Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

Pemeriksaan Kolestrol Metode POCT dan Metode Spektrofotometri Disusun

untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Klinik yang dibimbing oleh

Winda Ayu Novitasari, A.Md.AK

Disusun Oleh

Ikhsan Agung Saputro (P1337434319035)

PRODI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG TAHUN

2021/2022
LAPORAN PRAKTIKUM
I. Judul : Laporan praktikum Kolesterol POCT (Point Of Care Testing)
II. Hari, tanggal : Rabu, 17 Februari 2021
III. Tujuan : Untuk mengetahui cara pemeriksaan kolesterol secara sederhana dan
Mengukur kadar kolesterol dalam darah
IV. Prinsip : penentuan kolesterol setelah terhidrolisis dan oksidase enzim. Indicator
kalori adalah quinoneimine yang dihasilkan dari 4 aminoantipirin dan phenol oleh
hydrogen peroksida dibawah reaksi katalis dari peroksida (reaksi trinders).
V. Dasar teori :
Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan berbentuk sepertililin yang
diproduksi oleh tubuh manusia, terutama di dalam lever (hati).Kolesterol terbentuk secara
alamiah. Dari segi ilmu kimia, kolesterolsenyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh
tubuh dengan bermacam-macam fungsi, antara lain untuk membuat hormon seks,hormon
korteks adrenal, vitamin D, dan untuk membuat garam empeduyang membantu usus
untuk menyerap lemak. Jadi, bila takarannya pasatau normal, kolesterol adalah lemak
yang berperan penting dalam tubuh. Namun, jika terlalu banyak, kolesterol dalam aliran
darah justru berbahaya bagi tubuh .
Kolesterol berasal dari organ binatang terutama bagian otak,kuning telur, dan
jeroan. Demikian juga produksi yang berasal dari organisasi,seperti susu asli, keju,
mentega, dan lain-lain. Sementara bahan makanayang bersumber dari tumbuh-tumbuhan
tidak mengandung kolesterol.Dengan demikian, cara yang efektif untuk mengurangi
kadar kolesteoldalam tubuh dapat dilakukan dengan mengkonsumsi sayuran dan
buah(Nilawati, 2008).
VI. Alat dan bahan :
Alat :
1. Autoclick
2. Mikropipet
3. Jarum lancet
4. POCT (Chip Cholesterol dan Strip test kolesterol)
5. Kapas alkohol
6. Kapas kering
Bahan :
1. Darah kapiler
VII. Prosedur kerja :
a. Pra analitik
1. Meyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b. Analitik
2. Menyiapkan softclick dan lancet. Memasukkan lancet ke dalam softclick, lalu atur
ketajaman tusukan sesuai kebutuhan.
3. Mengambil satu strip test dari botol/wadah lalu pasang pada slot sehingga alat
otomatis menyala.
4. Pastikan kode number/kode kalibrasi yang tertera pada monitor, strip dan label botol
strip sama.
5. Usap jari dengan kapas alkohol, tusuk jari dengan lancet. Usap darah pertama,
gunakan darah kedua untuk ditest. Aplikasikan setetes darah ke bantalan strip.
c. Pasca analitik
1. Hasil akan tampak pada monitor.
2. Bersihkan meja kerja/praktikum
3. Cuci tangan dengan bersih
VIII. Hasil :
Kadar kolesterol = 198 mg/dl
IX. Pembahasan :
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, kadar kolesterol darah 198 mg/dL.
Sehingga hasil dikategorikan normal karena masih berada pada rentang batas normal
kadar kolesterol dalam darah yaitu kurang dari 200 mg/dL.
Kolesterol adalah suatu molekul lemak didalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total
kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak
seperti yang diketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh
tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.
X. Simpulan :
Setelah melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa kadar kolesterol 198 mg/dL. Hal
ini menunjukkan bahwa kadar kolesterolnya tergolong normal.
XI. Daftar pustaka:
video pemeriksaan
https://www.academia.edu/4897393/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_KLINIK_PEN
ENTUAN_KADAR_KOLESTEROL_METODE_CHOD_PAP_
LAPORAN PRAKTIKUM
I. Judul : Laporan praktikum Spektrofotometer
II. Hari, tanggal : Rabu, 17 Februari 2021
III. Tujuan : Memahami konsep spektrofotometri dan menghitung kadar Mn
berdasarkan kurva kalibrasi.
IV. Prinsip : Cahaya yang dipancarkan melalui media transparan akan diserap,
besarnya penyerapan sebanding dengan kepekatan suatu zat. Dengan dibuatnya deret
standar dan berdasarkan kurva kalibrasi maka kadar suatu zat dapat diketahui.
V. Dasar teori :
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran
serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang
yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector
vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah
spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik
secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun absorban dari
suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Spektrometer menghasilkan sinar dari
spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Kelebihan spectrometer
dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi
dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada
fotometer filter berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi
melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin
diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek
panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, pnjang gelombang
yang benar-benar
VI. Alat dan bahan :
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Speektrofotometer UV-VIS double
beam Bahan :
1. Sampel serum
2. Aquadest
3. Larutan standar
VII. Prosedur kerja :
a. Pra analitik
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b. Analitik
1. Pertama, klik menu absorbansi
2. Sesuaikan dengan angka yang tertera pada manual kit, lalu klik “start test”
3. Tunggu sampai stabilisasi tempertur selesai
4. Masukkan aquadest sampai penuh lalu klik satu kali
5. Tunggu sampai hasilnya muncul pada layar
6. Blanko di homogenkan tunggu selama 10 menit
7. Lalu blanko dimasukkan ke dalam spektrofotometer, lalu klik satu kali dan tunggu
hasilnya
8. Masukkan standar pada spektrofotometer, lalu klik satu kali dan tunggu hasilnya
9. Kemudian masukkan sampel serum pada spektrofotometer lalu klik satu kali dan
tunggu hasilnya
c. Pasca analitik
1. Matikan alat spektrofotometer
2. Bersihkan kembali meja praktikum
VIII. Hasil :
Aquadest = 0,086A (32127)
Blanko = -0,081A (39806)
Sampel 1/standar = 0,185A (25123)
Sampel 2/ serum = 0,097A (30907)
hasil aquadest px. cholesterol Hasil blanko px. cholesterol

Hasil sampel px. Glukosa Hasil Sampel px. cholesterol

Hasil standar px. Glukosa Hasil standar px. Cholesterol

IX. Pembahasan :
Pada prinsipnya spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun campuran)
jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian
diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang
diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan
konsentrasi sampel. Aquadest = 0,086A (32127), Blanko = -0,081A (39806), Sampel
1/standar = 0,185A (25123), Sampel 2/ serum = 0,097A (30907).
X. Simpulan :
Dari hasil percobaan spektrofotometri yang telah dilakukan didapatkan hasilnya yaitu
Aquadest = 0,086A (32127) pada Blanko = -0,081A (39806) pada Sampel 1/standar =
0,185A (25123) dan pada Sampel 2/ serum = 0,097A (30907).
XI. Daftar pustaka:
https://www.slideshare.net/ridhafaturachmi/spektrofotometri-45945557
video praktikum

Anda mungkin juga menyukai