072001500025
FORAMINIFERA BESAR
Foraminifera merupakan makhluk hidup yang secara taksonomi berada dibawah Kingdom
Protista,Filum Sarcomastigophora, Subfilum Sarcodina, SuperkelasRhizopoda, Kelas
Granuloreticulosea, dan Ordo Foraminiferida. Foraminifera berdasarkan cara hidupnya dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu foraminifera yang hidup di dasar laut (benthonic foraminifera) dan
foraminifera yang hidup mengambang mengikuti arus ( panktonic foraminifera). Foraminifera
bentonik pertama mulai hidup sejak Zaman Kambrium sampai saat ini, sedangkan foraminifera
planktonik hidup dari Zaman Jura sampai saat ini. Foraminifera, sekalipun merupakan protozoa
bersel satu, merupakan suatu kelompok organism yang sangat komplek. Foraminifera dibagi
menjadi 12 sub ordo oleh Loeblich dan Tappan (1984) dan lebih dari 60,000 spesies telah
terindentifikasi hidup selama Fanerozoikum (Phanerozoic,dari kira-kira 542 juta tahun yang lalu
sampai sekarang)
Berbagai jenis foraminifera kecil (sebagian besar benthonik, tanpa skala) (Thomson,2005)
Morfologi
Sel foraminifera yang lembut (cytoplasm) hampir seluruhnya ditutupi oleh cangkang yang dapat
tersusun dari material organik (tectin), mineral kalsit/aragonit/silika,ataupun aglutinin.
Cangkang-cangkang tersebut ada yang terdiri hanya dari satu ruang (unilocular) atau banyak
ruang (multilocular) yang saling berhubunan melalui suatu lubang bukaan (disebut foramen bila
bukaan ini hanya terdiri dari satu lubang dan foramina apabila lebih dari satu lubang).
Benthonic vs Planktonic, Besar vs Kecil
Pada umumnya ada klasifikasi tidak resmi foraminifera yang didasarkan pada sifathidupnya dan
ukuran cangkangnya. Bersdasarkan sifat hidupnya, foraminifera dibagi menjadi foraminifera
bentonik dan foraminifera planktonik. Foraminifera bentonik hidup di dasar laut dan memiliki
lingkungan hidup pada kedalaman laut tertentu sehingga tidak tersebar luas. Foraminifera
planktonik hidup mengikuti arus laut, hal ini memungkinkan jenis foraminifera ini tersebar luas
ke seluruh lautan. Foraminifera besar digunakan untuk menyebut foraminifera yang berukuran
diameter lebih dari 2mm dan volume cangkang lebih dari 3mm kubik serta memiliki struktur
cangkang bagian dalam yang kompleks, demikian sebaliknya berlaku untuk foraminifera kecil.
Foraminifera besar hidup secara bentonik, sedangkan foraminifera kecil ada yang bentonik dan
ada juga yang planktonik.
KEGUNAAN FORAMINIFERA
Penelitian tentang fosil foraminifera mempunyai beberapa penerapan yang terus berkembang
sejalan dengan perkembangan mikropaleontologi dan geologi. Fosil foraminifera bermanfaat
dalam biostratigrafi, paleoekologi, paleobiogeografi,dan eksplorasi minyak dan gas bumi.
BIOSTRATIGRAFI
fosil foraminifera adalah mikrofosil yang sangat berharga khususnya untuk menentukan umur
relatif lapisan-lapisan batuan sedimen laut. Datapenelitian menunjukkan foraminifera ada di
bumi sejak jaman Kambrium, lebih dari 500 juta tahun yang lalu. Foraminifera mengalami
perkembangan secara terus-menerus, dengan demikian spesies yang berbeda diketemukan
pada waktu (umur)yang berbeda-beda. Foraminifera mempunyai populasi yang melimpah dan
penyebaran horizontal yang luas, sehingga diketemukan di semua lingkungan laut.Alasan
terakhir, karena ukuran fosil foraminifera yang kecil dan pengumpulan atau cara
mendapatkannya relatif mudah meskipun dari sumur minyak yang dalam.Foraminifera
memberikan data umur relatif batuan sedimen laut.Ada beberapa alasan bahwa
Dalam Foraminifera bentonik besar terdapat beberapa famili dan genus diantaranya :
1.Famili Discocyclidaea.
Genus Aktinocyclina : kenampakan luar bulat, tidak berbentuk bintang, di jumpai rusak rusak
yang memancar Genus Asterocyclina : kenampakan luar seperti bintang polygonal, dijumpai
rusak rusak radier.Genus Discocyclina : kenampakam luar merupakan lensa, kadang bengkok
menyerupai lensa,kadang bengkok menyerupai pelana, kelilingnya bulat degan/ tanpa tonggak
tonggak
2. Famili Camerinidaea
Genus Asslina : kenampakan luar pipih (lentukuler) discoidal, test besar ukuran 2 50mm, di
jumpai tonggak tonggak Genus Cycloclypeus : kenampakan luar seperti lensa dan kamar
sekunder yangsiku siku terlihat dari luar Genus Nummulites : kenampakan luar seperti lensa,
terputar secara planispiral,hanya putaran terluar yang terlihat, pada umumnya licin.
3. Famili Alveolinelliadae
Genus Alveolina : kenampakan luar berbentuk telur/slllips (fusiform), panjang kurang lebih 1
cm. Genus Alveolinella : bentuk sama degan Alveolina panjang sumbunya 0,5 1,5 cm serta ada
suatu kanal (pre septa). Celah celahnya 13 tersusun menjadi 3 baris dan tersusun bergantian,
tetapi sambung menyambung.
4. Famili Miogpsinidaea
Genus Miogypsian : kenampakan luar terbentuk segitiga, lonjong hingga bulat,kadang seperti
bintang/pligonal, permukaan papilliate, sering di jumpai tongkak.Genus Miogypsinoides ;
kenampakan luar terbentuk segitiga, lonjong dan kulit luarnya datar.
5.Famili Calcarinidaea
Genus Biplanispira : kenampakan luar pipih hingga seperti lensa, discoidal,hamper bilateral
simetri dengan/tanpa tonggak. Genus Pellatispira : kenampakan luar seperti lensa (lentikuler)
dan bulat sering dijumpai tonggak.
6. Famili Orbitoididaea.