Anda di halaman 1dari 7

BAB II

ISI

2.1 HASIL

DATA DAN ANALISIS


Metode Analisis : Kuantitatif dan Kualitatif
Sampel :
1. Sampel Jamu Pegal Linu A
2. Sampel Jamu Pegal Linu B
3. Sampel Jamu Pegal Linu C
4. Baku Paracetamol

I. Identifikasi Kualitatif

Jarak rambat fase gerak = 5 cm


Keterangan Spot Jarak Rambat Penampakan pada Penampakan pada

(cm) UV 254 UV 366

Baku 1 3,4 Noda Hitam Berpendar Putih

Paracetamol

Jamu A 1 2,7 Berwarna jingga

2 4,1 Berwarna Kuning

Jamu B 1 2,2 Berwarna jingga


2 2,9 Berwarna biru hijau

Jamu C 4,1 Berwarna Kuning

 Baku Paracetamol spot 1


Rf = 3,4 / 5 = 0,68
 Jamu A spot 1
Rf = 2,7 / 5 = 0,54
 Jamu A spot 2
Rf = 4,1 / 5 = 0,82
 Jamu B spot 1
Rf = 2,2 / 5 = 0,44
 Jamu B spot 2
Rf = 2,9 /5 = 0,58
 Jamu B spot 3
Rf = 4,1 / 5 = 0,82
 Jamu C spot 1
Rf = 2,5 / 5 = 0,5
 Jamu C spot 2
Rf = 3,2 / 5 = 0,64
 Jamu C spot 3
Rf = 4,2 /5 = 0,84

II. Analisis Kuantitatif


1. Data panjang gelombang maksimum
Λmaks = 244,8 nm
2. Penentuan waktu pendiaman/Operating Time

Menit Ke- Absorbansi


1 0,450
2 0,451
3 0,451
4 0,452
5 0,452
6 0,452
7 0,453
8 0,453
9 0,453
10 0,452
11 0,452
12 0,452
13 0,451
14 0,451
15 0,452
16 0,451
17 0,453
18 0,452
19 0,452
20 0,453
21 0,453 Operating time
22 0,453
23 0,453
24 0,453
25 0,453
26 0,453
27 0,453
28 0,453
29 0,453
30 0,453
Kesimpulan : Operating Time yang didapat dimulai pada menit ke-20 yaitu dengan
absorbansi sebesar 0,453 yang stabil hingga menit ke-30.

3. Data Kurva Kalibrasi


Konsentrasi Absorbansi
2 ppm 0,360
4 ppm 0,473
6 ppm 0,590
8 ppm 0,695
10 ppm 0,870
12 ppm 0,949

Grafik Hubungan Antara Konsentrasi


dengan
1,200 Absorbansi Baku Paracetamol
0,949 y = 0,0606x + 0,2321
1,0000,870 R² = 0,9967
0,695
Absoransi

0,800
0,590
0,600 0,473
0,360 Series1
0,400 Linear (Series1)
0,200

0,000
0 5 10 15
Konsentrasi Baku Paracetamol (ppm)

λ max = 244,8 nm
OT = 20 menit
Sehingga didapat regresi linear, sebagai berikut :
a = 0,2321
b = 0,0606
r = 0,9967

4. Data penetapan kadar sampel Jamu C


Hasil preparasi 5 gram sampel Jamu C dalam 100 ml Ethanol, diambil
sebanyak 1 mL dimasukkan dalam labu takar 10 mL ditambahkan etanol sampai tanda
batas. kemudian larutan tersebut diencerkan lagi diambil sebanyak 1 mL dimasukkan
dalam
labu takar 10 mL, di tambahkan etanol sampai tanda batas, kemudian dibaca
absorbansinya, didapatkan A = 0,543. Hitung kadar Paracetamol dalam sampel C.
Perhitungan kadar :
Diketahui :
y = 0,543
y = bx + a
y : absorbansi sampel
x : kadar yang dicari
b dan a : didapat dari hasil regresi linear baku Rhodamin B
Sehingga diperoleh :
0,543 = 0,0606 x + 0,2321
0,0606 x = 0,3109
Absorbansi = 0,543
0,3109
x = = 5,1304 ppm 5,1304 µl/mL
0,0606

Perhitungan Persen Kadar :


Konsentrasi (ppm) X Faktor Pengenceran
% Kadar Bobot sampel X 10 X X 100 %
= 1000

5,1304 ppm X 100


% Kadar = 5 gram X 10 X 1000 X 100 %

= 513,04 / 50.000

= 1,0261 %

Dari data hasil praktikum analisis BKO dalam jamu, pada kelompok 5 gelombang 3
didapatkan hasil identifikasi kualitatif menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis yakni
pada sampel Jamu C spot 2 dihasilkan Rf sebesar 0,64 dimana Rf ini mendekati Rf dari baku
paracetamol dengan nilai 0,68. Hal ini dapat dikatakan bahwa sampel jamu C positif
mengandung paracetamol, sehingga kemudian diukur absorbansi nya pada panjang
gelombang maks 244,8 nm dan Operating Time pada menit ke 20 serta didapatkan data
absorbansi pada
sampel C sebesar 0,543. Data absorbansi ini akan dimasukkan ke rumus regresi
liniear y=bx+a dan didapatkan hasil x yaitu 5,1304 ppm dengan % kadar sebesar
1,0261%.

Anda mungkin juga menyukai