PENDAHULUAN
adalah timah. Endapan timah terkaya di dunia terletak di jalur Bangka, Belitung,
Belitung, Singkep, Kundur dan daerah lain yang memiliki cadangan endapan
timah yang cukup besar. Seiring dengan semakin meningkatnya permintaan logam
timah di dunia industri, seperti industri senjata militer, industri pemesinan dan
industri lainnya, sehingga perusahan penghasil logam timah yang salah satunya
kualitas kadar yang tinggi dan harga jual menjadi semakin tinggi.
laut. Kegiatan penambangan lepas pantai ini diantaranya menggunakan kapal isap
produksi, kapal keruk dan bucket wheel dredge. Pada kegiatan penambangan
dikapal isap produksi Metode penggalian yang digunakan terbagi menjadi tiga,
isap produksi merupakan metode yang baru karena baru diaplikasikan oleh PT.
Timah sekitar tahun 2005. Kapal isap produksi ini direncanakan akan
menggantikan tempat kapal keruk yang telah puluhan tahun merupakan bagian
1
2
dari penambangan timah lepas pantai. Kapal isap produksi seperti halnya kapal
keruk dapat dikatakan seperti pabrik terapung karena selain alat penggalian
yang dilakukan PT Timah Tbk adalah untuk meningkatkan kadar bijih timah
proses pemisahan bijih dalam suatu media cair dengan memanfaatkan perbedaan
kerja pompa tanah yang mengakibatkan jumlah produksi yang tidak sesuai dengan
rencana kerja. Jumlah produksi periode Januari 2017 sampai dengan Juli 2017
yang sesuai rencana kerja seharusnya adalah 140 ton namun yang tercapai pada
kip Timah 15 hanya sebesar 93.10 ton dan juga mengakibatkan umpan yang
jig tercapai oleh karena itu, harus disinkronkan antara kinerja pompa tanah yang
dilakukan dengan jig dengan dilakukannya penyesuaian daya angkut dan RPM
pompa tanah terhadap material yang digali. Berdasarkan alasan tersebut maka
2. Berapakah debit dan laju perpindahan tanah yang dihasilkan oleh pompa
pencucian ?
5. Berapa besar daya dan RPM pompa tanah yang dibutuhkan sehingga
5. Untuk menentukan besar daya dan RPM pompa tanah yang dibutuhkan
1. Penelitian yang dilakukan hanya pada Kapal Isap Produksi Timah 15,
dengan memperhatikan rencana lokasi kerja bulan Juli 2017 pada profil
Belitung.
2. Peta lokasi kerja, kekayaan lubang bor, jam jalan, spesifikasi alat dan
luas daerah penggalian merupakan data sekunder yang dibuat oleh PT.
variabel jig.
Manfaat dari penelitian yang dilakukan di Kapal Isap Produksi 15 ini adalah
1. Sebagai Bahan pertimbangan bagi PT. Timah (Persero), Tbk. Unit Laut
terhadap kapasitas jig pada Kapal Isap Produksi 15 di masa yang akan
datang.
TINJAUAN UMUM
2. 1 Sejarah Perusahaan
Belitung dan Pulau Singkep yaitu "Banka Tin Winning Bedrujf" (BTW).
negara yang dipisahkan pada tahun 1953 sampai dengan 1958. Kemudian di
Timah) pada tahun 1961 supaya ketiga perusahaan negara tersebut dapat
dikoordinir, dan kemudian pada tahun 1968 menjadi PN tambang timah. Sesuai
Peleburan Timah Mentok di ubah menjadi PT. Tambang Timah (Persero) dengan
timah dan mineral ikutan lainnya, serta bidang jasa dan perdagangan.
6
7
logam putih yang berceceran di tanah bekas hutan yang telah terbakar dan
mengetahui bahwa logam tersebut berasal dari semacam pasir hitam yang
banyak pasir timah yang berwarna hitam di dasar Sungai Mabat, bagian Hulu dari
mencapai tujuannya dipimpin oleh seorang kepala unit dan dibantu tujuh kepala
bidang yaitu : Bidang Evaluasi Produksi, Bidang Kapal Isap Produksi & KI,
Bidang Kapal Keruk, Bidang K3LH & CSR, Bidang Perawatam, Bidang
umumnya Dimana tiap-tiap fungsi adalah satu kesatuan yang terkoordinasi dalam
sumber : PT Timah
Pet. Pencucian
1
Mandor
Pencucian
Pet. Pencucian
2
Juru
Kepala Aplus
Mesin/Listrik
Juru Mudi
Petugas
Kasi Umum
Umum
Ka. Bagian
harian
Kasi Petugas
Kepala KIP Pencucian Pencucian
Timah
Ka. Bagian Kasi Juru Petugas
Perawatan Perawatan Perawatan Perawatan
Mualim
Nahkoda
KKM
Juru
Administrasi
Secara astronomis Pulau Bangka terletak pada 1080’ LS-30 70’ LS dan 1050
BT – 1080 BT. Secara geografis Pulau Bangka sendiri berbatasan dengan Laut
Cina dan Laut Natuna pada bagian Utara, Selat Gasper pada bagian Timur, Laut
Jawa pada bagian Selatan, dan Selat Bangka pada bagian barat.
Tenggara dari arah Barat sepanjang 180 km. Kecamatan Belinyu terletak di
Bagian Utara Pulau Bangka, dimana Laut Natuna berbatasan dengan Bagian Utara
Pulau Bangka, Selat Gaspar berbatasan dengan Bagian Timur Pulau Bangka, dan
Teluk Klabat berbatasan dengan sebelah Barat Pulau Bangka. Secara administratif
Untuk mencapai lokasi peneliatian KIP Timah 15 yaitu di Laut Cupat Luar ,
Belinyu, Bangka Belitung, perjalanan di lakukan dari Jakarta melalui jalur udara
Belinyu melalui jalur darat dengan kondisi jalan aspal dan baik ditempuh selama
2 jam dengan jarak 120 km, kemudian dari Belinyu menuju ke Dermaga Mantung
Melewati jalur darat dengan kondisi jalan aspal dengan waktu tempuh 10 menit
dengan jarak 8 km, sesampai di Dermaga Mantung melalui jalur Laut menuju
10
Kapal Isap Produksi Timah 15 di Laut Cupat Luar dengan waktu tempuh 1 jam
Sumber : PT Timah
2.5.1 Topografi
dapat disebut sebagai gunung terpencil atau monad rock. Keadaan seperti
demikian menggambarkan Pulau Bangka sudah sampai pada tingkatan tua sebab
itu wilayah Pulau Bangka dibagi menjadi morfologi rendah dan morfologi
perbukitan bergelombang.
Endapan alluvial, rawa dan pantai yang terdapat di bagian Barat, Timur,
Utara Pulau Bangka merupakan satuan morfologi rendah yang mempunyai luas
sekitar 46% dengan ketinggian kurang dari 50 meter di atas permukaan laut.
Dataran alluvial yang terletak di bagian Barat ini cukup luas, sekitar ± 1 km dari
sekeliling pantai, sedangkan luas daerah di bagian Timur dan Utara lebarnya
2.5.2 Iklim
Iklim di Pulau Bangka dipengaruhi oleh dua iklim, yakni musim hujan dan
musim kemarau. Antara bulan Oktober sampai dengan bulan Maret terjadi musim
hujan dengan perbedaan suhu udara antara 220 C sampai dengan 26,30 C.
Sedangkan daerah Belinyu memiliki iklim tropis basah (tropical humid climate)
seperti pada daerah lainnya di Indonesia. Curah hujan di Pulau Bangka sendiri
berkisar antara 1528-2708 mm/tahun dan jumlah hari hujan di setiap tahunnya
Bangka, suhu rata-rata tahunan kecamatan Belinyu berkisar anatara 200 – 340 C
12
2.6 Stratigrafi
formasi alluvium. Formasi ini terdapat pada bagian selatan Pulau Bangka sebagai
endapan sungai, rawa dan pantai sehingga ketidakselarasan batuan yang lebih tua
dapat ditutupi. Umur formasi ini adalah Holosen. U Koko (1984) mengutarakan
bahwa gravel merupakan salah satu bagian dari Formasi Alluvium yang berlimpah
tersusun dari fosil kayu, fosil buah-buahan dan fosil cangkang. (Sunhardi,
Sundrijo)
Persilangan batu pasir, batu lempung dan batu lempung tufaan dengan sela tipis
batu lanau dan bahan organik termasuk Formasi Ranggam; dengan lapisan yang
baik, perairan yang sejajar dan perlapisan silang siur merupakan struktur sedimen
dari Formasi Ranggam, ketebalan 150 m. Pliosen adalah umur dari Formasi
sp.,merupakan fosil yang terdapat dalam formasi ini dimana umur formasi ini
Persilangan batu pasir malihan, batu pasir, batu pasir lempungan dan batu
lempung dengan lensa batu gamping termasuk Formasi Tanjung Genting, oksida
besi di jumpai ditempat ini. Mempunyai lapisan yang baik, mempunyai lipatan
yang kuat dan terkekarkan kemudian tersesarkan, dengan ketebalan sekitar 250 –
Umur dari formasi ini yaitu Trias. Tanjung Genting dan dapat dikorelasikan
fromasi Granit Klabat. Kelabu adalah warna dari Granit biotit , dengan tekstur
struktur foliasi. putih kotor merupakan warna dari Granodiorit, mempunyai bintik
perdaunan. Granit mempunyai umur satuan ± 228 juta tahun yang lalu ini yaitu
Trias Akhir-Yura Awal dan menembus Formasi Tanjung Genting dan Kompleks
Filit dan sekis dengan sisipan kuarsit dan lensa batugamping di bagian utara
termasuk dalam formasi ini, terjadi kekar, terjadi lipatan, terjadi sesar kemudian
dilampaui oleh Granit Klabat (TR Jkg). Sedangkan filit, sekis dan kuarsit formasi
ini terdapat pada bagian selatan. Perm atau Karbon diperkirakan adalah umur dari
Diabas yang terjadi kekar dan terjadi sesar, yang kemudian dilampaui oleh
Granit Klabat (TR Jkg) dan melampaui Kompleks Malihan Pemali (CPp). Perm
Daerah Pulau Bangka tersusun oleh batuan beku, dan batuan sedimen.
Batuan sedimennya terdiri atas lapisan tanah liat, lempung, lempung pasiran dan
lainnya. Batuan sedimen ini juga merupakan batuan tua yang mengalami
penerobosan oleh instrusi batuan granit pada batuan samping. Sehingga pada
Genesa endapan timah di Pulau Bangka dapat dibagi menjadi endapan timah
rombakan timah primer yang terkosentrasi dalam suatu paket lapisan fraksi kasar,
seperti lapisan pasir, kerikil, kerakal, dengan variasi ukuran 20 mesh hingga 150
mesh pada lingkugan pengendapan tertentu. Pada awalnya timah primer terbentuk
pada badan granit dalam kondisi asam. Proses post magmatik ini menghasilkan
vein, veinlet yang mengandung timah (SnO2). Di beberapa lokasi di pulau Bangka
dan Belitung, batuan samping yang diterobosnya adalah sekis dan batupasir.
Akibat proses denudasi dalam periode waktu yang panjang, terjadilah proses
endapan primer menjadi materiah lepas. Selanjutnya proses erosi dan transportasi
dengan media air telah memisahkan material yang telah terberai berlandaskan
15
lapisan.
Pada lembah - lembah sungai purba terdapat endapan kaksa, hal itu terjadi
Pada daerah Bemban terdapat endapan alluvium muda yang terdiri dari
lapisan timah mincan dan yang tersebar searah lembah. Pada atas endapan
alluvium tua terdapat endapan ini yang mempunyai kandungan bahan organik
berwarna hitam dan mempunyai sifat humus yang merupakan ciri khas dari
endapan ini, ditemukan pada jenis tanah lempungan atau pasir lepas. Pasir ini
16
mempunyai ukuran butir kasar tetapi jarang terdapat pada fragmen-fragmen yang
menggunakan metode dredging. Berikut skema mata rantai produksi timah di PT.
Timah :
Pengelolaan
Ekplorasi
Min 98,5% Sn
20-30% Sn Min 70 %
Cadangan Sn Peleburan
Pemurnian
Pengolahan/
Penambangan Upgrading Muntok dan
Pengelolaan
dan Pencucian PPBT Pencetakan
Cadangan Kundur PPBT
Tambang Semprot
Min
Tambang Mekanik 99,99%
Logam
Kapal Keruk Timah
Kapal Isap
Bucket Wheel Dredge Pengelolaan
Jual
(Persero),
PT Timah (Persero), Tbk. eksplorasi terlebih dahulu, dimana pada tambang
melakukan
dimiliki PT. Timah untuk melakukan berbagai suvey geologi, geofisika maupun
proses pengolahan yang dilakukan di PPBT (Pusat Pencucian Bijih Timah) setelah
kadar mineral sesuai dengan target dilakukan peleburan dan pemurnian dan
pencetakan.
Alat gali yang digunakan untuk menggali lapisan tanah yang terdapat di bawah
laut yaitu Kapal Isap Produksi (KIP), dimana di KIP memiliki peralatan
ponton. Kapal Isap Produksi memindahkan tanah yang mengandung Timah dari
dengan kecepatan rata-rata 10 rpm. Disini material akan dipisahkan dari mineral
pengotor seperti batuan. Material yang lolos dari saring putar akan dialirkan ke
Peralatan yang digunakan pada Kapal Isap Produksi Timah 15 dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu peralatan penggalian dan peralatan pencucian. Alat yang
18
digunakan dalam proses penggalian terdiri dari cutter, pompa tanah dan ladder,
a. Cutter
Alat gali atau alat potong yang digunakan di Kapal Isap Produksi yang
berfungsi untuk memberai material yang akan digali adalah cutter. Material yang
akan digali diberai oleh cutter dengan cara memutar cutter head sehingga kuku
dimana cutter terletak pada ujung ladder. Kinerja dari cutter dipengaruhi oleh
kecepatan putaran dan juga tekanan yang diberikan oleh ladder. Bahan baja
adalah bahan yang digunakan untuk membuat cutter supaya sulit mengalami
kerusakan atau haus akibat gesekan terhadap material pada saat dilakukan
Gambar 2. 5 cutter
19
Sistem kuku pada cutter saat ini sudah modern, tidak lagi menggunakan las
b. Ladder
Ladder merupakan alat yang terbuat dari rangkaian besi dan plat sebagai
isap, dan pipa tekan. Cutter di pasang pada ujung ladder dan as joint dipasang
pada pangkal ladder agar ladder dapat menaikkan dan menurunkan ladder. Pada
jarak ±10 meter terdapat pompa tanah yang diletakkan dari cutter. Pada proses
untuk naik turunnya ladder. Mesin hidrolik bagian kanan kapal merupakan
Gambar 2. 6 Ladder
c. Pompa Tanah
fungsi untuk memompakan atau menghisap material hasil penggalian yang telah
20
diberai oleh cutter menuju saring putar. Pada jarak ±10 meter pompa tanah
diletakkan pada ladder dari cutter. Prisip kerja pompa tersebut adalah dengan
menjadi gaya tekan pada material yang dialirkan (Warman, 2000). Pompa tanah
mengalirkan material melaui pipa isap dan juga pipa tekan. Pipa isap memiliki
panjang 16 meter dan diameter pipa sebesar 12 inchi sedangkan pipa tekan yang
digunakan memiliki panjang 68.6 meter dan diameter pipa sebesar 14 inchi.
a) Saringan Putar
Saringan putar merupakan alat yang digunakan sebagai alat pemisah material
bahan galian awal berdasarkan ukuran butiran material, dimana material halus
bertimah sebagai undersize dan material kasar seperti bongkahan tanah besar,
batu, dan kerang-kerangan, dan lain-lain sebagai oversize. Untuk ukuran undersize
adalah lebih kurang dari 10 mm. Material tersebut selanjutnya dialirkan ke jig
primer untuk proses pencucian sedangkan untuk ukuran oversize adalah lebih dari
b) Jig
Jig merupakan salah satu alat konsentrasi yang digunakan dalam instalasi
berharga dari material pengotornya yang didasarkan pada perbedaan berat jenis
mineral dimana air sebagai medianya. Seperti halnya sakhan, jig juga
menggunakan prinsip gravitasi. Butiran bijih timah akan turun secara gravitasi
akibat adanya gaya hisap (suction) dan dorong (pulsion) dari air yang berada
dalam kompartemen jig akibat gerakkan dari penggerak jig dengan sistem hidrolik
1. Air underwater yang berasal dari pompa underwater dimasukkan ke dalam jig
dengan mengatur afsluiter jig hingga air mengalir diatas permukaan bed.
Gambar 2. 9 Jig
BAB III
LANDASAN TEORI
dipengaruhi oleh massa jenis material, ukuran butir material, panjang dan
diameter pipa.
23
24
ukuran partikel material dan persen solid dari material yang dialirkan.
𝑆−𝑆𝑙
VL = FL √2𝑔𝐷 ( ) …................................................................................. (3.1)
𝑆𝑙
Keterangan:
FL = Konstanta Durand’s
Prinsip kerja pompa tanah yaitu untuk memindahkan material tanah dalam
bentuk pulp. Dan debit aliran yang dihasilkan oleh pompa tanah dalam
kecepatan yang direncanakan. Fungsi dari head total dan berat cairan yang
dipompa merupakan kerja yang dihasilkan dari pompa dalam jangka waktu yang
Keterangan:
Q = Debit (m3/detik)
Laju pemindahan tanah merupakan debit angkut dari suatu material dalam
1
Laju Pemindahan Tanah = 9 x Debit angkut material ............................. (3.3)
Material yang menjadi feed pada jig primer adalah material yang lolos dari
saringan putar (underflow) dalam bentuk solid. Jumlah feed yang lolos pada jig
Feed jig primer = efektifitas saring putar x Laju pemindahan tanah ...............(3.4)
untuk memindahkan material dalam bentuk pulp dari dataran rendah ke dataran
tinggi selain itu pompa berfungsi juga untuk menguatkan laju alir di suatu sistem
jaringan perpipaan.
Dimana perbedaan tekanan terjadi pada bagian masuk (suction) dan bagian keluar
(discharge). Sehingga, pompa tanah dapat disebut sebagai alat yang dapat
mengubah tenaga mekanis dari suatu sistem penggerak menjadi tenaga kecepatan,
dari tenaga ini maka pompa dapat digunakan untuk mentransport cairan dan
Perubahan dari energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida agar
saluran yang dilalui dapat diatasi hal ini merupakan prinsip dari kerjanya pompa.
Pompa tanah bekerja dengan cara menghisap dan melakukan tekanan bagi
fluida. Pada sisi hisap pompa (suction) terjadi penurunan tekanan di ruang pompa
dengan permukaan fludia, hal itu disebabkan karena elemen pompa. Sehingga
fluida dapat masuk dalam ruang pompa. Karena elemen pompa yang berputar
akibatnya, terjadi dorongan pada fluida kemudian diberi tekanan sehingga fluida
dapat dialirkan masuk saluran tekan (discharge) melalui lubang tekan. Proses
selama pompa beroperasi maka kerja ini yang akan berlangsung. (Sularso, dan
Tahara, H . 1987)
Impeller di dalam zat cair berputar diakibatkan karena adanya daya dari luar
yang diberikan pada poros pompa. Sehingga terjadi dorongan pada sudu-sudu
yang ikut berputar mengakibatkan zat cair yang ada dalam impeller pun ikut
berputar. Sehingga timbullah gaya sentrifugal dimana zat cair dapat diteruskan
dari tengah impeller ke luar pompa melewati saluran yang ada pada sudu-sudu.
27
Dalam proses ini head tekan zat cair mengalami kenaikkan. Begitu pula terjadi
kenaikkan pada head kecepatannya karena adanya percepatan pada zat cair.
Fluida yang berasal dari impeller ditampung dalam saluran dengan bentuk volute
(spiral) dikeliling impeller kemudian dialirkan ke luar dari pompa melalui nosel.
Pada nosel ini timbul head tekanan yang berasal dari sebagian aliran head
Sehingga fungsi dari impeller pompa yaitu memberikan kerja pada zat cair
yang kemudian terjadilah pertambahan energi pada zat cair. head total pompa
merupakan selisi energi per satuan berat atau head total zat cair antara flens isap
1. Shaft (Poros), fungsi dari komponen ini yaitu untuk melanjutkan daya
2. Impeller, fungsi dari bagian ini mengubah energi mekanis yang didapat
dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan atau material yang
3. Shaft sleeve, fungsi dari alat ini yaitu melindungi poros pompa akibat
adanya erosi, korosi dan keausan pada stuffing box, bagian ini bisa
impeller.
2. Base plate, fungsi dari bagian ini sebagai tempat untuk meletakkan
3. Diffuser, bagian ini diletakkan pada pipa denan cara dibaut, mempunyai
fungsi agar aliran dapat diarahkan menuju stage berikutnya dan berubah
4. Wearing ring casing, pada casing alat ini dipasang agar tidak terjadi
5. Stuffing box, umumnya alat ini mempunyai fungsi sebagai tempat untuk
Alat ini juga berfungsi untuk mencegah supaya tidak terjadi kebocoran
pompa.
Energi per satuan berat yang harus disediakan agar zat cair dapat dialirkan
sesuai dengan yang telah direncanain dengan kondisi pompa tertentu, atau tekanan
untuk cat cair dapat dialirkan dapat disebut sebagai Head pompa, yang biasanya
perubahan densitas di sepanjang aliran tersebut (Silaban, 1985). Besar head yang
Keterangan :
Persamaan diatas menunjukkan bahwa jumlah head pada pipa terdiri dari
head statis, head tekanan, head looses dan head kecepatan (Silaban, 1985).
Total head isap merupakan total head yang bekerja pada bagian pipa isap
dari pompa tanah. Untuk mengetahui nilai dari total head isap, dapat dihitung
dipompakan, dimana head ini terdapat pada sepanjang bagian pipa isap dari
pompa tanah. Besarnya kecepatan yang harus diatasi oleh pompa dapat dihitung
𝑉2
𝐻𝑣𝑠 = ……………………………………………………………….…(3.6)
2.𝑔
Keterangan :
Merupakan Head loss akibat gesekan yang terjadi pada bagian pipa isap
pompa tanah. Dimana variable yang mempengaruhinya yaitu jenis dan kondisi
pipa, panjang pipa equivalen, debit aliran dan diameter pipa. Besar nilai dari head
friksi pipa yang bekerja pada pipa isap pompa tanah, dapat diketahui melalui
𝑓.𝐿𝑒𝑞 .𝑣 2 𝑣2
𝐻𝑓𝑠 = +𝑘 ...………………………………………………….(3.7)
2.𝑔𝐷 2𝑔
Keterangan :
Merupakan perbedaan tinggi vertical dari bagian ujung bawah pipa hisap
sampai kepada bagian ujung atas pipa hisap yang memompakan material hasil
Z = Tg – Ti ……………………………………………………………….…(3.8)
32
Keterangan :
Merupakan jumlah total dari Head yang berada bagian dari sisi hisap pompa
yang terdiri dari head loss kecepatan (Hv), head loss gesekan pipa hisap (Hfs),
Keterangan :
Merupakan head loss yang disebabkan dari kecepatan material yang dipompakan,
dimana head ini bekerja pada sepanjang bagian pipa tekan dari pompa tanah.
𝑉2
𝐻𝑣𝑑 = ……………………………………………………….……….…(3.10)
2.𝑔
Keterangan :
Merupakan perbedaan tinggi vertical antara awal material masuk di pipa tekan
Z =( Tg–Zs ) + Tk ………………………………………………………….(3.11)
Keterangan :
Merupakan Head pompa tanah yang timbul akibat gesekan yang terjadi pada
𝑓.𝐿𝑒𝑞 .𝑣 2 𝑣2
𝐻𝑓𝑑 = +𝑘 ..……………………………………………………(3.12)
2.𝑔𝐷 2𝑔
Keterangan :
Merupakan jumlah total dari Head yang berada bagian dari pipa tekan yang terdiri
dari head static pipa tekan (Zd), head loss kecepatan (Hvd), dan juga head yang
Keterangan :
Panjang pipa adalah salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi
kinerja pompa tanah. Setelah material dialirkan melalui pipa hal itu dapat
menyebabkan terjadinya energi gesekan pada setiap dinding pipa sehingga terjadi
kehilangan energi (looses) akibat adanya gesekan tersebut. Jenis pipa dan
sehingga pipa dalam kondisi yang baik. Kondisi pipa yang semakin bagus maka
looses yang terjadi dalam mengalirkan material akan semakin sedikit. Kondisi
35
pipa yang buruk menambah kehilangan energi pompa, sehingga energi yang
dibutuhkan pompa akan semakin besar. Rangkaian pipa terbagi atas pipa lurus dan
aksesoris pipa. Salah satu cara untuk dapat mengetahui panjang ekuivalen pipa
dengan menghitung belokan, panjang dari pipa lurus dan variasi pipa yang
digunakan, sehingga looses atau kerugian akibat gesekan yang terjadi pada pipa
dapat diatasi . (Warman, 2000). Variasi pipa dan panjang belokan dari dapat
Internal 90o Long 90o Short Elbow Tee (mm) Rubber Diaphragm
Diameter Radius Radius (mm) Hose (mm) Valve Full
(mm) Bend Bend Open (mm)
(mm) (mm)
100 2,12 2,77 3,35 6,71 1,16 7,62
115 2,41 3,05 3,66 7,32 1,28 -
125 2,71 3,66 4,27 4,88 1,06 1,55
150 3,35 4,27 4,88 10,06 1,55 18,29
200 4,27 5,49 5,40 13,11 2,41 19,81
250 5,18 6,71 7,92 17,07 2,99 21,34
300 6,10 7,92 9,75 20,12 3,35 28,96
350 7,01 9,45 10,97 23,16 4,27 28,96
400 8,23 10,67 12,80 26,52 4,88 -
36
Tabel 3. 2 Panjang pipa equivalen berdasarkan sudut belokan dan bentuk pipa
(Tahara, 2000).
Besar daya yang dibutuhkan oleh suatu pompa tanah untuk mengalirkan
suatu mateial (fluida) menuju outlet adalah daya pompa (Munson, 2002).
Variabel-varibel yang dapat mempengaruhi daya yaitu debit angkut material, head
pompa, dan berat jenis material. Debit material dapat dipengaruhi oleh daya
pompa yang digunakan sehingga perlu adanya penyesuaian terhadap daya pompa.
persamaan berikut.
Q×Ha×Sg
KW = ............................................................................................... (3.14)
1,02×Ƞ
37
Keterangan:
Adapun untuk menentukan berat jenis material slurry yang dihisap dan
dipompakan oleh pompa tanah, menurut Baha Abulnaga (2002) dapat dihitung
Keterangan :
pompa tanah tidak sama besar dengan RPM mesin penggerak pompa tanah,
sehingga yang sangat diperlukan dalam rangkaian mesin pompa adalah gearbox.
sehingga putaran yang terjadi dan yang dihasilkan oleh mesinn penggerak pompa
38
tanah sesuai dengan putaran yang dibutuhkan oleh pompa tanah. Rasio
RPM yang dibutuhkan pada pompa tanah harus sesuai dengan lapisan
penambangan. Faktor yang dapat mempengaruhi RPM pada pompa tanah seperti
kecepatan angkut material, debit angkut suatu material, dan daya angkut dari
perubahan performansi pompa bila terjadi perubahan putaran atau rpm pompa
KW1 N 3
= (N1 ) ................................................................................................. (3.16)
KW2 2
Keterangan :
dilakukan proses pencucian bijih timah pada Kapal Isap Produksi (KIP). Instalasi
pencucian adalah salah satu tahap yang sangat penting pada kegiatan produksi
timah, sehingga tahapan ini sangat didukung oleh beberapa peralatan yang
Saringan putar adalah alat yang digunakan sebagai alat pemisah berdasarkan
ukuran butir dari material. Jarak selah dari grizzly saringan putar yaitu 8-15 mm
dan jumlah putaran adalah 0-10 rpm. Material hasil pemisahan dari saring putar
terbagi menjadi dua bagian yaitu undersize dan oversize. Material yang
dipisahkan pada saringan putar adalah material yang di alirkan oleh pompa tanah.
Material yang masuk saring putar akan dipisahkan oleh selah grizzly. Posisi saring
putar terletak diatas jig primer, sehingga material yang lolos dari selah grizzly
3.4.2 JIG
Jig yang digunakan pada KIP Timah 15 adalah jig Pan American (PA). Jig
PA berbeda dengan jig Yuba, tipe PA membrannya terletak di bawah dari tangki
Komponen-Komponen Jig
a) Rooster
Rooster atau kisi-kisi adalah alat yang terletak pada bagian atas jig yang
berfungsi untuk mengapit saringan jig dan menahan bed supaya tetap ditempat.
Rooster dibuat berpetak petak dengan tujuan agar bed tersebar merata di seluruh
permukaan jig sesuai dengan kompartemennya. Rooster pada jig primer dan
sekunder pada KIP timah 15 terbuat dari plat besi baja atau baja.
40
Gambar 3. 2 Rooster
b) Bed
Bed merupakan lapisan material diatas saringan jig yang terletak di dalam
rooster. bed biasanya berupa batu hematit yang digunakan sebagai bahan
perantara dimana alasan penggunaan batu Hematit sebagai bed adalah karena
Hematit memiliki berat jenis diantara bijih timah dan mineral pengotor.
Gambar 3. 3 Bed
c) Rubber Screen
41
Rubber Screen mempunyai fungsi untuk menahan jig bed (hematite) agar
tidak turun kebawah serta berfungsi untuk meloloskan bijih timah ke dalam tangki
jig. Bahan yang yang digunakan untuk saringan adalah bahan yang tahan terhadap
korosi seperti pospor brons, baja tahan karat dan karet. Ukuran lubangn pada
rubber screen harus lebih kecil dari hematite dan lebih besar dari bijih timah,
besar diletakkan melintang terhadap arah aliran, dengan tujuan agar lubang
d) Afsluiter underwater
Dimana alat ini berfungsi sebagai pengatur cross flow dan mengatur
pemasukan air ke tiap tangki jig dan menjaga keseimbangan air dalam jig, maka
air perlu di tambahkan dan dimasukkan ke dalam jig dari sebelah bagian bawah
saringan ( Hutch), disebut underwater atau hutchwater. Selain itu fungsi yang
tailing yang sudah masuk ke dalam jig bed dapat didorong kembali ke atas dan
e) Ekstrensik
Yang berfungsi untuk membuat gerakan suction dan pushtion secara terus
menerus dengan cara mengubah gerakan berputar yang disebabkan oleh motor
menjadi gerakan keatas kebawah sehingga membuat stang balance dan membrane
bergerak.
Gambar 3. 6 Ekstrensik
f) Stang
Stang balance berfungsi untuk meneruskan gerak atas bawah dari
g) Membran
dorongan (Pushion) dengan menutup rapat antara tangki dan torak yang digerakan
oleh motor penggerak. Membran ini harus diklem dengan kuat, sehingga tidak
terjadi kebocoran atau lepas dan tidak boleh di cat karena akan mengakibatkan
Gambar 3. 7 Membran
h) Spigot
Spigot terletak pada keluaran konsentrat yang berada di bagian bawah jig.
Spigot adalah alat yang berfungsi untuk mengeluarkan konsentrat melewati tangki
jig, serta berguna untuk mengatur jumlah air yang ada di dalam tangki jig
tersebut. Spigot berbentuk kerucut dengan dengan ujung membulat dengan Karet
jumlah air yang mengisi tangki jig. diameter ± 10-12 mm dan terbuat dari bahan
karet.
44
Gambar 3. 8 Spigot
Jig Primer
Jig primer merupakan salah satu alat kosentrasi yang dipakai dalam instalasi
berharga dari mineral pengotor berdasarkan perbedaan berat jenis mineral dengan
Pada mulut masuk jig primer terdapat sebuah besi penahan yang disebut
kuku macan. Dan pada ujung jig primer terdapat kayu penahan yang disebut riffle.
Kedua alat ini berfungsi untuk menahan laju alirannya terlalu deras, maka akan
mengakibatkan bijih timah dan mineral ikutan berharganya ikut hanyut bersama
dengan aliran overflow menuju Bandar tailing. Kuku macan terbuat dari besi
karena harus menahan aliran air yang deras dari lounder. Sedangkan riffle terbuat
dari kayu karena aliran air yang ditahannya sudah tidak terlalu deras karena sudah
ditahan sebelumnya oleh kuku macan. Jig Primer terdiri dari tiga kompartemen
Jig Sekunder
jenis. Oversize jig clean up keluar sebagai tailing, sedangkan undersize jig clean
pukulan dan panjang pukulan dari jig clean up berbeda dengan jig primer.
Panjang pukulan di jig clean up dibuat lebih kecil dari jig primer dan jumlah
pukulan di jig clean up lebih banyak dari jig primer. Hal ini bertujuan untuk
Kapasitas Jig
Alat pemisah bijih timah berdasarkan perbedaan berat jenis (BJ) dari bijih
menggunakan jig dapat dilihat dari jumlah feed yang masuk. Mineral yang masuk
pada jig disebut Feed. Feed yang dialirkan menuju jig primer berupa slurry
pemisahan mineral menggunakan jig adalah kapasitas air dan kecepatan aliran.
Jika air yang masuk terlalu banyak dan kecepatan aliran yang terlalu besar maka
sehingga yang terjadi yaitu proses pemisahan tidak optimal. Untuk dapat
Kapasitas = Jumlah cell x Luas jig per cell x LSE ….............................. ( 3.17)
Keterangan:
Luas jig per cell = Luas permukaan jig tiap cell (m2)
suatu media cair dengan dimanfaatkannya prinsip perbedaan berat jenis dari
beberapa
47
lapisan berdasarkan berat jenis mineral dan kemudian mineral yang memiliki
berat jenis besar akan dilanjutkan dengan pengeluaran melalui spigot. Ukuran
butir yang dapat ditangkap dengan baik oleh jig berkisar antara 10 – 14 mesh (A.
M Gaudin, 1977).
yang harus diperhatikan adalah sifat-sifat fisik, mekanis dan kimia yang dimiliki
oleh suatu mineral yang terkandung didalam bijih. Oleh karena itu untuk
akhirnya dapat ditentukan dengan suatu metode pemisahan mineral yang dapat
karena akibat adanya gaya tekan (pulsion) atau isapan (suction), pada suatu media
48
cair yang dilengkapi dengan saringan dan media penghambat yang semi stationary
(bed) yang adalah mineral atau batuan hematite dan ada juga yang menggunakan
Tin Ball.
Ada dua proses utama yang terjadi saat proses jigging terjadi, yaitu:
1. Pulsion
Apabila terjadi pulsion maka bed akan terdorong naik sehingga batuan
hematite akan merenggang membuka bed karena adanya tekanan. Kesempatan ini
sebagai kosentrat, sedangkan mineral ringan akan terdorong keatas dan terbawa
oleh aliran horizontal diatas permukaan bed untuk menunggu kesempatan pulsion
berikutnya.
2. Suction
Bila terjadi suction maka didalam hutch, akan terjadi penyedotan terhadap
partikel-partikel di atas saringan, bila penyedotan ini besar maka partikel ringan
akan ikut tertarik, untuk memperkecil penyedotan ini diberikan air tambahan atau
under water agar air didalam hutch tenang sehingga akan terjadi pemisahan. Pada
waktu pulsion bed akan merenggang, maka material berat akan menerobos hutch
bergerak secara teratur serta berulang-ulang yang diakibatkan oleh pulsion dan
Titik A merupakan titik dimulainya siklus. Saat kecepatan aliran keatas terus
meningkat, maka lapisan bed pada jig akan terangkat (mengembang). Jika waktu
49
antara A dan B sangat kecil, maka akan terjadi differential acceleration (Willys,
B. A, 2006).
Pada titik B, kecepatan aliran keatas semakin besar sampai mencapai puncak
pengendapan yang lebih kecil dari kecepatan aliran keatas akan terus mengendap.
Sedangkan mineral yang mempunyai kecepatan pengendapan yang lebih kecil dari
kecepatan aliran keatas akan terangkat keatas dan terbawa aliran mendatar (cross
flow) dan menjadi tailing. Pada keadaan ini terjadi effek hindered settling
(Willys, B. A, 2006).
butir mineral besar (kasar), sehingga recover makin meningkat. Yang perlu
diperhatikan yaitu semakin besar ukuran partikel mineralnya pemadatan pada bed
makin cepat pula, maka terjadilah kemantapan atau kebutuhan yang dapat
yang tidak kaya contohnya marcassite. Bentuk yang memanjang, mempunyai arti
terombang-ambing pada jig tank, maka hal tersebut dapat mengganggu mineral
b. Kadar mineral
Hal ini penting karena semakin tinggi atau berharga kadar mineral yang masuk
sebagai umpan, maka recovery akan semakin tinggi. Kadar mineral penganggu
yang makin banyak yang masuk sebagai umpan maka pemisahan semakin sulit,
(1984)
Frangiscos,1984)
(1984), ada factor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kerja dari jig. Terdapat
g. Motor jig
h. Jig screen
j. Kemiringan jig
k. Kemiringan jig
BAB IV
METODOLOGI
Perpustakaan
pencucian.
didapat dari hasil wawancara secara langsung kepada orang-orang yang bekerja
Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data-data yang berupa
52
53
perhitungan yang di dapat langsung dari lapangan.. Data-data tersebut antara lain
sebagai berikut.
5. Data produksi
Dan juga terdapat data penunjang yang berhubungan dalam penelitian ini
seperti spesifikasi teknis Kapal Isap Produksi yang bersangkutan, buku-buku yang
Minggu Ke-
1 2 3 4 5
1. Orientasi Lapangan √
2. Pengamatan dan √ √
Pengambilan Data
3. Pengolahan dan √
Analisa Data
4. Penyusunan Draft √
Studi Pustaka
Pengambilan data
Data Sekunder
Pengolahan Data
Kapasitas RPM
Jig pompa
Kecepatan
Debit
Angkut
Material angkut
Head
Laju Pemindahan
Daya Tanah
Pembahasan
sentrifugal dengan tipe pompa 14/12 gk-g Warman, sebagai alat konsentrasi
diketahui ukuran partikel masing-masing lapisan dan persentase solid dari slurry
Sehingga dari hasil yang didapat pada lapisan kaksa atau pasir kasar kerikil
pada profil lubang bor 410/5/97 dengan ukuran partikelnya adalah 1300 µ dan
nilai konstanta Durand’s nya maka dapat dihitung kecepatan angkut material pada
𝑆−𝑆𝐼
VL = FL √2𝑔𝐷( )
𝑆𝐼
7−1.03
VL = 1.38 √2(9.8)(0.3048)( )
1.03
56
57
VL = 8.12 m/detik
Berikut ini adalah tabel kecepatan angkut penggalian pada profil bor 410/5/97.
Dari data yang sudah diketahui maka dapat di hitung debit angkut material
seperti berikut,
Q = VL.A
Kapasitas jig menurut PT. Timah (Persero) Tbk dapat diketahui melalui
= 55.89 m3/jam
Kapasitas Jig Primer = Jumlah unit jig primer x kapasitas per unit
= 4 x 55.89 m3/jam
= 223,56 m3/jam
1
𝐿𝑎𝑗𝑢 Pemindahan Tanah = x Q (Debit Angkut Material)
9
1 m3
𝐿PT = 𝑥 2124 𝑗𝑎𝑚 = 236 m3/ jam.
9
Besar feed jig primer untuk kapal isap produksi dapat diketahui dengan
Besar laju pemindahan tanah pada 1550 rpm untuk lapisan pasir kasar
1
= 9 x 1193.90 m3/jam
59
= 132.65m3/jam
Besar feed yang masuk pada jig primer adalah sebagai berikut.
= 106.12 m3/jam
diperoleh dari hasil perhitungan yang disesuaikan dengan RPM yang aktual yaitu
Rangkaian pipa pada kapal isap produksi 15 dibagi menjadi pipa lurus, 2
buah rubber hose pada pipa tekan, 1 belokan 45° pipa tekan dekat saring putar, 1
belokan 45°pipa isap yang terletak di dekat cutter dan satu buah elbow pipa tekan
= 16 m
Panjang equivalen pipa tekan = panjang pipa lurus + 1 belokan panjang 90°
= 68.6 meter
pipa hisap, kondisi pipa dan panjang pipa hisap dan tekan.
Lapisan Pasir Kasar Kerikil (PkaKrk) pada penggalian kip timah 15 berada
pada kedalaman 26 meter, dengan kecepatan material 8.12 m/s, debit material
0.59 m3/s, panjang ekuivalen pipa hisap 15.1 meter, panjang ekuivalen pipa tekan
93.64 meter.
= 26+ 11.4
61
= 37.4 m
𝑉22 −𝑉12
Head kecepatan = 2𝑔
8.122 −5.962
= 2 𝑥 9.8
= 1.54 m
Head loss total = Head loss pipa isap + head loss pipa tekan
Head loss pipa isap = Head friksi pipa isap + head loss pipa isap
Pipa isap memiliki pipa lurus sebesar 16 m sehinggan head loss pada pipa hisap
seperti demikian
f. Leq . v 2
𝐻𝑙 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑖𝑠𝑎𝑝 = (𝐼𝑠𝑎𝑝)
2. gD
0.0182 x 16 x 5.962
= 2 x 9,8 x 0.3048
= 1.73 m
Pada pipa tekan memiliki satu belokan lengkung 45°, nilai k dari belokan
tersebut adalah 0.15 dan 1 belokan halus 90° dengan nilai k = 0.69 Jumlah
koefisien minor losses pada pipa tekan = 0.84. Maka total head loss pada pipa
tekan adalah
f. Leq . v 2 𝑣2
𝐻𝑙 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛 = (𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛) + 𝑘 (𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛)
2. gD 2𝑔
= 15.22 meter
= 57.53 meter
Nilai dari Total Head Pompa untuk lapisan pasir kasar kerikil adalah sebesar
55.89 meter.
No Total
Lapisan Kedalaman Head
(m) (m)
1 Lumpur (Lu) 22.3 35.23
2 Lempung Liat (LpLt) 23.8 39.00
3 Lempung Liat (LpLt) 25.8 41.00
4 Pasir Kasar Kerikil (PakKrk) 26 57.53
5 Kerikil Pasir Kasar (KrkPka) 28 59.53
6 Kerikil Pasir Kasar (KrkPka) 30.4 61.93
7 Lempung (Lp) 32.6 48.07
8 Lempung (Lp) 32.8 48.27
9 Kerikil Pasir Kasar (KrkPka) 34.8 66.33
10 Pasir Kasar Kerikil (PkaKrk) 36.8 68.33
11 Pasir Kasar Kerikil (PkaKrk) 38.8 70.33
Untuk dapat mengetahui RPM dari pompa tanah maka harus terlebih dulu
Untuk menghitung daya dan RPM yang dibutuhkan pompa tanah, persentase
solid material dalam pulp (cw) adalah 10% dan berat jenis air laut (ρl)
63
adalah 1,03 gr/m3, efisiensi pompa tanah (ɳ) adalah 78%, perbandingan gearbox
Daya pompa tanah berdasarkan spesifikasi pompa tanah adalah 310 kw dan
RPM pompa tanah adalah 510 RPM. RPM pompa tanah yang digunakan di
lapangan adalah sebesar 1550 rpm dan daya yang digunakan adalah sebesar 310
kw.
lapisan pasir kasar kerikil dengan kedalaman 26 meter adalah sebagai berikut:
𝑄 𝑋 𝐻𝑎 𝑋 𝑆𝑔
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 ( 𝑘𝑤) =
1,02 𝑋 ɳ
= 479.60 kw
Jumlah feed yang dialirkan menuju jig primer bergantung pada daya angkut
pompa. Feed yang dibutuhkan adalah sebesar 223.56 m3/jam. Daya yang
𝑄 × 𝐻𝑎 × 𝑆𝑔
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 ( 𝑘𝑤) =
1,02 × ɳ
= 362.12 kw
lapisan penggalian pada titik bor 410/5/97 seperti pada Tabel 5.4
64
penggerak pompa tanah dengan RPM yang dibutuhkan oleh pompa tanah. RPM
RPM pompa pada lapisan pasir kasar kerikil pada kedalaman 26 meter
KW1 N1 3
=( )
KW2 N2
479.60 𝑁1 3
=( )
310 510
N1 = 589.85 rpm
65
RPM pada mesin penggerak pompa adalah 3,188 X RPM pompa tanah
RPM yang dibutuhkan pompa tanah pada lapisan penggalian pada daerah
profil bor 410/5/97 adalah seperti yang terlihat pada Tabel 5.6
RPM RPM
Berdasarkan Pompa
No Lapisan Kedalaman RPM pompa Lapisan sesuai
(m) Aktual penambangan Feed
(kw) (kw) (kw)
1 Lumpur (Lu) 22.3 486.2 321.15 449.22
2 Lempung Liat (LpLt) 23.8 486.2 389.01 467.59
3 Lempung Liat (LpLt) 25.8 486.2 395.54 475.45
4 Pasir Kasar Kerikil (PakKrk) 26 486.2 589.85 537.11
5 Kerikil Pasir Kasar (KrkPka) 28 486.2 596.61 543.26
6 Kerikil Pasir Kasar (KrkPka) 30.4 486.2 604.52 550.47
7 Lempung (Lp) 32.6 486.2 421.74 501.32
8 Lempung (Lp) 32.8 486.2 422.32 502.01
9 Kerikil Pasir Kasar (KrkPka) 34.8 486.2 618.51 563.21
10 Pasir Kasar Kerikil (PkaKrk) 36.8 486.2 624.67 568.81
11 Pasir Kasar Kerikil (PkaKrk) 38.8 486.2 630.70 574.31
RPM pompa yang sesuai dengan feed jig primer pada lapisan pasir kasar
𝐾𝑊1 𝑁1 3
=( )
𝐾𝑊2 𝑁2
362.12 𝑁1 3
=( )
310 510
N1 = 537.11 rpm
RPM pada mesin penggerak pompa adalah 3,188 x RPM pompa tanah
66
dan pompa pada Kapal Isap Produksi dihubungkan dengan menggunakan shaft.
RPM pompa tanah bergantung pada RPM mesin penggerak pompa. Kedua RPM
tersebut berbeda akibat adanya Gearbox untuk mereduksi RPM mesin penggerak
RPM Mesin penggerak pompa tanah yang digunakan sebesar 1550 rpm.
RPM mesin penggerak yang berdasarkan feed dan lapisan penggalian pada setiap
PEMBAHASAN
metode kombinasi yaitu kombinasi antara rotary yaitu memutar kapal hingga 360o
dan spudding yaitu memutar kapal antara 90o hingga 180o. Proses
dengan menggunakan cutter. Hasil dari penggalian dari cutter yang kemudian
saring putar. Material yang lolos dari saring putar kemudian dilakukan proses
pencucian dengan menggunakan jig primer, dan jig clean up. Bagan alir
penambangan menggunakan Kapal Isap Produksi dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Cutter
Pompa
Saring Putar
Oversiz
e
Jig
Mineral Tailing
Sekunder Ringan
Konsentrat Tailing
Isap Produksi
67
68
Pompa tanah adalah alat yang mempunyai fungsi untuk mengangkut material
dalam bentuk pulp dari bawah dasar laut yang selanjutnya dialirkan menuju jig.
Keberhasilan dalam proses pencucian yaitu jumlah feed yang masuk pada jig
primer, sehingga perlu adanya dilakukan penyesuaian terhadap feed. Hal ini
bertujuan agar jumlah feed yang dialirkan dapat sesuai dengan kapasitas jig
mengoptimalkan kinerja dari pompa tanah. Kinerja pompa tanah dapat dilakukan
dengan mengetahui daya angkut dan RPM pompa tanah dalam mengangkut
mengetahui laju pemindahan tanah yang optimal dengan mengetahui besar RPM
pompa yang sesuai dengan kapasitas feed yang dibutuhkan, sehingga jumlah
material yang dialirkan oleh pompa tanah sesuai dengan kapasitas feed pada jig
primer. Besar RPM jig pada masing-masing lapisan berbeda-beda, sehingga perlu
dilakukan perhitungan untuk mengetahui RPM pompa sesuai pada setiap lapisan
lapisan. Jenis-jenis lapisan tersebut dapat diketahui dengan profil bor lokasi kerja
(Lampiran A). Data tersebut yang kemudian dipakai sebagai landasan atau dasar
69
masing-masing lapisan dan persentase solid dari slurry material penggalian seperti
Sehingga dari hasil yang didapat pada lapisan kaksa atau pasir kasar kerikil
pada profil lubang bor 410/5/97 dengan ukuran partikelnya adalah 1300 µ dan
setelah diketahui nilai konstanta Durand’s nya maka dapat dihitung kecepatan
angkut material pada setiap lapisan penambangan. Dan dari hasil perhitungan
yang didapat, dapat dianalisis bahwa semakin dalam penggalian maka kecepatan
kecepatan angkut material dan diameter pipa. Dari hasil perhitungan dapat
dianalisis bahwa pada RPM 1550 debit angkut material pada profil bor 410/5/97
semakin kedalam semakin kecil debit angkut materialnya hal ini dikarenakan
semakin kedalam lapisan yang didapat adalah lapisan yang mengandung timah
Pada kapal isap produksi timah 15 jig yang digunakan adalah pan American
jig. Jig merupakan alat yang digunakan dalam proses pencucian dengan metode
mineral mineral tersebut yang kemudian dibagi menjadi undersize dan oversize,
akan dialirkan menuju jig. Jig yang digunakan pada Kapal isap Produksi terdiri
dari jig primer dan jig sekunder. Media pemisah yang digunakan adalah hematit
yang memiliki berat jenis 5 g/cm3 karena berat jenis hematit berada diantara berat
jenis mineral kassiterite dan mineral pengotor. Mineral yang mempunyai berat
jenis yang lebih tinggi dari berat jenis hematit akan menjadi umpan (feed),
sedangkan mineral yang memiliki berat jenis yang lebih kecil dari berat jenis
hematit merupakan tailing. Kapasitas jig primer perlu diketahui supaya umpan
71
yang masuk sesuai dengan kapasitas dari jig tersebut. Pada hasil evaluasi yang
didapat kapasitas jig primer dapat menampung material sebanyak 223,56 m3/jam.
dengan jam jalan kapal isap produksi, namun untuk masing-masing lapisan laju
diketahuinya kapasitas jig maka dapat dilakukan evaluasi terhadap feed yang
250
200
150
LPT
100 Feed
Feed Jig Primer
50
Hasil analisis data menunjukkan bahwa feed yang dihasilkan pada RPM
mesin pengerak pompa aktual lebih kecil dibandingkan dengan feed jig primer
Grafik feed yang dihasilkan pada RPM mesin penggerak pompa tanah aktual
72
Panjang pipa ekuivalen merupakan panjang total pipa yang terdiri dari pipa
lurus, belokan dan valve yang ada pada rangkaian pipa. Rangkaian pipa pada
kapal isap produksi 15 terdiri dari pipa lurus, 2 buah rubber hose pada pipa tekan,
1 belokan 45° pipa tekan dekat saring putar dan satu buah elbow pipa tekan dekat
dengan pompa tanah. Hasil dari ekivalen pipa selanjutnya akan digunakan untuk
Head pompa adalah energi persatuan berat yang harus disediakan untuk
mengalirkan sejumlah zat cair yang direncanakan sesuai dengan kondisi instalasi
pompa, atau tekanan untuk mengalirkan sejumlah zat cair yang umumnya
dinyatakan dalam satuan panjang. Total head pun terdiri dari dua yaitu total head
hisap dan total head tekan dimana total head hisap merupakan penjumlahan antara
head loss kecepatan (Hv), head friksi (Hf) dari pipa hisap dan head isap static
(Zs) dari pompa sedangkan untuk total head tekan merupakan penjumlahan dari
Head static tekan (Hd), head friksi (Hf) pipa pompa tanah dan juga head loss
Diameter pipa tekan dan pipa hisap, kondisi pipa, dan panjang pipa hisap dan teka
73
Pada prinsipnya Daya angkut material dan RPM pompa dipengaruhi oleh
besar head dinamik pada pompa tanah, berat jenis material, dan kecepatan angkut
material.
Untuk menghitung daya dan RPM yang dibutuhkan pompa tanah, persentase
solid material dalam pulp (cw) adalah 10% dan berat jenis air laut (ρl) adalah 1,03
gr/m3, efisiensi pompa tanah (ɳ) adalah 78%, perbandingan gearbox paramax
sebesar 3,18 : 1. Daya pompa tanah berdasarkan spesifikasi pompa tanah adalah
700.00
600.00
400.00
Daya Angkut Lapisan
300.00
Daya Angkut Sesuai
200.00 Kapasitas Jig
100.00 Effisiensi
0.00
digunakan lebih kecil dari pada daya yang dibutuhkan untuk mengangkut material
setiap lapisan dan lebih kecil juga dari daya yang dibutuhkan untuk mengangkut
74
material sesuai dengan feed jig primer. Hal ini merupakan salah satu alasan
tidak tercapainya produksi pada KIP 15. Grafik diatas menunjukan bahwa
Sehingga untuk mencapai produksi dan dilihat juga dari segi ekonomi daya yang
sesuai sebesar 479 kW dengan dapat mencapai LPT sebesar 236 m3/jam untuk
lapisan yang mengandung timah hal ini dapat terjadi karena pengaruh oleh density
lapisan dan untuk yang tidak atau sedikit mengandung timah semakin besar daya
semakin besar pula laju pemindahan tanah nya hal ini dapat dilihat pada gambar
6.4
250
200 Daya
150 Lumpur
LPT
sebesar 3,188 : 1. Hal tersebut bertujuan untuk menyesuaikan RPM pada mesin
penggerak pompa tanah dengan RPM yang dibutuhkan oleh pompa tanah.
tanah pada lapisan kaksa dengan kedalaman 26 meter untuk mencapai kapasitas
75
feed pada jig primer sebesar 223.56 m3/jam adalah 1880.44 rpm. RPM Pompa
RPM aktual pada pompa tanah KIP Timah 15 adalah konstan yaitu 486.20
rpm. Pada setiap lapisan penambangan RPM yang sesuai dengan feed jig primer
yaitu kedalaman lapisan dan karakteristik lapisan. RPM aktual yang digunakan
mesin penggerak pompa tanah tidak sesuai dan lebih kecil dibandingkan RPM
mesin penggerak pompa tanah yang berdasarkan feed jig primer. Ketidaksesuaian
RPM yang terjadi mengakibatkan feed yang dialirkan pompa tanah tidak sesuai
mencapai target. Untuk dapat mencapai feed yang sesuai, maka RPM dari mesin
penggerak pompa tanah yang digunakan adalah RPM yang sesuai dengan feed jig
primer. Grafik RPM Pompa tanah dapat dilihat pada gambar 6.5.
2500
2000
0
PKAKRK
PKAKRK
PKAKRK
LPLT
KRKPKA
KRKPKA
LP
LU
LPLT
LP
KRKPKA
Dan untuk mencapai produksi KIP Timah 15 RPM pompa tanah yang
digunakan untuk lapisan yang mengandung timah adalah sebesar 537.11 rpm
250
200
100 Lumpur
Linear (Pasir Timah)
50
Linear (Lumpur)
0
0 500 1000 1500 2000
RPM
7.1 Kesimpulan
1. Laju Pemindahan Tanah pada Kapal Isap Produksi Timah 15 pada daerah
2. Debit angkut material yang didapat berbeda-beda pada setiap lapisan dimana
pada lapisan lumpur debit angkut materialnya sebesar 0.16 m3/s, untuk lapisan
lempung liat sebesar 0.25 m3/s untuk material pasir kasar kerikil 0.59 m3/s dan
untuk lapisan lempung sebesar 0.26 m3/s perbedaan debit juga dikarenakan
3. Total Head yang didapat pada lapisan lumpur adalah sebesar 35.23 m, lapisan
lempung liat sebesar 39 m, lapisan pasir kasar kerikil 57.53 m, dan lapisan
4. feed jig primer yang dihasilkan sebesar 189.50 m3/jam. Kapasitas jig primer
adalah sebesar 223,56 m3/jam. Hal ini menunjukan jika kinerja pompa normal,
feed yang dihasilkan masih kurang dari feed yang dibutuhkan jig primer. Hasil
analisis data menunjukkan bahwa feed yang dihasilkan pada kondisi aktual
77
78
5. Daya angkut pompa yang dibutuhkan untuk mencapai kapasitas feed jig
sebesar 211.86 kw pada lumpur, pada lempung liat adalah sebesar 238.93 kw,
pada pasir kasar kerikil adalah sebesar 362.12 kw, pada kerikil pasir kasar
adalah sebesar 374.31 kw, dan pada lempung adalah sebesar 294.45 kws
kapasitas feed jig primer pada masing-masing lapisan adalah untuk lapisan
lumpur sebesar 449.22 rpm, untuk lapisan lempung liat sebesar 467.59 rpm,
untuk lapisan pasir kasar kerikil sebesar 537.11 rpm, dan untuk lapisan
lempung sebesar 501.32 rpm dan untuk lapisan kerikil pasir kasar sebesar
563.21 rpm. Dari perhitung dapat dianalisa RPM pompa tanah yang
digunakan pada KIP timah 15 tidak sesuai dengan besar rpm yang
dibutuhkan. RPM yang digunakan pada kondisi aktual adalah konstan dan
lebih kecil dari RPM pompa yang dibutuhkan pompa untuk mengangkut feed
yang dibutuhkan, sehingga kinerja pompa belum optimal dan target produksi
7.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan yang sesuai dengan penelitian
a. Perlu dilakukan penyesuaian terhadap RPM mesin pompa untuk setiap lapisan
yang dihasilkan pompa tanah sehingga feed yang dihasilkan sesuai dengan
b. Perlu adanya pengecekan dan perawatan dengan baik pada aspek penggalian
khususnya pompa tanah, pipa hisap dan pipa tekan guna untuk peningkatan
kualitas kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Companies.
2012.
(Persero), Tbk.
Sularso, dan Tahara, H . 2000. Pompa dan Kompresor. Jakarta: Pradnya Paramita.
80
81
U Koko. 1984
82
83
Lampiran A. Peta Rencana Kerja Dan Profil Bor Kapal Isap Produksi
Berikut ini adalah peta rencana kerja dan profil bor dari daerah
Gambar A.1. Peta Rencana Kerja Kapal Isap Produksi 15 bulan Juli-Agustus 2017
84
Pada Gambar A.1. dapat diketahui bahwa lokasi penambangan difokuskan kepada
profil bor 410/5/97. Profil bor pada daerah penambangan titik bor 410/5/97 yang
dilakukan pada rangkaian proses penambangan didaerah Laut Cupat Luar dapat
Berikut ini adalah arti dari symbol kekayaan lubang bor pada peta rencana
kerja pada Kapal Isap Produksi dan Kapal Keruk yang digunakan pada
Tabel B.1 Tanda Kekayaan Lobang Bor Pada Lokasi Rencana Kerja (Bidang
12. - Tailing
13 - Lapisan atas tailing,
lapisan bawah insitu
14 - TSK
15. - TSK batu
16. - TSK kayu
85
Lampiran C. Sketsa Kapal Isap Produksi Timah 15
Kapal Isap Produksi tergolong baru diterapkan oleh PT. Timah (Persero)
Tbk, yang sebelumnya hanya menggunakan kapal keruk, sejak tahun 2008 KIP
mulai diterapkan. Berikut ini adalah Sketsa dari Kapal Isap Produksi 15 dapat
Gambar C.2. Sketsa Kapal Isap Produksi 15 Tampak Atas, Tingkat Kedua
86
Lampiran D. Spesifikasi Kapal Isap produksi 15
87
88
Jumlah pukulan
tiap kompartemen
Kompartemen A 60-90 kali/min
Kompartemen B 100-130 kali/min
Kompartemen B 10-12 mm
Kompartemen C 8-10 mm
Jumlah pukulan
tiap kompartemen
Kompartemen A kali/min
Kompartemen B kali/min
Kompartemen C 160-180 kali/min
Tebal bed maks. 80-90 mm
Kecepatan aliran 120-160 m/detik
Motor hidrolik penggerak 160-180
Putaran kerja s.d. 250 rpm
Tekanan kerja pompa 0-350 bar
hidrolik
Konstanta motor 3,8 Nm/bar
Torsi maksimum 1330 Nm
Karet membran (ID) 610 mm
93
NAV (Kiri)
Input Power 450 HP
Input Putaran 1500-2100 rpm
Rasio reduksi - 3,34
Propeller 4 blade
Diameter 1100-1200 mm
Rotasi sistim steering - 360 deg
Cardan shaft
Panjang 1500-2000 mm
Panjang kompensasi 150-200 mm
Gearbox 1 unit
Rasio 0,9-1
Sistim pendingin 1 set
Sistim kontrol 1 lot
Timah 15
2 1,6
meter meter
Diketahui:
Spesifikasi jig diperlukan untuk dapat menentukan kapasitas dari jig pada
kip timah 15 agar dapat di sesuaikan dengan feed jig supaya tidak terjadi
Diketahui :
96
97
Tanah.
antara metode rotary (sudut putar sebesar 360o) dengan spudding (sudut putar
sebesar 90o-180o). Besar sudut penunjaman ladder pada kapal isap produksi
ditentukan oleh kedalaman lapisan yang akan digali. Semakin dalam penggalian,
maka sudut penunjaman ladder akan semakin besar, dan luas permukaan
Berdasarkan data yang didapat luas daerah penggalian kapal isap produksi
timah 15 pada bulan Juli 2017 adalah sebesar 4751 m2 dengan kedalaman
sebenarnya (Dsb) 18.30 m, maka volume tanah yang digali pada bulan juli 2017
adalah :
98
99
Isb = 86943,3 m3
= 95637,63
Maka volume tanah yang digali KIP Timah 15 pada bulan Juli 2017 adalah
95637,63 m3.
Laju Pemindahan Tanah (LPT) adalah besarnya volume tanah yang digali
Berdasarkan data laporan harian KIP Timah 15 Juli 2017 , jam jalan/jam
operasional KIP Timah 15 bulan Juli 551 jam. Maka dapat dihitung laju
95637,63 m3
𝐿𝑃𝑇 = 551
Maka laju pemindahan tanah (LPT) KIP Timah 15 bulan Juli 2017 yaitu 174
m3/jam.
Lampiran G. Perhitungan Panjang Ekuivalen Pipa.
Total pipa yang terdiri dari pipa lurus, belokan pipa dan valve yang ada pada
rangkaian pipa merupakan panjang pipa ekuivalen. Rangkaian pipa pada pompa
tanah kapal isap produksi 15 terdiri dari pipa lurus, 2 buah rubber hose pada pipa
tekan, 1 belokan 45° pipa tekan dekat saring putar, 1 belokan 45°pipa isap yang
terletak di dekat cutter dan satu buah elbow pipa tekan dekat dengan pompa tanah.
= 16 m
= 68.6 meter
100
Lampiran H. Perhitungan Kapasitas Jig.
Untuk dapat mengetahui kapasitas dari jig menurut PT. Timah (Persero) Tbk
101
Lampiran I. Kecepatan Angkut Dan Debit Angkut Material
a) Kecepatan angkut material pada pipa 12 inchi dengan lapisan lumpur yang
dengan diketahui berat jenis air laut (Sl) = 1,03, dan percepatan gravitasi
Diketahui:
𝑆−𝑆𝐼
VL = FL √2𝑔𝐷( )
𝑆𝐼
1.8−1.03
VL = 1.06 √2(9.8)(0.3048)( )
1.03
VL = 2.24 m/detik
Diketahui:
𝑆−𝑆𝐼
VL = FL √2𝑔𝐷( )
𝑆𝐼
102
103
2.58−1.03
VL = 1.18 √2(9.8)(0.3048)( )
1.03
VL = 3.53 m/detik
Diketahui:
𝑆−𝑆𝐼
VL = FL √2𝑔𝐷( )
𝑆𝐼
7−1.03
VL = 1.38 √2(9.8)(0.3048)( )
1.03
VL = 8.12 m/detik
Diketahui:
𝑆−𝑆𝐼
VL = FL √2𝑔𝐷( )
𝑆𝐼
2.58−1.03
VL = 1.22 √2(9.8)(0.3048)( )
1.03
VL = 3.65 m/detik
104
Diketahui:
𝑆−𝑆𝐼
VL = FL √2𝑔𝐷( )
𝑆𝐼
7−1.03
VL = 1.38 √2(9.8)(0.3048)( )
1.03
VL = 8.12 m/detik
dengan diketahui nilai besar diameter pipa (D) = 0,3048 meter dan luas
Diketahui:
Q = VL.A
Diketahui:
Q = VL
105
Diketahui:
Q = VL.A
Diketahui:
Q = VL.A
Diketahui:
Q = VL.A
Gambar diatas menunjukan bahwa debit angkut yang keluar penuh dari pipa
1
𝐿PT = xQ
9
1
𝐿PT = x 0.16 m3/s = 0.017 m3/s = 65.34 m3/ jam.
9
1
𝐿PT = xQ
9
1
𝐿PT = 9
x 0.25 m3/s = 0.027m3/s = 102.97 m3/ jam.
107
1
𝐿PT = xQ
9
1
𝐿PT = x 0,59 m3/s = 0,065 m3/s = 236.87 m3/ jam.
9
1
𝐿PT = xQ
9
1
𝐿PT = x 0.26 m3/s = 0.028 m3/s = 106.47 m3/ jam.
9
1
𝐿PT = xQ
9
1
𝐿PT = x 0,59 m3/s = 0,065 m3/s = 236.87 m3/ jam.
9