Semester I 2017/2018
Rock-Eval Pyrolysis
Merupakan analisis untuk mengetahui karakteristik
termal kerogen.
Sampel dipanaskan pada perangkat hingga
temperatur 550/600oC dengan atmosfer inert.
7
Rock-Eval Pyrolysis
Sekitar 100 mg sampel yang sudah digerus ditimbang
secara presisi.
Sampel tersebut dipanaskan dengan atmosfer helium
pada 300oC selama 3 menit.
Setelah itu sampel dipanaskan dengan laju
pemanasan 25oC/menit hingga 600oC.
Selama pemanasan akan terjadi:
Pada 300oC pelepasan hidrokarbon bebas (free
hydrocarbon) yaitu hidrokarbon yang sebelumnya sudah
terbentuk pada batuan tersebut. Jumlah hidrokarbon
yang terlepas disebut dengan S1, dan jumlah karbonnya
merupakan TOCHC.
8
Rock-Eval Pyrolysis
Pada 300-600oC, senyawa hidrokarbon dan senyawa
organik yang mengandung oksigen akan terbentuk dan
terlepas dari kerogen. Jumlah hidrokarbon pada tahap
ini disebut S2, dan jumlah karbonnya merupakan
sebagian besar dari TOCC. Senyawa yang mengandung
oksigen akan terdekomposisi menjadi CO2. Jumlah CO2
yang terbentuk pada tahap ini disebut S3.
Temperatur dimana terjadi pelepasan puncak
hidrokarbon disebut dengan Tmax. Besaran Tmax (dalam
oC) menyatakan tingkat kematangan bahan organik dan
Rock-Eval Pyrolysis
10
Rock-Eval Pyrolysis
S1 dan S2 dinyatakan dalam mg HC / g batuan.
S3 dan S4 dinyatakan dalam mg CO2 / g batuan.
TOC dapat dihitung dari penjumlahan hasil konversi
S1, S2, dan S4 yang masing-masing mengandung
TOCHC, TOCC, dan TOCR.
Rasio S2/TOC akan menghasilkan besaran berupa
hydrogen index (HI) yang akan ekivalen dengan rasio
atomik (H/C) dari analisis ultimat.
Rasio S3/TOC akan menghasilkan besaran berupa
oxygen index (OI) yang akan ekivalen dengan rasio
atomik (O/I) dari analisis ultimat.
11
Tipe Kerogen
HI dan OI dapat digunakan
untuk mengetahui tipe kerogen
yang terdapat dalam batuan
seperti pada diagram pseudo-
van Krevelen di samping.