Anda di halaman 1dari 1

Nama: Muhammad Dzaki Ibrahim

NIM: 12014033

TUGAS GEOKIMIA PETROLEUM


Soal
Untuk Rock-Eval, manakah yang lebih baik: Sampel bebas karbon karbonat ataukah sampel
batuan utuh (whole rock)?

Jawaban
Sampel yang lebih baik untuk rock-eval adalah sampel yang bebas karbon karbonat. Hal ini
karena jika suatu sampel batuan terdapat mineral karbonat maka ketika dievaluasi dengan
rock-eval, mineral karbonat tersebut akan ikut terurai selama penguraian termal dan akan
menghasilkan karbon dioksida. Kita telah mengetahui bahwa selama proses pirolisis
menggunakan rock-eval, karbon dioksida juga dikeluarkan dari kerogen. Karbon dioksida ini
ditangkap oleh suatu perangkap selama pirolisis berlangsung dan kemudian dilepas kepada
detektor kedua (direkam sebagai S3) setelah semua pengukuran hidrokarbon selesai. Jumlah
karbon dioksida yang didapat dari kerogen dapat dikorelasikan dengan jumlah oksigen di
dalam kerogen. Karena kandungan oksigen yang tinggi berkaitan dengan oksidasi tinggi
selama diagenesis, maka kandungan oksigen yang tinggi yang ada di dalam kerogen
merupakan indikator negatif potensi sumber hidrokarbon.
Karbon yang dihasilkan oleh mineral karbonat adalah karbon anorganik, sedangkan yang
diinginkan oleh penganalisis adalah kandungan karbon organik yang ada di dalam sampel
tersebut, yang mana karbon organik tersebut pasti berasal dari senyawa organik (semua
senyawa organik mengandung unsur karbon), kemudian senyawa-senyawa organik tersebut
yang nantinya dapat menghasilkan hidrokarbon. Oleh karena itu apabila sampel yang
digunakan adalah sampel batuan utuh yang kemungkinan masih mengandung mineral
karbonat, maka hasil rekaman S3 akan terkontaminasi oleh karbon dioksida dari karbon
anorganik yang merupakan hasil pirolisis mineral karbonat yang tidak dibutuhkan dalam
penilaian kualitas batuan induk (source rock). Karbon dioksida dari mineral karbonat tersebut
akan menyebabkan harga Indeks Oksigen (OI) menjadi terganggu sehingga mengakibatkan
kesalahan dalam evaluasi sampel tersebut.
Referensi:
Parlan, Wahjudi. 2003. Kimia Organik. Malang : FMIPA Universitas Negeri Malang.
Subroto, Eddy. 2012. PENGENALAN GEOKIMIA PETROLEUM. Bandung : Penerbit ITB.

Anda mungkin juga menyukai