- Semua Carbon Organic => CO2 yang terperangkap dalam alat
tersebut dan dilepas pada suatu detektor, ketika pembakaran telah usai.
- Jumlah CO2 yang didapat proporsional dengan jumlah Carbon Organic
didalam batuan.
ÞTitik batas Diskualifikasi
0,5 - 1%
Gambar leco
Analisis Hidrokarbon
Nama alat : “Rock Eval”
Sampel Rock yang dibutuhkan:50-100mg.

Prosedur analisa:
o Sampel yang dipanaskan pada alat “Rock Eval” secara perlahan tanpa O2 (reaksi
penguraian) T awal 250 C => T- max 550 C
o Selama pemanasan 2 Jenis Hidrokarbon keluar dari sampel batuan.
- Hidrokarbon 1 keluar pada T 250 C merupakan hidrokarbon yang sudah ada
pada batuan (HK=bitumen).
- Pada T 350 C Hidrokarbon 2 mulai muncul maximum pd T-max 420-460C.
S2 (Hk yang terbentuk pada “Rock Eval”) karena penguraian termal.

o Selama proses pirolisis, CO2 keluar dari kerogen dan ditangkap oleh perangkap dan
kemudian dilepas ke detektor ke-2 dan direkam sebagai S3
o Jumlah CO2 yang didapat dari kerogen dapat dikorelasikan dengan jumlah O2 didalam
kerogen. O2 berhubungan dengan material berasal dari kayu.Selulosa atau O2 tinggi
selama diagenesa. O2 tinggi sebagai indikasi negatif potensial Hidrokarbon.
Gambar rock-eval
Gambar: S1 S/D S2 Vs Temperatur
Gambar: S1 S/D S2 Vs Depth
Tabel jenis Kerogen
Penentuan Manturitas MO
Metode yang digunakan:
• Reflektansi Vitrinit (Ro)
• Index Alterasi Termal (IAT)
• Temperatur Pirolisis (T.max)

Prosedur penentuan (Ro):


 Kerogen diisolasi dgn HCl dan HF, selanjutnya menempatkan partikel kerogen di dlm suatu
sumbat.
 Sumbat dipoles, selanjutnya dgn menggunakan mikroskup tertentu dilakukan pengamatan terhadap
partikel vitrinit.
 Sinar yg dipantulkan dikumpulkan secara otomatis dalam komputer.
 Hasil akhir berupa : Histogram dan data analisis statistik .

 Hasil akhir dilaporkan sbg Ro “O” yg artinya pengukuran dilakukan menggunakan oil sebagai
pencelup sumbat.
 Harga Ro biasanya diplot vs kedalaman :
-jika skala Ro linier profil kurva adl garis lengkung.
-jika skala semi log profilnya berupa garis lurus.
Gambar: Kurva Histogram Ro
Gambar: Kurva Linear Pemantulan Vitrinit (Ro)
Gambar: Kurva Semilog Pemantulan Vitrinit (Ro)
Index Alterasi Termal (IAT)
• Pengukuran dilakukan dengan slide yg sama dgn yang dilakukan
pada analisis tipe kerogen.
• Indikasi:
pertambahan gelap partikel kerogen sbg indikasi terjadi pertambahan
kematangan termal.
Pengukuran diutamakan pada butiran “polen” kalau tidak ada harga
IAT diestimasikan berdasarkan atas kerogen amorf, dimana derajat
kepercayaannya lebih rendah.
Temp Pirolisis (T.max)
• Indikator kematangan (T.max) => saat laju maksimum pirolisis
tercapai (puncak S₂)
• Bertambah kematangan T.max bertambah pula.
• T.max didapat secara otomatis pada pirolisis dgn “Rock Eval”
Partikel Kerogen yang memantulkan sinar
ada 3 grup yaitu:
• Exinit grup
• Vitrinit grup
• Innertinit grup.

Vitrinit Reflektan:
VR: adalah indikator yg dipergunakan secara luas sebagai penunjuk “Source Rocks” (Index
Thermal Manturity)
Ro (Reflectance in oil)=> frekuensi paling lebar pada Vitrinit.

Skala Vitrinit Reflektan harus dikalibrasikan dgn parameter kematangan lainnya b.a studi
lapangan, dari proporsional oil &gas : sehingga Ro dapat dikorelasikan dengan area utama &
ambang “petroleum generation” sbb.
Ro < 0.55……………..Immature
0,55 < Ro < 0.80………..Oil & Gas Generation
0.80 < Ro < 1,0…………..Cracking Oil to Gas
(Gas Condensat Zone)
1,0 < Ro < ,2.5…………Dry Gas Generation

Harga VR : 0.7 Atau 0.8% Ro merupakan indikator kematangan paling baik.


Source Potential Index ( SPI )

Dimana :
• SPI = Jumlah maksimum HC yang dihasilkan dari kolom batuan Induk seluas 1 m2
( ton/m2 ).
• h = Ketebalan batuan induk ( m ).
• S1 + S2 = Potensi Genetik rata-rata ( Kg HC / ton batuan ) ( didapatkan dari “Rock
Eval Pyrolisis” ).
• � = Densitas batuan induk ( ton / m 3 ).
Gambar: SPI
Gambar:Klasifikasi SPI
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai