Anda di halaman 1dari 10

PREPARASI BATUBARA

Pencucian Batubara

OLEH :

Nama : Putra Khairul Saleh


NIM : 03021181520028

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
Pencucian batubara ialah usaha yang dilakukan untuk memperbaiki
kualitas batubara, agar batubara tersebut memenuhi syarat penggunaan tertentu.
Termasuk didalamnya pembersihan untuk mengurangi impurities anorganik.
Karakteristik batubara dan impurities yang utama ditinjau dari segi pencucian
secara mekanis ialah komposisi ukuran yang disebut size consist, perbedaan berat
jenis dari material yang dipisahkan, kimia permukaan, friability relatif dari
batubara dan impuritiesnya serta kekuatan dan kekerasan.
Ada beberapa cara. Contoh sulfur, sulfur adalah zat kimia kekuningan
yang ada sedikit di batubara, sulfur terdiri dari 3 sampai 10 % dari berat batubara,
Penting bahwa sebagian besar sulfur ini dibuang sbelum mencapai cerobong asap.
Satu cara untuk membersihkan batubara adalah dengan cara mudah memecah
batubara ke bongkahan yang lebih kecil dan mencucinya. Beberapa sulfur yang
ada sebagai bintik kecil di batu bara disebut sebagai "pyritic sulfur " karena ini
dikombinasikan dengan besi menjadi bentuk iron pyrite. Secara khusus pada
proses satu kali, bongkahan batubara dimasukkan ke dalam tangki besar yang
terisi air, batubara mengambang ke permukaan ketika kotoran sulfur tenggelam.
Fasilitas pencucian ini dinamakan "coal preparation plants" yang membersihkan
batubara dari pengotor-pengotornya.
Tidak semua sulfur bisa dibersihkan dengan cara ini, bagaimanapun sulfur
pada batubara adalah secara kimia benar-benar terikat dengan molekul karbonnya,
tipe sulfur ini disebut "organic sulfur", dan pencucian tak akan
menghilangkannya. Beberapa proses telah dicoba untuk mencampur batubara
dengan bahan kimia yang membebaskan sulfur pergi dari molekul batubara, tetapi
kebanyakan proses ini sudah terbukti terlalu mahal.
Dalam pencucian batubara, yang harus dipertimbangkan ialah metode
pencucian mana yang akan diterapkan untuk mempersiapakan batubara sesuai
keperluan pasar, dan apakah pencucian masih diperlukan, karena pada prinsipnya
batubara dapat dijual langsung setelah ditambang. Kenyataannya penjualan
langsung setelah ditambang tidak berarti produser memperoleh keuntungan
maksimum. Oleh karena itu dalam memutuskan ini perlu dimasukan juga
pertimbangan komersial. Untuk menentukan kesesuaian alat yang digunakan
dalam mencuci batubara syarat yang diperlukan adalah ukuran butir dari batubara
yang akan dicuci, spesifik gravity dan kapasitas produksi yang digunakan. Alat-
alat tersebut antara lain dapat dipilih Dense Medium Separation, Concentration
Table, Jig dan Flotasi.
Dalam proses pencucian batubara untuk memisahkan dari mineral
pengotor, dipakai berbagai jenis peralatan konsentrasi berdasarkan sifat-sifat
batubara dari mineral pengotor. Perbedaan tersebut dapat berupa sifat fisik atau
mekanik dari butiran tersebut, seperti halnya berat jenis, ukuran, warna, gaya
sentripetal, gaya sentrifugal ataupun desain peralatan itu sendiri.
Pencucian batubata dilakukan karena batubara hasil penambangan bukanlah
batubara yang bersih, tetapi masih banyak mengandung material pengotor.
Pengotor batubara dapat berupa pengotor homogen yang terjadi di alam saat
pembentukan batubara itu sendiri, yang disebut dengan Inherent Impurities,
maupun pengotor yang dihasilkan dari operasi penambangan itu sendiri, yang
disebut extraneous impurities.
Dengan demikian pencucian batubara bertujuan untuk memisahkan dari
material pengotornya dalam upaya meningkatkan kualitas batubara sehingga nilai
panas berrtambah dan kandungan air serta debu berkurang. Batubara yang terlalu
banyak pengotor cenderung akan menurunkan kualitas batubara itu sendiri
sehingga tidak dapat diandalkan dalam upaya penjualan ke konsumen. Pada
umumnya persyaratan pasar menghendaki kandungan abu tidak lebih dari 10 %,
dan pada umumya menghendaki nilai panas yang berkisar antara 6000-6900
kcal/kg.
Batubara dari tambang terbuka dan tambang dalam harus dipisahkan
terlebih dahulu dari material pengotornya yang ditimbun terlebih dahulu di Coal
Yard. Dengan bantuan Whell Looader, raw coal dimuat ke hopper, umpan dari
hopper ini dipisahkan melalui grizzly, sehingga batubara yang memiliki ukuran
diatas 75 mm akan dimuat ke Picking Belt yang selanjutnya akan dipisahkan dari
material pengotornya melalui hand picking secara manual, sedangkan batubara
yang berukuran -75 mm akan dijadikan umpan pencucian.
Macam-Macam Alat Pencucian Batubara

1. Jig

Pencucian dengan alat ini didasarkan pada perbedaan spesific gravity.


Proses yang dilakukan Jig ini adalah adanya stratifikasidalam bed sewaktu adanya
air hembusan. Kotoran cenderung tenggelam dan batubara bersih akan timbul di
atas.Basic jig, baum jig sesuai digunakan untuk pencucian batubara ukuran besar,
walaupun baum Jig dapat melakukan pencucian pada batubara ukuran besar tetapi
lebih efektif melakukan pencucian pada ukuran 10 – 35 mm dengan spesifik
gravity 1,5 –1,6. Modifikasi baum jig adalah batac jig yang biasa digunakan untuk
batubara ukuran halus.Untuk batubara ukuran sedang, prinsipnya sama yaitu
pulsing (tekanan) air hembusan berasal dari samping atau dari bawah bed. Untuk
menambah bed atau mineral keras yang digunakan untuk meningkatkan
stratifikasi dan menghindari percampuran kembali, mineral yang digunakan
biasanya adalah felspar yang berupa lump silica dengan ukuran 60 mm.

2. Dense Medium Separator (DMS)


Dense medium ini juga dioperasikan berdasarkan perbedaan spercific
gravity. Menggunakan medium pemisahan air, yaitu campuran magnetite dan air.
Medium campuran ini mempunyai spesific gravity antara batubara dan
pengotornya. Slurry magnetite halus dalam air dapat mencapai densitas relatif
sekitar 1,8 ukuran batubara yang efektif untuk dilakukan pencucian adalah 0,5 –
150 mm dengan Spesifik gravity 1,3 – 1,9 type dense-medium separator yang
digunakan dapat berupa bath cyclone dan cylindrical centrifugal. Untuk cylinder
centrifugal separator digunakan untuk pencucian batubara ukuran besar dan
sedang.

Dense medium cyclone bekerja karena adanya kecepatan dense medium,


batubara dan pengotor oleh gaya centrifugal. Batubara bersih ke luar menuju ke
atas dan pengotornya menuju ke bawah. Faktor penting dalam operasi berbagai
dense medium sistem didasarkan pada magnetite dan efisiensi recovery magnetite
yang digunakan lagi.

3. Hydrocyclone
Hydrocyclone adalah water based cyclone dimana partkel-partikel berat
mengumpul dekat dengan dinding cyclone dan kemudian akan ke luar lewat cone
bagian bawah. Partikel-partikel yang ringan (partikel bersih) mennuju pusat dan
kemudian ke luar lewat vortex finder. Diameter cyclone sangat berpengaruh
terhadap efektifitas pemisahan. Kesesuaian ukuran partikel batubara yang akan
dicuci adalah 0,5 – 150 cm dengan spesifik gravity 1,3 – 1,5.

4. Concentration Tables

Proses konsentrasi table adalah konsentrasi dengan meja miring terdiri dari
rib-rib (tulang-tulang) bergerak ke belakang dan maju terus menerus dengan arah
yang horisontal. Partikel-partikel batubara bersih (light coal) bergerak ke bawah
table, sedangkan partikel-partikel kotor (heavy partical) merupakan partikel yang
tidak diinginkan terkumpul dalam rib dan bergerak ke bagian akhir table.Batubara
ukuran halus dapat dicuci dengan alat ini secara murah tetapi kapasitasnya kecil
dan hanya efektif untuk melakukan pencucian pada batubara dengan spesific
gravity lebih besar 1,5 dengan ukuran partikel batubara yang dicuci 0,5 – 15 mm.

5. Froth Flotation
Froth Flotation merupakan metode pencucian batubara yang banyak
digunakan untuk ukuran batubara halus. Froth flotation cell digunakan untuk
membedakan karakteristik permukaan batubara. Campuran batubara dan air
dikondisikan dengan reagen kimia supaya gelembung udara melekat pada
batubara dan mengapung sampai ke permukan, sementara itu partikel-partikel
yang tidak diinginkan akan tenggelam. Gelembung udara naik ke atas melalui
slurry di dalam cell dan batubara bersih terkumpul dalam gelembung busa berada
di atas. Kesesuaian ukuran butir batubara yang dicuci < 0,5 mm dengan spesifik
gravity 1,3.

Tahap pencucian

Tahap pencucian ini terjadi di dalam baum jig dan hydrocyclone


a. Baum Jig Batubara pretreatment yang berukuran -75 mm dialirkan ke baum jig
melalui lubang umpan (jig fedd sluice). Pada baum jig, umpan mengalami
konsentrat gaya berat, sehingga diperoleh tiga macam produk yaitu :

1. Batubara tercucihasil konsentrasi gaya berat berukuran -75 mm + 0,5 mm


diteruskan ke dalam static screen dan double deck vibrating screen untuk
dikurangi kandungan airnya, serta dilakukan pemisahan ukuran
partikelnya.Double deck vibrating screen mempunyai lubang bukaan sebelah
atas 5 mm dan lubang bukaan sebelah bawah 0,5 mm, sehingga terjadi
pemisahan ukuran batubra tercuci setelah melewati double deck vibrating
screen sebagai berikut :
a) Batubara tercuci ukuran -75 mm + 5 mm batubara tercuci ukuran -75 mm +
5 mm ini diangkut oleh belt conveyor.
b) Batubara tercuci ukuran -5 mm + 0,5 mmbatubara tercuci ukuran -5 mm +
0,5 mm ini dibawa oleh belt conveyor dan selanjutnya bersama produk kasat
di bawa ke storage.
c). Batubara tercuci ukuran -0,5 mm batubara tercuci ukuran -0,5 mm ini
ditampung pada dua macam sumuran (sump). Untuk yang lolos dari
descliming screen ditampung effluent sump, sedangkan yang lolos dari
sizing screen ditampung pada main sump. Batubara yang masuk ke effluent
sump, bersama-sama dengan air dipompakan ke effluent cyclone dan yang
masuk ke main sump dipompakan ke classifying cyclone untuk kemudian
diproses lebih lanjut pada unit pencucian berikutnya.

2. Produk menengah (middling) Produk menengah dari baum jig diangkut dengan
elevator A dan ditumpahkan ke dalam bak penampung kotoran (discard bin).

3. Batuan pengotor (Discard) Batuan pengotor dari pengotor produk baum jg


diangkut dengan elevator B yang kemudian ditumpahkan ke dalam discard bin.
Selanjutnya produk menengah dan produk pengotor ini dibuang ke tempat
pembuangan dengan alat angkut truck. Skema dari Jig-Table Cleaning Circuit
ditunjukkan pada dibawah ini.

Sumber : Inspector’s Guidance Manual Coal Preparation Plants,1998


Jig Table Cleaning Circuit
b. Hydrocyclone

Umpan (feed) dari hydrocyclone berasal dari effluent sump dan main
sump. Material yang masuk ke dalam hyrocylone tersebut akan mengalami
konsentrasi gaya karena adanya gaya sentrifugal yang terjadi di dalam cyclone,
sehingga akan menghasilkan produk limpahan atas (overflow) dan produk
limpahan bawah (under flow). Limpahan bawah tersebut selanjutnya akan
menjadi umpanm pada slurry screen. Produk limpahan atas dari hydrocyclone
selanjutnya diproses pada peralatansebagai berikut :

1. Headbox

Pada head box produk limpahan atas dari cyclone tersebut terbagi lagi
menjadi dua macam produk, yaitu produk limpahan atas dari head box yang
dipompakan lagi pada lounder untuk dipakai pencucian kembali dan produk
limpahan bawah yang selanjutnya dialirkan ke thickener. Pengotor batubara yang
berasal dari lumpur dan juga batubara berbutir halus (fine coal) ikut bersama air
pencucian yang dialirkan ke tempat penampungan.(R.Hutamadi dan Edie Kurnia
Djunaedi,2005).
2. Bak pengendap (thickener)
Over flow dari cyclone dialirkan ke bak penampungan (thickener).
Material yang masuk ke thickener merupakan material pengotoryang telah
bercampur membentuk lumpur, walau pada kenyataannya masih banyak produk
batubara umuran 0,5 mm yang terbawa bersama kotorannya. Didalam thickener
dengan bantuan flocculant terjadi proses pengendapan. Air yang digunakan akan
diproses untuk dapat digunakan kembali batubara akan di ditambahkan reagen
sehingga batubara akan mengapung diatas cairan.air akan dialirkan kembali
kepencuian dan batubara bersih akan masuk ke mesin pengering. Skema dari
Water Clarification Circuit ditunjukkan pada di bawah ini.
Sumber : Inspector’s Guidance Manual Coal Preparation Plants,1998
Water Clarification Circuit

Anda mungkin juga menyukai