A. Pengenalan Obsidian
Obsidian merupakan jenis batuan beku luar, hasil pembekuan magma
yang kaya silika. Secara genesanya obsidian terbentuk dari proses pembekuan
magma yang terjadi sangat cepat sehingga mineral pembentuknya tidak sempat
mengkristal dengan baik dan kedudukan kristalnya pun tidak beraturan.
Berikut deskripsi batu Obsidian:
1. Warna : Putih keabu-abuan hingga hitam, Kehijauan, ungu
ataupun warna perak
2. Jenis Batuan : Batuan beku basa
3. Struktur : Amegdaloidal
4. Tekstur : - Kristalinitas : Holohyalin
- Granularitas : Afanitik
- Bentuk kristal : Anhedral
- Relasi : Equigranular
5. Komposisi : Komposisi Mafik > Komposisi Felsik
Mineral
6. Nama Batuan : Obsidian
Batu obsidian dipercayai memiliki pengaruh-pengaruh antara lain;
B. Tempat Ditemukan
Kebanyakan obsidian didapatkan sebagai batuan beku luar pada gua api
Indonesia yang berumur relative muda (Pleistosen Kuarter). Tempat
diketemukannya obsidian antara lain:
1. Jambi: Gua Gantung, Sungai Purgut dan Sungai Penuh (pada batuan lava
andesit)
2. Jawa Barat: Nagreg Kabupaten Bandung (berupa sisipan dan bongkah pada
batuan tras); Gua Ciamis Kabupaten Garut (terdapat selang-seling dengan
perlit diatas andesit); Ciasmara Kabupaten Bogor: Leuwiliang, Gua
Kiaraberes, kurang lebih 6 km sebelah barat Gua Salak (merupakan lava dan
kurang lebih panjang 2 km dan aliran lava yang merupakan susunan balok
berwarna abu-abu dengansteroida); Terogog, Priangan (singkapan 100 – 150
panjang, tebal 1 – 5 m); Anyer, Gua Barengkong sebelah selatan/barat
Barengkok, Banten.
3. Lampung: Pulau Krakatau, Pulau Panjang, Wai Seputih (merupakan
singkapan bulat sepanjang 1 km).
4. Kalimantan: Sampit
5. Sulawesi Utara: Tataaran, Tomohon Kabupaten Minahasa
6. Irian Barat: P. Namotote
C. Teknik Penambangan
Obsidian memiliki kandungan silika sebagai komposisi utama yang
mempunyai kekerasan lebih dari 6 menurut Mohs. Oleh karena itu obsidian
merupakan tubuh batuan yang keras. Sistem penambangan yang digunkan adalah
sistem penambangan kuari dengan peralatan yang sederhana. Pada tahap awal
penambangan untuk memperoleh blok-blok yang cukup besar maka dimulai
dengan proses peledakan.
Tahap-tahap penambangan obsidian:
1. Persiapan lahan
Penambangan batu obsidian dimulai dengan penyiapan lahan, meliputi
aktivitas pembukaan lahan, pembersihan vegetasi, pengupasan tanah pucuk
atau tanah penutup, penyiapan sarana dan prasarana.
Pembukaan lahan dilakukan dengan penebangan pohon-pohon yang
ada dikawasan tambang, baik berupa vegetasi hutan primer, hutan sekunder,
ataupun perkebunan. Kegiatan ini diikuti dengan pembersihan vegetasi dan
pengupasan tanah pucuk di areal tambang yang bertujuan untuk menyingkap
deposit batu obsidian.
Sebagian dari areal yang telah dibuka digunakan untuk membangun
sarana dan prasarana seperti jalan proyek, kantor, bengkel, instalasi
pengolahan, kantin, penginapan, tempat penumpukan, dan lain-lain.
2. Penggalian (eksploitasi)
Tahapan kegaitan berikutnya adalah penambangan/penggalian batu
obsidian, kegiatan ini didahului dengan pengeboran untuk membuat lubang
ledak. Ukuran diameter lubang ledak disesuaikan dengan dalam lubang dan
ukuran pecahan hasil peledakan yang akan dihasilkan. Peledakan diawali
dengan pengeringan lubang bor dengan kompresor, setalah kering lubang
ledak diisi dengan bahan peledak.
Pada saat peledakan, kawasan tambang dikosongkan kecuali pekerja
bagian peledakan. Seringkali dari peledakan primer (primary blasting) masih
tersisa bongkahan-bongkahan dengan ukuran besar yang harus dilakukan
peledakan sekunder (secondary blasting) sebelum bongkahan batu tersebut
masuk ke dalam mesin pemecah.
3. Pemuatan dan Pengangkutan
Selanjutnya tumpukan bongkahan batuan obsidian hasil peledakan
dimuat ke dalam dump truck kemudian dibawa ke pusat pengolahan
(pemecahan).
4. Pengolahan
Proses-proses dalam pengolahan batu obsidian yaitu proses
pemecahan (crushing), pengayakan (screening) yang memisahkan batuan
dengan berbagai ukuran, pengangkutan (transporting) dan penumpukan (stock
pilling).
D. Manajemen Penambangan
Indikator keberhasilan perusahaan pertambangan (Acredited Mining
Enterprise) obsidian menyangkut indikator keberhasilan manajemen keuangan
dan indikator keberhasilan manajemen usaha pertambangan.
Indikator manajemen keuangan dapat mencakup perihal berikut:
a. Debt equity
b. Pengembalian hutang.
c. Diversifikasi usaha.
d. Pengembangan jasa.
4. Sistem audit.
Inilah berbagai nalisis finansial/keuangan secara dasar dan pokok yang perlu
dihitung dalam management perusahaan obsidian:
Cost Savings
(Depreciation)
Tax
Capital cost
Working capital
Cash flow
PV factor (%)
Present value
DCFROR
Payout period
Annual benefit
NPV @ (…%)
Aliran Kas Dalam Industri Mineral
Pendapatan dari paten, perekayasaan,
Dividen utk pemegang saham R&D dll
Kapital dipinjam R&D
Kontribusi kapital Investasi di luar
Kas
Aliran kas
Perusahaan
Perolehan
penjualan
Operasi Masukan operasi
- Penyusutan
- Amortisasi
-Deplesi
- Pengurangan
Pendapatan terpajak
Pajak pendapatan
Untung neto