Anda di halaman 1dari 13

TA3012 Metoda Analisis Mineral dan Batubara

Analisis Geokimia Kerogen

Dr.phil.nat. Agus Haris Widayat


Irwan Iskandar, PhD.

Semester I 2017/2018

Program Studi Teknik Pertambangan


Institut Teknologi Bandung
2

Analisis Geokimia Kerogen


Analisis geokimia yang akan dibahas adalah total
organic carbon (TOC) dan Rock-Eval pyrolysis.
Analisis tersebut dilakukan untuk batubara maupun
batuan kaya bahan organik seperti oil shale atau gas
shale.
Dalam geokimia organik, TOC pada batuan dibagi
menjadi TOC hidrokarbon (TOCHC), TOC convertible
(TOCC) dan TOC non-reaktif/residual (TOCR).
TOCHC merupakan kandungan karbon organik dari
senyawa hidrokarbon yang sudah ada/terbentuk
dalam batuan.
3

Analisis Geokimia Kerogen


TOCC adalah kandungan karbon pada senyawa
organik yang berpotensi dapat menghasilkan
hidrokarbon selama pemanasan/pematangan.
TOCR adalah kandungan karbon pada senyawa
organik yang tidak dapat menghasilkan hidrokarbon
selama pemanasan/pematangan. TOCR merupakan
karbon yang terdapat pada maseral inertinit.
4

Analisis Bulk TOC


Bulk TOC menyatakan komposisi karbon organik total
di dalam batuan kaya bahan organik.
Batubara maupun shale umumnya mengandung
mineral karbonat misalnya kalsit.
Shale yang terendapkan pada lingkungan anoksik
umumnya mengandung kalsit yang cukup banyak.
Mineral karbonat dalam batubara dan shale tersebut
harus dihilangkan terlebih dahulu sebelum
melakukan analisis bulk TOC.
5

Analisis Bulk TOC


Batubara atau shale harus digerus terlebih dahulu
hingga mempunyai ukuran butir <200 mikrometer.
Sampel yang sudah digerus kemudian diberikan
larutan HCl sampai semua mineral karbonat bereaksi
semua.
Sampel yang telah hilang mineral karbonatnya
kemudian dibilas dengan air hingga pH netral.
Setelah sampel dikeringkan, analisis kandungan
karbon dapat dilakukan dengan elemental analyser
analisis ultimat.
Kandungan karbon yang terukur merupakan karbon
organik (bulk TOC).
6

Rock-Eval Pyrolysis
Merupakan analisis untuk mengetahui karakteristik
termal kerogen.
Sampel dipanaskan pada perangkat hingga
temperatur 550/600oC dengan atmosfer inert.
7

Rock-Eval Pyrolysis
Sekitar 100 mg sampel yang sudah digerus ditimbang
secara presisi.
Sampel tersebut dipanaskan dengan atmosfer helium
pada 300oC selama 3 menit.
Setelah itu sampel dipanaskan dengan laju
pemanasan 25oC/menit hingga 600oC.
Selama pemanasan akan terjadi:
Pada 300oC pelepasan hidrokarbon bebas (free
hydrocarbon) yaitu hidrokarbon yang sebelumnya sudah
terbentuk pada batuan tersebut. Jumlah hidrokarbon
yang terlepas disebut dengan S1, dan jumlah karbonnya
merupakan TOCHC.
8

Rock-Eval Pyrolysis
Pada 300-600oC, senyawa hidrokarbon dan senyawa
organik yang mengandung oksigen akan terbentuk dan
terlepas dari kerogen. Jumlah hidrokarbon pada tahap
ini disebut S2, dan jumlah karbonnya merupakan
sebagian besar dari TOCC. Senyawa yang mengandung
oksigen akan terdekomposisi menjadi CO2. Jumlah CO2
yang terbentuk pada tahap ini disebut S3.
Temperatur dimana terjadi pelepasan puncak
hidrokarbon disebut dengan Tmax. Besaran Tmax (dalam
oC) menyatakan tingkat kematangan bahan organik dan

akan terkorelasi positif dengan reflektansi vitrinit.


Pada akhir pyrolysis, ditambahkan oksigen sehingga sisa
bahan organik akan terbakar menghasilkan CO2 (S4).
CO2 yang terukur pada tahap ini merepresentasikan
TOCR.
9

Rock-Eval Pyrolysis
10

Rock-Eval Pyrolysis
S1 dan S2 dinyatakan dalam mg HC / g batuan.
S3 dan S4 dinyatakan dalam mg CO2 / g batuan.
TOC dapat dihitung dari penjumlahan hasil konversi
S1, S2, dan S4 yang masing-masing mengandung
TOCHC, TOCC, dan TOCR.
Rasio S2/TOC akan menghasilkan besaran berupa
hydrogen index (HI) yang akan ekivalen dengan rasio
atomik (H/C) dari analisis ultimat.
Rasio S3/TOC akan menghasilkan besaran berupa
oxygen index (OI) yang akan ekivalen dengan rasio
atomik (O/I) dari analisis ultimat.
11

Tipe Kerogen
HI dan OI dapat digunakan
untuk mengetahui tipe kerogen
yang terdapat dalam batuan
seperti pada diagram pseudo-
van Krevelen di samping.

Tipe I oil prone kerogen


Tipe II oil/gas prone kerogen
Tipe III gas prone kerogen
12

Maseral dan Tipe Kerogen


13

Hubungan Tmax dengan Rr

Anda mungkin juga menyukai