Laporan Praktikum
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Praktikum Fenomena Dasar Mesin
yang Dibimbing oleh Avita Ayu Permanasari, S.T., M.T.
Disusun oleh
Kelompok IIA
BAB I
PENDAHULUAN
kekakuan (stiffness) dimana pada batang horizontal yang diberi beban secara
lateral akan mengalami defleksi. Defleksi dan tegangan yang terjadi pada elemen-
elemen yang mengalami pembebanan, harus pada suatu batas yang diijinkan.
Kerusakan pada elemen akan terjadi apabila melewati batas yang diijinkan.
Urgensi pelaksanaan praktikum Deflection of Curved Bar Apparatus perlu
digali lebih lanjut mengingat profesi engineer tidak pernah terlepas dari fenomena
defleksi. Melalui praktikum, mahasiswa dapat mengembangkan diri untuk
membentuk intelegensi yang bermanfaat bagi diri sendiri pada khususnya dan
lingkungan pada umumnya. Selain dituntut dapat menghitung nilai defleksi
mengggunakna aplikasi, mahasiswa juga digiringa harus mengusai metode
konvensional dalam mengindentifikasi dan menganalisis fenomena defleksi yang
terjadi pada kontruksi bangunan. Penguatan ilmu dasar defleksi dari praktikum ini
harus dipelajari dan dilaksankan dengan sebaik mungkin supaya membuahkan
hasil yang maksimal.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.2.3 Dasar Teori
2.2.4 Defleksi
Defleksi adalah perubahan bentuk pada balok dalam arah y akibat adanya
pembebanan vertikal yang diberikan pada balok atau batang. Deformasi pada
balok secara sangat mudah dapat dijelaskan berdasarkan defleksi balok dari
posisinya sebelum mengalami pembebanan. Defleksi diukur dari permukaan
netral awal ke posisi netral awal ke posisi netral setelah terjadi deformasi.
Konfigurasi yang diasumsikan dengan deformasi permukaan netral dikenal
sebagai kurva elastis dari balok (Kakimoto, Sayurimilia, and Sugao, 2020).
Defleksi dari batang vertikal, δ seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.2
dinyatakan dengan Persamaan 2.1.
PL
δ= (2.1)
AE
Keterangan:
P = Beban aksial (N)
A = Luas penampang (m2)
Deformasi dibagi menjadi dua macam yaitu deformasi plastis dan deformasi
elastis
1. Deformasi Plastis
Deformasi plastis adalah perubahan bentuk yang terjadi pada benda secara
permanen, walaupun beban yang berkerja pada benda ditiadakan. Deformasi
plastis akan terjadi perubahan bentuk, posisi dan dimensi dari benda, deformasi
dapat diartikan sebagai perubahan kedudukan atau pergerakan suatu titik pada
benda secara absolut maupun relatif (Fato and Sugeng, 2021).
2. Deformasi Elastis
Deformasi elastis adalah perubahan bentuk yang terjadi pada benda akibat
adanya gaya yang dibebankan, tetapi bentuknya tidak akan kembali ke bentuk
semula saat gaya dihilangkan (Wibawa, 2019). Sebaliknya, beban berupa gaya
LABORATORIUM FENOMENADASAR MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
DEFLECTION OF CURVED BARS APPARATUS
tekan akan mengakibatkan benda menjadi pendek sedikit. Regangan elastis adalah
hasil dari perpanjangan sel satuan dalam arah tegangan tarik, atau kontraksi dari
sel satuan dalam arah tekanan. Bila hanya ada deformasi elastis, regangan akan
sebanding dengan tegangan. Perbandingan antara tegangan dan regangan disebut
modulus elastisitas (modulus young), dan merupakan karakteristik suatu logam
tertentu. Makin besar gaya tarik menarik antar atom logam, makin tinggi pula
modulus elastisitasnya. Setiap perpanjangan atau perpendekan struktur kristal
dalam satu arah tertentu, karena gaya searah, akan menghasilkan perubahan
dimensi dalam arah tegak lurus dengan gaya tadi.
terdapat 1 buah variabel yang akan diselesaikan. Tumpuan rol hanya mempunyai
satu gaya reaksi yang tegak lurus (Faoji et al. 2018).
2. Beban Merata
Beban merata adalah beban yang bekerja pada sebuah bidang dengan beban yang
terdistribusi secara merata. Satuan beban ini dinyatakan dalam satuan
Newton/meter persegi (N/m2) atau Newton/meter (N/m).
M = F×d (2.2)
Keterangan :
M = Momen (Nm)
F = Gaya (N)
d = Jarak (m)
2
I = k×m× r (2.3)
Keterangan :
I = Momen Inersia (Kgm2)
k = Konstanta Inersia
m = Massa (kg)
r = Jari-jari (m)
Rectangle bh
3
Ix =
3
3
b h
Iy = =
12
b3 h2
I xy =
4
3
bh
Ix =
36
b3 h
Iy =
48
I xy = 0
Isoceles triangle
b h3
Ix =
12
3
b h
Iy =
12
I xy = 0
π R4
Ix = Iy =
Circle 4
I xy = 0
Semicircle
4
I x = 0.1098 R
I xy = 0
π R4
Ix = Iy =
8
I xy = 0
Quartercircle I x = I y =0.05488 R
4
4
πR
Ix = Iy =
16
I xy =0.01647 R 4
π R4
I xy =
8
Sumber: (Tobergte and Curtis 2013)
1) Turunan parsial pertama dari total energi internal (energi regangan) pada suatu
titik dalam struktur defleksi sama dengan gaya dan arahnya yang dikenakan
pada titik komponen defleksi tersebut.
2) Turunan parsial pertama dari total energi internal dalam struktur yang
dikenakan gaya sama dengan defleksi pada titik penerapan dari gaya dalam
arah garis aksinya.
∂ Ui
Pi=
∂ ∆i
(2.4)
∂ Ui
∆i =
∂ Pi
(2.5)
M ∂M
∆=∫ dx (2.6)
EI ∂ P 1
Keterangan:
∆ = Defleksi (m)
E = Elastisitas Benda (MPa)
I = Momen inersia (N.m)
P = Beban (N)
M = Momen tekuk (N.m)
Energi tegangan internal pada batang disebabkan oleh tekukan dan regangan.
Namun, apabila batang memiliki bentuk yang panjang dan tipis, energi tegangan
dapat diabaikan ketika dibandingkan dengan tekukan. Hal ini menyebabkan
bentuk energi tegangan internal menjadi Persamaan 2.7.
M 2 dx
Ui = ∫ (2.7)
2EI
Teorema kedua Castigliano pada Persamaan 2.5 menjadi Persamaan 2.8 sebagai
berikut:
L 2
∂
∆ =
∂P
∫M dx
(2.8)
0 2EI
L
∆ =∫ M
0
(∂M )
∂P EI
dx
(2.9)
L
θ =∫ M
0
(∂M ) dx
∂M' EI
(2.10)
W a 2 WR π a 2 π R 2 W 2
+2aR ⌉ + [ a b+2a b +b R ]
2 2
δ maks = + ⌈ (2.11)
3EI EI 2 4 EI
dimana,
BAB III
METODE PENELITIAN
2.2.13 Alat
1. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk
mengetahui panjang, diameter luar, dan diameter dalam sebuah bentuk benda
tertentu. Jangka sorong juga bisa digunakan untuk mengukur kedalaman lubang
atau bangun ruang tertentu, seperti tabung.
2. Penggaris
Penggaris berfungsi untuk mengukur benda yang berbidang datar, baik mengukur
panjang, pendek, dan ketebalan dari suatu benda dan dapat mengukur benda yang
berdimensi kecil.
3. Ragum
Ragum berfungsi untuk menjepit atau mencekam benda kerja yang ingin
dikerjakan untuk menahan spesimen yang akan diberikan oleh beban.
2.2.14 Bahan
a. Spesimen 1 ST
Spesimen 1 memiliki bentuk siku-siku yang memiliki panjang sisi b sebesar 150
mm, tetapi pada sisi a ditambah 20 mm untuk dijepit pada ragum. Berikut Gambar
3.9 dari spesimen 1.
b. Spesimen 2 ST
Spesimen 2 memiliki bentuk setengah lingkaran dengan jari-jari sebesar 150 mm
ditambah 20 mm pada bagian lurus agar dapat dijepit pada ragum. Berikut
Gambar 3.10 dari spesimen 2.
c. Spesimen 3 ST
d. Spesimen 4 ST
Spesimen 4 memiliki bentuk seperempat lingkaran di ujungnya dengan jari-jari
75 mm serta memiliki sisi a sepanjang 75 mm ditambah 20 mm yang akan
digunakan sebagai bagian untuk dijepit pada ragum. Berikut merupakan Gambar
3.12 dari spesimen 4.
e. Spesimen 1 Al
Spesimen 1 memiliki bentuk siku-siku yang memiliki sisi b dengan panjang
sebesar 150 mm, tetapi pada sisi a ditambah 20 mm untuk dijepit pada ragum.
Berikut Gambar 3.13 dari spesimen 1
f. Spesimen 2 Al
Spesimen 2 memiliki bentuk setengah lingkaran dengan jari-jari sebesar 150 mm
ditambah 20 mm pada bagian lurus agar dapat dijepit pada ragum. Berikut
Gambar 3.14 dari spesimen 2.
g. Spesimen 3 Al
Spesimen 3 memiliki bentuk siku-siku, tetapi pada sudutnya di bending dengan
jari-jari sebesar 75 mm. Panjang sisi a sebesar 75 mm ditambah 20 mm dan
panjang sisi b sebesar 75 mm. Berikut Gambar 3.15 dari spesimen 3.
h. Spesimen 4 Al
Spesimen 4 memiliki bentuk seperampat lingkaran di ujungnya dengan jari-jari
75 mm serta memiliki panjang a sebesar 75 mm ditambah 20 mm yang akan
digunakan sebagai bagian untuk dijepit pada ragum. Berikut merupakan Gambar
3.16 dari spesimen 4.
b. Komputasional
ANSYS merupakan software yang berbasis finite element analysis (FEA).
Penggunaan ANSYS mencakup simulasi struktur, panas, dinamika fluida, akustik,
dan elektromagnetik. Pada penelitian ini ansys berfungsi untuk mengetahui
defleksi dan deformasi dari suatu spesimen.
c. Teoritis
Metode teoritis dilakukan dengan menggunakan metode pengujian numerikal
menggunakan persamaan dengan bantuan kalkulator. Bandingkan dari data yang
telah terkumpul dari kedua metode pengujian. Analisis nilai defleksi serta buat
kesimpulan dan saran untuk praktikum yang telah dilakukan.