Anda di halaman 1dari 36

INTERAKSI FARMAKOKINETIK

apt. Melati Aprilliana R, M. Farm


MEKANISME INTERAKSI OBAT
1. Interaksi Farmasetik (inkompatibilitas)
• Terjadi di luar tubuh (sebelum obat diberikan) antara obat yang tidak
dapat bercampur
• Pencampuran menyebabkan interaksi langsung secara fisika/kimia
yang menghasilkan :
✓ Pembentukkan endapan
✓ Kekeruhan
✓ Perubahan warna
Inaktivasi obat
✓ Pengeluaran gas, dll
CONTOH
• Pencampuran yang perlu diperhatikan :
✓ Interaksi antar obat suntik
✓ Interaksi obat suntik + larutan infus
• Contoh :
• Pencampuran gentamisin + karbensilin = inaktivasi
• Pencampuran penisilin G + Vitamin C = inaktivasi
• Pencampuran amfoterisin + NaCl fisiologis = penurunan
PENCEGAHAN YANG DAPAT DILAKUKAN
• Hindari pemberian obat lewat cairan infus kecuali cairan glukosa
dan salin.
• Hindari pencampuran obat dalam cairan infus atau jarum suntik.
• Waktu atau jam pencampuran obat dan cairan infus harus
dicatat dalam label dan dicatat kapan infus harus habis.
KRITERIA PREDIKSI INTERAKSI OBAT
1. Highly predictable
• Terjadi pada semua orang stlh menerima kombinasi obat
• Antasid / sukralfat dg kuinolon/ tetrasiklin---- absorpsi
kuninolon/ tetrasiklin diturunkan
• Antikoagulan oral dg fenilbutazon ---- menghambat
metabolisme antikoagulan
• Teofilin dg rokok ---- meningatkan metabolisme teofilin
KRITERIA PREDIKSI INTERAKSI OBAT
2. Predictable
• Terjadi pada sebagian penderita
• Terfenadin dg ketokonazol ---- metabolisme terfenadin
diturunkan
• Barbiturat dg Beta blocker ---- meningkatkan metabolisme
beta bloker
• Simetidin dg teofilin ---- metabolisme teofilin diturunkan
KRITERIA PREDIKSI INTERAKSI OBAT
3. Not predictable
• Hanya terjadi pada beberapa penderita yang menerima
kombinasi obat
• Terfenadin dg eritromisin / klaritromisin ---- menurunkan
metabolisme terfenadin ---- aritmia cordis
KRITERIA PREDIKSI INTERAKSI OBAT
4. Not established
• Tidak cukup Data utk meramalkan kejadian interaksi
• Siklosporin dg aminoglikosida ---- nefrotoksik meningkat
• Kuinolon dg siklosporin --- kadar siklosporin plasma
meningkat---- kadar kreatinin meningkat
2. INTERAKSI FARMAKOKINETIK
• Interaksi ini terjadi ketika absorbsi, distribusi, metabolisme
atau ekskresi suatu obat terpengaruh oleh adanya obat
(senyawa) lain.
• Interaksi farmakokinetik dapat mengakibatkan kadar
plasma meningkat/menurun, menyebabkan:
➢ Peningkatan toksisitas
➢ Penurunan efektivitas obat
• Interaksi farmakokinetik dapat diukur dari perubahan satu atau
lebih parameter farmakokinetik, seperti :
• Konsentrasi serum maksimum
• Luas daerah dibawah kurva
• Waktu paruh
• Jumlah total obat yang diekskresi melalui urin
• dsb
INTERAKSI FARMAKOKINETIK
INTERAKSI PADA ABSORBSI
• Mempengaruhi kecepatan absorbsi atau jumlah total obat yang diabsorbsi.
• Mekanisme yang dapat mengubah kecepatan absorbsi obat dalam saluran
pencernaan dipengaruhi banyak faktor antara lain, berubahnya:
✓ Kecepatan aliran darah pada saluran pencernaan,
✓ Motilitas saluran pencernaan,
✓ pH,
✓ kelarutan obat,
✓ Metabolisme saluran pencernaan,
✓ Flora dan Mukosa saluran pencernaan,
✓ terbentuknya komplek yang tidak larut.
INTERAKSI LANGSUNG
• Interaksi secara fisika/kimiawi antar obat dalam saluran pencernaan
sebelum absorbsi dapat mengganggu proses absorbsi.
• Interaksi ini dapat dihindari dengan cara :
✓ Obat yang berinteraksi diberikan dengan jarak waktu yang
berbeda (minimal 2 jam)
PERUBAHAN PH CAIRAN SALURAN CERNA
• Contoh :
• Cairan lambung/saluran cerna menjdi alkalis karena adanya
antasida
• Maka akan meningkatkan kelarutan obat yg bersifat asam yg larut
dalam cairan tersebut, co: Aspirin
• Tetapi suasana alkali pada saluran cerna akan mengurangi kelarutan
obat yang bersifat basa, co: Tetrasiklin ---absorpsi berkurang
• Absorpsi Fe paling baik pada saat lambung asam
MOTILITAS SALURAN CERNA
• Usus halus merupakan tempat absorbsi utama untuk semua obat
• Semakin cepat obat sampai ke usus halus, maka akan semakin cepat
absorbsinya
• Co :
✓ Obat yg memperpendek waktu pengosongan lambung, maka akan
mempercepat absorbsi obat lain yang diberikan bersamaan, co:
metoklorpramid
✓ Obat yang memperpanjang waktu pengosongan lambung, maka
akan memperlambat absorbsi obat lain, co: antikolinergik,
antidepresan trisiklik, antihistamin, garam Al, analgetik narkotik
PERUBAHAN FLORA USUS
• Flora normal usus memiliki fungsi :
a. Sintesa vitamin K dan sumber vitamin K
b. Memecah sulfasalazine menjadi bagian-bagian yg aktif
c. Tempat metabolisme sebagian obat, mis: levodopa
d. Hidrolisis glukoronid yg diekskresi oleh empedu, shg terjadi
sirkulasi enterohepatic yg akan memperpenjang kerja obat, co:
pil KB
Pemberian antibakteri spectrum luas :
✓ Tetrasiklin
✓ Kloramfenikol Mengubah flora normal usus
✓ Ampisilin

✓ Meningkatkan efektifitas antikoagulan oral yg


diberikan bersama
✓ Mengurangi efektifitas sulfasalazine
✓ Meningkatkan BA levodopa
✓ Mengurangi efektifitas kontrasepsi oral
PERUBAHAN ABSORPSI KARENA DIET
• Adanya makanan dlm lambung akan mengurangi /
memperlambat absorpsi obat
• Makanan berlemak --- meningkatkan absorpsi obat yg larut dlm
lemak ---- griseofulvin
INTERAKSI LANGSUNG DALAM ABSORPSI OBAT
Obat I Obat II Efek
Tetrasiklin , Logam (Ca,Mg,Al,Fe) Absorpsi obat I
fluorokuinolon diturunkan karena
terbentuk khelat
Glikosida jantung Kolestiramin , Absorpsi obat I
(digoksin) , siklosforin, kortikosteroid , diturunkan karena
asam valproat tiroksin, logam Mg, Al obat II mengikat obat
I ---- inaktif
Digoksin, linkomisin Kaolin, pektin Absorpsi obat I
diturunkan, ---diikat
obat II
INTERAKSI OBAT YANG DIPENGARUHI ASAM LAMBUNG PADA
SALURAN CERNA
Obat I (asam lemah) Obat II Efek
Na Sub Carbonat Aspirin Absorpsi aspirin meningkat
Na Sub carbonat Tetrasiklin Absorpsi tetrasiklin
menurun
Antasid Eritromisin, gol penicillin Jika PH asam lambung
meningkat, absorpsi obat
II meningkat
H2 bloker, PPI Ketokonazol, itrakonazol ( Absorpsi obat II diturunkan
basa lemah)
H2 bloker , PPI Glibenklamid, glipizid, Absorpsi obat II
Tolbutamid (asam lemah) ditingkatkan
INTERAKSI OBAT THD WAKTU PENGOSONGAN LAMBUNG
Obat I Obat II efek
Analgetik narkotik paracetamol Absorpsi obat II diperlambat, karena obat I
memperpanjang waktu pengosongan lambung
Al (OH) 3 INH, CPZ Absorpsi obat II diperlambat, karena obat I
memperpanjang waktu pengosongan lambung

Lithium CPZ Absorpsi obat II diperlambat, karena obat I


memperpanjang waktu pengosongan lambung

Antikolinergik Digoksin Bioavailabilitas obat II ditingkatkan , karena


Obat I mempeerpanjang waktu transit obat di
usus
Obat I Obat II Efek
Metoklopramid Paracetamol, Diazepam, Obat I memperpendek
propanolol waktu pengosongan
lambung, absorpsi obat II
dipercepat
Metoklopramid Levodopa Obat I memperpendek
waktu pengosongan
lambung, bioavailabilitas
obat II ditingkatkan
Metoklopramid Digoksin Obat I mempercepat
waktu transit usus,
bioavailabilitas obat II
diturunkan
INTERAKSI PENYEBAB EFEK TOKSIK PADA PENCERNAAN
Obat I Obat II Efek
Kolkhisin Vit B12 Absorpsi obat B
terganggu
Neomisin Penicillin, digoksin Absorpsi obat B
terganggu
Neomisin Kolesterol, asam Absorpsi obat B
empedu, vit A dihambat
INTERAKSI PADA FASE DISTRIBUSI
a. Interaksi dalam ikatan protein plasma
b. Interaksi dalam ikatan jaringan
INTERAKSI DALAM IKATAN PROTEIN PLASMA
• Bila suatu obat dilepaskan dari ikatan proteinnya oleh obat presipitan, maka obat
objek akan meningkat dan menimbulkan toksik
• Sifat obat yg akan menyebabkan terjadinya interaksi ini, yaitu:
1. Obat yg memiliki ikatan yg kuat dgn protein plasma dan vol.distribusi yg kecil
2. Obat yg memiliki batas keamanan yg sempit, sehingga dpt meningkatkan kadar
obat bebas
3. Efek toksik yg serius, mis: terjadi pendarahan pd antikoagulan oral, atau
hipoglikemia pada antidiabetic oral
4. Elimasi obat mengalami kejenuhan, mis : fenitoin (sehingga peningkatan kadar
obat bebas tidak disertai dgn peningkatan kecepatan eliminasi
OBAT YANG TERIKAT KUAT DG PROTEIN PLASMA
• Anti koagulan : kumarin
• Sulfonamid
• Salisilat
• Indometasin
• NSAID
CONTOH MEKANISME
Sulfonamid yang diberikan pada bayi prematur

Menyebabkan Kern icterus

Fenilbutazon dg warfarin (antikoagulan )

Meningkatkan efek warfarin ---- pendarahan hebat


MEKANISME SA PENYEBAB KERN ICTERUS
SA menyebabkan pemindahan bilirubin ke plasma albumin

Bilirubin bebas berdeposit ke basal ganglia

Terjadi encephaloty biliaris

Kern icterus
B. INTERAKSI DALAM PROTEIN JARINGAN
Kuinidin dg digoksin

Ekskresi digoksin di ginjal terganggu

Toksisitas digoksin meningkat


INTERAKSI METABOLISME
• Interaksi obat pada saat terjadi metabolisme dapat terjadi ketika
metabolisme sebuah obat dihambat atau ditingkatkan oleh obat lain.
• Biasanya reaksi ini berpengaruh pada sitokrom P450
• Induksi Metabolisme obat
• Obat-obat yang meningkatkan (menginduksi) metabolisme obat melalui
peningkatan retikulum endoplasma di hepatocyte dan karena
peningkatan kandungan Cyt P450 dan cyt c- reduktase.
• Hal ini dapat meningkatkan ataupun menurunkan efek dari object drug

30
Tabel interaksi obat : Induksi Metabolisme

Precipitant drug Object drug


Alkohol Coumarin antikoagulan, Phenitoin
Barbiturat Cpz, Corticosteroid, caumarin
Carbamazepin antikoagulan, doksisiklin, kontrasepsi
Griseofulvin oral, fenitoin.
Phenilbutazon Fenitoin
Rifampisin Walfarin
Corticosteroid
Coumarin anticoagulan, kontrasepsi
oral, tolbutamid

31
Inhibisi Metabolisme Obat
• Pada interaksi jenis ini dapat menyebabkan terjadinya kegagalan metabolisme
obat,
• Kegagalan tersebut dapat melalui 3 cara, yaitu :
1. Inhibition of The Mixed Function Oxidase
Precipitant drug Object drug
Azapropazone Fenitoin
Chloramfenikol Fenitoin, tolbutamid, walfarin
Cimetidin Diazepam, propranolol,
Macrolides walfarin
INH Theofilin
Metronidazol Fenitoin
Phenilbutazon Alcohol, walfarin
Quinolones Klopropamid, fenitoin,
tolbutamid, walfarin.
Theofilin, walfarin

32
2. Inhibition of Specific Metabolic Enzymes

Precipitant drug Enzyme Object drug


Allopurinol Xanthine oxid Azathioprine
Carbidopa Dopa decarboxilase L-dopa
Disulfiram Alk.Dehydrogenase Alcohol
MAO inhibitor Monoaminase -oxidase Amin dlm -makanan,-
amfetamin

33
3. Amine dalam makanan yg dpt berinteraksi dgn MAO
inhibitor :
• Keju
• Daging & ekstrak ragi
• Beberapa anggur merah
• Protein unfresh

34
INTERAKSI EKSKRESI
• Kompetisi pada sekresi tubulus ginjal adalah mekanisme yang penting dalam interaksi
ini.
• Contoh :
• Probenecid menginhibisi sekresi tubular penisilin, sehingga dapat meningkatkan dan
memperlama efek, sehingga interaksi ini relatif menguntungkan
• Efek yang sama dapat meningkatkan toksisitas kloroquin pada mata pada
penderita yg menggunaka probenecid.
• Qiunidine menginhibisi sekresi tubular dari digoksin dan konsekuensinya konsentrasi
plasma digoksin meningkat dan mungkin menyebabkan toksik, hal yang sama juga
terjadi pada verapamil dan digoksin

35
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai