TINJAUAN UMUM
7
yang telah menandatangani Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B) dan
telah beroperasi secara komersial. Ekspor perdana 6.500 metrik ton logam timah
produksi smelter baru di Kundur terjadi pada tahun 2005 dan dihadiri oleh 4
menteri Kabinet Indonesia Bersatu. Pada tahun 2006 Reklamasi lahan bekas
tambang yang sejak tahun 2001 terhenti akibat maraknya penambangan timah
ilegal dimulai kembali. Perusahaan menerima penghargaan Indonesia
Sustinability Reporting Reporting Award (ISRA) 2007 untuk kategori
Commendation For Sustinability Reporting, First Time Sustainbility Report 2006,
yang diberikan oleh Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan, penghargaan
tersebut diterima perusahaan pada tahun 2007. Pada tahun 2009 perusahaan
melakukan pengembangan industri hilir logam timah dengan membangun pabrik
pengolahan tin solder di Kundur dan tin chemical di Cilegon serta memasarkan
kedua produk tersebut. Pada tahun 2010 perusahaan mulai melakukan
intensifikasi penambangan timah di laut untuk meningkatkan produktivitas,
menangani penambangan liar dengan lebih intens, meningkatkan kualitas dan
kinerja sumber daya manusia. Pada tahun 2012 perusahaan meluncurkan kapal bor
Geotin III untuk mengintensifkan kegiatan eksplorasi.
Gambar 2.1 Kantor Pusat PT. Timah (Persero) Tbk di Kota Pangkal Pinang
8
2.1.3 Visi dan Misi Perusahaan
VISI
“Menjadi perusahaan pertambangan terkemuka di dunia yang ramah
lingkungan”
MISI
1. Membangun sumber daya manusia yang tangguh, unggul,
dan bermartabat.
2. Melaksanakan Tata kelola Penambangan yang baik dan benar.
3. Mengoptimalkan nilai perusahaan dan kontribusi terhadap Pemegang
saham serta tanggung jawab sosial.
Nilai Perusahaan
PT. Timah (Persero) Tbk. dan anak perusahaannya sebagai realisasi dari
visi dan misi yang telah dicanangkan, menjunjung tinggi:
1. Integritas
Memiliki kejujuran, tanggung jawab dan konsisten terhadap semua
tindakan dalam mencapai tujuan Perusahaan.
2. Komitmen
Mampu memenuhi janji dan kesepakatan dengan penuh tanggung
jawab.
3. Terbuka
Mudah menerima masukan dan mampu menyesuaikan diri terhadap
setiap perubahan lingkungan yang terjadi.
4. Rasional
Mampu melakukan kegiatan secara terencana, teratur dan penuh
pertimbangan serta perhitungan yang matang.
5. Visioner
Memiliki kemampuan berinovasi dan melihat jauh ke depan tanpa
dibatasi ruang dan waktu
9
2.1.4 Profil PT.Timah (persero) Tbk.
Proses produksi logam apapun yang terintegritas mulai dari hulu ke hilir
pasti akan melewati serangkaian proses yang melibatkan eksplorasi, ekspoitasi
(penambangan), pengolahan mineral (mineral dressing), peleburan (smelting),
pemurnian (refining), dan pencetakan (casting) hingga pemasaran produk
(marketing). Demikian juga dengan yang berlangsung di PT. TIMAH (Persero)
Tbk, sebagaimana disajikan pada gambar 2.2 berikut:
10
Gambar 2.3 Peta Kesampaian Daerah PT. Timah (Persero) Tbk, Unit Kundur, Kepulauan Riau
11
2.2.2 Struktur Organisasi Unit Metallurgi Kundur
Struktur organisasi di unit metallurgi dipimpim oleh kepala unit. Kepala unit
membawahi bidang pengendalian dan evaluasi produksi, bidang pengolahan
mineral, pabrik dan pemurnian, bidang administrasi dan keuangan, bidang
perawatan, bidang PAM unit metallurgi, bagian K3LH, bagian ekpedisi muatan
kapal laut, dan bagian gudang Kundur.
12
pengolahan di Jig harz kemudian konsentrat jig harz yang high grade akan
dikeringkan menggunakan rotary dryer dan dikirim ke gudang material produksi.
Sedangkan untuk produk tailing akan diolah lagi di jig yuba, konsentrat jig yuba
akan dikeringkan menggunakan rotary dryer untuk diproses selanjutnya pada alat
air table.
Pada proses menggunakan air table sebelumnya akan dilakukan proses
screen dialat vibrating screen dengan ayakan 50# dan 60#. Produk yang
dihasilkan diantaranya konsentrat dengan kadar Sn >70% , middling, dan tailing.
Konsentrat air table akan dikirim kegudang material produksi, tailing akan
dikirim ke Amang plan, sedangkan middling dengan kadar Sn cukup tinggi akan
diproses ulang di air table.
a. Forklift
Forklift adalah alat berat yang berfungsi untuk mobilisasi proses
pengangkutan dan pemuatan di bidang pengolahan mineral (BPM),
13
jadi forklift salah sau alat yang sangat penting untuk kelancaran proses
pengolahan di BPM. Secara spesifik beberapa kegunaan forklift adalah
untuk memuat feed dari drum ke container, menimbang setiap umpan
maupun produk olahan, dan memindahkan container ke setiap awal proses
alat pengolahan.
b. Round Screen
Pemisahan mineral hasil dari rotary dryer berdasarkan ukuran butir
menggunakan alat round screen. Alat ini menghasilkan produk dengan
ukuran +20 # (oversize), -20# (undersize). Pemisahan ini bertujuan untuk
meningkatkan perolehan mineral berharga yang akan dipisahkan pada
proses selanjutnya. Alat yang dipadukan dengan round screen adalah
induce roll magnetic separator.
14
Container
Drum +20#
Round Screen
15
ALAT INDUCE ROLL
MAGNETIC SEPARATOR
PIPA KELUARAN
PRODUK IRMS
DRUM PENAMPUNG
PRODUK IRMS
d. Rotary Dryer
Alat ini digunakan untuk proses pengeringan mineral hasil
o
pencucian dari jig yuba luar dengan suhu ± 300 C. Ada 3 unit rotary
dryer yang beroperasi di Amang Plan, 2 unit untuk proses pengeringan
jig yuba luar dan 1 unit lagi untuk pemisahan High Tension Separator.
BURNER
16
e. High Tension Roll Separator (HTRS)
High tension roll separator HTRS merupakan alat pemisahan
berdasarkan sifat kelistrikan, dimana produk akhir alat ini adalah
konduktor, middling, dan non konduktor. Feed yang berasal dari induce
roll magnetic separator (middling dan tailing) kemudian diangkut
menggunakan forklift pada rotary dryer yang terpasang langsung dengan
HTRS untuk mengurangi kadar air pada feed, dan diangkut menggunakan
bucket elevator ke hopper HTRS.
Produk proses pengolahan mineral di PT Timah dengan
menggunakan electrostatic separator adalah mineral-mineral konduktor
sebagai konsentrat karena terdapat Cassiterite sebagai mineral utama
timah, ilmenite, magnetite, pyrite dan lain-lain. Mineral-mineral non-
konduktor sebagai ampas (tailing). Tailing masih dapat diproses untuk
mendapatkan mineral ikutan timah seperti zircon, monazite, xenotime dan
lain-lain. Produk middling dengan kadar ilmenite yang masih rendah akan
diolah kembali dengan HTRS.
Jika HTRS mengolah feed middling IRMS maka dapat hasil produk
konduktor adalah ilmenite high grade dan produk non-konduktor adalah
monazite high grade. Sedangkan feed tailing IRMS yang diolah maka
produk konduktor adalah cassiterite dan produk non konduktor adalah
zircon. Namun jika kadar mineral tidak mencapai target maka dilakukan
proses lanjutan ke air table terutama bertujuan untuk me-recovery
cassiterite.
17
HTRS
PIPA OUTPUT
CONTROL PANEL
DRUM PRODUK
f. Air table
Feed (umpan) yang diolah pada Air table merupakan feed dari
produk non-konduktor. Prinsip pemisahan pada alat ini berdasarkan
gaya gravitasi dengan media udara mineral yang lebih tinggi massa
jenis nya akan masuk ke produk konsentrat disini timah yang berat
3
jenis 6,9-7 ton/m maka akan masuk ke produk konsentrat sedangkan
3
mineral ilmenite dengan berat jenis 4,5 ton/m akan menjadi produk
middling serta kuarsa akan masuk keproduk tailing.
AIR TABLE
DRUM PRODUK
18
g. Shaking Table
Material sisa hasil pencucian yang digunakan sebagai feed untuk
shaking table merupakan sisa hasil pencucian dari jig harz sekunder yang
masih mengandung kadar Sn yang cukup tinggi. Kesesuaian kadar Sn dan
sebaran ukuran butiran sangat diperlukan untuk mengetahui keadaan feed
sebelum diolah, agar memudahkan pengaturan variabel-variabel alat yang
disesuaikan dengan keadaan feed. Feed yang digunakan dalam penelitian
ini adalah jig harz sekunder. Pengambilan sample feed dari pengaturan
parameter shaking table, yaitu: kemiringan meja dan panjang stroke
beserta jumlah pukulan.
Feed (umpan) yang diolah pada Shaking Table merupakan feed dari
produk non-konduktor. Prinsip pemisahan pada alat ini berdasarkan gaya
gravitasi dengan media Air, mineral yang lebih tinggi massa jenis nya
akan masuk ke produk konsentrat disini timah yang berat jenis 6,9-7
3
ton/m maka akan masuk ke produk konsentrat sedangkan mineral
3
ilmenite dengan berat jenis 4,5 ton/m akan menjadi produk middling serta
kuarsa akan masuk keproduk tailing.
19