BAB I
PENDAHULUAN
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan Praktikum Mekanika Terapan adalah sebagai berikut.
1) Untuk mengetahui pengaruh geometri variasi profil terhadap nilai
displacement.
2) Untuk mengetahui pengaruh geometri variasi profil terhadap nilai
tegangan normal.
3) Untuk mengetahui pengaruh geometri variasi profil terhadap nilai
tegangan geser.
1.4 Manfaat
Adapun Manfaat Praktikum Mekanika Terapan adalah sebagai berikut.
1) Mengetahui pengaruh geometri variasi profil terhadap suatu
displacement, tegangan normal, dan tegangan geser.
2) Mampu mengetahui hubungan rumus-rumus defleksi teoritis dengan
hasil percobaan.
3) Menambah wawasan dan mampu menerapkan ilmu yang didapat
pada praktikum ini ke dunia kerja.
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Gambar 2.1 (a) Balok sebelum terjadi deformasi, (b) Balok dalam
konfigurasi terdeformasi
(Sumber : http://bambangpurwantana.staff.ugm.ac.id/KekuatanBahan)
Defleksi juga merupakan perubahan bentuk pada balok dalam arah
sumbu y akibat adanya pembebanan dalam arah vertical. Pada semua
konstruksi teknik, bagian-bagian pelengkap suatu bangunan haruslah
diberi ukuran-ukuran fisik tertentu yang yang harus diukur dengan tepat
agar dapat menahan gaya-gaya yang akan dibebankan kepadanya.
Kemampuan untuk menentukan beban maksimum yang dapat
diterima oleh suatu konstruksi adalah penting. Dalam aplikasi keteknikan,
kebutuhan tersebut haruslah disesuaikan dengan pertimbangan ekonomis
dan pertimbangan teknis, seperti kekuatan (strength), kekakuan (stiffines),
dan kestabilan (stability). Pemilihan atau desain suatu batang sangat
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
beban yang dialami batang maka defleksi yang terjadi pun semakin
kecil.
3. Jenis Tumpuan yang Diberikan
Jumlah reaksi dan arah pada tiap jenis tumpuan berbeda-beda.
Defleksi pada penggunaan tumpuan yang berbeda-beda tidaklah sama.
Semakin banyak reaksi dari tumpuan yang melawan gaya dari beban
maka defleksi yang terjadi pada tumpuan rol lebih besar dari tumpuan
pin (pasak) dan defleksi yang terjadi pada tumpuan pin lebih besar dari
tumpuan jepit.
4. Jenis Beban yang Terjadi Pada Batang
Beban terdistribusi merata dengan beban titik, keduanya memiliki
kurva defleksi yang berbeda-beda. Pada beban terdistribusi merata
slope yang terjadi pada bagian batang yang paling dekat lebih besar dari
slope titik. Ini karena sepanjang batang mengalami beban sedangkan
pada beban titik hanya terjadi pada beban titik tertentu saja (Binsar
Hariandja, 1996).
2.1.5 Jenis - Jenis Tumpuan
1. Tumpuan Engsel
Tumpuan engsel merupakan tumpuan yang dapat menahan gaya
horizontal maupun gaya vertikal yang bekerja padanya. Tumpuan yang
berpasak mampu melawan gaya yang bekerja dalam setiap arah dari
bidang. Jadi pada umumnya reaksi pada suatu tumpuan seperti ini
mempunyai dua komponen yang satu dalam arah horizontal dan yang
lainnya dalam arah vertikal. Tidak seperti pada perbandingan tumpuan
rol atau penghubung, maka perbandingan antara komponen-komponen
reaksi pada tumpuan yang terpasak tidaklah tetap. Untuk menentukan
kedua komponen ini, dua buah komponen statika harus digunakan.
(Sumber : http://tazziemania.wordpress.com/link-tazzie/)
2. Tumpuan Rol
Rol merupakan tumpuan yang hanyadapat menerima gaya reaksi
vertikal. Alat ini mampu melawan gaya-gaya dalam suatu garis aksi
yang spesifik. Penghubung yang terlihat pada gambar dibawah ini dapat
melawan gaya hanya dalam arah AB rol. Pada gambar dibawah hanya
dapat melawan beban vertikal. Sedang rol-rol hanya dapat melawan
suatu tegak lurus pada bidang cp.
3. Tumpuan Jepit
Jepit merupakan tumpuan yang dapat menerima gaya reaksi
vertikal, gaya reaksi horizontal dan momen akibat jepitan dua
penampang. Tumpuan jepit ini mampu melawan gaya dalam setiap arah
dan juga mampu melawan suaut kopel atau momen. Secara fisik,
tumpuan ini diperoleh dengan membangun sebuah balok ke dalam
suatu dinding batu bata. Mengecornya ke dalam beton atau mengelas
ke dalam bangunan utama. Suatu komponen gaya dan sebuah momen.
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1. Beban Terpusat
Titik kerja pada batang dapat dianggap berupa titik karena luas
kontaknya kecil.
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2. Batang Kartilever
Bila salah satu ujung balok dijepit dan yang lain bebas.
3. Batang Overhang
Bila balok dibangun melewati tumpuan sederhana.
4. Batang Menerus
Bila tumpuan-tumpuan terdapat pada balok continue secara fisik.
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
dan
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
atau
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
atau
Pada banyak kasus praktis kurva elastis sangat datar sehingga tidak
ada kesalahan serius yang diperbuat dengan menganggap panjang ds =
proyeksi dx. Dengan anggapan itu kita peroleh :
Jarak dari B pada kurva elastis yang akan memotong garis singgung
yang ditarik kekurva ini pada setiap titik lain A adalah jumlah pintasan dt
yang timbul akibat garis singgung kekurva pada titik yang berdekatan.
Setiap pintasan ini dianggap sebagai busur lingkaran jari-jari x yang
dipisahkan oleh sudut dq : dt = xdq, oleh karena itu :
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dimana :
M = momen akibat beban W
m = momen akibat satu satuan gaya (unit load) yang bekerja pada
titik C
4. Metode Superposisi
Persamaan diferensial kurva defleksi balok adalah persamaan
diferensial linier, yaitu semua faktor yang mengandung defleksi w dan
turunannya dikembangkan ke tingkat pertama saja. Karena itu,
penyelesaian persamaan untuk bermacam-macam kondisi pembebanan
boleh di superposisi. Jadi defleksi balok akibat beberapa beban yang
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Berlaku analog
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB III
METODOLOGI
6. Kunci Pas
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Praktikum
Tabel 4.1 Beban yang diberikan pada Batang Profil
No P1 P2 P3
1 80 100 120
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Ra ke Rb = 650 mm
4.2.2 Percobaan Kedua
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Ra ke F1 = 300 mm
a ke b = 430 mm
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
∑ fy=0
0=Ra+ Rb−90−100−120
Ra+ Rb=310 N
∑ Ma=0
∑ Ma=(90 × 425)+(100 ×225)+(120× 125)
−(Rb × 650)=0
∑ Ma=38250+ 22500+15000−650 Rb=0
75750
Rb= =117 N
650
Ra=310−117
Ra=¿ 193 N
4.3.3 Percobaan Tiga
∑ fy=0
0=Ra−90−100−120
Ra=310 N
a. Gaya geser
4.4.1 Percobaan Pertama
V1 = Ra = 181 N
V2 = Ra – P1 = 181 – 90 = 91 N
V3 = Ra – P1 – P2 = 181 – 90 – 100 = -9 N
V4 = Ra – P1 – P2 – P3 = 181 – 90 – 100 – 120 = -129 N
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 4.5 Diagram Bidang Gaya Geser Pada Rangka Geometri profil
4.4.3 Percobaan Ketiga
V1 = Ra = 310 N
V2 = Ra – P3 = 310 – 120 = 190 N
V3 = Ra – P3 – P2 = 310 – 120 – 100 = 90 N
V4 = Ra – P3 – P2 – P1 = 310 – 120 – 100 – 90 = 0 N
Gambar 4.6 Diagram Bidang Gaya Geser Pada Rangka Geometri profil
b. Momen Lentur
4.5.1 Percobaan Pertama
1. Potongan 1 dari roda belakang ke penampang mesin bagian belakang
a = 125mm
P1 = 100N
Ra = 181 N
a = 125 mm
Mc = Ra.a
Mc = 181 x 125
Mc = 22625 N.mm
2. Potongan 2 dari roda belakang ke penampang mesin bagian depan
P2 = 80N
P1 = 100N
a = 125mm
b = 225mm
P1 = 100N P3 = 120N
a = 125mm
b = 225mm
c = 425mm
P1 = 100N P3 = 120N
a = 125mm
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b = 225mm
c = 425mm
L=650
a = 125mm
P1 = 100N
a = 125mm
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
P1 = 100N P3 = 120N
a = 125mm
b = 225mm
c = 425mm
a = 125mm
b = 225mm
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
a = 100mm
P1 = 80N
a = 100mm
b = 200mm
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
P3 = 120N
P1 = 80N
a = 100mm
b = 200mm
c = 300mm
P1 = 80N
a = 100mm
b = 200mm
c = 300mm
L = 430mm
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
310 x 274625000
y= =218 , 05 mm
48 x 120500 x 67 , 50
4.6.2 Percobaan Kedua
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
310 x 274625000
y= =218 , 05 mm
48 x 120500 x 67 , 50
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
310 x 79507000
y= =0 , 63 mm
48 x 120500 x 6750
4.7 Tegangan Normal
4.7.1 Percobaan Pertama
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
σ 1=97 , 22 MPa
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
σ 1=136 , 66 MPa
σ 1=110 MPa
4.7.3 Percobaan Ketiga
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
56000 x 30
σ 1=
6750
σ 1=248 , 88 MPa
4.8 Tegangan Geser
V .Q
τmax =
I .b
Q = 30 x 3 (1, 5−0)
= 90 ¿)
= 135 mm3
b = 30
V = 300 N
V .Q
τmax =
I .b
300 x 135
=
6750 x 30
= 0,2 Mpa
4.9 Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan 3 kali percobaan dengan variasi beban,
jarak dan jumlah ujung yang dijepit. Pada percobaan pertama
menggunakan rangka plat baja strip dengan panjang 650 mm yang
memiliki beban sebesar 100 N pada jarak 125 mm, pada jarak 225 mm
sebesar 90 N dan pada jarak 425 mm sebesar 120 N. Pada percobaan
kedua menggunakan rangka plat baja strip dengan panjang 650 mm yang
memiliki beban sebesar 120 N pada jarak 125 mm, pada jarak 225 mm
sebesar 100 N dan pada jarak 425 mm sebesar 90 N. Pada percobaan
ketiga menggunakan rangka plat baja strip dengan panjang 430 mm yang
memiliki beban sebesar 90 N pada jarak 100 mm, pada jarak 200 mm
sebesar 100 N dan pada jarak 300 mm sebesar 90 N.
Dari perhitungan yang dilakukan didapatkan untuk beban distribusi
bebas statis itu sendiri didapatkan untuk nilai Ra = 181 N dan untuk nilai
Rb = 129 pada percobaan pertama pada percobaan kedua nilai Ra = 117
dan untuk nilai Rb = 193 dan pada percobaan ketiga nilai Ra = 310. Jika
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB V
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum Mekanika Terapan adalah
sebagai berikut.
1. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa variasi profil terhadap nilai
displacement mendaptkan nilai displacement sebesar 1,23 mm pada
percobaan pertama, pada percobaan kedua sebesar 0,39 mm dan
pada percobaan ketiga sebesar 4,46 mm.
2. Dari hasil perhitungan geometri variasi profil diperoleh nilai tegangan
normal maksimum yaitu 130 , 55 MPa pada percobaan pertama. Pada
percobaan kedua nilai maksimum tegangan normal yaitu 136 , 66MPa.
Pada percobaan ketiga nilai maksimum tegangan normal yaitu 248 , 88
MPa. Dengan perhitungan tersebut diketahui bahwa geometri profil
sangat berpengaruh pada tegangan normal yang mana semakin besar
profil yang digunakan maka untuk nilai tegangan normal tersebut
semakin besar pula.
3. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai gaya geser maksimum pada
percobaan pertama yaitu sebesar 175 N, pada percobaan kedua yaitu
sebesar 190 N dan pada percobaan ketiga 300 N. Yang mana dalam
perhitungan ini perhitungan distribusi beban statis sangat berpengaruh
sehingga dalam menentukan nilai gaya geser tersebut perhitungan
distribusi beban statis yang benar agar mendapatkan hasil yang
maksimal. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai tegangan geser
maksimum yaitu sebesar 0,2 MPa.
5.2 Saran
Dalam melaksanakan praktikum Mekanika Terapan, agar
menggunakan alat ukur yang baik yaitu melakukan kalibrasi terhadap alat
yang ingin digunakan agar mendapatkan hasil yang teliti dan akurat dan
data yang diambil harus lebih bervariasi dan jelas mechanical
propertiesnya seperti apa.
DAFTAR PUSTAKA
Mohd Azlan
1910816210025
PRAKTIKUM MEKANIKA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Mesin.
Jakarta.
Spotss, M.F, & Shoup, T.E. 2004. Design of Machine Elements. New
UNRI : Pekanbaru.
Mohd Azlan
1910816210025