Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


- Dapat mengetahui tahapan dalam pembuatan kurva kalibrasi
- Dapat menggunakan kurva kalibrasi dalam analisis obat
- Memperkenalkan langkah – langkah analisis obat dan/atau metabolitnya dalam
cuplikan urin
- Melakukan analisis vitamin B1, B6 dan C dalam urin
- Memahami proses ADME (absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi) vitamin
B1, B6 dan C
- Mengetahui nilai parameter farmakokinetik vitamin B1, B6 dan C

1.2 Dasar Teori


BAB II

METODE KERJA

2.1 Alat dan Bahan


 Alat yang digunakan :
- Beaker glass
- Botol coklat
- Erlenmeyer
- Gelas ukur
- Labu ukur
- Pipet gondok
- Sentrifiuzer
- Spektrofotometri
 Bahan yang digunakan :
- Air mineral
- Urin manusia
- Vitamin B1
- Vitamin B6
- Vitamin C

2.2 Prosedur Kerja


2.2.1 Pembuatan kurva kalibrasi vitamin B1, B6 ,dan C
 Operating Time
1. Dibuat larutan vitamin B1, B6, dan C dengan kadar 5 ppm dan 15 ppm
2. Dibaca intensitas warna yang terjadi pada spektrofotometri pada panjang
gelombang 545 nm dengan blanko air
3. Dilakukan pmbacaan serapan setiap interval waktu 5 menit paling tidak selama 60
menit, selanjutnya
4. Diplotkan serapan yang terbaca vs waktu pada kertas grafik numerik dan tetapkan
berapa lama larutan mempunyai serapan tetap
 Menentukan Panjang Gelombang Maksimum
1. Dibuat kadar larutan vitamin B1, B6, dan C dengan konsetrasi 5 ppm, 10 ppm dan
15 ppm.
2. Dibac intensitas warna yang terjadi pada spektrofotometri pada panjang
gelombang antara 530 – 580
3. Diplotkan serapan yang terbaca vs panjang gelombang pada kertas grafik numerik
dan tetapkan berapa panjang gelombang maksimum
 Membuat Kurva Kalibrasi
1. Dibuat satu seri larutan vitamin B1, B6, dan C dengan kadar
2. Dibaca intensitas warna yang terjadi dari masing – masing kadar pada gelombang
yang telah ditentukan pada butir sebelumnya
3. Dibuat persamaan dari kurva baku dengan menggunakan persamaan kuadrat
terkecil, hitungan koefisien kolerasinya
2.2.2 Analisis Vitamin B1, B6, dan C Total Dalam Cuplikan Urin
 Pemberian Vitamin B1, B6 dan C Dengan Pengumpulan Urin
Cuplikan urin harus dikumpulkan selama waktu 6 jam, percobaan dapat
meminum vitamin dan mengumpulkan cuplikan urin sehari sebelum di analisis.
Cuplikan urin dapat di simpan sekama 1 malam pada suhhu 4 0C tanpa penguraian
yang berarti
1. Di jaga aliran urin, subjek harus meminum 200ml air setelah 30 menit. Cuplikan
ini digunakan sebagai blanko, catat volumenya
2. Di vitamin di minum dengan 200 ml air dan waktu mulai dicatat ( waktu jam ke –
0)
3. Di kosongkan kandung kemih setelah 1 jam meminum vitamin, volume dan waktu
di catat ( waktu jam ke – 1 )
4. Di gunakan prosedur yang sama dengan metode 3 untuk pengambilan sampel ke
2, 3, 4, 5, dan 6
 Analisis B1, B6, dan C Total Dalam Urin
1. Di pipet 10 ml dari setiap sapel cuplikan urin dan blanko
2. Disetrifuge urin selama 5 menit
3. Di ambil 1 ml sampel yang telah di sentrifuge pada bagian atas
4. Di lakukan pembacaan serapan pada panjang gelombang maksimum yang di
dapatkan pada percobaan sebelumnya
5. Di encerkan sampel jika kadar yang terserap terlalu besar

Vitamin B1

Sampel Absorbansi (nm)


Blanko 0,010
1 0,572
2 0,484
3 0,403
4 0,341
5 0,308
6 0,300

Vitamin B6

Sampel Absorbansi (nm)


Blanko -0,001
1 0,824
2 0,592
3 0,456
4 0,637
5 0,566
6 0,527
Vitamin C

Sampel Absorbansi (nm)


Blanko 0,041
1 0,483
2 0,364
3 0,288
4 0,281
5 0,277
6 0,244
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAAN

3.1 Data Pengamatan


3.2 Perhitungan
3.2.1 METODE Renal
 Analisis vitamin C total dalam cuplikan urin
 Interval waktu (jam)
1. 10.22 – 10.31 WIB = 11 menit → 0,18 jam
2. 10.32 – 10.43 WIB = 11 menit → 0,18 jam
3. 10.44 – 10.53 WIB = 9 menit → 0,15 jam
4. 10.54 – 11.02 WIB = 8 menit → 0,13 jam
5. 11.02 – 11.12 WIB = 8 menit → 0,13 jam
6. 11.16 – 11.26 WIB = 10 menit → 0,16 jam
 Dt (jam)
1. 11 menit/60 menit = 0,18 jam
2. 11 menit/60 menit = 0,18 jam
3. 9 menit/60 menit = 0,15 jam
4. 8 menit/60 menit = 0,13 jam
5. 8 menit/60 menit = 0,13 jam
6. 10 menit/60 menit = 0,16 jam
 t mid (jam)
jam awal minum+ jamurinasi
Rumus :
2
0+0 , 8
1. = 0,09 jam
2
0 , 8+0 , 36
2. = 0,27 jam
2
0 ,36 +0 , 51
3. = 0,435 jam
2
0 ,51+1 , 04
4. = 0,775 jam
2
1, 04 +1 ,17
5. = 1,105 jam
2
1, 17+1 , 33
6. = 1,25 jam
2
 Volume urin yang dihasilkan praktikan (Vu ml)
1. Dalam waktu 0,18 jam, volume urin yang dihasilkan 124 ml
2. Dalam waktu 0,18 jam, volume urin yang dihasilkan 123 ml
3. Dalam waktu 0,15 jam, volume urin yang dihasilkan 123 ml
4. Dalam waktu 0,13 jam, volume urin yang dihasilkan 111 ml
5. Dalam waktu 0,13 jam, volume urin yang dihasilkan 94 ml
6. Dalam waktu 0,16 jam, volume urin yang dihasilkan 125 ml
 Cu (µg/ ml)
Rumus : y = bx – a
y−a
X=
b
0,483−0,112
1. X= = 8,43 µg/ ml
0,044
0,364−0,112
2. X = =5 , 72 µg /ml
0,044
0,288−0,112
3. X = =4 µg /ml
0,044
0,281−0,112
4. X = =3 , 84 µg/ml
0,044
0,277−0,112
5. X = =3 , 75 µg/ml
0,044
0,244−0,112
6. X = =3 µg/ml
0,044
 Du/dt ( mg/jam )
vu . c u
( )
Rumus : 1000
dt

( ) ( )
124 .8 , 43 111. 3 , 84
=5,807 mg/ jam =3,279 mg/ jam
1. 1000 4. 1000
0 , 18 0,13

( ) ( )
123 .5 ,73 94 . 3 , 75
=3,916 mg/ jam =2,712mg/ jam
2. 1000 5. 1000
0 ,18 0 , 0 , 13

( )
123 . 4
=3 , 28 mg/ jam
3. 1000
0 , 15

( )
125 .3
=2,343 mg/ jam
1000
0 ,1 6
du
 Ln
dt
1. Ln 5,807 = 1,76
2. Ln 3,916 = 1,36
3. Ln 3,28 = 1,19
4. Ln 3,279 = 1,19
5. Ln 2,719 = 1,00
6. Ln 2,34 = 0,8517
3.2.2 METODE ARE
vu . cu
Du =
1000
124 .8 , 43
1. Du1 = =1 , 0 mg
1000
123.5 , 73
2. Du2 = =0 , 70 mg
1000
123 . 4
3. Du3 = =0 , 49 mg
1000
111.3, 84
4. Du4 = =0 , 43 mg
1000
94 .3 , 75
5. Du5 = =0 , 35 mg
1000
125.3
6. Du6 = =0 ,38 mg
1000
Dukum
Dukum1= Du0 + Du1
= 0 + 1,05 = 1,05
Dukum2= Du0 + Du1 + Du2
= 0 + 1,05 + 0,70 = 1,75
Dukum3 = Du0 + Du1 + Du2 + Du3
= 0 + 1,05 + 0,70 + 0,49 = 2,24
Dukum4 = Du0 + Du1 + Du2 + Du3 + Du4
= 0 + 1,05 + 0,70 + 0,49 + 0,43 = 2,67
Dukum5 = Du0 + Du1 + Du2 + Du3 + Du4 + Du5
= 0 + 1,05 + 0,70 + 0,49 + 0,43 + 0,35= 3,02
Dukum6 = Du0 + Du1 + Du2 + Du3 + Du4 + Du5 + Du6
= 0 + 1,05 + 0,70 + 0,49 + 0,43 + 0,35 + 0,36= 3,40
1. Serapan
2. Interval waktu
3. Dt
30 menit
1. =0 ,50 jam
60 menit
20 menit
2. =0 ,33 jam
60 menit
28 menit
3. =0 , 47 jam
60 menit
23 menit
4. =0 ,38 jam
60 menit
26 menit
5. =o , 43 jam
60 menit
25 menit
6. =0 , 42 jam
60 menit
4. T mid
jam awal minum+ jamurinasi
Rumus :
2
0+0 , 50
1. =0 , 25
2
0 ,50+ 0 ,33
2. =0 , 87
2
0 ,33+ 0 , 47
3. =1 , 42
2
0 , 47+0 , 38
4. =1 , 99
2
0 ,38+ 0 , 43
5. =0,280
2
0 , 43+0 , 42
6. =3 , 62
2
5. Volume urin
1. Dalam waktu 0,50 jam, volume urin yang dihasilkan 160 ml
2. Dalam waktu 0,33 jam, volume urin yang dihasilkan 240 ml
3. Dalam waktu 0,47 jam, volume urin yang dihasilkan 260 ml
4. Dalam waktu 0,38 jam, volume urin yang dihasilkan 218 ml
5. Dalam waktu 0,43 jam, volume urin yang dihasilkan 230 ml
6. Dalam waktu 0,42 jam, volume urin yang dihasilkan 160 ml

Cu ( µg/ml )
Du/dt
vu . c u
( )
Rumus : 1000
dt

( )
160 .274 , 33
=¿
1. 1000 87,79
0 , 50

( )
240 .197
=143 ,27
2. 1000
0 , 33

( )
260 .151 ,67
=83 , 47
3. 1000
0 , 47

( )
218 .212
=121 , 62
4. 1000
0 , 38

( )
230 .188 ,33
=100 , 73
5. 1000
0 , 43

( )
160 .175 ,33
=66 , 79
6. 1000
0 , 42
Ln du/dt

1. Ln 87,79 = 4,47
2. Ln 143,27 = 4,96
3. Ln 83,90 = 4,43
4. Ln 121,62 = 4,80
5. Ln 100,73 = 4,61
6. Ln 66,79 = 4,20
Metode are

Rumus : Du = ( )
vu . cu
1000
160.274 ,22
1. Du = =43 , 89
1000
240.19 ,6
2. Du = =47 , 28
1000
260.151 , 67
3. Du = =39 , 43
1000
218.212
4. Du = =46 , 22
1000
230.188 ,33
5. Du = =43 , 32
1000
160.175 , 33
6. Du = =28 , 05
1000
Dukum
Dukum1= Du0 + Du1
= 0 + 43,89 = 1,05
Dukum2= Du0 + Du1 + Du2
= 0 + 43,89 + 47,28 = 91,17
Dukum3 = Du0 + Du1 + Du2 + Du3
= 0 + 43,89 + 47,28 + 39,43 = 130,61
Dukum4 = Du0 + Du1 + Du2 + Du3 + Du4
= 0 + 43,89 + 47,28 + 39,43 + 46,22 = 176,82
Dukum5 = Du0 + Du1 + Du2 + Du3 + Du4 + Du5
= 0 + 43,89 + 47,28 + 39,43 + 46,22 + 43,32 =220,14
Dukum6 = Du0 + Du1 + Du2 + Du3 + Du4 + Du5 + Du6
= 0 + 43,89 + 47,28 + 39,43 + 46,22 + 43,32 +28,05 = 248,19

3.3 Pembahasan
 Pembuatan kurva kalibrasi

 Analisis vitamin B1 total dalam cuplikan urin


Pada praktikum kali ini dilakukan analisis vitamin B1 total dalam cuplikan urun,
yang betujuan memperkenalkan langkah-langkah analisis obat dan atau metabolitnya
dalam cuplikan urin, melakukan analisis vitamin B1 dalam urin, memahami proses ADME
(Absorpsi, Distribusi, Metabolisme dan Ekskresi) vitamin B1 dan mengetahui parameter
famakokinetik vitamin B1.
Dalam makanan thiamin hidroklorida dapat ditemukan dalam bentuk bebasa atau
kompleks. Pada pemberian parenteral absorpsinya cepat dan sempurna sedangkan absorpsi
pada pemberian peroral maksimum 8-15 mg/hari. Dalam percobaan ini vitamin B1
diberika melalui rute peroral.
Percobaan pertama probandus meminum vitamin B1 untuk mendapatkan cuplikan
urin sampai didapatkan sampel urin sebanyak 6 tampungan urin. Kemudian diambil
masing-masing 10 ml sampel urin tersebut yang kemudian dilakukan sentrifugasi terhadap
sampel selama 5 menit dengan kecepatan tertentu. Diambil 1 ml bagian atasnya dan
ditambahkan aquadest. Pembacaan absorbansi dengan panjang gelombang 245 nm pada
layar spektrofotometer. Hasil absorbansi kemudian dihitung dan didapatkan nilai cuplikan
urin dengan metode ekskresi renal y = -0,0627x + 2,7217 dan nilai r 2 = 0,9825. Sedangkan
untuk metode ARE yaitu y = -1,1228x + 3,8267 dan r2 = 0.9789. Dari persamaan tersebut
didapatkan t 1/2 ekskresi renal yaitu 11,05 jam dan t 1/2 metode ekskresi ARE yaitu 0,6172
jam.
 Analisis vitamin B6 total dalam cuplikan urin

 Analisis vitamin C total dalam cuplikan urin


Pada praktikum farmakokinetik mengenai analisis vitamin C total pada urin.
Pertama praktikan dipuasakan selama 5 jam tepat pada pukul 09.00 WIB praktikan
meminum oabat sampai urinasi. Proses urinasi dihentikan sampai diperoleh sampel urin
sebanyak 6 sampel tampungan urin. Dari sampel tersebut diambil masing-masing
sebanyak 10 ml, setiap sampel disentrifugasi selama 5 menit dengan kecepatan tertentu.
Diambil 1 ml bagian atasnya dan ditambahkan aquadest. Pembacaan absorbansi dengan
panjang gelombang 266 nm pada layar spektrofotometer. Hasil pembacaan absorbansi
secara berturut-turut 0,483 nm; 0,288 nm; 0,281 nm; 0,277 nm; 0,244 nm; dan blanko
0,041 nm.
Hasil pembacaan cuplikan urin vitamin C dihitung parameter farmakokinetik
vitamin C dengan menggunakan metode ARE (Amount of Remaining drugs to be
Excreted) dan metode kecepatan ekskresi RENAL. Dengan membedakan t 1/2 (waktu
paruh) vitamin C dari kedua metode tersebut. Parameter farmakokinetik vitamin C dengan
menggunakan metode renal diperoleh t 1/2 adalah 1,11 jam (66,6 menit), sedangkan
parameter farmakokinetik vitamin C dengan menggunakan metode ARE diperoleh t 1/2
adalah 0,4 jam (24 menit). Penentuan t 1/2 dari kedua metode tersebut dilihat dari
persamaan linier yang dihasilkan. Metode kecepatan ekskresi renal : y= -0.0622x + 1,631
dan r2 = 0,844 sedangkan untuk metode ekskresi ARE memiliki persamaan linier adalah y
= -1,758x + 0,980 dan r2 = 0,994.
Dilihat dari persamaan linier kedua metode tersebut, metode ARE merupakan
metode yang paling baik dan mempunyai nilai r 2 mendekati angka 0,999 dengan waktu
paruh 0,4 jam atau 24 menit. Pada fase farmakokinetik vitamin C mudah diabsorpsi
melalui saluran cerna. Pada keadaan normal tampak kenaikan kadar vitamin C dalam
darah setelah absorpsi. Kadar dalam leukosit dan trombosit lebih besar dari pda dalam
plasma dan eritrosit. Distribusunya luas keseluruh tubuh dengan kadar tertinggi dalam
kelenjar dan kadar terrendang dalam otot dan jaringan lemak. Ekskresi melalui urin dalam
bentuk utuh dan dalam bentu garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah melewati
ambang rangsang ginjal 1,4mg

Anda mungkin juga menyukai