Anda di halaman 1dari 12

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Well logging merupakan perekaman karakteristik dari suatu formasi batuan


yang diperoleh melalui pengukuran pada sumur bor. Data yang dihasilkan
disebut sebagai well log. Berdasarkan proses kerjanya, logging dibagi menjadi
dua jenis yaitu wireline logging dan logging while drilling bor. Wireline logging
dilakukan ketika pemboran telah berhenti dan kabel digunakan sebagai alat
untuk mentransmisikan data. Pada logging while drilling, logging dapat
dilakukan bersamaan dengan pemboran. Logging jenis ini tidak menggunakan
kabel untuk mentransmisikan data. Saat ini logging while drilling lebih banyak
digunakan karena lebih praktis sehingga waktu yang diperlukan lebih efisien
walaupun masih memiliki kekurangan berupa transmisi data yang tidak secepat
wireline logging.

Hidrokarbon terbentuk pada batuan induk yang memiliki kandungan organic.


Besarnya kandungan organik pada batuan induk biasnya tercermin dalam nilai
Total Organic Carbon (TOC). Untuk mengetahui nilai Total Organic Carbon
(TOC) pada batuan induk dilakukan dengan uji laboratorium menggunakan
sampel batuan inti (sampel core). Total Organic Carbon (TOC) merupakan
suatu cara analisis keberadaan senyawa organik dalam suatu materi. Secara
kimiawi, pengukuran kadar karbon organik total dilakukan dengan konversi
senyawa organik yang dioksidasi secara sempurna menghasilkan CO2 dan H2O
dan penggunaan oksidator K2Cr2O7 dan KMnO4 untuk penentuan kadar karbon
organik total dalam air.

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mencari zona sourcerock
2. Mahasiswa dapat menghitung nilai TOC
II. TEORI DASAR

Well logging merupakan perekaman karakteristik dari suatu formasi batuan


yang diperoleh melalui pengukuran pada sumur bor. Data yang dihasilkan
disebut sebagai well log. Berdasarkan proses kerjanya, logging dibagi menjadi
dua jenis yaitu wireline logging dan logging while drilling bor. Wireline logging
dilakukan ketika pemboran telah berhenti dan kabel digunakan sebagai alat
untuk mentransmisikan data. Pada logging while drilling, logging dapat
dilakukan bersamaan dengan pemboran. Logging jenis ini tidak menggunakan
kabel untuk mentransmisikan data. Saat ini logging while drilling lebih banyak
digunakan karena lebih praktis sehingga waktu yang diperlukan lebih efisien
walaupun masih memiliki kekurangan berupa transmisi data yang tidak secepat
wireline logging (Ellis & Singer,2008).

Analisa kualitatif (quicklook) yang dilakukan dalam analisis petrofisik adalah


untuk membantu menginterpretasikan zona batuan reservoar, jenis litologi atau
mineral, dan fluida pengisi formasi pada sumur yang teramati sebelum
melakukan analisis kuantitatif. Pada analisis kualitatif ini dilakukan dengan
mengidentifikasi karakteristik bentuk atau defleksi kurva log yang sangat
membantu untuk membedakan lapisan batuan permeabel dan non permeabel,
serta identifikasi fluida pengisi reservoir (Reeves, 1986).

Jumlah material organik yang ada pada batuan dinyatakan sebagai nilai karbon
organik total (TOC/ Total Organic Carbon) dalam satuan persen dari batuan
dalam keadaan kering.Nilai TOC digunakan sebagai salah atu parameter tahap
seleksi awal terhadap batuan sehingga dapat dipisahkan antara batuan yang
tidak menarik dan yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. (Harsono, 1997).

Indeks hidrogen di bawah 150 miligram hidrokarbon/gram TOC


mengindikasikan ketidakhadiran sejumlah material lemak yang menghasilkan
minyak dan mencerminkan kerogen sebagai tipe III dan IV. Indeks hidrogen di
atas 150 miligram hidrokarbon/gram TOC menunjukkan peningkatan material
kaya lemak, yang dapat berasal dari maseral darat (kutinit,resinit,eksinit) atau
dari material alga laut. Karena itu kerogen dengan indeks hidrogen diantara 150
– 300 miligram hidrokarbon/gram TOC mengandung lebih banyak kerogen tipe
III daripada kerogen tipe II sehingga memiliki kemampuan terbatas hingga
cukup untuk berpotensi menghasilkan minyak. Kerogen dengan indeks
hidrogen di atas 300 miligram hidrokarbon/gram TOC pada umumnya
mengandung masrel tipe II sehingga dipertimbangnkan sebagai sumber yang
berpotensi menghasilkan hidrokarbon cair. Kerogen dengan indeks hidrogen
diatas 600 miligram hidrokarbon/gram TOC pada umumnya murni terdiri dari
kerogen tipe I dn tipe II sehingga merupakan sumber yang berpotensi
menghasilkan hidrokarbon cair.

Tabel 1. Potensi kerogen kurang matang berdasarkan indeks hidrogen


(Waples,1985)

Total Organik Carbon atau TOC didefiniskan sebagai jumlah karbon terikat
dialam senyawa organik yang terkandung di dalam air itu sendiri. Karon
organik total mengukur semua bahan yang berdihat organik. Analisis terhadap
Total Organik Carbon (TOC) merupakan analasi yang bisa dikatakan paling
baiik untuk mengetahui kualitas suatu air. Analisa khas untuk mengukur TOC
total karbon sekarag serta karbn organik (IC). Mengurangkan anorganik karbon
dari hasil karbon total TOC. Nilai TOC tidak menunjukkan laju degradasi
senyawa karbon. Senyawa-senyawa yang dianalisis dalam lingkungan alamiah.
Variasi umum lainnya meliputi analisis TOC mengeluarkan bagian IC terlebih
dahulu dan kemudian mengukur sisa karbon (Jenie, 1993).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahanyang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut:

Gambar 1. Laptop

Gambar 2. Alat Tulis

Gambar 3. Data Pengamatan

Gambar 4. Software Excel


B. Diagram Alir Praktikum

Adapun diagram alir pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

Mulai

Data Kurva log

Menentukan titik-titik pada


zona prospek
.
Menentukan nilai pada
kurva log

Mencari nilai Log R

Mencari nilai LOM pada


grafik

Mencari nilai TOC

Selesai

Gambar 5. Diagram Alir Praktikum


IV. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

A. Data Praktikum
Data praktikum berupa data kurva log yang sebagai objek utama.

Log Log Log


No Depth DT LLD Ro Rbaseline Tbaseline Log R LOM TOC
1 900 110 0,8 0,27 2 50 0,802059991 6 15,4315
2 925 89 1,08 0,29 2 50 0,51239376 6 9,85834
3 950 60 1,6 0,32 2 50 0,103089987 6,03 1,96044
4 975 90 1,1 0,35 2 50 0,540362689 6,03 10,2759
5 1000 55 1,9 0,4 2 50 0,077723605 6,05 1,4666
Tabel 2. Data Praktikum

B. Pembahasan
Metode well logging merupakan suatu metode yang dapat memberikan data
yang diperlukan untuk mengevaluasi secara kualitatif dan kuantitatif adanya
Komposisi hidrokarbon. Metode melalui kualitatif digunakan untuk
menganalisis dari data yang telah didapatkan berupa kurva, untuk menentukan
lokasi adanya komposisi hidrokarbon tanpa adanya melakukan perhitungan
terhadap jumlah dan besar potensinya.

TOC atau Total Organic Carbon merupakan jumlah karbon yang terikat dalam
suatu nyawa organik dan sering digunakan sebagai indikator tidak spesifik dari
kualitas air atau kebersihan peralatan pabrik. TOC atau Total Organic Carbon
terbentuk dari material yang berasal dari vegetasi yang membusuk,
pertumbuan bakteri, dan metabolik organisme atau bahan kimia. Pada
praktikum kali ini mengenai TOC dimana batuan induk yang mengandung
hidrokarbon ditentukan oleh keberadaan TOC atau Total Organic Carbon pada
batuan tersebut. TOC biasanya banyak terdapat pada shale sebagai batuan
induk atau tempat terbentuknya hidrokarbon.

Perhitungan TOC pada tiap sumur menggunakan data log Gamma ray,
Resistivitas dan Sonic dengan menggunakan pendekatan nilai menurut Passey
et al (1990), yaitu :
𝑅
𝐿𝑜𝑔 𝑅 = 𝐿𝑜𝑔 10 ( ) + 0,02𝑥(𝑡 − 𝑡𝑏𝑎𝑠𝑒𝑙𝑖𝑛𝑒)
𝑅𝑏𝑎𝑠𝑒𝑙𝑖𝑛𝑒

Dimana :
Log R = Kurva separasi pada Log Sonic dan Log Resistivitas
R = Resistivitas yang terukur oleh alat logging (ohm.meter)
t = Pengukuran waktu transit (µsec/ft)
Rbaseline = Nilai resistivitas yang sama dengan tbaseline
0,02 = Berdasarkan rasio pada -50 µsec/ft per 1 resistivity cycle

Untuk mendapatkan nilai Log R tersebut sebelumnya, harus menentukan


daerah separasi pada log sonic dan log resistivitas, kemudian untuk
mendapatkan nilai Rbaseline dan tbaseline di dapat dari sekitar daerah sparasi atau
tepat di titik temu antara kedua log tersebut dan bisa juga di dapat dari kurva
log sonic dan resistivitasyang saling berhimpit. Setelah di dapatkan nilai R,T
baseline nya maka bisa didapatkan nilai Log R nya. Untuk mendapatkan nilai
LOM (Level Of Maturity) di dapat dari grafik Ro terhadap LOM. Nilai LOM
harus dilakukan dengan baik dan tepat karena sangat berpengaruh terhadap
perhitungan TOC. Kemudian bisa didapat nilai TOC dari persamaan TOC
pada batuan kaya lempung,

(2,297−0,1688 𝑥 𝐿𝑂𝑀)
𝑇𝑂𝐶 = (𝐿𝑜𝑔 𝑅)𝑥 10

Dimana :
TOC = Total Organic Carbon (wt%)
LOM = Level Of Maturity

Pada praktikum kali ini, praktikan diberi kurva log seperti pada lampiran dan
kemudian mencari zona Source rock. Source rock atau batuan sumber
merupakan batuan yang menjadi bahan bauku pembuatan hidrokarbon dan
biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih karena batuan
ini kaya akan kandungan unsur atom karbon (C) yang di dapat dari cangkang
– cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan
menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon. dimana
sparasi antara log DT atau sonic terhadap log Resistivitas yang selanjutnya
untuk mendapatkan nilai R dan T baseline sebanyak 5 sample. Pada kedalaman
900 meter di dapat nilai log DT adalah 110 US/F, nilai Log LLD adalah 0,8
ohm.meter dengan nilai Log Ro nya 0,27 ohm.meter, nilai Rbaseline 2
ohm.meter, nilai Tbaseline 50 US/F , nilai log R yang didapatkan dari
perhitungan seperti diatas adalah 0,802059991 ohm.meter , nilai LOM yang
didapat dari grafik adalah 6 sehingga didapatkan nilai TOC nya adalah 15,4315
wt%. Pada kedalaman 925 meter di dapat nilai log DT adalah 89 US/F, nilai
Log LLD adalah 1,08 ohm.meter dengan nilai Log Ro nya 0,29 ohm.meter,
nilai Rbaseline 2 ohm.meter, nilai Tbaseline 50 US/F , nilai log R yang
didapatkan dari perhitungan seperti diatas adalah 0,51239376 ohm.meter , nilai
LOM yang didapat dari grafik adalah 6 sehingga didapatkan nilai TOC nya
adalah 9,85834 wt%. Pada kedalaman 950 meter di dapat nilai log DT adalah
60 US/F, nilai Log LLD adalah 1,6 ohm.meter dengan nilai Log Ro nya 0,32
ohm.meter, nilai Rbaseline 2 ohm.meter, nilai Tbaseline 50 US/F , nilai log R
yang didapatkan dari perhitungan seperti diatas adalah 0,103089987
ohm.meter , nilai LOM yang didapat dari grafik adalah 6,03 sehingga
didapatkan nilai TOC nya adalah 1,96044 wt%. Pada kedalaman 975 meter di
dapat nilai log DT adalah 90 US/F, nilai Log LLD adalah 1,1 ohm.meter
dengan nilai Log Ro nya 0,35 ohm.meter, nilai Rbaseline 2 ohm.meter, nilai
Tbaseline 50 US/F , nilai log R yang didapatkan dari perhitungan seperti diatas
adalah 0,540362689 ohm.meter , nilai LOM yang didapat dari grafik adalah
6,03 sehingga didapatkan nilai TOC nya adalah 10,2759 wt%. Pada kedalaman
1000 meter di dapat nilai log DT adalah 55 US/F, nilai Log LLD adalah 1,9
ohm.meter dengan nilai Log Ro nya 0,4 ohm.meter, nilai Rbaseline 2
ohm.meter, nilai Tbaseline 50 US/F , nilai log R yang didapatkan dari
perhitungan seperti diatas adalah 0,077723605 ohm.meter , nilai LOM yang
didapat dari grafik adalah 6,05 sehingga didapatkan nilai TOC nya adalah
1,4666 wt%. Nilai TOC yang baik berkisar dari nilai 1 sampai 15 wt%.
V. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Zona Source Rock dilihat pada kurva log dengan nilai log DT atau sonic nya
rendah dan log Resistivitas nya besar.
2. Nilai TOC yang baik berkisar dari nilai 1 sampai 15 wt%.
DAFTAR PUSTAKA

Ellis, D.V. dan Singer, M.J. 2008. Well Logging for Earth Scientists.Springer:
Netherlands.

Harsono, A. 1997. Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log. Jakarta: Schlumberger


Oilfield Service.
Jenie. 1993. Pengantar Evaluasi Log. Jakarta: Schlumberger data servis, Mulia
Center.
Reeves. 1986. “The Geological Interpretation of Well Logs, 2nd Edition, revised
1986”. Scotland: Whittles Publishing.

Waples, dkk.1985.An Overview of Seismic Stratigraphy. TheAmerican


Association of Petroleum Geologist. TulsaOklahoma

Anda mungkin juga menyukai