Anda di halaman 1dari 5

FISIOTERAPI RSUD ENDE

APAKAH ITU FISIOTERAPI?

Menurut KEPMENKES Nomor 1363/MENKES/SK/XII/2001 Tahun


2001, Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu
dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara
manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan
fungsi, komunikasi.

Fisioterapis secara khusus memandang tubuh dan kebutuhan potensi gerak


merupakan pusat penentuan diagnosis dan strategi intervensi dan konsiten dengan
bentuk apapun dimana praktek fisioterapi dilakukan.

Bentuk pelayanan Fisioterapi akan sangat bervariasi dalam hubungannya


dengan dimana Fisioterapi bekerja maupun berkenaan dengan promosi, pencegahan,
penyembuhan dan pemulihan kesehatan

APAKAH YANG DIKERJAKAN FISIOTERAPI

Fisioterapi mengenali dan memaksimalkan potensi gerak yang berhubungan


dengan lingkup promosi, prevensi, penyembuhan dan pemulihan.

Fisioterapi ikut dalam interaksi antara Fisioterapis, pasien atau klien, keluarga
dan pemberi pelayanan kesehatan dalam proses pemeriksaan potensi gerak dalam
upaya penegakan goal dan tujuan pengobatan yang disepakati dengan menggunakan
pengetahuan dan keterampilan Fisioterapi yang unik

Di sebutkan dalam KEPMENKES KEPMENKES Nomor


1363/MENKES/SK/XII/2001 Tahun 2001 Pasal 12

Fisioterapis dalam melaksanakan praktik fisioterapi berwenang untuk melakukan ;

a. Asesmen fisioterapi yang meliputi pemeriksaan dan evaluasi

b. Diagnosa fisioterapi

c. Perencanaan fisioterapi

d. Intervensi fisioterapi

e. Evaluasi/re-evaluasi/re-asesmen.

Asesmen

Asesmen termasuk pemeriksaan dan evaluasi pada perorangan atau kelompok,


nyata atau yang berpotensi untuk terjadi kelemahan, keterbatasan fungsi,
ketidakmampuan atau kondisi kesehatan lain dengan cara pengambilan perjalanan
penyakit (history taking), skreening, test khusus, pengukuran dan evaluasi dari hasil
pemeriksaan melalui analisis dan sintesa dalam sebuah proses pertimbangan klinis.

Pemeriksaan terhadap individu atau kelompok dengan mengambil, gangguan


aktual atau potensial, keterbatasan fungsional, cacat, atau kondisi lain kesehatan oleh :

· History Taking
· Screening (penyaringan)
· Penggunaan Test Khusus
· Tindakan

Evaluasi hasil pemeriksaan melalui analisis dan sintesis dalam proses penalaran klinis.

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan dari pemeriksaan dan evaluasi dan menyatakan hasil dari
proses pertimbangan/pemikiran klinis, dapat berupa pernyataan keadaan disfungsi
gerak, dapat meliputi/mencakup kategori kelemahan, limitasi fungsi, kemampuan atau
ketidakmampuan.

Menunjukkan / mengekpresikan adanya disfungsi gerak dan dapat mencangkup


– Gangguan / kelemahan (impairment),

– Limitasi Fungsi (functional limitations),

– Ketidakmampuan (disabilities ),

– Sindroma ( syndromes ).

Perencanaan

Perencanaan dimulai dengan pertimbangan kebutuhan intervensi dan biasanya


menuntun kepada pengembangan rencana intervensi, termasuk hasil sesuai dengan
tujuan yang terukur yang disetujui pasien/klien, famili atau pelayan kesehatan lainnya.
Dapat menjadi pemikiran perencanaan alternatif untuk dirujuk kepada pihak lain bila
dipandang kasusnya tidak tepat untuk fisioterapi

Intervensi

Intervensi di-implementasikan dan dimodifikasikan untuk mencapai tujuan yang


disepakati dan dapat termasuk penanganan secara manual; peningkatan gerakan;
peralatan fisis, peralatan elektroterapuetis dan peralatan mekanis; pelatihan fungsional;
penentuan bantuan dan peralatan bantu; instruksi dan konseling; dokumentasi dan
koordinasi, komunikasi.

Intervensi dapat juga ditujukan pada pencegahan ketidak-normalan (kelemahan),


keterbatasan fungsi, ketidakmampuan dan cidera, termasuk juga peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan , kualitas hidup, kebugaran segala umur dan segala lapisan
masyarakat.

Perencanaan Prosedur dari intervensi harus mengacu kepada :

• Hasil assesment ( pemeriksaan dan evaluasi ), serta diagnosa.

• Prognosis yang berhubungan peningkatan kondisi

• Rencana asuhan Fisioterapi, misalnya intensitas, frekwensi, durasi, urutan dll.

• Selain itu dipertimbangkan komplesitas dan berat-ringannya kondisi klinis

• mempertimbangkan kemampuan pasien/klien

• Harapan pasien/klien, famili

Dalam melakukan intervensi sendiri, fisioterapi harus melakukan :

• Koordinasi, Komunikasi, dan Dokumentasi

• Pasien / clien harus melakukan yang diinstruksikan oleh fisioterapi

• Prosedur Intervensi

Fisioterapi terlibat dalam program-program skreening dan pencegahan,


pendidikan kesehatan maupun penelitian. Fisioterapis dapat menjadi konsultan pada
lembaga-lembaga pendidikan, kesehatan dan sosial yang berkenaan dengan
perawatan kesehatan.

Secara luas, tindakan fisioterapis adalah tanggung jawab fisioterapis secara


individu, yang disertai oleh keputusan profesi mereka yang tidak dapat dikontrol atau
dikompromikan oleh pegawai, orang dari profesi lain atau lainnya.

Sebagai pembatasan otonomi profesi yang benar, profesi fisioterapi mempunyai


tanggung jawab yang berkesinambungan untuk mengaturan diri (self regulating)

STANDAR PENDIDIKAN FISIOTERAPI

Pendidikan untuk menjadi fisioterapis dipusatkan pada universitas atau studi lain
setingkat universitas, minimum 4 tahun independen dan diakreditasi sebagai standar
sarjana penuh secara hukum dan diakui profesinya.

Pendidikan pasien adalah proses pemberian informasi, pendidikan, atau


pelatihan kepada pasien/klien/famili. Instruksi berkaitan dengan kondisi saat ini,
rencana asuhan, pentingnya asuhan, transisi perubahan, Faktor resiko, dll. Fisioterapis
bertanggung jawab atas instruksi-instruksi.
KODE ETIK FISIOTERAPI

Garis Besar Kode Etik Fisioterapi Indonesia adalah :

1. Menghargai hak dan martabat individu.

2. Tidak bersikap diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada siapapun


yang membutuhkan.

3. Memberikan pelayanan profesional secara jujur, berkompeten dan bertanggung


jawab.

4. Mengakui batasan dan kewenangan profesi dan hanya memberikan pelayanan


dalam lingkup profesi fisioterapi.

5. Menjaga rahasia pasien/klien yang dipercayakan kepadanya kecuali untuk


kepentingan hukum/pengadilan.

6. Selalu memelihara standar kompetensi profesi fisioterapi dan selalu


meningkatkan pengetahuan/ketrampilan.

7. Memberikan kontribusi dalam perencanan dan pengembangan pelayanan untuk


meningkatkan derajat kesehatan individu dan masyarakat.

PELAYANAN FISIOTERAPI DI RSUD ENDE

Berbagai penyakit yang dapat tanganani oleh fisioterapis di RSUD Ende antara lain:

1. Post Stroke
2. OA ( Osteo Arthritis )
3. Frozen Shoulder
4. Post Fractur
5. Myalgia ( nyeri / kaku otot ), cramp dan spasm
6. Sinusitis
7. Bell’s palsy
8. Plantar facitis / tendo facitis
9. Vertigo
10. Rematik
11. Starin / sprain pada otot atau sendi ( cidera olahraga )
12. Dan lain sebagainya

MACAM – MACAM PENANGANAN FISIOTERAPI DI RSUD ENDE

1. Tindakan dengan mnggunakan alat:


1. IR : adalah alat fisioterapi yang menggunakan sinar infrared untuk mengobati
pasien. Lampu terapi ini menghasilkan rasa hangat dan nyaman ketika
disinarkan ke badan. Nyaman digunakan untuk kasus seperti, nyeri pinggang,
nyeri lutut, nyeri dada, sesak nafas, serta nyeri-nyeri sendi lainnya, kaku otot
dan lain-lain.
2. SWD (Short Wave Diathermy) : Diathermy merupakan aplikasi energi
elektromagnetik dengan frekuensi tinggi yang terutama digunakan untuk
membangkitkan panas dalam jaringan tubuh. Diathermy juga dapat
digunakan untuk menghasilkan efek-efek nonthermal. Indikasi SWD baik
continuos SWD maupun pulsed SWD adalah kondisi-kondisi subakut dan
kronik pada gangguan neuromuskuloskeletal (seperti sprain/strain,
osteoarthritis, cervical syndrome, NPB dan lain-lain).
3. MWD (Micro Wave Diathermy) : Micro Wave Diathermy (MWD) merupakan
suatu alat sebagai pengobatan yang menggunakan stessor fisis berupa
energi elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus bolak-balik ber-frekuensi
2450 MHz dengan panjang gelombang 12,25 cm. Efek Terapeutik :
Menurunkan nyeri, normalisasi tonus otot melalui efek sedatif, serta
perbaikan metabolism, Meningkatkan perbaikan jaringan secara fisiologis,
Dengan peningkatan elastisitas jaringan lemak, maka dapat mengurangi
proses kontraktur jaringan. Ini dimaksudkan sebagian persiapan sebelum
pemberian latihan. Dll.

2. Tindakan dengan manual terapi / terapi manipulasi : adalah suatu cara


mempercepat penyembuhan dari suatu penyakit tertentu yang pernah mengubah cara
hidupnya yang normal. Terapi latihan adalah suatu usaha pengobatan dalam fisioterapi
yang pelaksanaan nya menggunakan latihan-latihan gerakan tubuh baik secara aktif
maupun.

Anda mungkin juga menyukai