Disusun oleh :
Devi Alya Atikah (050218A047)
Dewi Lestari (050218A050)
Dhenaldi Anggoro P.M (050218A051)
Diah Ayu Setyowati (050218A052)
Diah Ayu Yuni Hastuti (050218A053)
Tetapkan manusia uji, dua hari sebelum praktikum manusia uji sudah
minum obat, satu minggu sebelum praktikum jangan minum obat
sejenis dengan Vitamin C atau obat lain yang dapat mengganggu
penetapan kadar Vitamin C.
Data kadar Vitamin C dalam urin yang saudara peroleh pada setiap
cuplikan masukan dalam tabel. Kemudian hitung parameter
farmakokinetika Vitamin C.
T Abs Vol Cp Du Du
(Jam) (ml) (µg/)ml (µg) Kumulatif
0,25 0,239 80 16, 045 1283,6 1283,6
2,5 0,257 85 16,864 1433,44 2717,04
3,25 0,286 75 18,182 1363,65 4080,69
4,75 0,156 68 12,273 834,564 4915,254
5,5 0,342 75 20,727 1554,525 6469,779
6,8 0,126 95 10,909 1036,355 7506,134
IV. PERHITUNGAN
1) METODE ARE
LR t vs Log Du~ - Du kum
A= 3,881
B= -0,144
R= 0,962
a. K -2,303 x b = -2,303 x (-0,144) = 0,331 /Jam
b. T1/2
0,693 0,693
= 0,331 = 2,093 Jam
K
c. Ke
Ke x Du
Du~ = K
2) EKSKRESI RENAL
LR t* vs log Du/dt
A= 3,700
B= -0,133
R= -0,994
Du −K.t
a. Log = 2,303 + Log Ke.DB0
Dt
−K
K = 2,303 -K = -0,133 x 2,303 = 0,306 /Jam
b. T1/2
0,693 0,693
= 0,306 = 3,147 Jam
K
c. Ke
Ke.DB0 = antilog A
antilog A
=
DB0
antilog 3,700
Ke = 500000 µg
= 0,010023744 /Jam
0,010023744 x 500000 µg
Du~ = = 16 mg
0,306
V. PEMBAHASAN
Data eksresi obat lewat urine dapat dipakai untuk memperkirakan
bioavailabilitas. Jumlah kumulatif obat yang dieksresi dalam urine secara
langsung berhubungan dengan jumlah total obat yang terabsorbsi. Pada
praktikum ini cuplikan urine dikumpulkan secara berkala setelah pemberian
produk obat. Tiap cuplikan ditetapkan kadar obat bebas dengan cara yang
spesifik. Kemudian dibuat grafik yang menghubungkan kumulatif obat yang
diekskresi terhadap jarak waktu pengumpulan.
Vitamin C atau Asam Askorbat merupakan salah satu nutrien penting
dalam tubuh. Vitamin C mudah teroksidasi oleh panas. Kebutuhan vitamin
C harus dipenuhi untuk mempertahankan integritas dan metabolisme tubuh
yang normal. Pada praktikum kali ini, kita melakukan percobaan untuk
menganalisis dan mempelajari parameter farmakokinetik obat setelah
pemberian Vitamin C dosis tunggal menggunakan data ekskresi urin dan
mencari parameter farmakokinetik yakni tetapan laju eliminasi (K) dan
paruh waktu (T1/2).
Pada praktikum ini sampel yang digunakan yaitu urin yang di dapat
dari probandus, dimana sebelum dilakukannya pengujian probandus terlebih
dahulu di berikan Water Loading yaitu, satu jam sebelum mengkonsumsi
vitamin C, probandus terlebih dahulu diberi 400ml air, kemudian 200ml
pada saat minum vitamin C dan 4x setiap 1 jam sebanyak 200ml. Setelah
semua sampel di dapat, langkah selanjutnya membuat larutan standart lalu
dianalisis dengan spektrofotometer untuk dibuat kurva baku konsentrasi vs
absorbansi dan diperoleh persamaan y= -0,114+0,22x.
Untuk mencari parameter farmakokinetika dari vitamin C dalam urin
maka dapat dilakukan perhitungan menggunakan Metode ARE (Amount
of Drug remaining to be Excreted) dan Metode Eksresi Renal.
Pada metode Are, untuk mendapatkan persamaan y maka dapat
menggunakan data sebagai berikut:
dimana LR t vs Log DU~-Du Kum
T* Log Du/Dt
0,125 3,710
Persamaan y= A : 3,700 B : - 0,133 r : -0,994
1,375 2,804
2,875 3,269
4 2,745
5,125 3,316
6,15 2,901
Dari hasil persamaan y diatas yang menggunakan Metode Ekskresi
Renal maka diperoleh hasil untuk nilai K sebesar 0,306/Jam, nilai T1/2
sebesar 3,147/Jam dan untuk nilai Ke nya sendiri diperoleh hasil sebesar
16mg.
Menurut Dimas Ardhi, dkk pada tahun 2013, laju eliminasi (K) merupakan
suatu ukuran yang berguna untuk menggambarkan eliminasi obat dari dalam tubuh.
Laju eliminasi dipengaruhi oleh klirens dan volume distribusi. Laju eliminasi(K)
secara langsung mempengaruhi besarnya waktu paruh eliminasi (t1/2 eliminasi).
Semakin besar nilai K maka semakin singkat waktu paruh eliminasi, semakin kecil
nilai K maka semakin lama waktu paruh eliminasi.
Berdasarkan hasil praktikum ini pada Metode Are diperoleh nilai K
0,331/Jam dengan nilai t/12 2,093 Jam, sedangkan pada Metode Ekskresi Renal
diperoleh nilai K 0,306/Jam dengan nilai t1/2 3,147 Jam. Sehingga hal ini sesuai
dengan literatur diatas bahwa semakin kecil laju eliminasi obat maka semakin
besar waktu paruhnya.
VI. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan untuk nilai K, T1/2 dan Ke
menggunakan Metode Are didapat nilai yaitu; (K) sebesar 0331/ Jam, (T1/2)
sebesar 2,093/Jam dan nilai (Ke) sebesar 5,03x10-3. Sedangkan untuk nilai
K, T1/2 dan Ke menggunakan Metode Eksresi Renal diperoleh nilai (K)
sebesar 0,306/Jam, (T1/2) sebesar 3,147/Jam dan nilai (Ke) sebesar 16mg.
Semakin besar nilai K maka semakin singkat waktu paruh eliminasi, semakin kecil
nilai K maka semakin lama waktu paruh eliminasi.
DAFTAR PUSTAKA
T (Jam) Absoransi
0,25 0,239
2,5 0,257
3,25 0,286
4,75 0,156
5,5 0,342
6,8 0,126
Y= A+Bx
A = - 0,114 r = 0,999
B = 0,022
y = -0,144 + 0,22x
Cp1 0,25 0,239 = -0,114 + 0,022x
0,239 = -0,114 + 0,022x
= 0,239 - -0,114
0,353
= = 16,045
0,022
Cp2 2,5 0,257 = -0,114 + 0,022x
0,257 = -0,114 + 0,022x
= 0,257 - -0,114
0,371
= = 16,864
0,022
Cp3 3,25 0,286 = -0,114 + 0,022x
0,286 = -0,114 + 0,022x
= 0,286 - -0,114
0,4
= = 16,045
0,022
Cp4 475 0,156 = -0,114 + 0,022x
0,156 = -0,114 + 0,022x
= 0,156 - -0,114
0,27
= = 12,273
0,022
Cp5 5,5 0,342 = -0,114 + 0,022x
0,342 = -0,114 + 0,022x
= 0,342 - -0,114
0,456
= = 20,727
0,022
Cp5 6,8 0,342 = -0,114 + 0,022x
0,342 = -0,114 + 0,022x
= 0,342 - -0,114
0,24
= = 10,909
0,022
DU = Cp x Vol
1. Du = 16,045 x 80 = 1283,6
2. Du = 16,864 x 85 = 1433,44
3. Du = 18,182 x 75 = 1363,65
4. Du = 12,273 x 68 = 834,564
5. Du = 20,727 x 75 = 1554,525
6. Du = 10,909 x 95 = 1036,355
DU Kum =
1. Du Kum = 1283,6 + 0 = 1283,6
2. Du Kum = 1283,6 + 1433,44 = 2717,04
3. Du Kum = 2717,04 + 1363,65 = 4080,69
4. Du Kum = 4080,69 + 834,564 = 4915,254
5. Du Kum = 4915,254 + 1554,525 = 6469,779
6. Du Kum = 6469,779 + 1036,355 = 7506,134
Du~
1. Du~ = 7506,134 - 1283,6 = 6222,534
2. Du~ = 7506,134 -2717,04 = 4789,094
3. Du~ = 7506,134 – 4080,69 = 3425,444
4. Du~ = 7506,134 – 4915,259 = 2590,88
5. Du~ = 7506,134 – 6469,779 = 1036,355
6. Du~ = 7506,134 - 7506,134 =0
Log Du~
1. 6222,534 3,793
2. 4789,094 3,680
3. 3425,444 3,534
4. 2590,88 3,413
5. 1036,355 3,106
6. 0 0
Δ t = T2 – T1
1. 0,25 – 0 =0
2. 2,5 – 0,25 = 2,25
3. 3,25 - 2,5 = 0,75
4. 4,75 - ,3,25 = 1,5
5. 5,5 - 4,75 = 0,75
6. 6,8 – 5,5 = 1,3
T*
Du/Dt
0+0,25
1. = 1,25 1.
1283,6
= 5134,4
2 0,25
0,25+2,5
2. = 1,375 2.
1433,44
= 637,084
2
2,5+3,25 2,25
3. = 2,875 1363,65
2 3. 0,75
= 1818,2
3,25+4,75
4. =4 834,564
2 4. = 556,376
4,75+5,5 1,5
5. = 5,125 1554,525
2 5. =2072,7
5,5+6,8 0,75
6. = 6,15 1036,355
2
6. 1,3
= 797,196
Log Du/Dt
1. 5134,4 3,710
2. 637,084 2,804
3. 1818,2 3,258
4. 556,376 2,745
5. 2072,7 3,326
6. 797,196 2,901
PERHITUNGAN
METODE ARE
e. T1/2
0,693 0,693
= 0,331 = 2,093/Jam
K
f. Ke
Ke x Du
Du~ = K
Log Du~ = a Du~ = 7603,262 µg
Du~x K 7603,262
Ke = Do = 500000 µg x 0,331 = 5,03x 10–3 /Jam
EKSKRESI RENAL
LR t* vs log Du/dt
A= 3,700
B= -0,133
R= -0,994
Du −K.t
d. Log Dt = 2,303 + Log Ke.DB0
−K
K = 2,303 -K = -0,133 x 2,303 = 0,306 /Jam
e. T1/2
0,693 0,693
= 0,306 = 3,147 /Jam
K
f. Ke
Ke.DB0 = antilog A
antilog A
=
DB0
antilog 3,700
Ke = 500000 µg
= 0,010023744 /Jam
0,010023744 x 500000 µg
Du~ = = 16 mg
0,306