Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


PT. Timah (Persero) Tbk melakukan operasi penambangan timah di darat
maupun di laut. Kegiatan penambangan darat dilakukan perusahaan di wilayah
Izin Usaha Pertambangan (IUP) perusahaan yang berlokasi di sebagian besar
Pulau Bangka dan Belitung serta Kepulauan Riau. Proses penambangan timah
darat (alluvial) menggunakan metode pompa semprot (gravel pump) dimana
pengoperasiannya sesuai dengan pedoman atau prosedur penambangan yang baik
(Good Mining Practices). Untuk penambangan lepas pantai, Perusahaan
mengoperasikan kapal keruk dengan jenis Bucket Line Dredges dengan ukuran
mangkuk mulai dari 7 cuft sampai dengan 24 cuft dan dapat beroperasi mulai dari
15 sampai 50 meter dibawah permukaan laut dengan kemampuan gali mencapai
lebih dari 3,5 juta meter kubik material setiap bulannya. Untuk meningkatkan
kapasitas produksi di laut, PT. Timah (Persero) Tbk membangun Kapal Isap
Produksi (KIP) dengan kemampuan gali mencapai 25 meter di bawah permukaan
laut sehingga dapat menjangkau cadangan sisa dari kapal keruk, dan
pengembangan Bucket Wheel Dredges yang nantinya akan menggantikan kapal
keruk jenis Bucket Line yang mempunyai kemampuan gali sekitar 70 meter kubik
dibawah permukaan laut

Unit peleburan memegang peranan penting dalam kelangsungan usaha


pertambangan, karena unit peleburan merupakan salah satu penentu dari kualitas
produk yang dihasilkan. Proses peleburan (smelting) bijih timah di Unit
Metalurgi, PT. Timah (Persero) Tbk, dilakukan dengan menggunakan Tanur
Pantul (reverberatory furnace). Proses ini merupakan proses pyrometallurgy,
yang dalam proses ekstraksinya menggunakan energi panas yang tinggi (bisa
sampai 2000oC). Hasil peleburan bijih timah dengan suhu 1100oC –1500oC akan
menghasilkan timah cair (crude tin) dengan kadar Sn antara 99,0%-99,99%.

1
Sedangkan unsur pengotornya berupa besi (Fe), timbal (Pb), antimom (Sb), arsen
(As), tembaga (Cu) dan nikel (Ni) yang merupakan unsur pengotor utama dalam
timah kasar.Proses peleburan terdiri dari peleburan tahap I yang akan
menghasilkan slag 1 dan peleburan tahap II yang akan menghasilkan slag II dan
terak. Setelah proses peleburan tahapan selanjutnya adalah proses pemurnian
timah. Dalam proses pemurnian bijh timah,masih terkandung unsur Pb yang
cukup tinggi. Untuk itu perlu dilakukan penurunan kadar Pb dengan
menggunakan alat yang bernama Crystallizer,. Dalam pemurnian timah pada
Crystallizer dilakukan karena kadar Pb yang terkandung dalam timah hasil
peleburan ini masih sangat tinggi, lebih besar dari 0,04% bahkan mencapai 1%.

Di PT. Timah (Persero) Tbk, alat Crystallizer itu sendiri memiliki


pengaturan yang berbeda antara masing-masing Crystallizer. Untuk itu dalam
kajian ini perlu dicari pengaturan Crystallizer yang paling optimal antara lain
seperti pengaturan temperatur, putaran blade dan penyemprotan air oleh operator
dalam menurunkan kadar Pb agar dapat dihasilkan produk yang memenuhi syarat
permintaan pasar. Tingkat penurunan unsur Pb pada proses pemurnian timah
dengan metoda eutectic refining menggunakan alat Crystallizer, faktor-faktor
penyebab yang mempengaruhi proses pemurnian dan tingkat efektifitas masing-
masing Crystallyzer

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalahn yang timbul, maka dalam penilitian ini penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja yang menjadi faktor penyebab tidak tercapainya produksi
peleburan pada timah ?
2. Bagaimana cara meningkatkan produksi timah agar target produksi dapat
tercapai ?

2
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan pada area unit Kundur PT. Timah (Persero)
Tbk
2. Pengamatan dilakukan secara umum dimulai dari proses pencucian bijih
timah hingga dikemas dalam kampil
3. Penelitian ini hanya menganalisa optimalisasi proses peleburan untuk
mendapatkan peningkatan pencapaian produksi yang baik dengan
melihat cara kerja peleburannya dan untuk mengetahui kadar
penurununan Pb

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini, sebagai Berikut :
1. Mengetahui proses tahapan kegiatan peleburan di PT. Timah (Persero)
Tbk
2. Mengupayakan peningkatan produksi timah agar kadar timah yang
dihasilkan dapat tercapai.

1.5 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan dua metode penelitian yaitu


penelitian langsung dilapangan dan penelitian tidak langsung dengan pencarian,
pengumpulan dan pengolahan data yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang
diinginkan.

1) Studi Literatur
Tahapan awal dalam pelaksanaan penelitian yaitu dengan melakukan
studi literatur. Studi literatur dilakukan dengan mencari bahan-bahan
pustaka yang dapat disajikan sebagai penunjang dalam pelaksanaan
penelitian. Literatur tersebut diperoleh dari buku-buku, jurnal, hasil
penelitian sebelumnya serta data-data dari perusahaan terkait.

3
2) Tahap Studi Lapangan
Tahap studi lapangan berupa observasi lapangan dan pengambilan data.
Pengambilan data dilakukan secara langsung di lapangan dan laporan
penelitian perusahaan, serta jurnal-jurnal penelitian terdahulu. Data yang
diambil adalah sebagai berikut :
a) Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari hasil
pengamatan di lapangan. Data primer yang didapatkan pada saat
penelitian adalah :
i. Proses Pencucian Bijih Timah
ii. Analisis Sample Feed Uji Fisik
iii. Penurunan Kadar Pb Pada Sn
b) Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung,
yaitu dapat menyalin atau mengutip dari data yang sudah ada. Data
sekunder yang didapatkan pada saat penelitian adalah :
i. Peta Kesampian Daerah Penambangan dan Peta lokasi
Penambangan
ii. Keadaan lingkungan dan iklim alam daerah penambangan
iii. Alat-alat peleburan
iv. Jumlah alat yang digunakan pada produksi peleburan
v. Spesifikasi unit peleburan yang digunakan
vi. Material komposisi untuk peleburan
3) Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan melakukan perhitungan-perhitungan
secara teoritis kemudian menganalisis hasil olahan data tersebut dalam
menyelesaikan suatu proses tertentu.
4) Analisis Hasil Pengolahan Data
Anilisis hasil pengolahan data dilakukan dengan tujuan memperoleh
kesimpulan sementara

4
5) Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan
data yang telah dilakukan dengan permasalahan yang diteliti. Kesimpulan
ini juga sebagai rekomendasi kepada perusahaan hasil penelitian ini.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diperoleh dari penyusunan tugas akhir II ini adalah
sebagai berikut :

1. Sebagai dasar perbaikan sistem pengoperasian peleburan agar target


produksi yang ditetapkan dapat tercapai
2. Sebagai dasar optimalisasi produktifitas pada unit peleburan timah

5
Prosedur Penelitian

Studi Literatur

Bahan-bahan pustaka yang berhubungan


dengan penelitian dari buku-buku dan
laporan perusahaan

Pengambilan Data

Sekunder
1. Peta Kesampaian Daerah dan
Peta lokasi penambangan
Primer
2. Keadaan lingkungan dan iklim
alam daerah penambangan\
1. Proses Pencucian Bijih Timah 3. Alat-alat peleburan
2. Analisis Sample Feed Uji 4. Jumlah alat yang digunakan
Fisik pada produksi peleburan
3. Penurunan Kadar Pb Pada Sn 5. Spesifikasi unit peleburan
yang digunakan
6. Material komposisi untuk
peleburan

Pengolahan Data

Analisis Data

Kesimpulan dan Saran

Gambar 1.1 Tahapan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai