Anda di halaman 1dari 6

PLUTONIUM

1. Cara penambangan
Penambangan dilakukan dengan tambang terbuka dan tambang bawah tanah pada
bermacam-macam variasi tergantung keadaan cebakan.Penambangan mangan ditentukan oleh
letak deposit yang bersangkutan. Apabila depositnya terletak didekat permukaan, teknik
penambangan dengan sistem tambang permukaan/terbuka lebih sesuai diterapkan. Apabila
depositnya terdapat jauh dipermukaan maka pembuatan sumuran yang dilanjutkan dengan
sistem gophering lebih sesuai.
Cara konsentrasi tergantung keadaan bijih.Pada bijih yang berbentuk bongkahan yang
berkadar tinggi di dalam tanah liat(clay) yang mudah hancur pengolahan terdiri dari
pengujian dalam log washer atau wash trammel.Bila bijih bercampur dalam batuan keras
harus di hancurkan(crushing) dulu kemudian di kerjakan dengan meja goyang(shaking table)
adalah pemisahan material dengan cara mengalirkan air yang tipis pada suatu meja
bergoyang.
2. Mineral-mineral komersial
Plutonium Adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pu
dan nomor atom 94. Ia merupakan unsur radioaktif transuranium yang langka dan merupakan
logam aktinida dengan penampilan berwarna putih keperakan. Ketika terpapar dengan udara,
ia akan mengusam oleh karena pembentukan plutonium(IV) oksida yang menutupi
permukaan logam. Unsur ini pada dasarnya memiliki enam alotrop dan empat keadaan
oksidasi. Ia bereaksi dengan karbon, halogen, nitrogen, dan silikon. Ketika terpapar dengan
kelembaban udara, ia akan membentuk oksida dan hidrida dengan volume 70% lebih besar
dan menjadi bubuk yang dapat menyala secara spontan.
3. Cara pengolahan (bagan alir)

Plutonium-239

Fisil

neutron termal

Melepaskan energi

radiasi gamma

neutron yang
lebih banyak

4. Penggunaan (pemanfaatan)
Manfaat penemuan bahan bagi kehidupan:Plutonium bisa digunakan sebagai bahan
peledak dalam senjata nuklirdan dalam pengembangan tenaga nuklir untuk keperluan
industri. Pu-238 telah gunakan dalam peluncuran Apollo ke bulan dan juga telahsukses
digunakan untuk menenagai pemacu jantung buatan, sehinggamengurangi risiko pembedahan
ulang.

a. Penggunaan pada Perang Dingin dan limbah nuklir

Sejumlah besar timbunan plutonium tingkat senjata


diproduksi oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat selama
Perang Dingin. Reaktor-reaktor milik Amerika Serikat di
Hanford dan Savannah River Site di Carolina Selatan
memproduksi 103 ton plutonium, dan diperkirakan 170 ton
lainnya diproduksi di Rusia. Setiap tahun, sekitar 20 ton
unsur ini masih diproduksi sebagai produk samping industri tenaga nuklir.banyak 1000 ton
plutonium masih dalam penyimpanan, dengan 200 ton di antaranya berada di dalam atau
diekstraksi dari senjata nuklir.
Sejak berakhirnya Perang Dunia, timbunan plutonium ini telah menjadi fokus utama
proliferasi nuklir. Di Amerika Serikat, beberapa plutonium yang diekstraksi dari senjata
nuklir yang telah dibongkar dilebur menjadi dalam bentuk gelondongan gelas plutonium
oksida seberat dua ton. Gelas ini dibuat dari borosilikat yang dicampur dengan kadmium dan
gadolinium. Gelondongan-gelodongan ini direncanakan ditutup dengan baja dan di simpan di
lubang bawah tanah sejauh 4 km yang ditopang oleh beton.Sampai dengan tahun 2008, hanya
tempat penyimpanan limbah nuklir Gunung Yucca yang dijadwalkan untuk menyimpan
plutonium dengan cara demikian. Berbagai penentangan terhadap rencana ini telah menunda
usaha penyimpanan limbah nuklir di Gunung Yucca ini.

b. Percobaan medis

Semasa dan setelah berakhirnya Perang Dunia II, para ilmuwan yang terlibat dalam
Proyek Manhattan dan proyek-proyek riset senjata nuklir lainnya melakukan berbagai kajian
pada efek plutonium terhadap hewan dan manusia. Pada kajian hewan, ditemukan bahwa
beberapa miligram plutonium per kilogram jaringan tubuh merupakan dosis yang mematikan.
Sedangkan pada kasus percobaan pada manusia, disuntikkan larutan yang
mengandung lima mikrogram plutonium ke tubuh pasien rumah sakit yang telah menderita
sakit parah ataupun yang memiliki tingkat harapan hidup yang lebih kecil dari sepuluh tahun
baik oleh karena usia maupun kondisi penyakit yang kronis. Kadar suntikan ini diturunkan
menjadi satu mikrogram pada Juli 1945 setelah dari data percobaan hewan, ditemukan bahwa
cara plutonium mendistribusikan dirinya pada tulang ternyata lebih berbahaya daripada
radium.
Delapan belas subjek percobaan manusia disuntikkan plutonium tanpa sepengetahuan
mereka. Percobaan ini dilakukan untuk mengembangkan alat diagnostik yang dapat
menentukan kadar penyerapan plutonium dalam tubuh, sehingga dapat dikembangkan sebuah
standar keamaan pekerjaan yang melibatkan plutonium.
Pada zaman sekarang, percobaan pada manusia ini dianggap sebagai pelanggaran
kode etik kedokteran dan sumpah Hippokrates yang serius.

c. Bahan peledak

Oleh karena kemudahan isotop Pu-239 menjalani fisi dan ketersediaannya, ia


merupakan komponen fisil utama dalam pembuatan senjata nuklir. Dengan membungkus
bola plutonium padat dengan pemadat (lapisan tambahan yang dibuat dari bahan-bahan
padat) akan menurunkan jumlah plutonium yang diperlukan untuk mencapai massa kritis
dengan memantulkan kembali neutron yang lolos kembali ke inti plutonium. Hal ini akan
menurunkan jumlah plutonium yang diperlukan dari 16 kg menjadi 10 kg, berupa bola
berdiameter 10 cm.Massa kritis ini adalah sekitar sepertiga daripada massa kritis U-235.
Bom plutonium jenis "Fat Man" yang diproduksi semasa Proyek Manhattan
menggunakan kompresi eksplosif plutonium untuk mendapatkan tingkat densitas plutonium
yang lebih besar daripada biasanya dan menggabungkannya dengan sumber neutron untuk
memulai reaksi dan meningkatkan efisiensi. Sehingga, hanya diperlukan 6,2 kg plutonium
untuk mendapatkan daya ledak yang setara dengan 20 kiloton TNT. Secara teoritis, hanya
diperlukan sejumlah kecil 4 kg plutonium (atau bahkan lebih kecil dari itu) untuk membuat
bom atom dengan desain perakitan yang canggih.

d. Penggunaan limbah nuklir

PUREX (Plutonium–URanium EXtraction) memroses ulang bahan bakar nuklir yang


telah digunakan untuk mengekstraksi uranium dan plutonium dalam bentuk bahan bakar
oksida campuran (MOX) yang dapat digunakan kembali dalam reaktor nuklir. Plutonium
tingkat senjata dapat kemudian ditambahkan ke campuran bahan bakar tersebut. Bahan bakar
MOX digunakan pada reaktor air ringan dan terdiri dari 60 kg plutonium per ton bahan bakar.
Setelah empat tahun, tiga per empat plutonium tersebut akan telah habis digunakan (berubah
menjadi unsur lain). Reaktor pembiak secara spesifik dirancang untuk mendapatkan bahan
fisil dengan laju yang lebih cepat daripada laju konsumsi bahan tersebut.
Bahan bakar MOX telah digunakan sejak tahun 1980-an dan secara luas digunakan di
Eropa.Pada bulan September 2000, Amerika Serikat dan Rusia menandatangani Perjanjian
Pengelolaan dan Disposisi Plutonium (Plutonium Management and Disposition Agreement)
yang mana masing-masing pihak setuju untuk membuang 34 ton plutonium tingkat
senjata.epartemen Energi AS berencana membuang 34 ton plutonium tingkat senjata sebelum
akhir 2019 dengan mengubahnya menjadi bahan bakar MOX yang dapat digunakan pada
reaktor nuklir komersial.
Efisiensi juga bisa didapatkan melalui pemrosesan ulang, yakni batangan bahan bakar
diproses untuk menghilangkan produk limbah yang mencapai 3% berat total batangan
tersebut setelah tiga tahun penggunaan.sotop uranium dan plutonoum apapun yang dihasilkan
selama tiga tahun tersebut ditinggalkan dan batangan tersebut kembali digunakan.Namun
keberadan% galium per massa plutonium tingkat senjata memiliki potensi membatasi operasi
jangka panjang reaktor air ringan.
241
Am baru-baru ini telah diajukan untuk digunakan sebagai agen detanurasi batangan
bahan bakar reaktor dengan membuat bahan bakar tersebut tidak dapat digunakan kembali
lagi untuk konversi senjata nuklir

e. Sumber tenaga dan panas

Isotop plutonium-238 (Pu-238) memiliki umur paruh 87,5 tahun. Ia memancarkan


sejumlah besar energi termal dengan tingkat pancaran sinar gama dan partikel neutron
spontan yang rendah.ebagai pemancar partikel alfa, ia memancarkan radiasi berenergi tinggi
dengan tingkat penetrasi yang rendah, sehingga hanya diperlukan pemerisaian yang minimal.
Selembar kertas dapat digunakan untuk memerisai partikel alfa yang dipancarkan oleh Pu-
238 manakala satu kilogram isotop ini dapat menghasilkan 22 juta kilowat jam energi panas.
Sifat-sifat ini membuat isotop Pu-238 sangat cocok digunakan sebagai sumber listrik
peralatan yang harus berfungsi tanpa pemeliharaan secara langsung selama seumur hayat
manusia. Oleh karenanya, ia digunakan dalam pembangkit termolistrik radioisotop dan unit
pemanas radioisotop yang digunakan pada misi penjelajahan luar angkasa Cassini, Voyager
dan New Horizons.
Plutonium-238 juga telah sukses digunakan untuk menenagai pemacu jantung buatan,
sehingga mengurangi risiko pembedahan ulang.Ia umumnya telah digantikan dengan sel
primer berbasis litium. Namun, sampai dengan tahun 2003, masih terdapat sekitar 50 sampai
dengan 100 pemacu jantung yang ditenagai plutonium yang masih ditanam dan berfungsi.[55]
Plutonium-238 yang dicampur dengan berilium digunakan untuk menghasilkan neutron untuk
tujuan riset.

f. Toksisitas

Isotop dan senyawa plutonium sangat beracun oleh karena radioaktivitasnya. Dari
sudut pandang toksisitas kimiawi, arsen dan sianida lebih beracun daripada plutonium, dan
plutonium sama beracunnya dengan kafeina.
Plutonium lebih berbahaya ketika terhirup daripada tertelan. Resiko kanker paru-paru
meningkat seketika radiasi yang terhirup melebihi 400 mSv.Ia tidak akan diserap ke dalam
tubuh secara efisien apabila tertelan; hanya sekitar 0,04% plutonium oksida yang diserap
setelah ditelan.[24] Ketika plutonium diserap ke dalam tubuh, ia akan diekskresikan dengan
sangat lambat, dengan waktu paruh hayati selama 200 tahun.Plutonium mempunyai rasa
seperti logam.
Radiasi alfa yang dipancarkan plutonium tidak dapat menembus kulit, namun dapat
mengiradiasi organ-organ dalam ketika plutonium terhirup ataupun tertelan.Orang tubuh yang
paling berisiko terkena iradiasi adalah tulang (di mana ia paling berkemungkinan diserap ke
permukaan tulang) dan hati (di mana ia dikumpulkan dan menjadi terkonsentrasi).

Plutonium dalam jumlah yang sangat besar dapat menyebabkan keracunan radiasi
yang akut dan kematian jika ditelan ataupun dihirup; namun, sampai sekarang tidak ada
satupun manusia yang diketahui meninggal oleh karena menghirup ataupun menelan
plutonium. Selain itu banyak orang mempunyai sejumlah kecil plutonium yang dapat
dideteksi dalam tubuh mereka.

5. Tempat terdapat bahan galian.

Sejumlah kecil isotop plutonium (Pu-239 dan Pu-244) dapat ditemukan di alam. Pu-
244 dapat ditemukan dalam jumlah kecil karena ia merupakan produk minor peluruhan pada
bijih uranium dan mempunyai umur paruh sekitar 80 juta tahun yang cukup panjang. Pu-239
dapat ditemukan dalam jumlah yang lebih kecil lagi (dalam satuan bagian per triliun) dan
produk peluruhannya dapat secara alami ditemukan pada beberapa bijih uranium
Sejumlah kecil plutonium juga dapat ditemukan pada tubuh manusia oleh karena uji
nuklir di atas daratan dan beberapa kecelakaan nuklir besar yang pernah terjadi. Kebanyakan
uji nuklir atsmosferik telah dihentikan sejak tahun 1963, namun Perancis masih terus
melakukannya sampai dengan tahun 1980-an. Selain itu, beberapa negara juga masih terus
melakukan uji nuklir tersebut setelah tahun 1963. Oleh karena Pu-239 merupakan hasil
peluruhan radioaktif bijih uranium serta isotop plutonium yang paling banyak dibuat, ia
merupakan isotop yang paling melimpah.

Anda mungkin juga menyukai