ANALYSIS PROXIMATE
MUH RIFKI RAHSYANJANI (09320160034)
TEKNIK PERTAMBANGAN, UMI
SARI
Penentuan proksimat merupakan metode awal dalam penentuan kualitas batubara yang meliputi
penentuan kandungan kadar air, zat terbang, abu dan karbon tertambat. Standard Operation Prosedur
(SOP) analisis proksimat diperlukan untuk memberikan acuan bagi analis untuk menghasilkan nilai
hasil uji yang presisi dan akurat. Penyusunan SOP analisis kimia proksimat baik instrumen dan
manual batubara telah dilakukan melalui penulusuran dan mengadopsi metode baku dengan
menggabungkan instruksi kerja alat melalui pembahasan sehingga menghasilkan prosedur baku
analisis proksimat batubara. Analisis Proksimat bertujuan untuk mengkuantifikasi nilai moisture atau
air yang dikandung batubara, baik air permukaan (free moisture) maupun air bawaan (inherent
moisture), kemudian mengkuantifikasi pula kandungan abu (ash), zat terbang (volatile matters), dan
karbon tertambat (fixed carbon).
Kata kunci : Proksimat, Batubara.
ABSTRACT
Proximate determination is the initial method in determining the quality of coal which includes
determination of the content of water content, flying substances, ash and carbon tethered. Proximate
analysis of Standard Operation Procedure (SOP) is needed to provide a reference for analysts to
produce precise and accurate test results. The preparation of proximate chemical analysis SOPs for
both coal instruments and manuals has been carried out through research and adopting standard
methods by combining tool work instructions through discussion so as to produce standard proximate
coal analysis procedures. Proximate analysis aims to quantify the value of moisture or water
contained in coal, both surface water (free moisture) and inherent water (inherent moisture), then
quantify also the content of ash (ash), volatile matters, and carbon tethered (fixed carbon )
Keywords: Proximate, Coal.
b. Inherent Moisture
26,1−25,60
%IM¿ x 100 %
Keterangan : 26,1−25,1
= 50%
IM : Inherent Moisture.
m1 : berat wadah c. Volatile Matter
m2 : berat wadah + sample 26,1−25,60
m3 : berat wadah + sample (setelah dari %VM¿ x 100 %
oven)
26,1−25,1
= 50%
d. Fixed Carbon
FC = 100% - (70%+50%+50%)
Keterangan :
Ash : Ash Content (Kadar Abu) = -70%
m1 : berat wadah
m2 : berat wadah + sample
m3 : berat wadah + sample (setelah dari VI. Pembahasan
oven)
m4 : berat wadah bersih (setelah dari Dari hasil perhitungan diperoleh
oven) hasil ash 70%, Inherent Moisture 50%,
volatile matter 50% serta Fixed Carbon –
70%. Hasil ini diperoleh dari 2 keadaan
yang mempengaruhinya, yaitu keadaan
awal dan keadaan setelah di oven.
Keterangan : Dalam pengerjaan analisa sample
VM : Volatile Matters (Zat terbang) batubara harus disertakan pengerjaan analisa
m1 : berat wadah Daily Check (In House Standard) yaitu untuk
m2 : berat wadah + sample lebih meyakinkan ketepatan hasil analisa yang
m3 : berat wadah + sample (setelah dari dilakukan oleh Analis. Dari hasil analisa yang
oven) diperoleh maka pembahasan menurut
parameter yaitu:
1. Moisture in The analysis Sample
Semakin tinggi peringkat suatu
batubara semakin kecil porositas batubara
tersebut atau semakin padat batubara tersebut.
Keterangan : Dengan demikian akan semakin kecil juga
FC : Fixed Carbon, % moisture yang dapat diserap atau ditampung
IM : Inherent Moisture, % dalam pori batubara tersebut. Hal ini
AC : Ash Content, % menyebabkan semakin kecil kandungan
moisturenya khususnya inherent moisturenya.
VM : Volatile Matters, %
2. Ash Content (kandungan Abu)
Kadar abu dalam batubara tergantung
pada banyaknya dan jenis mineral matter yang
Tabel 2. Data massa cawan dan sampel dikandung oleh batubara baik yang berasal
(setelah di oven) dari inherent atau dari extraneous. Semakin
Massa Massa tinggi kadar abu pada jenis batubara yang
Massa
Massa
cawan+
Cawan+ cawan sama, semakin rendah nilai kalorinya. Kadar
No cawan sampel bersih abu didalam penambangan batubara dapat
sampel
(gr) setelah setelah dijadikan penentu apakah penambangan
(gr)
oven (gr) oven (gr) tersebut bersih atau tidak, yaitu dengan
1 25,1 26,1 25,6 24,9 membandingkan kadar abu dari data geology
atau planning, dengan kadar abu dari batubara
produksi.
3.Volatile Matter
a. Ash
Kadar Volatile Matter dalam batubara
25,60−24,9 ditentukan oleh peringkat batubara. Semakin
%Ash¿ x 100 % tinggi peringkat suatu batubara akan semakin
26,1−25,1
rendah kadar volatile matternya. Volatile
= 70% Matter digunakan sebagai parameter penentu
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN HASLAN
VII. Kesimpulan