Anda di halaman 1dari 5

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang (minimal 2 paragraf)

defleksi/kelenturan merupakan salah satu faktor penting dalam suatu perancangan konstruksi mesin
maupun bangunan, untuk mendapatkan konstruksi yang kokoh atau mampu menerima beban sesuai
dengan rancangan.

1.2 Tujuan

BAB 2 DASAR TEORI

2.1 Jelaskan Definisi Defleksi (2 sitasi+1sitasi internasional)

Defleksi/lendutan adalah perubahan bentuk pada balok dalam arah y akibat adanya pembebanan
vertical yang diberikan pada batang material. Deformasi pada balok dapat dijelaskan berdasarkan
defleksi sesuai dengan bahan material, dari posisinya sebelum mengalami pembebanan. Defleksi diukur
dari permukaan netral awal ke posisi netral setelah terjadi deformasi. Konfigurasi yang diasumsikan
dengan deformasi permukaan netral dikenal sebagai kurva elastis dari balok (Basori dkk, 2015).

(Arfandy dan Faris, 2011).

Defleksi pada struktur rangka batang atau peralihan titik buhul dapat ke arah vertikal dan horisontal
(pada arah vertikal biasanya disebut juga dengan lendutan/penurunan). Untuk menghitung defleksi
pada rangka batang dapat digunakan metoda : 1. Analitis (Unit Load Method) 2. Grafis (Williot-Mohr
Method) (Yasir dan Luay, 2012).
2.2 Jelaskan yang Dimaksud dengan Pembebanan Sederhana (2 sitasi)

()

(Irawan, 2008)

2.3 Jelaskan yang Dimaksud dengan Pembebanan Cantilever (2 sitasi)

Aplikasi sistem kantilever berdampak terhadap perubahan momen lentur dan torsipada balok sehingga
dimensi balok memanjang dan melintang yang digunakan harus disesuaikan. Balok kantilever (overstek)
adalah balok yang hanya disangga atau dijepit pada salah satu ujungnya dan ujung lainnya bebas atau
tanpa tumpuan. Konstruksi ini sering dijumpai pada bagian dari sebuah konstruksi gedung (Rahmawati,
2015).

(wahyudi, 2017)
2.4 Sebutkan dan Jelaskan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Defleksi (3 sitasi)

Hal-hal yang mempengaruhi terjadinya defleksi yaitu : 1. Kekakuan batang Semakin kaku suatu batang
maka lendutan batang yang akan terjadi pada batang akan semakin kecil 2. Besarnya kecil gaya yang
diberikan Besar-kecilnya gaya yang diberikan pada batang berbanding lurus dengan besarnya defleksi
yang terjadi. Dengan kata lain semakin besar beban yang dialami batang maka defleksi yang terjadi pun
semakin kecil 3. Jenis tumpuan yang diberikan 4 Jumlah reaksi dan arah pada tiap jenis tumpuan
berbeda-beda. Jika karena itu besarnya defleksi pada penggunaan tumpuan yang berbeda-beda tidaklah
sama. Semakin banyak reaksi dari tumpuan yang melawan gaya dari beban maka defleksi yang terjadi
pada tumpuan rol lebih besar dari tumpuan pin (pasak) dan defleksi yang terjadi pada tumpuan pin lebih
besar dari tumpuan jepit. 4. Jenis beban yang terjadi pada batang Beban terdistribusi merata dengan
beban titik,keduanya memiliki kurva defleksi yang berbeda-beda. Pada beban terdistribusi merata slope
yang terjadi pada bagian batang yang paling dekat lebih besar dari slope titik. Ini karena sepanjang
batang mengalami beban sedangkan pada beban titik hanya terjadi pada beban titik tertentu saja
(Arfandy dan Faris, 2011).

Suatu batang jika mengalami pembebanan lateral, baik itu beban terpusat maupun beban terbagi rata,
maka batang tersebut mengalami defleksi. Jenis tumpuan dan posisi pembebanan merupakan dua hal
yang dapat mempengaruhi defleksi pada suatu balok adalah jenis tumpuan yang digunakan. Adanya
perbedaan posisi peletakan pembebanan dan besarnya beban yang diberikan mempengaruhi perbedaan
hasil defleksi yang diperoleh. Peletakan pembebanan yang jauh dari tumpuan pada posisi L/2
memberikan hasil defleksi lebih besar jika dibandingkan dengan peletakan posisi pembebanan pada L/4,
baik secara metode elemen hingga dengan program matlab maupun secara eksperimental (Selleng,
2017).

Faktor yang mempengaruhi perilaku dan kekuatan geser balok beton bertulang dengan tumpuan
sederhana sangat banyak dan kompleks serta tidak seluruhnya bisa dipahami. Faktor-faktor tersebut
termasuk ukuran dan bentuk penampang balok, jumlah dan susunan penulangan lentur, penulangan
tekan dan rasio bentang geser terhadap tinggi efektif balok (a/d) serta sifat-sifat beton dan bajanya
sendiri (Ayyubi, 2015).

2.5 Sebutkan dan Jelaskan Macam-Macam Metode Pengukuran Defleksi (3 sitasi)

Salah satu metode pengukuran struktur yang telah dan sedang dikembangkan adalah metode defleksi
struktur yang bersifat non- kontak dengan kamera sebagai sensor utama. Metode pengukuran defleksi
struktur ini banyak memiliki keuntungan karena selain lebih simpel, praktis, mudah, dapat diandalkan
ketelitiannya, dan juga biaya yang dibutuhkan relatif lebih murah. Pada saat ini, metode tersebut yang
banyak digunakan adalah fotogrammetri dan visi komputer (computer vision). Walaupun sama-sama
menggunakan kamera sebagai sensor utama, tujuan utama fotogrammetri adalah ketelitian, sedangkan
visi komputer mengutamakan fleksibilitas ().

Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan defleksi
pada balok.terdiri dari: 1. metode integrasi ganda (”doubel integrations”) 2. metode luas bidang momen
(”Momen Area Method”) 3. metode energy 4. serta metode superposisi. Metode integrasi ganda sangat
cocok dipergunakan untuk mengetahui defleksi sepanjang bentang sekaligus. Sedangkan metode luas
bidang momen sangat cocok dipergunakan untuk mengetahui lendutan dalam satu tempat saja. Asumsi
yang dipergunakan untuk menyelesaiakan persoalan tersebut adalah hanyalah defleksi yang diakibatkan
oleh gaya-gaya yang bekerja tegaklurus terhadap sumbu balok,defleksi yang terjadi relative kecil
dibandingkan dengan panjang baloknya, dan irisan yang berbentuk bidang datar akan tetap berupa
bidang datar walaupun berdeformasi (Arfandy dan Faris, 2011).

2.6 Jelaskan yang Dimaksud dengan Metode Integrasi Ganda (2 sitasi)

Salah satu metode yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan defleksi pada
balok adalah metode integrasi ganda (doubel integrations). Metode ini sangat cocok dipergunakan
untuk mengetahui defleksi sepanjang batang. Asumsi yang dipergunakan untuk menyelesaikan
persoalan tersebut adalah hanyalah defleksi yang diakibatkan oleh gaya-gaya yang bekerja tegak lurus
terhadap sumbu balok, defleksi yang terjadi relatif kecil dibandingkan dengan panjang baloknya, dan
irisan yang berbentuk bidang datar akan tetap berupa bidang datar walaupun terdeformasi (Selleng,
2017).

2.7 Jelaskan Definisi Free Body Diagram (2 sitasi+1sitasi internasional)

Diagram benda bebas merangkum informasi paling penting tentang situasi fisik yang dijelaskan
dalam masalah mekanika, yang berpotensi memfasilitasi konseptualisasi masalah. Sebagai
masalah sebenarnya, Larkin dan Simon (1987) percaya bahwa keunggulan utama diagram,
dibandingkan dengan representasi tekstual, tercermin dalam pengelompokan bersama
informasi yang paling relevan yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah, di satu lokasi. Ini
meningkatkan kejelasan informasi yang disajikan dan membuat informasi yang relevan lebih
mudah untuk diperhatikan. Di sisi lain, fakta yang diceritakan diagram lebih dari "ribuan kata",
juga dapat menyebabkan kelebihan kognitif jika siswa diharapkan menafsirkan diagram
sepenuhnya sendiri, mis., tanpa bimbingan instruktur. Sebagai masalah faktanya, tidak seperti
representasi tekstual yang mengkomunikasikan informasi secara linier, sekuensial, representasi
diagram ditandai oleh fitur intrinsik komunikasi informasi secara holistic (Mesic et al, 2017).

Diagram dalam fisika meliputi diagram benda bebas atau free body diagram. free body diagram
merupakan diagram terpisah untuk tiap benda atau sistem yang memperlihatkan semua gaya yang
bekerja pada tiap benda atau sistem yang memperlihatkan semua gaya yang bekerja pada tiap benda
atau sistem. diagram benda bebas (free body diagram) adalah diagram yang menunjukkanarah dan
besar relative yang bekerja pada suatu benda tertentu (nurhayani dkk, 2015).
(utami, 2013)

Anda mungkin juga menyukai