FORAMINIFERA
Dari phylum protozoa, khususnya foraminifera sangat penting dalam geologi karena
memiliki bagian yang keras dengan ciri masiing-masing foram, antara lain :
a. Benthonik (di dasar laut), ciri-ciri :
-. Susunan kamar planispiral
-. Bentuk test pipih
-. Komposisi test adalah aglutine dan arana
Foraminifera benthonik memiliki habitat pada dasar laut dengan carahidup secara vagile
(merambat/merayap) dan sessile (menambat). Alatyang digunakan untuk merayap pada benthos
yang vagile adalahpseudopodia. Terdapat yang semula sesile dan berkembang menjadivagile
serta hidup sampai kedalaman 3000 meter di bawah permukaanlaut. Material penyusun test
merupakan agglutinin, arenaceous, khitin,gampingan.
Termasuk famili Lituolidae, dengan cirri-ciri test pada awalnya terputar,kemudian menjadi uniserial
lurus, komposisi test pasiran, aperture bulatdan terletak pada puncak kamar akhir. Muncul pada karbon
resen.
Famili berbentuk lensa, trochoid, terputar involut, pada ventral terlihatsurture bercabang tak
teratur, komposisi test gampingan, berpori halus,aperture kecil pada bagian ventral kecil pada
bagian ventral
Genus Bolivina
Termasuk famili Buliminidae dengan test memanjang, pipih agak runcing,beserial, komposisi
gampingan, berposi aperture pada kamar akhir,kadang berbentuk lope, muncul Kapur Resent
Termasuk famili Amonalidae, dengan cirri cirri test planoconvex rotaloid,bagian dari
dorsal lebih rata, komposisi gampingan berpori kasar,aperture di bagian ventral, pemukaan akhir
sempit dan memanjang.
Termasuk famili Lageridae, dengan ciri ciri test pilythalamus, uniserial,curvilinier, suture
menyudut, komposisi test gampingan berpori halus,aperture memancar, terletak pada ujung
kamar akhir.
Genus Elphidium Monfort 1808
Termasuk famili Nonionidae dengan ciri cirri test planispiral, bilateralsimetris, hampir
seluruhnya involute, hiasan suture bridge dan umbilical,komposisi test gampingan berpori, aperture
merupakan sebuahlubang/lebih pada dasar pemukaan kamar akhir.
Termasuk famili Heterolicidae, degan test memanjang, kamar tersusununiserial lurus, kompisi test
gampingan berpori halus, aperture terletak dipuncak membulat mempunyai leher dan bibir. Muncul Kapur
Resen.
Termasuk famili Lagenidae degan test lurus memajang, kamar tersusununiserial, suturenya tegak
lurus, terhadap sumbu, pada pemulaaan agakbengkok kemudian lurus, komposisi gampingan berpori,
aperture dipuncak berbentuk radier, muncul Karbon Resent.
Termasuk famili Nonionidae dengan test cenderung involute, bagian tepimembulat, umumnya
dijumpai umbilical yang dalam, komposisigampingan berpori , aperture melengkung pada kamar akhir.
Muncul Yura Resent.
Genus Nonion Monfort 1888
Termasuk famili Nonionidae dengan test cenderung involute, bagian tepimembulat, umumnya
dijumpai umbilical yang dalam, komposisigampingan berpori , aperture melengkung pada kamar akhir.
Muncul Yura Resent.
Termasuk famili Sacanidae degan test globular, komposisi test darimaterial kasar, biasanya oleh
khitin berwarna coklat, aperture di puncakumumnya degan leher. Muncul Silur Resent.
Termasuk famili Textularidae test memanjang kamar tersusun biserial,morfologi kasar, komposisi
pasiran, aperture sempit memanjang padapermukaan kamar akhir. Muncul Devon Resent.
Termasuk famili uvigeridae degan test fusiform, kamar triserial, komposisiberpori, aperture di ujung
dengan leher dan bibir. Muncul Eosen Resent.
C. Aplikasi Foraminifera
Masalah masalah Geologi yang menghubungkan dengan umur suatu batuan sampai
sekarang masih mempergunakan foraminifera planktonikdi samping juga mengunakan metode
metode lain yang lebih teruji dan lebih tepat.Penentuan kisaran umur dengan mengunakan
foraminifera planktonik,dilakukan degan langkah langkah sebagai berikut :
Laboratorium Mikropaleontologi
a. Mengenalisa fosil foraminifera palakton dari suatu batuan sampai ketingkat spesiesnya.
b. Mempergunakan acuan Blow (1969) dalam penetuan kisaran umumdari fosil foram plankton
yang telah diamati dan dianalisa.
c. Menetukan kisaran umur fosil foram plankton yang muncul akhir danumur yang punah awal.
d. Maka umur batuan yang didapatkan merupakan suatu range dari hasilnomor C
D. Foraminifera Planktonik
Foraminifera planktonik jumlah genusnya sedikit, tetapi jumlah spesiesnya banyak.
Plankton pada umumnya hidup mengambang di permukaan laut dan fosil plankton ini dapat
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah geologi, antara lain :
-. Sebagai fosil petunjuk
-. Korelasi
-. Penentuan lingkungan pengendapan
Foram plankton tidak selalu hidup di permukaan laut, tetapi pada kedalaman tertentu ;
-. Hidup antara 30 50 meter
-. Hidup antara 50 100 meter
-. Hidup pada kedalaman 300 meter
-. Hidup pada kedalaman 1000 meter
Berdasarkan atas kerangka tubuh atau spikulanya, Porifera dibagi menjadi tiga kelas.
1. Kelas Calcarea
Kerangka tubuh kelas Calcarea berupa spikula seperti duri-duri kecil dari Kalsium Karbonat.
Misalnya Scypa, Grantia, Leucosolenia.
2. Kelas Hexatinellida
Kerangka tubuh kelas Hexatinellida berupa spikula yang mengandung Silikat atau Kersik (SiO2).
Bentuk tubuh umumnya berbentuk silinder atau corong. Misalnya Euplectella aspergilium.
3. Kelas Demospongia
Kerangka tubuh kelas Demospongia terbuat dari spongin saja, atau campuran spongin dan zat
kersik. Misalnya Euspongia sp dan Spongilla sp.
Dari ketiga kelas di atas, menurutmu kelas manakah yang bermanfaat untuk manusia?