oksigen sama dengan 100%. Tiap unsur ditentukan dalam sampel analitik
dan hasil penentuan dinyatakan dalam basis kering, bebas mineral matter.
Standar ISO, BS, dan ASTM hanya memberikan standar prosedur
analisis ultimat untuk hard coal saja, sementara standar AS selain untuk
hard coal juga untuk brown coal dan lignit.
Perbedaan yang mencolok antara prosedur untuk hard coal dan
brown coal terletak pada cara pengukuran moisture. Karena brown coal dan
lignit mengandung moisture yang lebih banyak, sebelum dilakukan analisis,
sebagian besar dari moisture ini dihilangkan terlebih dahulu, kemudian
dalam sampel yang kering ini dilakukan analisis ultimat. Pada penentuan
karbon dan hidrogen untuk lower rank coal tersebut, standar Australia
menggunakan cara Liebig.
= 100% % % %
5. Nilai Kalori (Calorific Value)
Harga nilai kalori merupakan penjumlahan dari harga-harga panas
pembakaran unsur-unsur pembakaran batubara. Nilai kalori terdiri atas
gross calorie value yaitu nilai kalori yang biasa dipakai sebagai laporan
analisis dan net caloric value yaitu nilai kalori yang benar-benar
dimanfaatkan dalam proses pembakaran batubara.
analisa itu sendiri harus beracuan pada basis-basis analisa (reference basis).
Basis yang biasanya digunakan adalah sebagai berikut:
a. As received basis (Ar)
Basis analisa dimana contoh batubaranya diambil dari suatu
tempat (lapangan) dan langsung dianalisa. Pada keadaan ini total
kandungan air + zat terbang + kadar karbon + kandungan abu = 100%.
b. Air dry basis (Adb)
Basis analisa dimana contoh batubaranya dikeringkan pada
udara terbuka untuk menghilangkan free moisture dan sisanya inherent
moisture, sehingga inherent moisture + zat terbang + kadar karbon +
kadar abu = 100%.
c. Dry basis (Db)
Basis analisa dimana contoh batubaranya telah dikeringkan
pada temperatur tertentu sampai inherent moisturenya hilang, sehingga
zat terbang + kadar karbon + kandungan abu = 100%.
d. Dry ash free (Daf)
Adalah kondisi batubara yang telah diproses dilaboratorium
sehingga bebas dari air dan bebas dari kandungan abu.
e. Dry mineral matter free (Dmmf)
Adalah kondisi batubara yang bebas dari total moisture dan
bahan anorganik dalam batubara tersebut.
3. Penentuan Karbon Berasal dari Karbonat
Ada tiga cara dalam penentuan karbon dioksida dalam sampel
batubara, yaitu cara titrimetri, gravimetric dan manometri (standar AS).
Dalam cara gravimetric, penimbangan 1 gram sampel batubara
halus dilakukan seperti cara titimetri tetapi karbondioksida yang menguap
diarbsorbsi oleh soda asbestos dan pertambahan berat soda asbestos
menunjukkkan banyaknya karbondioksida dalam sampel.
4. Penentuan Nitrogen
Dalam standar ISO diajukan dua cara penentuan yakni cara makro
dan cara semimikro. Dalam cara makro (ISO, ASTM) berat sampel yang