Anda di halaman 1dari 4

TOC

Pengertian
TOC adalah alat yang dapat digunakan untuk menguji kandungan carbon total
didalam sampel. Total Organic Carbon (TOC) adalah jumlah carbon yang
menempel/terkandung didalam senyawa organik dan digunakan sebagai salah
satu indikator kwalitas air (air bersih maupun air limbah).T OC dapat diukur
dalam parts per million meskipun beberapa industri memerlukan pengukuran
lebih halus menggunakan dalam bagian per billion atau bahkan parts per trilliun,
total organic carbon diukur dengan konversi karbon organik dalam air yang
dioksidasi sempurna menjadi karbondioksida dan H2O. TOC juga dapat
digunakan sebagai atribut kontrol proses untuk memantau kinerja unit operasi
yang terdiri dari pemurnian dan sistem distribusi.

Terdapat dua cara pengukuran TOC, yaitu pengukuran secara langsung (direct
measurement) dan pengukuran tidak langsung (indirect measurement).

Pengukuran langsung (direct measurement)

Pada pengukuran langsung, mula-mula komponen IC dihilangkan terlebih


dahulu dengan cara memberi senyawa asam ke sampel (acidification) kemudian
gas hasil reaksi antara IC dan asam dibuang ke udara. Selanjutnya sampel yang
sudah bersih dari komponen IC dioksidasi (Oxidation) untuk merubah karbon
menjadi CO2, lalu CO2 tersebut diukur sebagai NPOC (Non Purgeable Organic
Carbon), yang adalah TOC.
Pengukuran tidak langsung (indirect measurement)

Sedangkan pada pengukuran tidak langsung, yang diukur adalah TC dan IC,
kemudian mengurangkan IC dari TC untuk mendapatkan TOC (TOC = TC-IC).
Proses pengukuran tidak langsung yaitu mula-mula sampel dibagi menjadi 2
bagian. Setengah bagian pertama diberi senyawa asam, sehingga semua
komponen IC bereaksi dengan asam tersebut untuk membentuk CO2. Setengah
bagian kedua kemudian dioksidasi untuk merubah karbon menjadi CO2. CO2
hasil dari kedua proses tersebut kemudian diukur untuk mendapatkan IC dan
TC.

Prinsip
Secara umum, pengukuran TOC dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: 1)
Acidification; 2) Oxidation; dan 3) Detection.

1) Acidification
Pada tahap ini, komponen IC dirubah kebentuk gas (CO 2), kemudian gas ini
dialirkan ke detector untuk diukur (pada metoda tidak langsung) atau
dibuang ke udara (pada metoda langsung).
2) Oxidation
Yaitu proses oksidasi karbon pada sampel  menjadi CO2. Terdapat beberapa
tipe oksidasi, yaitu: 1) High Temperature Combustion; 2) High temperature
catalytic (HTCO) oxidation; 3) Photo-oxidation alone; 4) Photo-chemical
oxidation; 5) Thermo-chemical oxidation; dan 6) Electrolytic Oxidation.
a. High Temperature Combustion: Sampel dibakar/ dipanaskan pada
temperatur 1350oC. Pada kondisi ini, semua karbon yang ada diubah
menjadi CO2, dialirkan melalui Scrubber untuk menghilangkan gas klorin
dan uap air, kemudian dialirkan ke detector untuk diukur (umumnya
menggunakan NDIR detector).

b. HTCO: Sampel dimasukan kedalam katalis Platinum pada suhu 680oC,


sehingga menghasilkan gas CO2, yang kemudian diukur oleh detector
(umumnya NDIR).

c. Photo-Oxidation (UV Light): Sinar UV digunakan untuk mengoksidasi


carbon dalam sampel untuk menghasilkan CO2, kemudian CO2 ini
dialirkan ke detector untuk diukur.

d. Photo-Chemical Oxidation: Sinar Sinar UV dan Chemical (senyawa


persulfate) digunakan untuk mengoksidasi karbon dalam sampel untuk
menghasilkan CO2, kemudian CO2 ini dialirkan ke detector untuk diukur.

e. Thermo-Chemical Oxidation: Metoda ini sering disebut juga sebagai


Heated Persulfate, menggunakan senyawa Persulfat yang dipanaskan
untuk mengoksidasi karbon sehingga menghasilkan CO2.

f. Electrolytic Oxidation: Pada metoda ini, sampel dimasukan ke elekrolit


sehingga komponen carbon dalam sampel dirubah menjadi gas CO2.
3) Detection
Ada 2 jenis detector yang biasa digunakan, yaitu Conductivity dan Non-
Dispersive Infrared (NDIR).
a. Conductivity
Prinsip kerjanya adalah mengukur conductivity sampel sebelum dan
sesudah oksidasi. Perbedaan kedua pengukuran tersebut sebanding
dengan TOC yang ada di sampel. Mengapa demikian? Penjelasannya
adalah sebagai berikut: selama proses oksidasi akan terbentuk CO 2 yang
sebanding dengan TOC dalam sampel. Larutan CO 2 akan membentuk
asam lemah sehingga mengubah conductivity sampel. Jadi
perbedaan conductivity tersebut  sebanding dengan CO2 atau TOC dalam
sampel. Ada dua jenis Conductivity detector, yaitu Direct conductivity
dan Membrane conductivity.
- Direct conductivity  lebih murah, sederhana, tidak menggunakan
carrier gas, baik untuk range ppb, range pengukurannya sempit

- Membrane conductivity  lebih robust, range pengukurannya lebih


lebar.
b. NDIR
Tidak seperti pada Conductivity yang mengukur perbedaan conductivity, 
pada NDIR, kandungan CO2 diukur secara langsung. Detector NDIR
lebih presisi, range pengukurannya juga lebih lebar.

Referensi

https://www.karbonaktif.org/2015/04/total-organic-carbon-toc-jual-toc.html

https://kimia.fmipa.unesa.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/258-267.pdf

http://central-laboratory.um.ac.id/total-organic-carbon-analyser-toc-merk-
shimadzu-type-toc-vcsh.html

Anda mungkin juga menyukai