Anda di halaman 1dari 10

Nama : Elfa Sakinah

NIM : 052211020

SISTEM INFORMASI RSUD PALEMBANG BARI


Informasi Alamat : Jln. Panca Usaha, No. 1, Seb. Ulu 1, Palembang

 Website : https://rsudpbari.palembang.go.id/

5 Pelayanan Unggulan RSUD Bari Palembang :

1. Intensif Pediatrik

PICU merupakan fasilitas atau unit terpisah didalam sebuah rumah sakit yang
diperuntukkan bagi penanganan pasien anak yang mengalami gangguan kesehatan
karena penyakit, kecelakaan/ trauma, atau gangguan kesehatan lain yang mengancam
nyawa yang memerlukan perawatan intensif, observasi yang bersifat komprehensif,
dan perawatan khusus. PICU diperuntukkan bagi pasien anak dengan usia di atas 28
hari sampai dengan 18 tahun. Jika ada anak usia nol sampai 28 hari yang
membutuhkan perawatan intensif, akan dirawat di ruang rawat intensif bayi baru lahir
(Neonatal Intensive Care Unit/NICU). Pengertian Unit Rawat Intensif Anak atau
Pediatric Intensive Care Unit (PICU) dijelaskan di dalam buku panduan Pelayanan
Emergensi, Rawat Intermediet dan Rawat Intensif Anak sebagai fasilitas atau unit
yang terpisah, yang dirancang untuk penanganan pasien anak yang mengalami
gangguan medis, bedah dan trauma, atau kondisi yang mengancam nyawa lainnya,
sehingga memerlukan perawatan intensif, observasi yang bersifat komprehensif dan
perawatan khusus.

Pelayanan PICU terdiri dari tiga strata pelayanan yaitu primer, sekunder dan
tersier.

1. Pelayanan PICU primer (standar minimal)

Pelayanan PICU primer mampu memberikan pengelolaan resusitatif segera


untuk pasien gawat, tunjangan kardio-respirasi jangka pendek, dan mempunyai
peranan penting dalam pemantauan dan pencegahan penyulit pada pasien medik dan
bedah yang berisiko. Dalam PICU dilakukan ventilasi mekanik (invasif atau non-
invasif) dan pemantauan kardiovaskuler sederhana selama beberapa jam.
2. Pelayanan PICU sekunder

Pelayanan PICU sekunder memberikan standar PICU yang lebih tinggi,


mendukung peran rumah sakit lain yang telah ditentukan, misalnya pneumonia, diare,
dengue, malaria, measles, sepsis bakterial yang berat, kasus bedah, pengelolaan
trauma, dan lain lain. PICU sekunder hendaknya mampu memberikan tunjangan
ventilasi mekanis lebih lama melakukan dukungan/bantuan hidup lain tetapi tidak
terlalu kompleks.

3. Pelayanan PICU tersier (tertinggi)

Pelayanan PICU tersier merupakan rujukan tertinggi untuk PICU, mampu


menyediakan perawatan pediatrik definitif yang bersifat kompleks, progresif, berubah
dengan cepat, baik bersifat medis, operasi, maupun gangguan traumatik, termasuk
kelainan genetik/bawaan yang sering membutuhkan pendekatan multidisiplin.
Memberikan pelayanan yang tertinggi termasuk dukungan/bantuan hidup multi-sistem
yang kompleks dalam jangka waktu yang tak terbatas. PICU ini melakukan ventilasi
mekanis, pelayanan dukungan/ bantuan terapi sulih ginjal dan pemantauan jantung-
paru kardiovaskular) invasif dalam jangka panjang dan mempunyai dukungan
pelayanan medis komprehensif. Semua pasien yang masuk ke dalam unit harus
dikelola oleh dokter konsultan rawat intensif, konsultan Emergensi dan Rawat Intensif
Anak (ERIA) .

Kriteria rawat ruang PICU Pasien sakit kritis harus dirawat di ruang PICU yang
sesuai dengan kebutuhannya.

1. Kriteria untuk dirawat di PICU strata primer Semua pasien anak dengan gangguan
fisiologis yang membutuhkan pemantauan ketat tanda vital dan sistem organ
(setidaknya setiap kurang dari 4 jam) dengan prediksi akan terjadi perbaikan. Bila
dalam pemantauan diperkirakan membutuhkan perawatan intensif di strata yang lebih
tinggi maka harus segera dirujuk ke PICU dengan strata yang lebih tinggi.

2. Kriteria untuk dirawat di PICU strata sekunder dan tersier PICU strata sekunder
dan tersier ditujukan untuk pasien dengan kondisi yang mengancam nyawa dan
membutuhkan peralatan lebih lengkap dibandingkan dengan PICU strata primer
2. Medical Chekcup

Unit Medical Checkup RSUD Palembang BARI merupakan suatu fasilitas


konsultasi, pemeriksaan fisik maupun penunjang yang disediakan untuk melakukan
pencegahan penyakit (preventif) dan memutuskan rantai perjalanan penyakit pasien
sampai dilakukan suatu pengobatan. Unit Medical Checkup RSUD Palembang BARI
adalah layanan unggulan rumah sakit yang menerapkan konsep One Stop Service
(Pelayanan Terpadu) memberikan hasil yang cepat, tepat, akurat dengan didukung
oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman dan alat pemeriksaan penunjang yang
canggih. Unit Medical Checkup RSUD Palembang BARI juga memberikan layanan
pemeriksaan kesehatan on site ditempat instansi yang membutuhkan demi
meningkatkan kepuasan bagi pelanggan yang melakukan kerjasama pemeriksaan
kesehatan dengan RSUD Palembang BARI.

3. Rehabilitasi Medik

Jika Anda pernah menjalani operasi, mengalami cedera berat, atau menderita
penyakit yang berdampak permanen, dokter mungkin akan menyarankan rehabilitasi
medik. Rehabilitasi medik adalah terapi yang dilakukan untuk memulihkan fungsi
tubuh yang bermasalah akibat cedera, operasi, ataupun penyakit tertentu. Terapi
rehabilitasi mencakup setiap kelompok umur, mulai dari bayi baru lahir, anak dan
remaja, orang dewasa muda, hingga lanjut usia. Sebagai gambaran, kondisi kesehatan
yang paling umum ditangani dengan rehabilitasi ini antara lain sebagai berikut.

1. Penyakit yang menyerang otak, seperti stroke, multiple sclerosis, atau cerebral
palsy.
2. Cedera dan trauma, termasuk patah tulang, luka bakar, cedera otak, dan cedera
tulang belakang.
3. Nyeri kronis, seperti sakit pinggang dan sakit leher bertahun-tahun.
4. Kelelahan kronis dalam masa pemulihan dari penyakit infeksi, gagal jantung, atau
penyakit pernapasan.
5. Lansia dengan keterbatasan gerak.
6. Efek samping pengobatan penyakit tertentu, seperti kanker.
7. Operasi pada tulang atau sendi serta amputasi.
8. Nyeri sendi yang berlangsung menahun.

Pada anak-anak, rehabilitasi medik biasanya diperlukan untuk kondisi:


1. Kelainan genetik atau cacat lahir
2. Keterbelakangan mental
3. Penyakit otot dan saraf
4. Gangguan perkembangan atau kelainan sensorik
5. Autisme dan kondisi sejenisnya
Terlambat bicara dan gangguan sejenisnya Selain kondisi yang bersifat medis, terapi
rehabilitasi juga dapat dilakukan pada orang sehat yang aktif berolahraga (misalnya
atlet atau binaragawan).

Berikut jenis terapi yang paling umum dalam proses rehabilitasi:

A. Terapi fisik/fisioterapi

Terapi fisik atau fisioterapi ditujukan bagi pasien yang bermasalah dengan
nyeri, kesulitan bergerak, serta belum bisa menjalani kegiatan dengan normal. Terapi
ini biasanya dilakukan pada pasien stroke, operasi, ibu bersalin, dan pasien yang
memakai alat bantu gerak. Sebelum memulai terapi, dokter terlebih dulu akan menilai
postur, keseimbangan, serta aspek lainnya yang berkaitan dengan kemampuan
motorik. Beberapa bentuk terapi fisik dalam rehabilitasi medik antara lain:

a. Olahraga dan gerakan peregangan khusus untuk meredakan nyeri, menambah ruang
gerak, dan meningkatkan kekuatan.

b. Terapi pijat, ultrasound, atau pemakaian suhu panas dan dingin guna meredakan
nyeri otot.

c. Berlatih menggunakan alat bantu seperti tongkat, kruk, walker, dan kursi roda.

d. Terapi untuk mengelola nyeri.

e. Terapi untuk memperkuat sistem peredaran darah.

f. Rehabilitasi untuk membiasakan diri dengan anggota tubuh palsu.

B. Terapi okupasi

Ada penyakit dan kondisi tertentu yang membuat pasien tidak bisa melakukan
kegiatan sederhana seperti makan, memakai baju, atau menyikat gigi. Terapi okupasi
bertujuan untuk membantu pasien yang butuh dampingan dalam menjalani kegiatan
tersebut. Terapi ini fokus mengembalikan gerak motorik halus, fungsi indera, dan
kemampuan sejenisnya yang diperlukan pasien untuk hidup secara mandiri. Terapis
akan membantu pasien berlatih melakukan kegiatan umum, seperti:

a. Melakukan perawatan diri dari mandi hingga memakai baju.


b. Menulis dan menyalin catatan.
c. Memegang dan mengendalikan alat tulis, gunting, dan lain-lain.
d. Melempar dan menangkap bola.
e. Menanggapi rangsangan panca indera.
f. Menyesuaikan dan menggunakan alat makan.

C. Terapi wicara

Terapi wicara untuk pasien celah bibir Terapi wicara pada rehabilitasi medik
dapat menangani berbagai masalah terkait mulut dan bahasa, termasuk kelancaran
bicara, bernapas, dan menelan. Masalah ini kerap ditemukan pada anak dengan bibir
sumbing, cerebral palsy, dan Down syndrome. Selain anak-anak, terapi ini juga
berguna bagi orang dewasa yang sulit bicara akibat stroke, penyakit Parkinson,
multiple sclerosis, atau demensia. Tujuannya tak lain agar pasien mampu
berkomunikasi, menelan, dan bernapas dengan sebaik mungkin. Terapi wicara
dilakukan dengan latihan berkomunikasi, bersuara, serta melafalkan huruf dan kata.
Terapis juga memberikan terapi makan dan menelan dengan melatih lidah, rahang,
serta bibir guna memperkuat otot-otot di sekitar mulut dan tenggorokkan.

4. Orthopedi

Ortopedi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari studi, diagnosis,


dan pengobatan bagi gangguan muskuloskeletal (otot, tulang belakang, tulang, dan
sendi). Dokter yang ahli dalam bidang ini dinamakan dokter ortopedi. Banyak orang
menanggap bahwa mereka hanya perlu menemui dokter ortopedi saat mengalami
patah tulang. Beberapa orang juga percaya bahwa obat penghilang rasa sakit sudah
cukup untuk menangani nyeri punggung, otot, dan sendi. Namun, obat ini hanya bisa
menghentikan rasa nyeri untuk sementara waktu. Setelah efeknya mulai menghilang,
kemungkinan nyeri akan kembali terasa. Nyeri seringkali terjadi sebagai gejala dari
kondisi lain, namun tingkat kesakitannya belum tentu menandakan tingkat keparahan
kondisi tersebut. Tanpa pengobatan yang tepat, ada kemungkinan kondisi ini akan
memburuk dan menyebabkan lebih banyak gangguan. Sebaiknya Anda berkonsultasi
dengan dokter keluarga Anda dulu (yang dapat memberi rujukan ke dokter spesialis)
atau langsung dengan dokter ortopedi apabila Anda merasakan nyeri pada otot, tulang
belakang, tulang, atau sendi. Siapa yang Perlu Menjalani Konsultasi Ortopedi dan
Hasil yang Diharapkan Konsultasi ortopedi akan disarankan bagi orang yang
mengalami gejala berikut: Nyeri otot atau sendi kronis Kerusakan sendi Sulit berdiri
karena nyeri punggung Cedera tulang Pembengkakan di sekitar cedera tulang atau
sendi Setelah konsultasi, Anda akan menerima diagnosis dari kondisi Anda. Dokter
juga akan memberikan informasi tentang pilihan pengobatan.

Cara Kerja Konsultasi Ortopedi Konsultasi ortopedi biasanya diawali dengan


wawancara singkat. Topik yang akan dibahas adalah: gejala yang dialami, kapan
Anda pertama menyadari gejala tersebut, dan apakah Anda telah mengonsumsi obat.
Riwayat kesehatan Anda dan keluarga Anda juga akan diperiksa. Setelah itu, akan ada
pemeriksaan fisik untuk mencari pertanda yang jelas dari penyakit, misalnya
pembengkakan, memar, atau infeksi. Setelah pemeriksaan, Anda bisa sudah
mendapatkan diagnosis awal atau akhir dari masalah Anda. Dalam beberapa kasus,
harus dilakukan tes laboratorium dan pencitraan untuk mengonfirmasi diagnosis.
Dokter akan memberikan penjelasan yang rinci tentang diagnosis dan pengobatan
yang dianjurkan. Salah satu pilihan pengobatan adalah operasi. Faktanya, banyak
gangguan pada bahu, siku, lutut, dan panggul yang ditangani dengan operasi
artroskopi. Apabila Anda harus dioperasi, dokter akan menjelaskan permasalahannya
dan mengapa sebaiknya dilakukan operasi. Anda juga akan diberitahu apa yang akan
terjadi selama masa pemulihan dan waktu yang dibutuhkan untuk pulih sepenuhnya.
Kemungkinan Resiko & Komplikasi Konsultasi Ortopedi Konsultasi ortopedi sendiri
tidak berisiko sama sekali. Namun, setiap metode pengobatan memiliki kemungkinan
risiko dan komplikasi tersendiri, terutama apabila membutuhkan operasi. Anda harus
memahami kemungkinan risiko dan komplikasi dari metode yang disarankan sebelum
pengobatan dimulai.

5. Gastoenterohepatologi
Gastroenterologi adalah salah satu cabang ilmu kedokteran yang berhubungan
dengan fungsi normal dan berbagai penyakit pada seluruh sistem pencernaan yang
meliputi kerongkongan, lambung, kandung empedu, pankreas, hati, saluran empedu,
usus halus, usus besar (kolon), rektum, dan anus. Gastroenterolog adalah sebutan bagi
dokter yang mengambil spesialisasi di cabang ilmu ini. Seorang Gastroenterolog
harus memiliki pengetahuan dan pengertian yang mendalam terhadap fisiologi normal
organ-organ yang telah disebutkan sebelumnya serta pergerakan saluran pencernaan
yang sesuai. Selain itu, ia juga harus mampu menasihati pasien mengenai cara dan
sarana untuk menjaga pencernaan dan metabolisme yang sehat, meningkatkan
penyerapan nutrisi dari makanan dan pembuangan sisa metabolisme. Kapan Harus
Menemui Seorang Gastroenterolog? Gastroenterolog disebut juga "GI" atau dokter
Gastro-Intestinal. Para pasien yang bermasalah pada kesehatan pencernaannya
sebaiknya harus menemui para profesional medis tersebut untuk dapat menerima
perawatan dan penanganan paling optimal. Walaupun beberapa dokter umum dapat
mengevaluasi masalah pencernaan yang umum, para pasien dengan gejala yang lebih
berat hampir selalu dirujuk ke dokter GI untuk evaluasi yang lebih tepat. Seorang
gastroenterolog dapat mengevaluasi semua gejala Anda secara menyeluruh,
melakukan beberapa pemeriksaan untuk membuat diagnosis, dan meresepkan
pengobatan yang paling tepat.

Standar Pelayanan Terkait Dengan Proses Pelaksana (Manufacturing)

Standar pelayanan adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman


penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban
dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas,
cepat, mudah, terjangkau, dan teratur. Adanya Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009 Tentang Pelayanan Publik tentunya memberikan arahan kepada seluruh
penyelenggara pelayanan baik penyelenggara negara, BUMN, BUMD, BHMN hingga
swasta maupun persorangan menyelenggaran pelayanan yang terstandarisasi dengan
memenuhi komponen standar pelayanan.

ADMISI RAWAT INAP KEBIDANAN


PENDAFTARAN RAWAT INAP BEDAH KELAS III
IGD RAWAT INAP ANAK
POLI PDL KELAS I DEWASA
POLI JANTUNG KELAS II DEWASA
POLI SYARAF KELAS III DEWASA
POLI GERIATRI IBS
POLI GIZI ICU
POLI ANASTESI ICCU
POLI TB DOTS PICU
POLI BEDAH NICU
POLI KEBIDANAN DAN PENYAKIT FARMASI
KANDUNGAN RADIOLOGI
POLI TERPADU LABORATORIUM
POLI ANAK RAWAT INAP VIP DAN VVIP
POLI JIWA REHAB MEDIK
POLI KULIT DAN KELAMIN CSSD
POLI PSIKOLOGI INSTALASI GIZI
POLI MATA PEMULASARAAN JENAZAH
POLI THT IPL-RS
POLI GIGI DAN MULUT LAUNDRY
MCU IPS-RS
POLI MOBIL AMBULANCE
GASTROENTEROHEPATOLOGI UNIT BANK DARAH
POLI KB
ALERGI IMUNOLOGI
RESPIRATOLOGI
POLI VCT
HEMODIALISA
RAWAT INAP NEONATUS

Alur Registrasi Pasien

 Klik Menu Pasien Umum


 Masukkan Nomor Rekam Medis RSUD Palembang BARI, Kemudian Klik
Tombol Lanjutkan
 Silahkan Pilih Tanggal Kunjungan, Kemudian Klik Tombol Selanjutnya
 Silahkan Pilih Poli Yang Dituju, Kemudian Klik Tombol Selanjutnya
 Silahkan Pilih Dokter Yang Diinginkan, Kemudian Klik Tombol Selanjutnya
 Silahkan Memeriksa Kembali Data Anda Untuk Memastikan Bahwa Data Yang
Diinput Telah Sesuai & Klik Tombol Cetak Antrian
-

Anda mungkin juga menyukai