Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL

Fosil Foraminifera sebagai Petunjuk Adanya Minyak Bumi Sumber : http://ethomas.web.wesleyan.edu/ees123/


Fosil Foraminifera merupakan fosil tertua dari Kambrium. Material penyusun berupa Agglutinated dengan bentuk tabung sederhana, material Calcareous yang terbuat dari porselen microgranular dan berkembang dalam Carboniferous, dan material test hialin Calcareous di Permian, Seiring waktu, masing-masing kelompok ini telah berkembang dalam berbagai bentuk, termasuk tes kompleks besar yang terkait dengan karang. Kelompok-kelompok ini memiliki jumlah dan penyebaran pada karang yang sangat luas, dikarenakan oleh perubahan iklim dunia kemudian mengalami kepunahan besar. Salah satu jenis dari kelompok terbsebut adalah funsulinid, mereka memiliki perkembangan menjadi banyak spesies yang tersebar luas selama Permian tapi pergi punah pada akhir periode itu ketika sebuah kepunahan massal dan disertai dengan kepunahan besar organisme karang. Dengan ukuran fosil foram yang cenderung kecil dibandingkan fosil-fosil binatang lain yang lebih besar membuat fosil ini lebih berguna dalam aplikasinya pada eksplorasi minyak bumi, hal ini dikarenakan akan ada ribuan spesimen dalam chip kecil batu dikumpulkan saat pengeboran sumur. Selain itu, spesies foraminifera secara geologis hanya ditemukan di lingkungan tertentu, sehingga seorang ahli paleontologi dapat memeriksa spesimen dalam sampel dan menentukan umur dan lingkungan geologi ketika batu terbentuk. Tidak biasa untuk mengebor sumur minyak tanpa seorang ahli paleontologi untuk menentukan kapan minyak yang dikehendaki/lapisan batu telah tercapai.

PEMBAHASAN

Fosil merupakan penunjuk untuk masa atau zam geologi tertentu. Fosil tertentu yang mempunyai penyebaran geografis yang luas dan masa hidupnya pendek, dinamakan fosil penunjuk atau fosil indeks. Untuk beberapa lapisan batuan yang memili umur fosil yang ssama diperkirakan memiliki kisaran umur geologi yang sama pula. Pada kajian kali ini akan lebih memfokuskan pada fosil foraminifera. Fosil Foraminifera merupakan fosil tertua dari zaman Kambrium. Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam artikel di atas, beberapa fosil yang diperkirakan hidup pada zaman kambrium yakni beberapa jenis meliputi foraminifera dengan tes penyusun berupa Agglutinated dengan bentuk tabung sederhana, material test hialin Calcareous di Permian, dan material Calcareous yang terbuat dari porselen microgranular dan berkembang dalam Carboniferous, pada zaman kambrium jenis ini memiliki penyebaran yang sangat luas dengan jumlah spesies yang banyak. Seperti yang kita ketahui, pada zaman kambrium layaknya saat ini bumi belum mengalami stabilitas. Sehingga beberapa komponen eksogen mulai dari iklim, cuaca, angin, gelombang laut(pasang dan surut), dll belum mengalami kestabilan pula seiring dengan belum stabilnya komponen endogennya. Foraminifera dikenal dalam beberapa jenis. Berdasarkan ukurannya foram dibedakan menjadi foram besardan kecil. Kebanyakan fosil foram kecil sering dimanfaatkan oleh para ahli geologi sebagai indikator eksplorasi minyak bumi, dimana pada fosil foram-foram kecil yang telah terkonsentrasi dimungkinkan ditemukannnya adanya jebakan-jebakan minyak bumi. Berdasarkan deskripsi foram pada paragrafh pertama telah dijelaskan mengenai foraminifera mulai dari penyebarannya yang luas dengan jumlah habitat yang sangat banyak dan telah diperkirakan bahwa beberapa jenis foraminivera telah punah pada zaman kabrium, hal ini menyababkan fosil foraminivera besar sering dimanfaatkan oleh para ahli paleontologi sebagai indikator penciri atau penentu umur geologi lingkungan pengendapannya.

Berdasarkan klasivikasi secara non taksonomis melainkan secara cara hidupnya, foraminivera dibedakan menjadi foraminifera jenis planktonik dan bentonik. Planktonic foraminifera hidup mengambang di air permukaan lautan terbuka, dan mengeluarkan kalsium-karbonat shell. Sedangkan foraminivera bentonik hidup secara vagil dan sessil di dasar samudra dengan kedalaman mencapai 3000 meter. Foraminifera planktonik hidup di lautan di assemblages spesies yang mencerminkan batas suhu air laut. Banyak foraminifera spinose simbiosis ganggang yang hidup di dalam protoplasma. Selama siang hari, mereka membiarkan ganggang ini di luar kulit, sehingga mereka dapat melakukan photosynthesize ganggang, dan foraminifera dapat mengambil produk-produk limbah mereka. Semua foraminifera, termasuk yang dengan symbionts memakan makhluk yang lebih kecil daripada mereka. Foraminifera Planktonik berasal dari benthik foraminifera pada akhir Jurassic untuk awal Cretaceous. Foraminifera yang pertama muncu yakni jenis foram kecil dengan bentuk bulat. Selama periode Kapur banyak spesies baru berevolusi dalam berbagai bentuk. Seiring dengan kepunahan dinosaurus, foram ini jua mengalami kepunahan yakni pada akhir periode Cretaseous. Pada zaman periode berikutnya berkembang lagi foraminifera dengan perkembangan jenis yang lebih beragam. Jenis-jenis yang baru ini pun mengalami kepunahan di akhir dari Eosen, ketika bumi mengalami periode pendinginan parah dan lembaran es di Antartika menjadi mapan. Pada periode ini, bentuk bulat selamat dan pada awal Miocene, foraminifera Planktonik berevolusi dan diversifikasi menjadi berbagai bentuk. Keturunan dari spesies Miosen sekarang mengisi semua lautan di dunia.

KESIMPULAN
Foraminifera merupakan salah satu jenis fosil sebagai fosil indeks, dimana beberapa jenis foraminifera merupakan perwakilan waktu geologi tertentu. foraminifera memiliki ciri-ciri penyebaran yang luas, jumlah spesies yang sangat banyak, dan memiliki range waktu yang cukup singkat. Selain itu foranminifera sering dimanfaatkan oleh para geologis sebagai indikator eksplorasi minyak bumi.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.termwiki.com/Fosil indeks (diakses pada tanggal 03 Oktober 2011 Pukul 21.00 WIB) http://1.bp.blogspot.com/ (diakses tanggal 03 Oktober 2011 Pukul 21.00 WIB) http://www.bukukita.com/biologi (diakses pada tanggal 03 Oktober 2011 Pukul 21.00 WIB) Tim Asisten Makropaleontologi. 2010. Panduan Praktikum Makropaleontologi. Semarang : Undip http://ethomas.web.wesleyan.edu/ees123/ (diakses tanggal 03 Oktober 2011 Pukul 21.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai